Setelah dijemput dari desa dan dinikahi, pada akhirnya nasib buruk tetap menimpa Danastri. Faktanya, ia dijemput dan dinikahi hanya untuk dijadikan sebagai rahim pinjaman bagi istri Sanungga.
Setelah Sanungga dan istri pertamanya mendapat dua anak kembar dengan proses fertilisasi in-vitro pada Danastri. Danastri diperlakukan baik kemudian diajak berlibur oleh Sanungga yang memberikan malapetaka lain bagi Danastri. Danastri akhirnya didorong jatuh dari tebing sampai nyawanya terenggut.
Tapi ternyata, Danastri terlahir kembali dan berhasil melarikan diri sebelum proses infiltrasi dimulai, yang mengejutkan adalah ia tetap hamil anak kembar!
"Jadi, apakah si kembar dikehidupan sebelumnya benar-benar anakku?!" Gumamnya tidak percaya.
Disamping itu, pembalasan dendam dari Danastri, tetap berjalan sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serigala Kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dihubungi Zack
*
*
"Ada dua detak jantung, selamat, bayinya kembar." Ucap dokter kandungan perempuan seraya tersenyum pada Danastri dan ayah serta ibunya.
Kedua orang tua Danastri mematung, berbeda dengan Danastri yang tersenyum lebar. Ini benar-benar anak-anaknya di kehidupan lalu. Syukurlah.
Setelah saling bertatapan dengan keterkejutan, akhirnya ibunya mengeluarkan suara. "K-kembar, dok?" Tanyanya tak percaya.
"Benar, dan bayi-bayinya sangat sehat. Hanya saja, tolong perhatikan suasan hati ibu hamil. Jangan terlalu lelah bekerja juga, karena hisa berakibat pada si kecil." Jelas Dokter lagi.
"Dok, aku tidak pernah mengalami mual dan muntah, apakah wajar bagi ibu hamil biasanya?" Tanya Danastri penasaran, karena dikehidupan sebelumnya ia benar-benar tersiksa dengan kehamilannya. Tapi kali ini berbeda, apa yang membuatnya berbeda? Mungkinkah obat-obatan yang diberikan sanungga padanya?
Dokter tersenyum kecil. "Hal yang sangat wajar. Beberapa wanita memang tidak mengalami mual atau muntah saat hamil dan kondisi ini tidak menandakan adanya gangguan pada kehamilan atau keguguran. Justru, tubuh ibu hamil yang ini dikatakan lebih kuat menghadapi perubahan karena mudah beradaptasi dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Meski begitu, harus tetap dijaga, suasana hati, pekerjaan sehari-hari, dan pola makan. Pokoknya, pola hidup ibunya harus lebih baik dan sehat. Banyak makan sayur dan buah, susu ibu hamil juga perlu untuk tambahan protein dan vitamin." Jelas dokter panjang lebar.
Ketiga orang dewasa pun menganggukkan kepalanya mengerti dan menghela nafas lega setelah mendengar penjelasan dokter.
"Unsur pingsan tadi mungkin karena tekanan dan kejutan yang dialami ibunya. Jadi, ke depannya harus lebih memerhatikan hal ini." Tambahan penjelasan di akhir yang membuat ketiganya lagi-lagi menganggukkan kepalanya. "Oh benar, usia kandungannya sekitar 3 minggu. Perut ibunya sudah agak berisi karena ada dua bayi didalam, jadi dalam 3, 4, 5 bulan sudah pasti akan lebih besar dari ibu hamil biasanya." Lanjut dokternya.
Setelah mendengar semua penjelasan dokter, akhirnya ketiganya diperbolehkan kembali. Tetapi Danastri dipaksa ayah dan ibunya untuk tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Danastri enggan, alhasil ketiganya setuju untuk tinggal semalam hari ini, dan keesokan harinya akan pulang.
Lagipula Danastri merasa ia sudah sehat dan baik-baik saja. Ia merasa ia juga masih bisa bekerja seperti biasanya, jadi semalam cukup untuk dirinya tinggal. Masih banyak hal yang perlu diatur sebelum ia benar-benar diam di rumah menunggu hasilnya.
Selain itu, ia masih belum menemukan pegawai yang cocok untuk perusahaannya. Hotel mari serahkan pada Serga, ia paling tahu hotelnya sendiri. Danastri hanya perlu mengubah manajemennya saja, sisanya perihal pegawai dan kedisiplinan Serga paling banyak mengerjakan.
Perusahaan, selain Zack, ia masih belum bisa menemukan orang yang cocok. Zack juga belum tentu menghubunginya, meski ia sudah berusaha sampai ia sendiri kelelahan dan shock sampai pingsan. Tapi ia juga percaya, bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Pada saat ini, Zack mungkin sudah dikabari oleh orang-orang di rumah sakit. Jadi, menunggu beberapa saat, mungkin besok atau lusa, Zack pasti akan menghubungi Danastri untuk sekedar terimakasih dan mengganti biaya administrasi rumah sakit adiknya yang tidak sedikit di tahun 2000.
