NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:64.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Pov Alka

Tiga tahun belakangan aku bergelut dengan diriku sendiri untuk keluar dari dalamnya jurang kekecewaan dan kemarahan akibat perlakuan buruk orang-orang kepadaku.

Aku pikir aku kuat, mudah melupakan masa lalu itu asal terus menyibukkan diri dan nggak melulu mengingat semua itu. Ternyata aku salah. Bayangan ketika orang-orang tengah tertawa melihat kemalangan ku makin menjadikan hatiku sakit.

Yang paling membuatku muak adalah ketika datang mimpi tentang Bayu, pria be_jat yang menjadikan tubuhku sebagai bahan pelampiasan nafsu.

Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa semua itu sudah berakhir, semua mimpi buruk itu sudah selesai. Aku bisa melanjutkan hidupku seperti layaknya anak seumuran ku. Kenyataannya nggak seperti itu.

Sejak hari di mana Bayu memperlakukan ku seperti budak baginya, aku kehilangan kendali pada diriku sendiri. Bayangkan saja, aku terus-terusan mendapatkan mimpi yang sama. Mimpi menjijikkan yang membuatku benci pada diriku sendiri. Mimpi di mana aku nggak bisa melindungi raga ini saat ba_jingan itu terus menerus melampiaskan syahwatnya pada diriku.

Bangun tidur dengan keadaan tubuh penuh peluh dan ketakutan luar biasa sudah menjadi hal lazim buatku. Aku diminta ikhlas dan mengubur dalam masa lalu ku agar nggak mengganggu masa depanku, ingin aku tertawa saat ada yang menasehati ku seperti itu.. Apa mereka pikir aku sesuka itu mengingat masa lalu menjijikkan yang nggak pantes aku banggakan dan terus merasa jika dunia begitu pandai mempermainkan ku?

Jika boleh memilih, aku lebih ikhlas mati saat itu juga ketika ba_jingan itu selesai melakukan pelampiasan kepadaku. Apa ada yang bertanya padaku apakah aku baik-baik saja setelah hari itu? Nggak ada.

Mereka sibuk menumpuk beban baru di pundakku. Memilih sekolah terbaik, dari homeschooling sampai ke pondok pesantren tersohor untuk ku melanjutkan pendidikan yang sempat tertinggal karena mental ku yang tertekan.

Aku turuti kemauan mereka. Terus menurut dan tidak boleh membantah. Aku adalah anak tiri dari seseorang yang kaya raya dan disegani. Aku harus menurut agar ibuku bisa terus menikmati segala fasilitas mewah yang diberikan suaminya. Aku harus menurut agar terlihat waras dan baik-baik saja. Mungkin jika ada tempat yang layak selain rumah megah itu, rumah sakit jiwa adalah jawabannya.

Bersedih, tangisan? Demi apapun aku sudah nggak bisa merasakannya. Ketika sakit di hati itu terlalu dalam bukan lagi tangisan yang menjadi jalan keluar. Tapi rasa lain yaitu.. Dendam.

Di hati paling dalam terselip keinginan untuk membalas semua rasa sakit ini. Namun aku sadar aku masih belum cukup mampu untuk membalas apapun yang mereka torehkan di hidupku. Membuat ku seperti badut yang bisa mereka ejek dan tertawakan.

Aku harus cukup kuat jika ingin membalas apa yang mereka lakukan. Aku harus bisa berdiri dengan kaki sendiri, mengasah semua kemampuan dan kekuatan agar nggak ada lagi yang bisa menghinaku. Nggak ada yang bisa merendahkan ku.

Namun, jika terus di tempat ini.. Bukan balas dendam yang bisa aku lakukan. Di sini aku dididik menjadi manusia berhati lembut dan pemaaf bagi sesama. Aku nggak sebaik itu! Aku ingin lepas dari sini. Tentu saja aku bukan malaikat, yang bisa memaafkan begitu saja orang-orang yang merusak hidupku. Mereka bisa bernafas lega, berbahagia menikmati udara gratis pemberian Yang Maha Kuasa setelah menghina serta menghancurkan fisik ku, menorehkan luka abadi di hati mengubur rasa bersalah mereka dengan sebuah kata maaf.

Memohon maaf padaku dengan sorot mata menghina? Sebuah permintaan maaf nggak bisa mengubah masa lalu kan? Apa setelah meminta maaf luka hati ini bisa sembuh? Nggak! Tentu saja nggak! Aku pendendam? Berhati busuk? Rusak mental? Anggap saja iya, siapa yang menjadikan ku seperti itu ku tanya?? Mereka!! Mereka bertanggung jawab dengan rasa sakit ini!

