Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENUJU PERBATASAN TIGA KERAJAAN
Berita tentang Yan Kai dan Xia Rui tersebar di akademi membuat para murid menganggap Yan Kai orang yang tidak tau diri, akhirnya dia lebih banyak menghabiskan waktu di puncak spiritual.
Selama tiga minggu Yan Kai berlatih dengan keras dibawah bimbingan guru Shi, kini kultivasi Yan Kai berada ditingkatkan Ancestor tahap menengah, ketika hampir pembukaan tanah leluhur guru Shi memanggil Yan Kai ke kediamannya untuk memberikan artefak pedang terbang pada Yan Kai.
"Seperti janjiku, aku akan memberimu sebuah artefak pedang terbang, ambillah dan gunakan sebaik-baiknya" ucap guru Shi
"Terima kasih guru"
"Ingatlah! Di tanah leluhur tidak ada yang namanya teman, jadi berhati-hatilah, pergilah menuju perbatasan tiga kerajaan di wilayah utara" ujar guru Shi
"Baik guru!"
"Tapi sebelum kau pergi, apa kau tidak ingin memberiku sesuatu? Aku ingin mencicipi sup jamur yang waktu itu" ujar guru Shi sambil berdiri dan mendekatkan wajahnya pada Yan Kai
"Sebenarnya sup jamur itu sangat mahal guru, tapi karena guru memberiku pedang terbang ini, aku juga akan memberi guru hadiah"
Lalu Yan Kai mengambil ponselnya kemudian membeli semangkuk sup jamur dan satu sup jamur instan.
"Tapi ini hanya tentang kita berdua saja, jangan sampai yang lain tau, untuk yang kering ini tinggal di rendam dengan air panas lalu masukan bumbunya"
Lalu guru Shi yang kegirangan karena mendapat sup jamur itu langsung merangkul kepala Yan Kai dan memeluk erat di dadanya.
"Baiklah baiklah, hahaha, kau memang muridku yang pengertian, hahaha"
"Muehehehe, tiba-tiba aku jadi ragu untuk pergi, rasanya aku ingin mati dipelukan guru Shi, sup jamur memang sangat berharga, muehehehe" ucap Yan Kai dalam hati yang mulai mimisan
Siang harinya Yan Kai meninggalkan akademi menuju perbatasan tiga kerajaan di wilayah utara.
"Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kalian" gumam guru Shi
Sore harinya ketika Yan Kai akan melewati kota Chengdu yang memiliki akademi bintang, Yan Kai turun dari pedang terbang dan memilih berjalan kaki.
"Hei bocah, aku belum pernah melihatmu sebelumnya, apa kau baru datang ke kota ini?" tanya seorang pria 30 tahunan yang mulutnya berbau alkohol
"Mulutmu bau alkohol, aku tidak ingin bicara dengan orang mabuk" jawab Yan Kai yang terus berjalan
"Aku mungkin mabuk tapi aku bukan orang jahat, aku akan memberikan cara membedakan orang jahat dan orang baik di kota ini tapi kau harus membayarnya hehe.. . hehe"
"Ucapan orang ini ada benarnya juga" pikir Yan Kai
"Baiklah, katakan padaku bagaimana caranya, aku akan membayarmu setelah itu"
Lalu pria itu berbisik pada Yan Kai.
"Jangan percaya dengan orang yang peduli padamu, tidak semua orang yang peduli itu baik"
"Apa-apaan orang ini? Tapi kata-katanya juga tidak sederhana" pikir Yan Kai
"Sekarang berikan aku sedikit bayaran, aku ingin makan hehe... hehe"
Lalu Yan Kai memberikan satu koin emas yang dia dapat dari taruhan dengan Qiu Jun waktu itu.
"Setelah ini jangan mabuk lagi, minum arak tidak akan merubah hidupmu" balas Yan Kai
"Ini? Ini banyak sekali, aku belum pernah menemukan orang sebaik dirimu sebelumnya, aku akan segera pulang untuk memberikan uang ini pada istriku" ucap pria itu yang langsung pergi
Kemudian Yan Kai terus berjalan di jalanan yang cukup ramai itu untuk mencari penginapan, ketika menoleh ke kiri dan kanan seseorang menghampirinya.
