NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Pilihan Ayah 18

"Ra!" panggil Riko saat Rara hendak memberhentikan taksi.

'Apa sih teriak-teriak? Masih nganggep gue?' gerutu Rara dalam hati pura-pura tak mendengar panggilan Riko.

"Ra!" panggil Riko lagi sembari melangkah mendekati Rara.

'Duh! Mana nih si taksi. Kenapa kalau gue lagi butuh kayak gini enggak nongol-nongol dari tadi.' gerutu Rara kembali sembari terus mengayunkan tangannya untuk memberhentikan kendaraan.

"Rara!" panggil Riko lagi saat ia berhasil memegang lengan istrinya. "Mau ke mana kamu?" tanyanya saat Rara menoleh menatapnya sadis.

"Enggak usah nanya-nanya! Terserah aku mau ke mana." ketusnya sembari menoleh ke sembarang arah.

Riko menghela napas perlahan, ia sadar jika Rara selalu diprioritaskan di keluarganya karena dia putri satu-satunya di keluarganya.

Dan sikapnya yang tadi yang tak sengaja bertanya dengan Kania terlebih dahulu daripada istrinya, pasti membuatnya kesal.

"Saya minta maaf." ujar Riko yang membuat Rara menoleh menatapnya.

"Minta maaf buat apa? Emang punya salah?" sinis Rara.

Riko menganggukkan kepalanya, "Saya tadi lupa tidak memprioritaskan istri saya."

"Tapi saya juga tidak sengaja, karena teringat kalau Kania enggak suka lalapan. Jadinya keterusan. Maaf ya, Ra?" lanjutnya memohon sembari memegang bahu istrinya agar gadisnya itu menatap matanya.

"Maaf. Ya?" pintanya lagi saat Rara hanya diam dan menoleh ke sembarang arah, tak mau menatap matanya.

"Boleh peluk?" tanya Riko saat gadisnya hanya diam saja tak menanggapinya.

Melihat Rara yang diam saja, tak mengiyakan juga tak menolak pertanyaannya membuat Riko akhirnya maju satu langkah untuk memeluk istrinya.

"Maaf. Saya janji enggak akan mengulanginya. Maafin saya. Ya?" pinta Riko berulang kali saat Rara masuk ke dalam pelukannya namun tak membalas memeluk.

"Ra." panggilnya lagi sembari sedikit melepaskan pelukannya, namun tidak benar-benar terlepas untuk melihat wajah istrinya.

Rara hanya menunduk, tak tau harus berkata apa dengan laki-laki yang tengah memeluknya ini.

Dalam hati ia benar-benar kesal karena laki-laki ini tidak memprioritaskannya, tapi apa dasarnya dia kesal?

Bukan karena laki-laki ini suaminya kan?

Kruyuk~ kruyuk~

Cacing di dalam perut Rara berbunyi yang membuat Riko tersenyum mendengarnya, dan Rara menggigit bibirnya malu.

'Cacing! Kenapa lo enggak bisa diajak kompromi sih!' gerutunya sembari menoleh lagi ke sembarang arah.

"Makan Yuk! Saya lapar. Udah ya ngambeknya, enggak baik ngambek sama suami lama-lama." ujar Riko sesaat sebelum menggandeng bahu istrinya untuk diajaknya masuk kembali ke warungnya.

***

Riko memberi kode Lisna dan Kania yang menoleh ke arahnya dan Rara dengan menaruh satu jarinya di bibirnya yang berhasil ditangkap dengan baik oleh keduanya.

Ia tak mau masalah Rara yang tiba-tiba pergi diperpanjang oleh keduanya, apalagi istrinya belum memaafkan kesalahannya.

"Berdoa dulu. Saya sediain nasi uduk sama nasi biasa, kamu bisa milih mana yang kamu suka." ujar Riko sembari menatap istrinya yang menganggukkan kepalanya.

Usai berdoa, mereka pun makan dengan khidmat dan Rara memilih nasi uduk tanpa bawang goreng sebagai makanan pokoknya ditambah lauk ayam goreng beserta sambal dan lalapan yang ternyata rasanya seperti di restoran bintang lima.

"Gimana? Kamu suka?" tanya Riko saat Rara meminum es jeruknya.

Rara hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan Riko tidak mau terlalu lama didiamkan oleh istrinya pun bertanya lagi. "Menurut kamu, sambalnya gimana? Ada yang perlu ditambahi atau dikurangi enggak?"

"Enggak ada. Udah enak kok." jawab Rara akhirnya yang membuat Riko tersenyum sembari menatapnya.

'Akhirnya mau bicara juga.' gumam Riko dalam hatinya.

"Bang! Ra! Udah selesai belum makannya?" tanya Lisna pada sepasang pengantin baru yang tempat duduknya berbeda dengannya.

"Sebentar lagi. Ada apa?" tanya Riko pada adiknya.

"Enggak ada apa-apa bang. Lisna cuman mau ke minimarket depan dulu sebentar kalau kalian belum selesai." jelas Lisna.

"Pergilah." ujar Riko yang membuat Lisna mengangguk lalu mengajak Kania pergi untuk menemaninya.

***

"Emang lo mau beli apa ke minimarket, Lis?" tanya Kania saat mereka sudah sampai di minimarket.

