NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Perjuangan

Antara Cinta Dan Perjuangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Terlarang / Cinta Murni
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Raira Megumi

Ahmad Hanafi, seorang laki-laki cerdas dan tangguh yang ikut serta dalam perjuangan memerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negeri asing yang telah menjajah bangsanya lebih dari 300 tahun.
Saat mengabdikan seluruh jiwa dan raganya demi bangsa yang dicintainya, ia dibenturkan pada cinta yang lain. Cinta lain yang ia miliki untuk seorang gadis cantik yang sulit ia gapai.
Rosanne Wilemina Van Dijk adalah nama gadis yang telah memporak-porandakan keyakinan Ahmad Hanafi akan cintanya pada bangsa dan negaranya.
Cintanya pada dua hal yang berbeda memberikan kebimbangan luar biasa pada diri seorang Hanafi.
Pada akhirnya, cinta siapa yang akan dipilih Hanafi? Cintanya pada bangsa Indonesia? atau pada Rosanne? atau ada wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raira Megumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Laki-laki Lain

“Sudah kukatakan, aku tidak mau menemani Marco jalan-jalan. Kau tidak bisa memaksaku, Edward!” ucap Rosanne tegas. Ia tidak suka kakak laki-lakinya terus memaksanya dekat dengan Marco.

“Dia adalah teman baikku dan sangat menyukaimu. Seharusnya kau bersyukur karena pria seperti Marco menyukaimu. Dia adalah pria yang mapan dan berasal dari kalangan yang sama dengan kita. Aku sangat paham kalau kau tidak menyukai laki-laki pesolek seperti kebanyakan pria-pria bangsawan, tetapi Marco bukanlah pria pesolek yang manja dan hanya mengandalkan kekayaan keluarganya. Ia sangat mandiri dan memiliki kekayaan sendiri. Kau tidak akan kekurangan jika hidup sebagai istrinya.”

“Aku tidak membutuhkan semua yang tadi kau sebutkan. Kekayaan? Aku memilikinya dan aku yakin kau tidak akan membiarkanku hidup dalam kesusahan. Iya, kan?”

“Tentu saja aku tidak akan pernah rela melihatmu kekurangan dan menderita dalam kemiskinan. Itulah sebabnya aku menjodohkan kau dan Marco agar kau tidak pernah merasakan perihnya kemiskinan. Aku yakin dengan kemampuan Marco, ia akan membahagiakanmu.”

“Tapi tidak ada cinta diantara kami!” kata Rosanne.

“Dia menyukaimu dan aku yakin dia akan mencintaimu. Aku berteman dengannya sudah cukup lama dan sangat mengenal dirinya. Dia tidak pernah bermain perempuan. Itu menunjukkan kalau dia tulus kepadamu.”

“Aku tidak mencintainya!”

“Lambat laun, kau akan mencintainya. Dia pria yang baik dan bertanggung jawab. Perempuan mana yang tidak akan bahagia jika diperlakukan dengan baik oleh seorang pria.”

“Aku tidak bisa menikah dengan orang yang tidak kucintai dan aku tidak yakin kalau aku akan mencintainya.”

“Apakah sudah ada pria lain di hatimu, Anne?” selidik Edward.

“Bagaimana pendapatmu jika aku mengatakan kalau sudah ada pria lain di dalam hatiku?”

“Siapa dia?” cecar Edward.

“Belum saatnya kau mengetahui identitas pria yang kucintai,” jawab Rosanne tegas.

“Apa pria pribumi itu? Pria yang sering kau kunjungi?”

Rosanne berusaha menutupi perasaan cintanya kepada Hanafi. Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada Hanafi jika Edward mengetahui identitas pria yang dicintainya. Edward memang sangat mencintai dan memanjakkannya, tetapi ia tidak yakin Edward akan memperlakukan Hanafi dengan baik jika mengetahui yang sebenarnya.

“Kau belum perlu untuk mengetahuinya. Untuk saat ini, aku hanya akan mengatakan bahwa aku sudah mencintai seorang pria dan itu bukanlah Marco,” ungkap Rosanne.

