NovelToon NovelToon
Princess A Tyrant General

Princess A Tyrant General

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kebangkitan pecundang / Kehidupan Tentara / Fantasi Wanita
Popularitas:227.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Memergoki tunangan di atas ranjang dengan wanita lain, membuat Leandra seorang Dokter Tentara wanita menarik pelatuk untuk menembak tunangan pengkhianat dan wanita lucknut.

Namun sayang, sebelum sempat menembak seseorang menembak Leandra terlebih dahulu, di saat maut menjemput... Leandra mengutuk tunangannya dengan dendam membara.

Leandra terbangun...

Wanita tentara itu tidak mengenali sekelilingnya, namun seorang pria rupawan dengan wajah yang sama persis dengan tunangan pengkhianat nya menatap tajam dengan memakai pakaian kerajaan.

"Putri Clarence, kau sudah sadar?"

Ternyata Leandra terlempar ke zaman berbeda, apakah dia bisa kembali ke zaman-nya sendiri untuk membalas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Hatiku Telah Tertinggal Bersamanya.

Istana.

Sebelum Velix menemukan Leandra, wanita itu ternyata sudah kembali lebih dulu ke Istana.

Mengembalikan kembali kuda ke dalam kandang di istal, dengan langkah tegap ciri khas seorang tentara Leandra menuju keluar istal. Namun, suara dua orang yang tengah berbincang menghentikan langkahnya. Ia bersembunyi di balik tembok, mendengarkan pembicaraan yang tidak sengaja ia dengar.

"Jadi, terjatuhnya Putri Clarence dari kuda ulah wanita itu. Ck! Aku harus memberi pelajaran padanya, meski dia adalah saudari Putri Clarence! Dasar, Brigitta...! Mirip sekali dengan sepupuku Melisa, sangat terobsesi dengan seorang pria. Hhh! Sebenarnya banyak urusan yang lebih penting daripada mengurus seorang wanita seperti Brigitta, tapi... aku harus menegakkan keadilan bagi si pemilik tubuhku ini!" kecam Leandra.

Sang Jendral muda itu berputar arah menuju pintu lain istal demi menghindari kedua orang itu. Yakni, salah satu pengurus istal yang setelah kejadian izin pulang dan juga Brigitta yang tampak memberikan satu kantong yang kemungkinan berisi uang. Jika di dunia Leandra yang serba modern, ia mungkin sudah mendapatkan bukti dengan cara merekam melalui ponsel.

Sesampainya di dalam kamar, Leandra menaruh jam bandul dan barang berisi sisa-sisa serpihan granat di atas nakas. Ia gegas masuk ke kamar mandi. Membuka pakaian pelayan milik Daisy, pelayan pribadi nya. Satu-persatu ia buka, lalu menyiapkan air hangat di dalam bak mandi untuk berendam demi menyegarkan tubuh dari keringat.

Tok tok tok.

"Clarence, kamu di dalam?"

Leandra sedang menyabuni lengannya, ia mendengar suara Pangeran Drake yang mengetuk pintu.

"Aku di dalam, ada apa?"

"Ada hal penting, setelah selesai berpakaian kita harus bicara." Jawab Pangeran Drake.

"Oke, tunggu sebentar lagi."

"Baiklah."

Sekitar 10 menit lamanya, mandi Leandra akhirnya selesai. Namun ia malah lupa membawa gaun ganti ke dalam kamar mandi dan terpaksa memakai handuk menutupi tubuh indahnya keluar dari sana yang hanya sebatas diatas lutut.

Kriet

Mendengar suara decitan pintu kamar mandi yang terbuka, Pangeran Drake gegas menaruh kembali jam bandul di atas nakas kecil di samping tempat tidur.

"Kenapa kau berani menyentuh barang ku?" ada nada tak suka dari suara Leandra, Pangeran Drake pun bisa langsung merasakan nya.

"Aku tak sengaja, hanya tertarik melihatnya jadi aku hanya memegang sebentar. Maafkan aku..." jawab Pangeran Drake bahkan meminta maaf.

"Hm," Leandra akhirnya tidak memperkarakan nya lagi. "Berbalik lah sebentar, aku ingin berganti pakaian. Tapi, jika kau ingin melihat tubuhku... silakan saja lihat!"

Wanita ini kembali menggodaku, sepertinya aku harus mengerjainya!

