Bagai tikus dan kucing yang hampir setiap harinya bertengkar membuat semua orang sudah tidak kaget lagi jika melihat Elang dan Eliza terlibat perdebatan.
mereka tidak mau kalah satu sama lain dan selalu membalas. namun siapa sangka pertengkaran itu akan membawa mereka menuju ke sebuah ruang hati yang di penuhi dengan bunga bermekaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Hari ini Elang berangkat bersama Ghava. Kakinya masih di perban dan masih kesulitan berjalan, tapi bukan Elang namanya jika tidak cool. Walaupun dalam keadaan sakit pun tidak membuat kharisma pria itu berkurang justru malah banyak sekali gadis gadis kampus yang memberikan bingkisan padanya.
Bahkan kelasnya kini penuh dengan makanan dan buah-buahan dengan kartu ucapan "semoga cepat sembuh." Mereka berdua menatap semua itu dengan bingungnya, bukan hanya mereka saja tapi semua orang yang ada di kelas itu.
"Lang, gimana tuh bingkisan Lo, kita ngga bisa belajar nih." Kata Radit .
"Iya bener Lang." Timpal yang lainnya.
"Yaudah ambil aja semau kalian, di bawa pulang juga ngga papa, gue ngga makan ini semua." Kata Elang yang membuat semuanya langsung mengambil makanan tersebut.
Bukannya tidak menghargai tapi makanan segitu banyaknya, tentu ia tidak bisa menghabiskan sendirian dan bukannya berbagi itu lebih baik. setelah makanan ludes tidak tersisa, kini ia pun bisa duduk dengan tenangnya.
"Elang....gimana keadaan Lo sekarang?" Tanya Ketrin yang baru saja datang dengan membawa coklat.
"Gue baik-baik aja." Jawab Elang seadanya tapi dengan mata yang melirik ke arah Eliza yang tengah mengunyah makanan. Ya Eliza tentu tidak ketinggalan mengambil makanan yang di perbolehkan di ambil.
Karena merasa ada yang memperhatikannya membuat Eliza menoleh dengan terus mengunyah. Di lihatnya ternyata Elang lah yang tengah memperhatikannya. Ia tetap melanjutkan makannya tanpa menghiraukan pria itu.
"Ngapain lu liatin gue? Mau?" Tanya Eliza dengan menyodorkan makanannya.
"Ngga. Lu makan aja. Gue liat-liat lu kalau makan mirip sesuatu deh." Kata Elang.
"Apa?" Tanya Eliza dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Babi hahahaha." Kata Elang dengan tertawa girang.
"Oh bab...apa lu bilang!!!" Seru Eliza dengan kesalnya.
Uhukk uhukkk...
"Telen dulu mbak baru ngoceh, keselek kan." Kata Elang dengan mengejek Eliza.
"Tapi apa yang di bilang Elang ngga sepenuhnya salah sih El, lo kaya belum makan berapa bulan deh." Emma ikut menimpali yang mendapatkan pukulan telak dari Eliza.
"Jadi sekarang lo udah masuk circle dia?" Kata Eliza yang membuat Emma langsung memeluk gadis itu dengan tersenyum kecil saja karena Emma tau jika Eliza tengah kesal.
"Yaudah mangkanya jangan ikut-ikutan." Kata Eliza.
"Baik tuan putri saya diam." Kata Emma.
"Ihhh kok aku di cuekin sih. Lo ngapain sih disini ganggu aja." Kata Ketrin pada Eliza sehingga membuat gadis itu pun menatapnya dengan sinis.
"Bukannya kebalik seharusnya yang nanya kaya gitu kan gue. Ini kelas gue, lu yang ngapain kesini." Kata Eliza yang tak mau kalah.
"Gue kesini mau mastiin keadaan Elang, mau apa Lo??!" Kata Ketrin.
"Cewe lo suruh keluar deh udara disini jadi tercemar." Kata Eliza yang membuat Ketrin kesal bukan main.
"Dia bukan cewek gue!!" Kata Elang dengan datarnya.
"Tapi kan sebentar lagi kita bakal jadian yakan." Kata Ketrin
"Udah lah Ket jangan bicara yang nggak-nggak. Kelas gue udah mau mulai, mending lu keluar deh." Kata Ghava.
"Apaan sih Lo!!! Yaudah aku balik dulu, nanti ketemu di kantin ya." Kata Ketrin dengan berlalu keluar
"Dasar ulet bulu." Kata Emma dengan kesalnya.
"Lu kenal Angkasa dari mana?" Tanya Elang tiba-tiba yang membuat Eliza menoleh.
"Ngapain nanya??" Tanya Eliza balik.
"Gue penasaran." Jawab Elang.
"Cuman kenal aja ngga lebih." Kata Eliza yang masih sibuk dengan makanannya
"Gue minta jawaban bukan penjelasan." Kata Elang dengan berdecak kesal
"Ya apa urusannya sama lo coba." Kata Eliza dengan melirik Elang.