Ckck.. Jika harus hancur, aku ingin mereka merasakan hancur seperti ku! Aku sudah membulatkan tekat. Aku ingin pergi dari tempat mulia ini.

Dosaku terasa makin besar saat merasakan hatiku bercabang. Maafkan aku Tuhan.. Aku menyembahMu tapi belum bisa membersihkan hatiku. Aku berdoa padaMu untuk bisa membalaskan apa yang aku alami di masa lalu. Aku memohon hal buruk terjadi pada mereka kepada Sang Pencipta.. Aku yakin Tuhan pun tidak akan mengabulkan permintaan bodoh ku itu.

Di pondok pesantren aku diperlakukan dengan baik. Punya teman yang menghargai ku. Bercanda dengan teman seperti ini ternyata rasanya, ada sebagian dari hatiku yang terasa hangat. Mendengar mereka melempar gurauan, sesekali aku perhatian raut muka salah satu di antara mereka merah padam karena menahan diri untuk tidak menghujat setelah lontaran candaan berhasil menohok relung hati. Tapi tidak ada kemarahan, mereka punya porsi sendiri untuk setiap candaan. Mereka bisa mengimbangi dengan toleransi tinggi. Ya, seharusnya memang seperti itulah caranya berteman.

Dan Aini.. Sedari tadi aku nggak menyebutkan namanya. Seorang remaja lima belas tahun yang menganggap diriku kakaknya. Dia sangat manja. Suka dimanja lebih tepatnya. Aku nggak keberatan, dia lucu. Beberapa kali kami sering ngobrol, aku menceritakan semua yang terjadi padaku.. Dia menangis.

Aku nggak ingin terus membuatnya berbelas kasihan padaku. Dia datang ketika aku rapuh, dia mendengarkan semua ceritaku, aku bisa merasakan dia hanya kasihan saja melihat diriku. Nggak masalah, nyatanya aku memang orang yang semenyedihkan itu.

"Kak.." Suaranya membelah lamunanku.

"Hmm. Apa?" Tanyaku mengerlingkan mata.

"Ayah dan bunda bertengkar kemarin. Mereka membicarakan kepindahan mu ke luar negeri.. Aku sedih. Aku nggak mau kamu pergi jauh kak.." Dia meneteskan air mata. Huuuh aku harus apa?

"Semua yang ayah putuskan pasti sudah dipikirkan secara matang Ai. Aku aja nggak apa-apa. Kenapa kamu yang keliatan sedih gitu?" Aku memindahkan anak rambutnya yang mendekati mata. Menyelipkan rambutnya tadi ke belakang telinga.

"Kamu bisa nggak stop bilang nggak apa-apa?? Aku tau kamu itu kenapa-napa!!! JANGAN SOK KUAT, AKU TAHU KAMU RAPUH!!" Dia berteriak.

"Hei hei.. Tenangkan dirimu, aku beneran nggak apa-apa. Apa yang musti aku takutkan jika kekuasaan ayah sudah bekerja? Ayah pasti menyiapkan orang untuk membantu segala keperluan ku di sana. Kita akan lama nggak ketemu.. Tahan rindumu buatku ya. Bisa?" Aku terkekeh pelan. Sebenarnya, aku sendiri ingin memukuli dadaku sendiri karena rasa sesak ini menggempur ku perlahan.

"Mau peluk?" Tanyaku kemudian.

Dia diam. Tapi air matanya nggak berhenti keluar. Aah Ai.. Kamu bisa nggak jangan seperti ini. Aku bisa bertahan, aku nggak akan mati. Setidaknya untuk sekarang, aku nggak boleh mati dulu kan?!Tujuanku belum terlaksana. Tapi please jangan menahan ku seperti ini, selain ibuku.. Kamu adalah orang yang aku harap bisa terus bahagia. Aku sendiri sudah lupa bagaimana rasanya bahagia.. Menyedihkan sekali diriku ini.

Dia berhamburan memeluk ku lebih dulu, dia membenamkan wajahnya pada ceruk ku. Aku membalasnya, mengusap lembut rambut yang selalu wangi itu.

"Aku janji, aku akan bertahan demi kamu.." Ucapku. Entah bertahan untuk apa. Aku sendiri nggak tau. Itu hanya ucapan agar Aini tidak terus menangis seperti ini.

Dia mendongakkan wajahnya.. Matanya indah. Aku perhatikan setiap inci maha karya Tuhan di wajahnya. Sempurna. Dia cantik. Aku akui itu.

