NovelToon NovelToon
Dia Yang Ternoda

Dia Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:91.8k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.

susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.

ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.

penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.

mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!

pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.

bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5 " bangkitlah ....

Dengan sabar dan telaten, dan meski menyita begitu banyak waktu dan tenaga.

Pak Ridho dan bu Sarah tak putus asa terus membawa Rain ke psikiater.

meski belum terlihat perkembangan yang signifikan, tapi kini, setelah hampir dua minggu menjalani terapi. Rain mulai mau merespon ketika ia diajak bicara terutama oleh kedua orang tuanya.

Hari ini, gadis cantik berhijab itu nampak duduk sendirian di kursi yang ada di taman mini depan rumahnya.

Pak Ridho dan bu Sarah belum pulang dari sekolah.

Kedua orang tua Rain itu memang telah kembali pada aktifitas mereka sejak satu minggu yang lalu, ketika di rasa Rain mulai bisa untuk di tinggalkan.

Rain di temani bik Jumi dan pak Sarto,

Tukang kebun dan pembantu rumah tangga keluarganya.

Keduanya juga merupakan pasangan suami istri yang telah sejak kedua orang tuanya menikah mereka sudah ikut pak Ridho dan bu Sarah.

Karena sebelumnya, bik Jumi dan Pak Sarto bekerja kepada kedua orang tua bu Sarah di Surabaya.

Dan ketika kedua pasangan suami istri itu mendapat promosi di kota pelajar ini mereka pun turut ikut serta.

Sebuah motor sport nampak memasuki pelataran rumah itu setelah pagar depan di bukakan oleh pak Sarto suami bik Jumi.

Seorang pemuda tampan berkulit kuning dan berhidung mancung serta badan yang terlihat tegap dan atletis terlihat turun dari motor itu,

Tadi sebelum ke sini pemuda itu telah izin kepada pak Ridho dan bu Sarah kalau ia ingin mengunjungi Rain.

Hari ini ia libur kuliah.

Dan ia ingin menemui gadis itu setelah hampir empat hari ia tak melihat gadis itu karena kesibukannya kuliah dan mengurus bengkel barunya.

" mas Fakry...kapan datang mas ?! " sapa bik Jumi ketika ia keluar dari dalam rumah dengan membawa nampan berisi piring yang di isi dengan irisan buah mangga mengkal dan segelas air sirup dingin, kepada sosok pemuda yang baru datang itu dan ternyata memang adalah Fakry.

pemuda dengan nama Alfakry Haikal Kamal Rosyid.

Dan yang lebih sering di kenal dengan panggilan Fakry.

Fakry tersenyum lembut.

" barusan aja bik, mumpung libur...mau nengokin calon bini.

Udah kangen aja, tiga hari gak ketemu..." jawab Fakry dengan meletakkan satu telapak tangannya di pinggir bibirnya dan sedikit merendahkan nada suaranya.

Dan mirip seperti seorang yang tengah berbisik dan takut kalau akan ada orang lain yang mendengarnya.

Bik Jumi tertawa renyah.

" semoga lancar deh mas sampai hari h....kayaknya udah dapet lampu hijau nih dari bapak sama ibu " jawab bik Jumi.

" masih abu abu bik...." jawab Fakry sembari terkekeh, walau ada sekelumit rasa gelisah karena pak Ridho yang tak kunjung memberi ya respon kembali setelah perbincangan singkat keduanya beberapa waktu yang lalu.

ia sangat berharap niatnya menikahi Rain walau apapun yang telah menimpa gadis itu akan di restui kedua orag tua gadis itu.

Ia bahkan telah mempersiapkan diri untuk hal itu.

Seperti sekarang ini,

Ia telah membuka bengkel sepeda motor dan mobil dengan biaya patungan dengan sahabat sahabatnya karena ia ingin berpenghasilan sendiri setelah berhasil mempersunting Raina nanti.

" jangan putus asa mas, mas Fakry orang baik...jarang laki laki seperti mas Fakry yang masih mau menerima seorang wanita dengan segala masa lalunya.

saya yakin bapak sama ibu juga tahu itu.

Hanya saja mungkin ada alasan lain yang membuat bapak sama ibu belum ngasih lampu hijau "

" iya bik....mungkin juga dari Rainnya sendiri yang juga masih ragu atau justru tidak mau sama saya.

Makanya sekarang, selagi ada waktu saya mau manfaatin sebaik mungkin.

Doain ya bik " pinta Fakry sembari menangkup kedua telapak tangannya di depan dada.

" pasti mas...." jawab bik Jumi sembari kembali tersenyum.

" mbak Rain tuh....ada di taman liat ikan. Ini juga saya ngasih ini buat mbak Rain " kata bik Jum lagi sembari menunjuk ke satu tempat dengan jari telunjuknya.

Fakry sempat mengikuti arah tunjuk bik Jumi, sebelum perhatiannya tertarik pada irisan buah mangga mengkal di atas nampan.

" mangga....?! Mengkal ?! " tanya Fakry agak mengerutkan keningnya.

" heem....mbak Rain sendiri yang minta "

" Rain...minta sendiri, dia ngomong bik... ?! " tanya Fakry seolah tak percaya jika gadis itu mau bicara.

" heemmm...." jawab bik Jumi sembari menganggukkan kepalanya meyakinkan Fakry.

" sini, biar aku yang ngasih...bolehkan ?! " tawar Fakry.

" ya sudah ini mas....makasih ya, bik Jum lanjut di belakang kalau gitu ya " pamit bik Jum setelah Fakry mengambil alih nampan berisi irisan mangga mengkal dan segelas air sirup dingin.

