NovelToon NovelToon
Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Haryani

Fitnah keji membuat Selia harus menerima cacian dan hinaan yang begitu menyakitkan. Ia dicerai karena kedapatan tidur dengan kakak iparnya bahkan penjelasannya hanya dianggap omong kosong.

Apa yang dilihat belum tentu itu yang terjadi dan dibalik kejadian itu ada seseorang yang bertepuk tangan penuh kemenangan.

Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal sensitif itu lah yang melekat pada diri Selia yang justru menjadi bumerang untuknya. Siapa pun yang menjadi suami Selia ialah yang akan menempati posisi CEO diperusahaan.

"Semakin kamu berusaha memilikiku, semakin aku membencimu!" Selia Salsabila.

"Aku hanya menginginkan Tahta, bukan dirimu!" Hiro Barayav.

Mampukah Selia membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Lalu apakah Hiro berhasil memiliki Selia dan memiliki apa yang dia inginkan?

Simak ceritanya hanya di novel Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18 Harry VS Hiro

"Selia kamu baik-baik aja, kan?" tanya Harry dengan nafas tersengal setelah berlari dirumah.

Pria itu langsung pulang setelah mendengar kabar Selia sakit dan membuka kamar Hiro untuk melihat kondisi Selia.

Selia yang sedang makan bubur disuapi Mama Mona langsung menoleh ke arah pintu menatap Harry yang kini melangkah masuk ke kamarnya.

"Aku baik-baik aja, Mas," kata Selia namun tidak membuat Harry cukup tenang. Pria itu menyentuh kening Selia dan memeriksa tubuh wanita.

"Kita kedokter ya, biar tahu kamu sakit apa?" tanya Harry yang begitu mengkhawatirkan kondisi Selia.

Selia menggelengkan kepala. "Nggak usah, Mas, aku nggak papa. Aku cuma kelelahan dan kurang istirahat, kamu nggak susah terlalu mengkhawatirkan aku," jawab Selia.

Harry menghembuskan nafas berat kemudian menarik kursi dan duduk didekat Mama Mona yang sedang menyuapi Selia. Wanita paruh baya itu hanya diam memperhatikan dan mendengarkan Selia dan Harry berbicara tanpa ikut menanggapi ataupun ikut bicara.

"Biar aku yang nyuapin Selia, Ma," kata Harry mengambil alih mangkuk bubur ditangan Mama Mona.

"Ya sudah kalau begitu kalian mama tinggal ya," kata Mama Mona kemudian bangkit dari duduknya.

"Iya, Ma, makasih buburnya," kata Selia dan Mama Mona menganggukan kepala lalu meninggalkan Selia dan Harry berdua.

Mama Mona percaya bahwa keduanya bisa menjaga martabat masing-masing untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Selia membuka mulutnya menerima suapan yang Harry berikan padanya hingga sisa bubur dimangkuk habis tak tersisa.

"Lain kali kalau nggak enak badan nggak usah kerja, istirahat dirumah aja dan temani Mama dirumah," kata Harry setelah membantu Selia meminum air putihnya.

"Iya, Mas, tadi pagi aku nggak apa-apa cuma tadi di kantor tiba-tiba pusing," balas Selia.

Harry menganggukkan kepala kemudian membersihkan bibir Selia dengan tisu.

Menyentuh bibir Selia Harry merasa ingin sekali mencium wanita itu namun sekuat tenaga ia menahan diri untuk tidak melakukannya. Harry masih cukup waras dan tahu batasan bahwa sekarang ini Selia adalah iparnya.

"Mas," panggil Selia meraih tangan Harry yang menyentuh bibirnya dan menggenggamnya membuat Harry menatap wanita itu.

Harry melihat Selia seperti ada yang ingin dibicarakan membuatnya mengulas senyum dan membalas genggaman tangan wanita itu.

"Ada apa, Sel, sepertinya ada yang ingin kamu katakan?" tanya Harry membuat Selia tersenyum kecil dan menganggukkan kepala.

