NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Bhima ada apa dengan kamu, buat ibu yang terpenting kamu selamat dan sehat" ucap Bu Siti. "Ibu Sudah memikirkan masa depan kamu, bahwa kamu sekarang fokus belajar, ibu secepatnya akan mencarikan guru privat buat kamu, karena tahun depan kamu akan mengikuti ujian Paket C di tempat kamu sekolah dulu, ibu sudah bicarakan masalah ini dengan kepala sekolah, masalah tetangga sekitar tahu atau tidak ibu tidak mau ambil pusing dengan hal itu, Ibu hanya bilang sama pakde kamu kalau kamu sudah pulang" ucap Bu Siti menjelaskan panjang lebar pada Bhima. "Sekolah, mengapa tidak kembali sekolah saja Bu, kenapa harus Paket C" ucap Bhima. "kamu mau mengulang lagi kelas 8 sementara teman-teman kamu sudah lulus semua kemarin" ucap Bu Siti menjelaskan. "huff, iya terserah Ibu saja" ucap Bhima dengan wajah ditekuk sambil menghela nafas pelan. "Sekarang cepat mandi setelah Itu makan sudah sore" ucap Bu Siti. "Iya Bu" jawab Bhima singkat. Bhima melangkah menuju kamar untuk mengambil baju ganti kemudian berjalan ke kamar mandi.

★★★

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga untuk hari ini" ucap Pak Samijan. "Iya Pak" ucap salah satu tukang bangunan. "Ayo sekarang kita kemasi dan kumpulkan semua alat-alat supaya bisa dipergunakan lagi besok" ucap Pak Samijan pada semua rekan kerja nya. "Yang mau minum silahkan minum dulu" ucap Pak Budi. "Pak Hadi saya permisi izin pulang dulu sudah sore" ucap Pak Samijan bergegas meninggalkan kandang ayam dengan mengendarai sepeda motornya. "Iya Pak" jawab Pak Hadi. "Pak Budi ayo pulang dulu" Ajak salah satu tukang bangunan. "Permisi Pak Hadi saya juga pulang dulu" ucapnya juga bergegas meninggalkan kandang ayam "iya-iya, silahkan" jawab pak Hadi "Saya juga permisi pulang dulu pak" ucap pak Budi. "iya pak Budi besok datang lagi" ucap pak Hadi. Setelah seharian bekerja membangun kandang ayam kini menjelang sore satu persatu tukang bangunan pulang ke rumah masing-masing dan meninggalkan pak Hadi seorang diri di tempat ini. Pak Hadi menatap ke arah gerbang berharap ada anggota keluarganya yang datang dan menemaninya dalam keheningan malam. Pak Hadi bergegas menutup gerbang kemudian kembali ke paviliun untuk beristirahat.

Dalam kesendirian Pak Hadi merasa lapar karena tidak ada apapun di dapur beliau mengingat saat bercerita dengan Pak Sugeng sempat bertukar nomor telepon. "Halo, assalamualaikum Pak Sugeng" ucap Pak Hadi menelepon pak Sugeng. "Waalaikum salam, ada keperluan apa sehingga bapak menelepon saya" Jawab pak Sugeng dari sebrang telpon. "Begini bapak sedang sibuk atau tidak" ucap Pak Hadi bertanya. "Alhamdulillah saya tidak sibuk saat ini sedang berkumpul dengan keluarga sambil nonton TV" jawab pak Sugeng. "Oo tidak sibuk ya, saya minta tolong bapak bisa antar saya ke apotik cuma sebentar kok mau beli minyak angin" ucap Pak Hadi. " "Bisa-bisa pak, saya siap mengantar bapak ke apotik, tunggu sebentar saya segera ke kandang bapak" ucap Pak Sugeng. "Iya pak terimakasih, saya tunggu ya, assalamualaikum" ucap Pak Hadi. "Waalaikum salam" jawab pak Sugeng menutup telepon. Pak Sugeng kemudian menuju kamar untuk berganti pakaian yang sesuai untuk bertemu dengan Pak Hadi "Siapa pak tadi" ucap Bu Sri bertanya. "Pak Hadi Bu pemilik kandang ayam di pinggir hutan, sekarang beliau ada disitu, meminta bapak mengantar ke apotik beli minyak angin" ucap Pak Sugeng. "Bapak kenal dengan orang baru itu" ucap pak Sugeng "iya bagaimana ya Bu, Baru bertemu tadi siang waktu bapak mengambil kayu, pak Hadi namanya, beliau Itu pensiunan veteran dari malang, berniat pindah dan menetap disini" ucap Pak Sugeng. "Pensiunan Veteran Pak" ucap Bu Sri. "iya Bu" ucap pak Sugeng. "Biasanya pensiunan dapat Bonus berupa rumah dari pemerintah apalagi veteran" ucap Bu Sri "Tidak tau Bu beliau tidak cerita soal itu, sudahlah bapak mau berangkat menjemput pak Hadi" ucap Pak Sugeng. Dengan pakaian yang rapi dan sedikit wewangian Pak Sugeng melintas di samping kedua anaknya dengan Bu Sri dibelakangnya menuju teras rumah. "Hem, harum benar, mau berduaan atau mau kondangan" ucap Ratna sedikit menggoda bapak dan ibunya. "Pak, Bu mau kemana" ucap Nur mengejar keduanya.