Sekitar 7 juta, karena harus melakukan beberapa operasi kecil. Selain itu, ada supirnya juga yang ia biayai. Jadi, karena Danastri membayarnya, Zack sudah pasti akan mencarinya. Ia tahu karakter Zack, tidak akan mau berhutang budi pada orang lain.
*
Keesokan harinya, Danastri pulang setelah menebus obat yang harus diminum sesuai anjuran dokter dan dokter kandungannya.
"Ibu, dimsum nya bagaimana? Kemarin tidak sempat buat?" Tanya Danastri sedikit cemas, bisnisnya tidak bisa berhenti hanya karena dirinya, padahal aslinya ia juga merasa sehat.
"Masih ada stok, kamarin juga supirmu yang mengantarkan isian dimsumnya. Aman, nduk, jangan khawatir. Kesehatanmu nomor satu. Ibu dan bapak tidak mau mementingkan hal lain selain kamu dan adikmu." Jelas ibunya seraya tersenyum.
"Pak suryo, terimakasih banyak." Ucap Danastri tulus. Kebetulan ia di depan, menjemput keluarganya untuk pulang ke rumah.
"Tidak, nona, sudah tugas orang tua ini sebagai supir nona." Balas Pak Suryo seraya menggelengkan kepalanya. "Justru pak Suryo yang terimakasih, nona sudah mau memperkerjakan pak Suryo sebagai supir dengan gaji yang lumayan. Pak Suryo jadi bisa membayar biaya sekolah untuk anak dan menafkahi keluarga di rumah." Lanjut pak Suryo seraya tersenyum lewat kaca depan.
"Pak Suryo kerja denganku seterusnya saja, bagaimana? Mau tidak, pak Suryo?" Tanya Danastri, setelah melihat performanya, ia jadi ingin memperkerjakannya langsung, bukan sewa lagi.
"Benaran, nona? Kalau begitu pak Suryo mau sekali! Terimakasih sebelumnya, nona." Ucap Pak Suryo dengan nada bersemangat. "Tuan dan Nyonya, juga terimakasih, kalian sekua selalu bersikap baik pada pegawai." Ucap Pak Suryo.
"Sudah seharusnya. Jangan khawatir, pulang nanti oak Suryo tanda tangan kontrak buat kerja ya pak, sekalian bicarakan upahnya." Jelas Danastri lagi membuat Pak Suryo mengangguk dengan semangat.
Ayah dan ibunya tidak ikut campur, tapi masing-masing merasa bersemangat karena putrinya punya hati yang baik.
Setelah beberapa saat di jalan, akhirnya semuanya sampai di rumah. Dan bergegas membawa barang bawaan ke dalam, termasuk membantu Danastri berjalan memasuki rumah dan duduk di sofa.
"Nduk, ponselmu bunyi." Ucap Ibunya seraya menyodorkan ponsel Danastri padanya, yang sudah duduk di sofa. "Ibu siapkan makan siang dulu, kau istirahat disini dengan bapak dan Dira ya." Lanjut ibunya.
Danastri menganggukkan kepalanya, kemudian beralih pada ponselnya dan mengangkat telfon yang masuk.
"Halo? Siapa ini?" Ucap Danastri.
"Halo, nona. Sebelumnya perkenalkan saya Zack, kakak laki-laki dari gadis yang nona selamatkan kemarin." Balas Zack yang membuat Danastri tersenyum lebar, ia bersemangat dengan kedua mata yang berbinar.
"Nona, aku sangat berterimakasih atas penyelamatanmu pada adikku. Juga, aku berniat membayar kembali uang administrasinya. Apa kau pinya waktu luang? Kapan kita bisa bertemu untuk menyelesaikan pembayaran?" Tanya Zack langsung pada inti pembicaraannya.
"Apakah adikmu sudah sadar? Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Danastri memastikan.
"Ya, nona, adikku sudah siuman. Ia berhasil melewati masa kritis dengan baik. Dokter juga mengatakan adikku beruntung karena diselamatkan tepat waktu, jika tidak ia bisa mengalami kelumpuhan. Jadi, aku benar-benar berterimakasih padamu, Nona. Aku dengar, kau lah yang membantu mengeluarkan adikku dari mobil yang menjepit kedua kakinya." Jelas Zack di balik telfon.
Danastri tersenyum. "Sudah seharusnya. Syukurlah adikmu sudah baik-baik saja. Juga, ada ibumu yang menjaga, kalau begitu besok datang saja ke hotel heavenly." Ucap Danastri.
"Hotel Heavenly? Bukankah hotel ini ditutup, nona?" Tanya Zack lagi.
"Tidak apa-apa, itu milikku, jadi kau hisa datang dengan tenang." Balas Danastri.
*
*
terus melakukan program bayi terus hamil kembar
lah nanti di juga hamil kembar
besar kemungkinan dia hamil anaknya sendiri dengan pria asing tersebut