Bibir sexy Pangeran Drake tersenyum, lelaki itu berjalan mendekati Leandra dengan langkah pelan. Menikmati wajah Leandra dari wajah percaya diri, berubah menjadi wajah tegang. Mata lelaki itu turun ke bawah, menatap belahan da da putih mulus yang menggoda.

"Apa yang kau tatap!? Dasar Mesummm...!!!" teriak Leandra seraya menutupi da da nya yang memang terlihat menyembul dari balik handuk dengan menyilangkan kedua tangan.

Meski Leandra adalah seorang tentara pemberani, namun hal-hal mengenai hubungan antara wanita dan pria dirinya masih belum melakukan nya bersama Kenneth, sang tunangan. Bisa dikatakan, meskipun dia dari dunia modern yang sudah terbiasa dengan hal berbau free sex namun ia dan Kenneth masih mampu menjaga batasan.

"Bukankah tadi kamu menantang ku, Clarence. Lagipula kita suami istri, sejak kita menikah kita belum bersatu. Jadi... sebaiknya sekarang kita__"

"Fuckkkk! Keluar...!" tunjuk Leandra dengan wajah memerah entah karena merona malu atau marah.

"Kamu yang selalu memancing dan menggoda ku... sekarang malah kamu sendiri yang terjebak. kheee hehe...aku akan berbalik. Gegas berpakaian lah..." Pangeran Drake terkekeh merasa berhasil mengerjai Leandra.

Pangeran gila!

Sadar memang dirinya lah yang selama ini selalu menggoda Pangeran Drake, Leandra akhirnya tak bisa membantah omongan pangeran Drake padanya.

Setelah selesai memakai gaun, ia menepuk pundak Pangeran Drake yang masih berdiri membelakanginya.

"Sudah, mau bicara apa? Apa Raja sudah memanggil kita, untuk mendengarkan permintaan karena kita jadi pemenang perburuan?"

Keduanya kini sudah duduk saling berseberangan.

"Belum, Ayahanda sepertinya masih istirahat. Memang belakangan ini, Ayah sering sakit. Dokter Istana mengatakan... Ayah hanya kelelahan tapi aku tak percaya. Hanya saja, susah sekali menyelidiki apa yang terjadi pada Ayah. Ratu Alexa terlalu banyak akal!"

"Jadi, kau berpikir sakitnya Raja mencurigakan?"

"Ya. Tapi bukan itu yang ingin aku bicarakan."

"Lalu?"

Pangeran Drake malah terganggu dengan rambut Leandra yang terlihat masih basah, sepertinya hanya dikeringkan seperlunya oleh handuk kecil. Di dunianya, Leandra tidak terlalu memperhatikan penampilan jadi terkesan masa bodoh.

"Rambutmu masih basah, aku bantu keringkan. Takutnya nanti kamu masuk angin atau terkena flu..." Tanpa meminta persetujuan dari Leandra, Pangeran Drake bangun dari duduknya kemudian berdiri di belakang tubuh Leandra lalu merebut handuk kecil dari tangan Leandra.

Dengan lembut Pangeran Drake mulai mengering rambut Leandra dengan handuk itu, bahkan sesekali Pangeran memijat kepala Leandra menyebabkan mata Leandra menjadi mengantuk.

"Pijatan mu enak, darimana kamu belajar Pangeran?" tanya Leandra, ia mulia memejamkan mata menikmati usapan lembut tangan Pangeran di kepalanya.

"Dari Ibuku... beliau sering memijat tubuhku jika aku terjatuh. Ibuku sangat penyayang, dia tidak bisa melihat anak-anaknya terluka."

"Um, sungguh Ibu yang baik persis sekali seperti Ibuku. Sejak kecil... Ibuku juga mengajarkan segala hal padaku. Ibuku adalah wanita paling lemah lembut dan orang yang begitu baik hati yang pernah aku kenal. Sedangkan Ayahku... dia mengajarkan tentang kekuatan fisik dan bertarung. Dari keduanya, aku mendapatkan keberanian meskipun aku seorang wanita."

Bagus, dia terpancing!

Pangeran merasa senang Leandra mau menceritakan tentang Ibunya.

"Lalu, sosok seperti apa Ibumu?"

"Ibuku? Eum, dia bijaksana. Setiap Ayahku sedang mempunyai masalah, Ibuku akan memberi solusi. Ibuku juga pintar memasak, menjahit, bahkan selalu membantu orang-orang yang membutuhkan. Dia adalah Ibu terhebat, sayangnya dia sudah mening___"

Tiba-tiba Leandra tersadar, dia terlalu banyak bicara. Wanita itu membuka matanya, lalu melepaskan diri dari sentuhan Pangeran Drake.

