Terimakasih Telah Melepasku Mas

"Maaf ya kang aku gak siapin sarapan buat kakang, pagi ini kita sarapan di kantor masing masing aja ya..." ujar Windi ketika mereka berdua hendak pergi ke kantor.

Tanpa banyak kata ferrel pun hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban nya, sangat terlihat jelas wajah wajah sangat segar yang di tunjukan oleh ferrel maupun Windi ketika mereka berangkat masing masing.

Ya mereka pergi sendiri sendiri karena Windi membawa mobil nya untuk berangkat ke kantor.

"Pagi yank..." sapa Vina pada ferrel yang sudah terlihat di meja nya.

"Pagi juga yank.... Wah.... Pagi ini kamu makin cantik aja yank" ujar ferrel melihat wajah Vina yang glowing.

"Ih kamu.... Dari dulu aku tu emang cantik tahu.... Tapi ini makin cantik nya mah karena aku kan pake serum yang mbak Rita itu jual, make up nya tokcer, no kaleng kaleng Pokok nya mah" ujar Vina merasa puas dengan hasil dari makeup yang di jual oleh Rita, memang Vina tak tahu jika Rita adalah mantan istri dari ferrel sebab selama ini ferrel tak pernah membawa Rita dalam acara apapun yang mengharuskan pegawainya membawa pasangan, ferrel lebih memilih pergi sendiri dari pada harus membawa Rita yang notabene nya dulu adalah istri nya sendiri.

Karena ferrel merasa wajah dan penampilan Rita pada saat itu gak banget menurutnya, dan akan memalukan jika ferrel membawa Rita ke depan teman teman sejawat nya nanti.

"Yank..." Vina mengguncang sedikit tangan ferrel karena Vina melihat ferrel tak menanggapinya.

"Eh ya yank..." ferrel merasa terkejut karena guncangan yang Vina berikan.

'sepertinya aku harus bertemu dengan Rita, aku masih ingat alamat kost an Rita waktu itu, semoga saja dia belum pindah dari sana jadi aku masih bisa bertemu dengannya' gumam ferrel dalam hati.

Ketika istirahat tiba, Vina selalu menyempatkan waktu untuk melihat live streaming nya rita.

"Wiiih pacar aku ini serius sekali mantengin handphone nya.... lagi liatin apa sih sayang?" tanya ferrel kepada Vina.

"Eh kamu mas... Ini loh aku lagi liat live nya mbak Rita... Dia lagi promosiin produk baru nya, liat deh penampilan dan kata kata nya sangat elegan dan profesional banget waktu promosi produk baru dia, aku aja sampai tertarik membeli produk baru dari mbak Rita ini loh mas.... Tahu gak sih dia itu kasih gift untuk para pembeli nya aja gak tanggung tanggung tahu aku aja di kasih banyak banget gift nya dari mbak Rita, Pokoknya mbak Rita ini t.o.p banget deh".

Ferrel yang mendengar ucapan dari Vina pun hanya menganggukkan kepala nya saja.

"Hm... Yank.... Kita kan selama menjalani hubungan ini belum pernah sekali pun pergi jalan jalan, gimana kalau weekend ini kita agendakan untuk ke pantai atau kemana gitu" ucap ferrel.

"Hm... Iya juga sih.... Ya udah ayo tapi jangan weekend ini mas.. Bagaimana kalau kapan kapan saja kita pergi nya, kaya nya mendadak lebih seru".

"Ya sudah kalau itu mau kamu, ok deh" Vina menanggapi ucapan ferrel tetapi mata nya tetap masih tertuju kepada live yang sedang Rita lakukan.

' semoga saja si Windi gak kerumah... Aku mau liat live streaming nya si Rita" gumam ferrel dalam hati.

"Apa aku sekarang ke kost an nya Rita saja ya? Tok sekarang aku gak nyuci baju juga, semoga aja ketemu, ya pura pura aja sambil lewat pulang kerja".

Rita yang memang sedang berbincang bincang dengan seorang laki laki di depan kost annya hal itu yang membuat ferrel bisa menatap wajah ayu nan cantik yang dimiliki Rita saat ini, mata ferrel tak beralih dari wajah sang mantan istri.

"Kenapa sekarang ia sangat berbeda dari waktu menjadi istri ku, kok ya dia jadi tambah bening dan cantik gitu" ucap ferrel didalam mobil nya.

Akhirnya ferrel pun buru buru pergi dari kost an nya Rita sebab ia tak mau jika Rita menyadari kehadiran dirinya dengan melihat mobil milik ferrel berada di depan kostan yang di tempati Rita saat ini.

Ferrel pulang dan tak melihat mobil Windi pun merasakan kelegaan di dalam hati nya.

"Hah.... Aman.... Kaya nya si Windi itu mabok singkong aku deh semalam itu jadi hari ini dia gak ke sini hahahaha" ferrel memasukan mobil nya dalam garasi yang tersedia di rumah nya itu, seperti biasa setelah Rita tak ada, ferrel langsung mengunci pagar dan masuk ke dalam rumah.

Ferrel yang baru saja memasuki rumah itu cukup tercengang melihat keadaan rumah nya saat ini, sungguh seperti kapal pecah. Berantakan sekali...

Cd, baju Windi yang kemarin ia pakai tak lupa kaos ferrel yang menjadi satu dengan punya Windi itu tak lupa cairan cinta mereka berdua pun masih ada di sofa yang mereka pergunakan untuk melakukan hal tersebut tadi malam.

"Apa ini perempuan pilihan ibu? Males banget sih ini si windi, beberes rumah aja gak bisa.... Tau nya cuma ber cinta doang apa ini perempuan ya.... Apa iya aku harus jadiin perempuan begini jadi istri... Hah jadi males kalau pun ia menuntut tanggung jawab dari aku, aku gak akan mau ah... Apaan perempuan kok males nya terlalu" gerutu ferrel ketika melihat rumah nya sangat sangat berantakan.

Ferrel yang lelah setelah bekerja pun harus membereskan semua yang berantakan di rumah nya itu, dari mengumpulkan baju kotor, mencuci piring, menyapu, mengepel lantai juga ia lakukan walaupun sambil ngedumel kesel karena tingkah Windi yang pemalas dan jorok itu.

Akhirnya semua pekerjaan rumah nya pun selesai, sambil beristirahat ferrel mencoba mengirim pesan kepada Vina menanyakan kepada kekasihnya itu apakah sudah sampai rumah atau belum.

"Yank.... Apa sudah sampai rumah?" tanya ferrel kepada Vina.

"Sudah" jawab Vina jelas padat dan singkat.

"Tumben yang bales nya singkat gitu? Lagi apa?".

"Gak kenapa Napa kok, aku lagi cape aja butuh istirahat ".

"owh ya sudah kalau begitu istirahat lah, aku juga mau istirahat dulu cape abis beberes rumah.... Mungkin nanti kalau kamu udah jadi istri aku, aku gak akan cape kaya gini ya yank... Hehehe".

Ferrel memberikan balasan yang agak panjang kepada Vina dan menunggu balasan dari kekasihnya itu, tetapi sampai beberapa menit Vina tak kunjung membalas pesan dari ferrel.

"Loh tumben kok Vina gak bales lagi ya... Apa dia bener bener lagi cape? Apa aku telpon aja? Tapi kemungkinan besar Vina gak akan angkat telpon aku.... Ah besok aja deh kan besok juga aku ketemu dia di kantor jadi bisa langsung tanyakan aja Ama dia" ferrel berbicara sendiri sambil memandangi handphone nya yang mulai menggelap tak ada tanda tanda kalau ada pesan yang masuk di sana.