"Aku mau tanya sesuatu tentang Hiro, Mas," kata Selia membuat raut wajah Harry seketika berubah masam.

Pria itu tidak suka Selia membahas Hiro disaat mereka sedang bersama.

"Aku nggak tahu apapun tentang Hiro," balas Harry membuat Selia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Mungkin memang tidak seharusnya ia bertanya pada Harry tapi ia harus bertanya dengan siapa lagi sebab mama Mona saja tidak tahu apapun tentang Hiro.

*

*

Hiro menepati janjinya untuk tidak pulang terlambat dan masuk kedalam kamar melihat Selia sedang berbaring diranjang dengan selimut sebatas perut.

Bergegas ia menghampiri Selia dan berdiri menatap wanita itu yang masih membuang muka enggan menatapnya.

"Gimana keadaanmu, apa sudah lebih baik?" tanya Hiro namun Selia hanya diam dengan wajah yang masih ia palingkan.

Hiro duduk di tepi ranjang kemudian mengulurkan tangannya menyentuh kening Selia dan meletakkan punggung tangannya dileher wanita itu.

Selia melirik Hiro yang sedang memeriksanya namun ia tetap diam dan membiarkan pria itu melakukan apapun yang pria itu inginkan.

"Aku panggilkan dokter ya buat meriksa kamu," kata Hiro mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Nggak usah, aku baik-baik aja," balas Selia dengan yakin.

"Oh, baiklah," kata Hiro mengurungkan niatnya untuk menghubungi dokter.

Meletakkan ponselnya di atas nakas pria itu bangkit dari duduknya.

"Istirahatlah, aku mau mandi dulu," kata Hiro lagi namun Selia masih mengacuhkannya.

Hiro menatap Selia sejenak dan tersenyum sinis kemudian berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Sikap Selia sungguh sangat berbeda saat bersama Harry dan saat bersama dirinya akan tetapi sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak bersikap kasar pada wanita itu.

Selia menatap ponsel Hiro yang bergetar di atas nakas setelah pria itu masuk ke dalam kamar mandi. Menatap pintu kamar mandi yang masih tertutup ia kembali menatap ponsel Hiro yang masih terus bergetar.

Memberanikan diri Selia meraih ponsel Hiro yang ternyata Papa Louis yang menghubungi pria itu. Bergegas ia menjawab panggilan telepon tersebut.

"Hiro, Selia sakit bukan karena kamu yang terus menekan dia buat mengingat kamu, kan?" tanya papa Louis di seberang telepon membuat Selia yang menjawab panggilan itu terdiam.

"Papa nggak mau terjadi sesuatu pada Selia gara-gara kamu terus menekannya buat mengingat kamu. Hentikan semuanya, Hiro, dan biarkan dia menjalani kehidupannya yang sekarang ini," kata papa Louis dan Selia masih diam.

Ia tidak mengerti apa yang Papa Louis katakan dan terus menerka-nerka apa maksud dari perkataan pria paruh baya itu. Selia ingin menjawab saat Papa Louis memanggil namun lidahnya terasa kelu saat menyadari bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dari dirinya.

"Hiro, kamu dengar papa bicara, kan? Hiro ... Hiro ...."

Panggilan telepon akhirnya dimatikan oleh Papa Louis dan kini Selia menatap layar ponsel Hiro yang kembali gelap.

"Ada apa sebenarnya? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang nggak aku ketahui," lirih Selia.

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka membuat Selia buru-buru meletakkan kembali ponsel Hiro di atas nakas.

Hiro keluar dari kamar mandi dengan handuk dililit dipinggang dan tangan menggosok rambutnya yang basah. Pria itu menyeringai dan menghampiri Selia yang terduduk merenung diatas ranjang.

Menundukkan wajahnya Hiro mencium Selia sekilas dan wanita itu menatapnya tidak suka tapi ia tidak memperdulikannya.

"Aku harap kamu benar baik-baik saja karena besok kita harus ke Bali untuk menghadiri pertemuan dengan investor kita disana," kata Hiro memberitahu Selia.