Leandra beranjak berdiri lalu berbalik badan, kini ia menatap dingin Pangeran Drake. "Kau sengaja memancing ku, apa yang ingin kau ketahui tentang ku Pangeran!?"

Pangeran Drake biasanya akan menghindar, namun demi ingin mengetahui kebenaran tentang siapa sebenarnya Leandra, lelaki itu menatap balik Leandra.

"Segalanya... aku butuh penjelasan darimu. Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu bisa mempunyai kalung jam bandul itu? Jam bandul itu adalah milik seorang wanita yang mengakui dirinya seorang Ratu. Kau bilang jam itu dari Ibumu, sedangkan Ibumu adalah seorang selir bukan seorang Ratu. Jujurlah padaku... kamu bukan Putri Clarence, 'kan?"

Leandra terdiam, ia masih menimbang untuk berkata jujur atau tidak.

"Apa kamu adalah Lea? Wanita dalam mimpiku? Kamu putri dari pemilik kalung jam bandul, dia adalah sang Ratu..?"

Kenapa Pangeran bisa tahu jika Ibuku pemilik jam bandul ini adalah seorang Ratu?

"Baiklah, aku akan menjawab mu yang sejujurnya. Tapi, darimana kau tahu pemilik jam bandul ini adalah seorang Ratu?"

"Aku akan menceritakan nya, duduklah."

Leandra mengikuti keinginan Pangeran Drake, ia juga sangat penasaran.

"Begini, sejak aku lahir aku sudah ditandai oleh seorang peramal. Peramal itu memberikan ku sebuah jimat, dia mengatakan jimat itu akan mempertemukan ku dengan seseorang yang akan menjagaku dari marabahaya. Ternyata... orang yang dimaksud oleh si peramal adalah roh seorang wanita berusia sekitaran sama dengan Ibuku. Sejak aku kecil, sesekali roh itu akan mendatangi ku... Itu pun jika aku sedang berada dalam bahaya. Apapun bahaya yang mengincar ku, roh itu bisa menghalaunya. Aneh, bukan?"

Leandra tak menjawab, dia lebih memilih untuk diam dan mendengarkan.

"Lalu... saat aku sudah mulai beranjak besar, rasa penasaranku muncul. Aku pun bertanya siapa namanya dan dari mana dia berasal. Roh itu hanya menjawab dia adalah seorang Ratu dan tinggal di dunia lain. Dia sering menceritakan keseharian nya... dia mengatakan mempunyai seorang putri cantik. Dia bahkan pernah bilang, saat aku melihat putrinya... aku akan langsung mengenali putrinya itu dan akan jatuh cinta." Pangeran Drake kini tersenyum mengingat ucapan Roh Ratu Selena padanya, kini sudah terbukti. Dia bisa mengenali Leandra dan langsung jatuh cinta.

"Menurut mu, roh Ratu itu adalah Ibuku?"

"Apakah bukan? Bukankah kamu adalah Lea, putri dari Roh Ratu yang sering diceritakan? Aku masih mengingat dengan jelas perkataan Ibumu, tentang kehidupan mu. Meski dulu aku tidak mengerti apa yang dikatakan Ibumu.. tapi sekarang setelah aku banyak memikirkan nya, akhirnya aku tahu jika yang diceritakan ibumu adalah benar. Kamu adalah seorang tentara wanita yang dilatih khusus... bahkan kamu juga seorang Dokter dan sudah diangkat menjadi seorang Jendral muda di kemiliteran. Aku tidak tahu apa itu militer dan tentara yang diceritakan oleh Ibumu, namun melihat kekuatan fisikmu dalam bertarung... kini aku sepertinya mengerti."

"Ternyata kamu tahu semuanya..." gumam Leandra.

"Siapa nama Ibumu?" tanya Pangeran.

"Di duniaku, namanya Ellie yang artinya sinar yang terang seperti matahari. Disini, di dunia ini... Ibuku adalah seorang Ratu dari Kerajaan teluk yang kini dipimpin oleh Raja tirani yang kau kenal dengan nama Raja Ethelwyn."

Mulut Pangeran terperangah, dalam pikirannya bahkan tidak pernah terpikirkan jika roh Ratu berhubungan dengan kerajaan yang ingin ditaklukkan oleh penggabungan antara dua kerajaan hingga menikahkan dirinya dan Putri Clarence.