"Apa kau sedang mencari sesuatu kawan?" kata seorang pria
"Aku sedang mencari penginapan" jawab Yan Kai
"Kalau kau mau aku bisa mengantar mu ke penginapan yang bagus tapi cukup murah"
Yan Kai langsung teringat dengan ucapan pria mabuk sebelumnya.
"Terima kasih, tapi aku akan mencarinya sendiri"
"Aku hanya ingin membantumu, kau pasti orang baru, aku hanya mengingatkan saja agar kau tidak mendapat tempat yang tidak aman" ujar pria itu
Tanpa menghiraukan orang itu Yan Kai terus berjalan.
"Kawan, aku hanya ingin membantumu, kalau kau salah pilih tempat nyawamu bisa melayang nantinya" kata pria itu sambil mengikuti Yan Kai
Setelah cukup jauh berjalan pria itu terus mengikuti, ketika dijalanan yang sepi dua orang pria menghadang di depannya.
"Minggirlah, aku sedang buru-buru" ujar Yan Kai
"Berikan semua uangmu, atau kau akan menjadi orang cacat setelah ini" jawab salah satu orang di depannya
"Orang mabuk itu berkata jujur padaku" pikir Yan Kai
Hei! Kenapa kau diam? "kata orang yang di depannya sambil mengacungkan pedang ke arah Yan Kai
"Kalau kau sayang nyawa, berikanlah uangmu"kata orang yang mengikutinya sejak tadi
Tiba-tiba simbol pedang di telapak tangan Yan Kai menjadi kuning emas dan kabut terbang dari telapak tangannya ke wajah tiga orang itu lalu masuk ke hidung, tiba-tiba mereka muntah darah dan memegang leher dan dada mereka seperti kesakitan.
"Kalian tidak pantas hidup jika hanya menyakiti orang lain" gumam Yan Kai
Kini senjata pedang kabut dikendalikan Yan Kai dapat menjadi seperti apa yang dipikirkannya, seperti ketiga pria itu mengalami luka dalam karena pedang kabut masuk ke paru-paru mereka dan mengikis paru-paru menjadi bubur daging.
Ketika hari mulai gelap Yan Kai masuk ke sebuah penginapan untuk istirahat.
"Rasanya aku datang ke dunia ini bukan hanya untuk menebus kehidupanku, tapi juga untuk Rui, Rui wanita pertama yang tidak memandang rendah diriku, bisakah dia aku bawa ke dunia asalku nantinya?"
"Lalu bagaimana dengan tubuh asliku? Siapa yang mengurus semua biaya perawatan?" ucap Yan Kai dalam hati
Kemudian terdengar langkah kaki seseorang di atap karna, dia pura-pura tidur dan terlihat atap genteng bergeser lalu sebuah unjung sumpit bambu muncul.
"Orang ini ingin melumpuhkan kan ku dengan sumpit, itu pasti beracun, tapi dia salah orang, aku berada dilantai atas yang membuat orang lain mudah memata-mataiku melalui atap" gerutu Ya Kai dalam hati
Yan Kai mengeluarkan pedang kabut lalu memasukannya ke sumpit orang itu, beberapa detik kemudian terdengar benda berguling di atap lalu jatuh namun Yan Kai tak menghiraukannya.
"Untuk kultivasi orang yang sama denganku bisa aku atasi dengan pedang kabut, tapi untuk yang di atasku ini akan lebih sulit" gumamnya
Sementara pemilik penginapan mengurus mayat tak dikenal itu dan Yan Kai langsung tidur. Keesokan paginya ketika sedang sarapan pagi di kedai penginapan itu dia mendengar suara seseorang yang tidak asing.
"Pelayan! Bawakan aku arak yang paling kuat! Aku ingin minum banyak pagi ini" kata pria itu
Lalu Yan Kai melemparkan tulang ayam ke depan pria itu.
"Siapa yang berani melemparkan tulang padaku?"
Lalu sebuah tulang kembali jatuh di depannya, kemudian pria itu berdiri dan mendatangi sebuah meja sambil berkata.
"Beraninya kau melempar tulang padaku, apa kau bosan hidup?"
Lalu Yan Kai langsung memasukan paha ayam ke mulut pria itu yang sedang bicara.
"Bukankah kau pernah bilang kalau kita ini bukan musuh, kenapa kau malah ingin membunuhku?" ujar Yan Kai
"Kau? Kenapa kau ada disini?" ucap pria itu dengan kaget