“Dapatkah kau memperlakukan Marco dan pria itu secara adil?”

“Apa maksudmu?” Rosanne benar-benar tidak memahami pertanyaan Edward.

“Karena kau masih enggan untuk memberitahuku identitas pria yang kau cintai. Aku ingin kau bertindak adil dengan memberikan kesempatan yang sama kepada Marco dan pria itu. Bagaimana?” tawar Edward.

Meskipun Rosanne tidak memberitahu identitas pria yang dicintai Rosanne, ia curiga jika pria yang sudah mencuri hati Rosanne adalah Hanafi. Pria yang pernah berkunjung ke ruangan pribadinya dan dengan berani berdebat dengannya.

Rosanne tampak memikirkan tawaran Edward. Ia mempertimbangkan baik dan buruknya menerima tawaran Edward. Jika ia menerima tawaran Edward untuk memberikan kesempatan kepada Marco dekat dengannya, ia khawatir Marco akan semakin menaruh harapan padanya. Sebaliknya, jika ia menolak tawaran Edward, ia khawatir kakaknya akan melakukan sesuatu yang buruk pada Hanafi. Walaupun Edward tidak menyatakan bahwa ia mengetahui pria yang disukainya tapi Rosanne curiga Edward telah mengetahui yang sebenarnya.

“Baiklah, aku akan menerima tawaranmu, tetapi aku tidak akan menjanjikan hal yang lebih kepada Marco. Jika aku tetap tidak bisa untuk menyukai Marco, aku harap kau tidak lagi memaksakan kehendakmu kepadaku. Bagaimana?” Rosanne memang paling lihai dalam melakukan negosiasi. Edward sangat memahami kecerdasan Rosanne. Oleh sebab itu, Edward tidak bisa memaksakan kehendaknya secara frontal.

“Sore ini, Marco akan berkunjung dan mengajakmu untuk jalan-jalan sore ke taman kota. Dia bilang kalau dia sangat menyukai suasana sore di kota ini. Aku harap kau tidak menolaknya,” kata Edward tegas dan tidak ingin dibantah.

******

“Selamat sore, Anne!” sapa Marco.

“Selamat sore, Marco!” balas Rosanne.

Kemudian Marco mengecup punggung tangan Rosanne dengan takzim. Sebenarnya Rosanne dapat melihat ketulusan dari sorot mata dan sikap Marco yang baik kepadanya. Mungkin Marco memang menyukainya tetapi Rosanne telah menetapkan hatinya pada Hanafi seorang. Ia merasa tidak akan menyukai laki-laki lain selain Hanafi.

Sore itu, Rosanne dan Edward berjalan santai di taman kota. Mereka mengobrol berbagai topik hingga tidak terasa mereka sudah berada di depan sebuah café yang baru saja dibangun. Café yang menyediakan berbagai macam jenis minuman kopi dan coklat hingga kue khas berbagai negara di Eropa.

“Mari kita masuk!” ajak Marco.

“Café yang indah. Aku sangat menyukai interiornya,” puji Rosanne atas desain interior café yang baru saja dibangun di kota itu.

“Bedankt. Terima kasih,” ucap Marco mengejutkan Rosanne. Ia tidak mengetahui jika café yang mereka kunjungi adalah milik Marco.

“Eh, kenapa kau… oh, kau pemilik café ini?”

“Ya. Aku baru saja membeli lahan di sini dan membangun café. Kelak café ini akan menjadi milikmu.”

Rosanne pura-pura tidak mendengar pernyataan Marco.

Saat Rosanne sedang menimbang untuk memesan secangkir teh dan sepiring scone, ia melihat Hanafi dan seorang perempuan cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya berjalan bersama di trotoar jalan.

**********

to be continued...

1
Nurgusnawati Nunung
Hanafi mulai berubah, jd luluh
Nurgusnawati Nunung
Hanafi orang yang tegas..
Nurgusnawati Nunung
hadir...
Anna Kusbandiana
lanjut ya, thor...👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!