"Kerajaan itu adalah Kerajaan milik Ibuku, Ratu Selena. Namun, di masanya puluhan tahun lalu... Ibuku dibunuh oleh Raja Wyn dan kekasihnya. Jiwa ibuku sepertinya terlempar ke dunia-ku... jiwa Ibu memasuki tubuh wanita yang telah melahirkan ku. Ibu hidup menjadi istri dari Ayahku, seorang Jendral. Tiga tahun lalu, setelah aku diangkat menjadi Jendral muda... Ibuku menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum Ibu pergi, dia memberikanku kalung jam bandul ini padaku."

"Ibumu tidak mengatakan sesuatu tentang jam bandul ini atau tentang aku padamu?"

"Tidak! Ibuku hanya mengatakan satu hal. Ibuku berpesan, dimana pun aku berada... Ibu akan selalu ada untukku. Saat aku terbangun dalam tubuh ini, tak lama aku bertemu dengan Rover... manusia yang disihir menjadi serigala, dia pengawal pribadi Ibuku saat Ibuku menjadi Ratu. Darinya, aku mengetahui tentang jati diri sebenarnya Ibuku... Ibuku seorang Ratu bijaksana di Kerajaan nya."

"Lalu... Ibumu dibunuh oleh Raja Wyn, demi Tahta. Iya, 'kan."

Leandra mengangguk.

"Terimakasih sudah mau jujur padaku, aku berjanji akan selalu melindungi mu Lea..."

Lea... sudah lama tidak ada orang yang memanggilku dengan nama asliku.

"Kamu tahu, Lea... aku sudah lama menanti kedatangan mu. Mungkin sejak Ibumu menceritakan tentang mu..."

Pangeran Drake menatap Leandra penuh pengharapan dan memuja.

"Jangan bilang kau mencintaiku, jangan! Aku sudah memiliki kekasih, dia dan aku akan menikah. Aku mencintainya..."

Perkataan Leandra menohok hati Pangeran Drake, ia sudah banyak berharap dengan hubungan mereka berdua saat ini.

"Jadi, kamu masih mencintai lelaki itu? Lelaki yang aku lihat dalam penglihatan ku dalam mimpi? Lelaki yang kau panggil dengan nama Ken...?"

"Benar, dia adalah seorang Mayor Jenderal. Meski awalnya kami dijodohkan, tapi akhirnya kami saling mencintai. Dia lelaki luar biasa, meski aku berada disini... hatiku telah tertinggal bersamanya."

Nyes!

Ada yang berdarah namun tidak terlihat, hati Pangeran Drake terasa sakit. Ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan, bahkan ia harus bersaing dengan lelaki yang keberadaan nya tidak ada di dunianya.

Lalu, bagaimana caranya bersaing memperebutkan cinta Leandra jika sosok saingannya bahkan tidak ada?!

1
Emi
Luar Biasa keren 😍😍😍
Zenun
anteung bacanya, disuguhi banyak gambar pula 😁
Moms Shinbi
keren Thor
Ayu Septiani
apakah raja wyn yang sedang bersama ethan ya?
Moertini
apakah perjuangan Lea bersama pasukannya membasmi kejahatan dan menutup portal akan berhasil baru seru serunya thor dilanjutin yaaa penasaran niiii semangat ditunggu jangan lama
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪💪
Kumala Sari Part II
penasaran,penasaran,di tnggu kelanjutannya Thor😆,semangat, 💪
Moertini
asyik ceritanya thor semoga tamat semangat
Fera Susanti
sereeeeeeeemmmm
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
ig@Siskamarcelina048
luar biasa pastinya... semngat truss yaa thor...
sehat and sukses slalu 😉💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻😘
ig@Siskamarcelina048
ho oh,, masiiihhh oTHor.... 😘😘😉
Yunia Afida
masih thor
Yunia Afida
itu pasti paman syam yang jahat ya
Break 🖤: bukan kak Paman Eddy/Sam blm nikah msh bujang Mhuee
total 1 replies
Yunia Afida
kejam tenan iki
Yunia Afida
tar bikin cerita anak lea ya, seru iki
Yunia Afida
semangat lea, kami pasti bisa
Yunia Afida
ternyata seperti itu
Yunia Afida
rovernya menyeramkan gede banget
Yunia Afida
lea mungkin masih keturunan putri claren ya adiknya itu satu ibu ama mama selena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!