Namun hal tak terduga terjadi, dia meraih tengkuk ku. Membawa agar bibir ku menyambut bibir basahnya. Apa lagi ini? Aku diam beberapa saat. Aku nggak tau mesti gimana. Sampai dia sendiri yang memberikan sapuan lembut di sana. Aku mengerjapkan mata, melihat dengan jarak sangat dekat dia memejamkan matanya. Seperti mencari kenikmatan sendiri pada kegiatan itu.

Aku biarkan saja dia melakukan hal itu. Terserah. Dia kembali membuka mata, memberi jarak dengan menyentuh dadaku pelan.

"Maaf.. A-aku.. Aku.. Aku minta maaf, nggak seharusnya aku cium kamu.." Katanya.

"Nggak apa-apa. Kenapa harus minta maaf?" Kataku datar. Jika mencium bibirku adalah sebuah kesalahan, seharusnya dia nggak melakukannya agar dia nggak perlu sesulit ini mengucapkan kata maaf.

"Berhenti bilang kamu nggak apa-apa Alka!!! Kamu bikin aku sedih tau nggak?!!"

Dia pergi. Lagi-lagi dengan tangisan. Ayolah.. Aku harus apa kalo udah seperti ini??

1
varahmavah
mungkin ini yg di maksud pak Jawir biar Johan tidak memperdaya Alka makanya memisahkannya dg starla nyatanya meskipun di jauhkan dg starla Johan tetap punya rencana menjebak Alka untung masih selamat dari kebejatan Johan meskipun berakhir di rumah sakit..😓
𝗝꒤🤫ᵇᵃˢᵉ
kenapa ada orang sekejam johan yah😠😠
kamu akan menerima balasan dari perbuatan mu johan😠😠
ⓉᵃᵗᵅⒽ ᵃˡⒷᶥⓇᵘnʸ 𒈒⃟ʟʙᴄ
dari awal mengsad terus kehidupan mu alka 😔sempat merasakan bahagia bersama starla tapi harus kembali merasakan kesedihan hal yg sama meski belum terjadi🙊🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Lyta Thalita
semoga pedang mu letoy selamanya 😤😤
Lyta Thalita
pak Jawir 📢📢📢📢
om Dani 📣📣📣📣📣
plisss lah siapa aja tolongin Alka 😢😢😱😱😱😱
Eka Kaban
ku merasa hidup ku selalu paling menderita ternyata ada yg bernama alka yg hidup nya sulit menggapai bahagia maafkan hamba ya Allah yg jarang bersyukur atas nikmat mu yg ku dusta kan
Waspray Aja
alka dibuat mati pelan pelan thor.. buat sengara dulu si alka biar dia menyesali tindakan mengorbankan teman-temannya hanya karena aksi bunuh dirinya
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
尺o𝐙⃝🦜
apa pak jawir akan menyesal dan tetap egois???? kalian semua sungguh kejam hanya memikirkan kepentingan sendiri dengan dalih demi kebahagiaan alka?? kebahagiaan yang bagaimana, kebahagiaan dari segi mananya???
Me mbaca
reaksi pak Jawir gimana ya, apakah akan marah besar?
尺o𝐙⃝🦜
ini door bersarang ke siapa
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
Kay🥺🥺🥺
jgn smpe kamu knp² krna melindungi Alka😫
biar gimanapun sepak terjangmu di dunia hitam, tapi ada sisi baik dalam hatimu 🤧
klo malaikat maut dteng menjemputmu, suruh aja buat dtengin si Johan, manusia lucknut yg gak ada faedahnya sama sekali itu😒😒😒
Eka Kaban
sering update dong author
Erl: saya usahakan.
karena semangat saya untuk terus berkarya di sini sudah setipis tisu dibelah tujuh
total 1 replies
Lyta Thalita
bukan cuma alka , aku juga gemes pingin mites koe.
sabar sabar kok malah emosi😌
Lyta Thalita
ish
seharusnya baca sambat dulu baru Rungkat 🤦🏻‍♀️
baca sambat jerohanku ikut tegang😳, semoga alka gk kenapa2
𝗝꒤🤫ᵇᵃˢᵉ
aduh... bikay apakah tertembak karena menjadi perisai untuk alka..
Waspray Aja
bikin mampus aja alka thor.. kalau cuma nyari mati nggak dari dulu aja sewaktu belum banyak dosa,?
🍊 NUuyz Leonal
berasa uji nyali di bagian ini
kesel ia deg degan iya tegang nya juga ada rasanya nano nano
Me mbaca
waduh bikay mati demi melindungi alka.....
atau malah pasukan ayahnya yang nembak Johan dulu
🌸Ar_Vi🌸
yaaahhhh.. siapa yg kena tembakkk.. /Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!