"Ya jelas ada urusannya lah sama gue. Lu ngga liat kaki gue sampai kaya gini gara-gara dia." Ujar Elang.
"Heh bukan kak Angkasa yang bikin Lo kaya gini ya tapi orang lain." Kata Eliza dengan tidak suka.
"Apa lo bilang kak?? Hahaha kak???" Kata Elang dengan tertawa.
"Apaan sih Lo aneh banget." Kata Eliza dengan herannya
"Lu pacaran sama dia?" Tanya Elang.
"Kenapa jadi Lo yang kepo sih." Kata Eliza.
"Ya gue harus tau." Ujar Elang.
"Emang harus banget tau gitu ya?? Emang lo siapa gue??" Kata Eliza dengan menatap malas Elang.
"Ahh males gue ngomong sama anak kecil, ngga nyambung, gue nanya apa jawabnya apa." Kata Elang yang terdengar kesal
"Terserah gue dong." Ujar Eliza dengan menatapnya sekilas.
"Gue suka sama dia karena dia Perfect banget. Jago main basket, ganteng, baik, ngga kaya Lo biang masalah, suka menindas gue." Kata Eliza.
"Yaudah kenapa Lo malah kuliah di sini, kenapa ngga ikut si Angkasa aja, kenapa Lo masih disini??" Kata Elang yang tak mau kalah.
"Terserah gue dong mau kuliah dimana. Emang apa urusannya sama elo." Kata Eliza.
"Ya ada lah, Lo jelek, dekil, bodoh, idiot, kurus dan lihat baju Lo, apaan kaya gini...lu...." Kata Elang yang membuat Eliza melotot tidak percaya dan langsung memasukkan makanan yang tengah dia pegang ke mulut Elang.
"Bisa diem ngga berisik!!!!" Seru Eliza dengan kesalnya.
"Ngga ada sopan santun sama sekali!!!" Kata Elang dengan mulut penuh makanan
"Mau lagi???? Nihh makan sampai kenyang biar ngga berisik." Kata Eliza dengan memasukkan makanan lagi ke mulut Elang.
Uhukk uhukkk...
"Gila Lo ya!!!" Seru Elang dengan terbatuk-batuk
"Biar kenyang jadinya ngga ngomong terus." Kata Eliza dengan kesalnya.
Semuanya yang melihat hal itu pun hanya menggelengkan kepalanya saja. Bagi mahasiswa di kelas itu, sudah menjadi hal biasa dengan pertunjukan dan pertengkaran antara Elang dan Eliza, tapi masih menjadi pertanyaan di benak mereka apakah Elang dan Eliza itu hanya teman atau justru sudah menjalin hubungan.
Elang menatap penuh arti ke arah Eliza ketika gadis itu tengah asik menikmati es krimnya. Ia beranjak dari duduknya yang membuat Eliza menoleh sekilas dan tidak terlalu menghiraukannya. Tapi sesaat kemudian....
"Aaaakhhhh Elang!!!! Lu apa-apaan sih!!!!" Teriak Eliza dengan kesalnya ketika Elang dengan sengaja memegangi tangan Eliza yang tengah memegang es krim dan di arahkan ke wajahnya.
"Ohhh disini ada orang ya...sorry gue sengaja." Kata Elang dengan cengengesan tanpa dosa.
"Ihhh kalian lama-lama gue comblangin ya!!!" Kata Emma yang merasa frustasi dengan tingkah keduanya
"Lang, udah deh, kaki Lo masih dalam masa penyembuhan tuh, ngga usah banyak tingkah dulu ntar gue di marahin tante nindy " Kata Ghava dengan menarik Elang untuk duduk.
"Tukeran tempat duduk aja lah El, pusing gue lama-lama liat kalian berdua. Lo duduk sana gue duduk sini." Kata Emma.
"Ngga mau gue..." Kata Eliza.
"Yaudah makannya diem." Kata Emma dengan kesal karena hampir setiap hari selalu mendengar keributan yang di buat oleh Elang dan Eliza.
"Dia tuh yang mulai duluan. Rese tuh orang nyari masalah Mulu sama gue, heran deh." Kata Eliza dengan kesalnya.
"Lo duluan ya, gue nanya baik-baik tapi Lo yang ngegas sama gue." Kata Elang.
"Heh kapan gue ngegas? Yang ada lah lo yang ngegas. Udah keras kepala, ngga mau ngalah lagi sama cewe, dasar." Kata Eliza.
"Terserah gue dong. Dari pada Lo kurus dekil ngga pernah makan." Timpal Elang yang tak mau kalah.
"Udah diem!!!!" Teriak Emma begitupun dengan Laksa sehingga membuat keduanya ralat satu kelas terdiam semua.
Laksa walaupun tengil tapi keren 👍🏻