"Aku nggak mau ikut," sahut Selia memalingkan wajahnya saat melihat tubuh kekar Hiro yang sengaja duduk didepannya.

"Aku nggak mau tahu pokoknya besok kamu harus ikut aku ke Bali," kata Hiro yang tidak suka dengan penolakan Selia. Hiro ingin apapun yang ia inginkan Selia menurutinya.

"Hiro, aku nggak mau jadi sekretaris kamu. Aku nggak mau ke Bali, aku juga nggak mau kamu terlalu mengekang aku," lirih Selia menatap Hiro memohon berharap pria itu mau mengerti dirinya.

Hiro menatap Selia dengan tajam tidak peduli dengan tatapan memohon dari wanita itu.

"Kamu akan tetap menjadi sekretarisku. Dan kepergian kita ke Bali bukan hanya sekedar urusan pekerjaan tapi kita juga akan bulan madu di sana," kata Hiro kemudian bangkit dan meninggalkan wanita itu untuk berpakaian.

Selia memejamkan mata dengan air mata mengalir begitu saja membasahi pipi. Hiro terlalu menjeratnya sampai-sampai ia sulit untuk bergerak bahkan menolak keingin pria itu.

*

*

Jangan lupa dukungannya ya.. 😍

1
Maya Ellydarwina
lanjut Thor lanjut yang banyak 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Reni Anjarwani
doubel up thor
Dwi Wulandari
duhh meleleh dahhh hati hiro, di panggil mas, hihik
smga kedpan nya Harry mnemukan cinta sejatinya. 😊
nyit nyit
honey aj jgn kyk.mas Harry biar beda gt
Reni Anjarwani
doubel up thorrr
dika edsel
klo sama Harry dah clear tinggal sama pacarnya hiro yg di LN yg blm ada penyelesaian..semoga tdk ada perpelakoran yah..,masa pebinor udah terhempas muncul lagi pelakor kan gk lucu..
Tri Haryani: Siap.. gk ada lgi org ketiga kok.. tinggal bahagianya aja..
total 1 replies
Maya Ellydarwina
lanjut Thor sayang,yang banyak thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Tri Haryani: Siapp.. makasih dukungannya..
total 1 replies
Sunarti
Alhamdulillah akhirnya selia terima Hiro sebagai suami nya
Tri Haryani: Alhamdulillah.. tinggal bahagia aja lagi..
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
dika edsel
move on har.. move-on..,noh ada clara yg setia mendampingimu jgn liat kebelakang trs selia udah bahagia..!?? hidup ini cuma sementara begitupun dirimu cuma sementara dihati selia..cuma numpang lewat aja seperti pas kita gajian..,sadar bang lambat laun kau pasti terlupakan krn selia udah ingat semuanya..ayo segeralah move on drpd sakit hati
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Tri Haryani: siap.. insya Allh malam ini update lagi..
total 1 replies
Dwi Wulandari
nanggung kak, lanjut dongg ☺
Tri Haryani: asiapp..
total 1 replies
shyafira fitri
lanjut,,
Tri Haryani: asiapp..
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Tri Haryani: siap kak..
total 1 replies
Herman Lim
ahhh Hiro sabar ya
Reni Anjarwani
doubel up thor
dika edsel
sebenarnya yg membuat hubungan kalian ribet tuh kamu sendiri sel..,hiro mau tanggung jawab eh kamu gkmau..,trs saat ortu mu meninggal kamu juga menyalahkan hiro..,masa iya semua kesalahan kamu limpahan ke hiro semua?? klo tdk menginginkan hiro ya tinggalkan saja..,trs kembali ke harry yg konon katanya sangat kamu cintai..,apa hiro hrs mati dulu baru kamu maafkan..??
Ranita Rani: iy /Good/q se7
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Tri Haryani: Insya Allah malam ini lgi kak
total 1 replies
Herman Lim
ayo Thor lanjut
Tri Haryani: siap kak.. nnti malam y
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!