"Bapak tidak kemana-mana cuma mau mengantar Pak Hadi ke apotik" ucap Pak Sugeng. "Pak pulang belikan makananya" ucap Nur. "Hus, Nur tidak boleh begitu bapak cuma mengantar orang sudah masuk sana" ucap Bu Sri memberikan pengertian pada nur. "Huff, Iya Bu" ucap Nur kembali masuk dengan wajah di tekuk. "syukurin dimarahi ibu" ucap Ratna meledek. "Bapak berangkat dulu ya Bu jangan lupa tutup pintunya" ucap Pak Sugeng. "Iya bapak tenang saja" ucap Bu Sri meyakinkan. " Assalamualaikum"ucap Pak Sugeng mengambil kendaraan miliknya dan bergegas melajukan sepeda motornya "waalaikum salam hati-hati Pak" jawab Bu Sri kemudian masuk ke dalam rumah dan menutup pintu setelah bapak pergi.

"Nur lain kalau bapak ada keperluan diluar, Kamu jangan seperti itu tidak baik" ucap Bu Sri menasehati "iya Bu maaf" ucap Nur "kamu juga Ratna jangan ikut-ikut adikmu" ucap Bu Sri. "Iya Bu" jawab Ratna pelan "kalau kalian sudah selesai belajar cepat makan dulu" perintah Bu Sri "Siap Bu" Jawab Ratna. "sudah, sudah, memangnya mbakyu belajar apa, yang Nur lihat dari tadi main HP terus. "Usil belajar sana" ucap Ratna "jangan ribut kalau sudah selesai cepat makan" ucap Bu Sri kemudian pergi meninggalkan keduanya menuju ruang tengah untuk menonton acara di televisi. "Bu aku sudah selesai belajar" ucap nur memberitahukan. "waktunya makan" ucap Nur lagi melangkah ke dapur untuk mengambil makanan dan duduk di samping Bu Sri. "Ratna kamu cepat makan" ucap Bu Sri" Iya Bu sebentar lagi" Jawab Ratna. "Mbakyu puasa Bu tidak mau makan" sela Nur.

"Enak saja dasar usil" ucap Ratna mencolok telinga dan mengagetkan Nur yang sedang makan. "Bu mbakyu nakal" ucap Nur mengadu pada Bu Sri. "Astaghfirullah Ratna tidak boleh seperti itu nanti kalau adikmu tersedak bagiamana" ucap Bu Sri dengan nada tinggi "maaf Bu, maaf Nur" ucap Ratna berlalu dan pergi ke arah dapur untuk makan malam.

"Ten.. Ten.." suara klakson motor pak Sugeng berbunyi di depan gerbang kandang ayam milik pak Hadi. "Alhamdulillah ternyata pak Sugeng sudah datang" gumam Pak Hadi yang berada di dalam. "Iya sebentar pak saya segera keluar" ucap Pak Hadi melangkah dan membuka gerbang kemudian menutupnya kembali. "Kita berangkat sekarang pak, maaf kalau merepotkan" ucap pak Hadi. "Iya jelas tidak to saya justru senang bisa bantu bapak, oh iya, pakai helm dulu, biar aman" ucap pak Sugeng memberikan helm pada Pak Hadi kemudian bergegas melajukan motornya dan meninggalkan kandang.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!