"Beli roti bawah, Nia." bisik Lisna yang membuat Kania mendelik, "apaan roti bawah?" tanyanya yang sedetik kemudian menutup mulutnya saat ia sudah menangkap maksud Lisna.

"Woy! Bahasa lo Lis. Ngeri gue!" ujar Kania yang membuat Lisna tertawa geli.

"Gitu aja lo enggak paham. Musti mikir dulu baru paham. Lo enggak beda jauh sama Rara ya, Nia." ledeknya sembari tertawa dan nyelonong aja masuk ke dalam minimarket.

Dan

Bruk.

"Aw! Ssssh!" ujar Lisna menyentuh lengannya yang sakit karena bersenggolan begitu keras dengan seseorang.

"Lisna!" teriak yang menabrak Lisna, dan ternyata itu Leon. "Lo lagi! Lo lagi! Kenapa sih lo seneng banget jahatin gue?" sinisnya yang membuat Lisna menatapnya sengit.

"Gue jahatin lo?" Lisna menunjuk muka Leon. "Kita sahabat, Yon. Enggak mungkin gue jahatin lo."

"Sahabat?" tanya Leon dengan wajah skeptisnya, "itu dulu, Lis. Sekarang persahabatan kita udah putus. Lo bukan sahabat gue lagi."

"Gampang banget sih Yon lo ngomong kayak gitu. Apa lo enggak inget yang udah kita laluin bareng-bareng? Lo enggak inget apa, kalau kita pernah berjanji di puncak gunung kalau persahabatan kita bakal ada selamanya bahkan sampai kita berkeluarga bahkan menua nanti." Lisna menunjuk dada Leon dengan jari telunjuknya. "Cuman gara-gara cinta tak terbalas, lo kayak gini, Yon. Cemen banget sih lo. Susahnya apa ngerelain apa yang udah enggak bisa jadi takdir Lo? Lo harus belajar nerima itu semua. Gue dan Rara enggak salah dalam hal ini. Ini udah takdir, Yon." lanjutnya dengan berlinang air mata.

"Gue, lo dan Rara adalah sahabat yang solid dalam segala hal kecuali bisnis, pekerjaan, dan masalah percintaan. Gue, lo dan Rara adalah sahabat yang tak mungkin bisa terpisahkan walaupun lo pernah tinggal di luar negeri selama satu tahun. Lo pasti enggak lupa kan kalau setahun kemarin setiap dua malam sekali pasti kita video call sampai ketiduran? Lo lupa, Yon?" teriak Lisna histeris yang membuat Kania langsung memeluknya dan mengajaknya duduk di teras minimarket.

"Udah, Lis. Lo harus inget ini di mana!" ujar Kania sembari mengusapi pundak Lisna yang tergugu di tempatnya.

Sedangkan Leon, Laki-laki itu memilih pergi begitu saja tanpa menjawab apapun ujaran Lisna hingga saat mobilnya baru saja berbelok ke jalan raya, tepat mobil Riko masuk ke minimarket menghampiri adiknya dan Kania.

"Lisna kenapa, Nia?" tanya Riko saat melihat Lisna masih menangis.

"Tadi, Pak Leon--"

"Leon di sini, Nia?" Rara bertanya sembari menatap ke dalam minimarket.

"Baru saja pergi Mbak Rara."

"Lisna sama Leon berantem ya tadi?" tanya Rara lagi yang membuat Lisna mengusap air matanya, lalu menatapnya.

"Dia mutusin persahabatan kita, Ra. Dia udah enggak nganggep kita sahabatnya lagi. Dia cemen. Segitu doang sayangnya dia ke kita sebagai sahabat, Ra." adu Lisna akhirnya masih dengan linangan air mata yang membuat Rara kini duduk di sebelahnya dan mengusapi pundaknya yang tidak diusap oleh Kania.

"Biarin aja Leon kayak gitu, Lis. Beri dia waktu untuk menerima semua ini. Mungkin dia butuh waktu. Toh, masih ada gue dan Kania kan? Lo enggak bakal ngerasa sepi kok." balas Rara yang membuat Riko menatapnya dalam diam.

'Sama seperti kamu ya, Ra. Kamu juga butuh waktu untuk benar-benar menerima saya dalam hidup kamu.' gumam Riko dalam hatinya.

"Iya. Bener kata Mbak Rara, Lis. Masih ada kita kok. Lagian kalau Bang Riko dan Mbak Rara di rumahnya, lo kan bisa ke rumah gue, atau gue yang ke rumah lo. Rumah kita deket. Kita juga masih sama-sama lajang. Ya kan?" ujar Kania yang membuat Rara mencebikkan bibirnya kesal karena teringat jika kini ia telah memiliki suami dan memang tidak bisa sebebas dulu, walaupun mereka belum benar-benar kembali ke aktifitas mereka.

Apakah Riko akan protektif terhadapnya?

Atau membebaskannya dalam bergerak asal tidak menyalahi kewajibannya sebagai seorang istri?

Eh, ngomong-ngomong kewajiban seorang istri, emang Rara udah mau melakukannya?

Rara bergidig membayangkannya dan semua itu tak luput dari tatapan suaminya.

Bersambung..

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!