Dengan langkah santai, pemuda itu melangkah ke arah Rain yang tengah duduk anteng di bangkunya sembari menatap ikan yang terus berenang ke sana kemari di dalam kolam di hadapannya.

" hai...boleh aku duduk ?! " sapa Fakry kepada Rain.

Sejenak gadis berhijab coklat susu itu mendongak menatapnya.

Namun sejurus kemudian, ia kembali mengalihkan pandangannya pada kolam ikan di hadapannya.

Tanpa menjawab.

Fakry meletakkan nampan yang ia bawa di sisi Rain duduk.

Nampaknya pemuda itu tak tersinggung atas sikap gadis itu.

Dan kemudian dirinya duduk di bangku berbeda yang ada di samping gadis itu.

" aku dengar kau sudah jauh lebih baik, aku senang mendengarnya.

Kata bik Jumi katanya kamu minta mangga...itu " kata Fakry lagi.

Rain tak menjawab, tatapan matanya tak beralih dari ikan ikan yang berenang di kolam.

Sesekali ia melempar makanan ikan ke dalam kolam.

" aku tahu kau bisa mendengar apa yang aku katakan. Dan aku juga ingin kau tahu...kau tak sendirian.

Bukan hanya kau gadis dengan luka seperti ini.

Selain ayah dan ibumu, ada aku juga yang akan selalu siap mendukungmu " kata Fakry lagi dan mampu membuat gadis itu kembalj menoleh kepadanya.

Walau sejenak.

Fakry menatap dalam gadis itu yang kembali mengalihkan pandangannya pada kolam ikan di hadapannya.

Entah mengapa melihat wajah pemuda itu, hati Rain terasa semakin sakit.

Ia ingat...

Pemuda itu yang selalu menyapanya dengan senyuman sopan yang disertai dengan anggukan jika tak sengaja mereka bertemu di masjid.

Atau ketika ia pulang sekolah tanpa di jemput sang ayah.

Fakry menghela nafas.

" mau mendengarkan ceritaku ?! " kata Fakry kemudian.

Rain masih diam.

" aku mengenal seorang gadis, dia terlihat sangat ceria dan tampak begitu riang saat bersama kedua orang tuanya.

Senyum lebar selalu tersungging di bibirnya setiap kulihat dia bersama ayah dan ibunya.

Dia juga terlihat ramah dan sopan kepada siapa saja. Tapi sayang...gadis itu sangat sulit untuk di dekati.

Jadilah aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh dan menyapanya dengan senyuman saja " kata kata Fakry terjeda dengan sebuah helaan nafas.

" sialnya aku menyukainya sudah sejak lama. Sejak ia masih memakai seragam biru putih dulu.

Terkadang aku merasa lucu karena bagaimana bisa aku menyukai seorang bocil.

Tapi....

Itu adalah nyata, gadis itu sungguh memiliki kepribadian yang mampu membuat siapa saja jatuh hati kepadanya, termasuk aku.

Dan gadis itu adalah Raina Azzahwa Ghaisa Aswhar " lanjut Fakry lagi.

Kata kata Fakry kali ini mampu membuat Rain berhenti dari kegiatannya melempar makanan ikan ke dalam kolam.

Gadis itu membisu dalam diamnya.

" Rain yang ku kenal adalah sosok yang berhati besar dan seorang yang tak pantang menyerah.

Bangkitlah....kau tak pantas untuk terpuruk seperti ini.

Ada begitu banyak orang yang menyayangimu selain kedua orang tuamu.

Termasuk aku..." pelan tapi pasti, pemuda itu berusaha membangkitkan semangat dan percaya diri gadis di hadapannya itu sekaligus mencoba menyampaikan tentang perasaannya.

Tak ada jawaban.

Rain masih terdiam dan membisu.

Bayang bayang kelam kejadian sore itu kembali menggelayuti pikirannya.

1
Ninik
sukurin org tua Marisa dah dikasih tau tuh sama team rexy sukurin bahkan publik bakal gempar nanti tau siapa marisa
Ninik
rexy sebaiknya klarifikasi aja sih yg sebenarnya terjadi kalau istrinya justru yg selingkuh duluan dan masalah rhaina kan dah lama saling kenal
Tuti Tyastuti
lanjut
Khafiza Achmad
wah wah rexy sekali dapat minta terussss
Ninik
rexy sepertinya bener bener mabok rhaina salut dengan perjuangan cintanya dengan penuh keyakinan dan dukungan orang tua akhirnya kebahagiaan itu bisa diraih
Durrotun Nasihah
akhirnya....../Drool//Drool//Drool//Drool/
Ninik
Thor g buru buru end kan masih panjang episode nya kan tunggu sampai R&R punya anak dan hidup bahagia seperti kisah Axel 👍👍👍
khitara: makasih dukungannya ya kakak🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Zahbid Inonk
yah to be continued udah hareudang 🥵 juga 😁
Nanik Normaidah
lanjuuuut thooor
suasana mendukung
Siti Aminah
lanjut thor
UmmuShafira
hareudang euy
Ninik
Thor jgn bikin readers panas dingin tp Gatot gara2 TBC
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
semoga wanita itu kuat dan sabar ya
Ninik
ternyata rhaina bisa juga tertawa meski itu untuk mentertawakan suaminya, tp lucu jg sih laki2 ngambek karna cemburu
Nani Rahayu
semoga wanita itu sekuat rhain 😔
Ninik
Alhamdulillah akhirnya up kemaren seharian nungguin tp ga up. makasih thor
haze
Tumben up nya lama
khitara: libur dulu ya kakak...lagi capek banget🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪💪
Zahbid Inonk
pengen cepet-cepet lh eksekusi tu duo apem bulukan 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!