Keluarga Alana jatuh bangkrut hingga semua orang meninggalkannya. Mulai dari sahabat, kekasih bahkan ibu dan juga adik kandungnya.
Sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan ayahnya kritis, membuat Alana terpaksa harus meminjam uang kepada seorang rentenir.
sialnya, rentenir itu hampir saja menjualnya kepada seorang laki-laki tua. Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya.
Karna sangat kebetulan sekali Alana di tolong oleh Kendrick, laki-laki asing yang belum pernah temui sebelumnya. Namun, karna kesan buruk pertemuaan pertama kali kendrick dengan Alana di bar miliknya. Membuatnya salah paham dan menganggap Alana bukanlah seorang wanita baik-baik.
Padahal Alana bukanlah wanita yang seperti ia tuduhkan selama ini
Karna suatu hal, Kendrick terpaksa menikahi Alana.
akankah Alana si gadis periang ini mampu menakhlukan hati Kendrick yang begitu dingin dan susah untuk ditakhlukan oleh wanita manapun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendengarkan semuanya
"Jesslyn, bagaimana keada'anmu?" tanya Ashley kepada Jesslyn,
"Sudah lebih baik, Kak. daripada tadi," saut Jesslyn.
"Bagaimana bisa kamu sampai terserempet mobil?" tanya Ashley.
"Jangan mengajak adikku berbicara saat makan," tegur Ken. Ashley membungkam seketika dan melanjutkan makannya. David dan Jasson menahan tawa saat melihat raut wajah Ashley.
"Kenapa kalian tertawa? sungguh menyebalkan," seru Ashley, dengan kesal ia mengunyah cepat makanan yang ada di dalam mulutnya.
Seusai makan malam,
Ken menyuruh dua sahabatnya tersebut untuk menunggu di balkon, begitu juga dengan Jasson yang mengikuti mereka berdua. sementara Ken sendiri mengambil sebuah Guitar yang ada di ruangan musik rumahnya. karna tadi, Ashley sempat ingin meminjamnya. dan saat Ken sedang mengambil guitar di sana, ia tiba - tiba di kejutkan oleh Jesslyn yang menepuk bahunya dari belakang.
"Jesslyn, kau mengagetkan Kakak, saja." Ken berseru.
"Maaf, Kak. Kakak sedang apa?" tanya Jesslyn.
"Mengambil guitar untuk Ashley," saut Ken dengan membuka tas hitam yang yang membaluti gitar yang saat ini ia pegang.
"Kau sendiri sedang apa di sini?" tanya Ken.
"Tidak sedang apa - apa, hanya ingin kemari saja," kata Jesslyn sambil bergelayutan duduk di atas kursi yang ada di depan meja piano.
"Yasudah, Kakak tinggal ke balkon dulu," pamit Ken, ia membawa guitar tersebut dan berjalan hendak keluar dari ruangan musik itu.
"Kakak, kan yang melunasi biaya operasi Daddynya Alana." Suara Jesslyn menghentikan langkah kaki Kendrick seketika.
"Bukan," saut Ken dengan melirikan kedua matanya ke belakang. Jesslyn beranjak berdiri dan menghampiri Kakaknya tersebut.
"Benarkah?" tanya Jesslyn dengan tersenyum.
"Untuk apa mengeluarkan uang untuk seseorang yang sama sekali tidak aku kenal," saut Ken tanpa melihat adik perempuannya itu.
"Lalu ini apa?" tanya Jesslyn dengan menunjukan selembar kertas putih pembayaran rumah sakit. Ken melirik dan menyaut kertas tesebut dari tangan Adiknya.
"Kau menemukannya dimana?" tanya Ken.
"Di mobil Jasson. waktu tadi aku mengambil tas milikku yang tertinggal di mobil, aku menemukan ini," ucap Jesslyn.
"Lupakan ini semua," kata Ken *** kertas tersebut dan membuangnya di tempat sampah yang letaknya cukup jauh dari tempat ia berdiri saat ini.
Karna memang benar, Ken-lah yang membayar biaya operasi Ayah Alana. saat Ken mengambil mobil Jasson yang ada di parkiran rumah sakit. ia tak sengaja berpapasan dengan dokter yang sempat ia temui saat memeriksa Ayah Alana tadi. Ken yang sebegitu peasarannya, ia ingin menanyakan ke dokter tersebut mengenai kendala yang membuat Alana, mengulur operasi ayahnya yang begitu penting. dan dokter menuturkan, bahwa, Alana terkendala biaya operasi ayahnya, itu yang membuat Alana belum juga mengambil keputusan. pihak rumah sakit sudah tidak bisa memberi keringanan lagi, karena, pihak rumah sakit sudah memberi keringanan untuk biaya rawat inap Ayahnya selama ini. kemudian dokter itu pergi pamit meninggalkan Ken, Ken tak ambil lama. ia langsung menuju ke front office rumah sakit untuk menanyakan biaya operasi Ayah Alana, saat sudah mengetahui biaya yang di tanggung untuk operasi Ayah Alana, Ken mengambil kartu debit di dompet miliknya dan sesegera mungkin memberikan kartu debit tersebut kepada pegawai administrasi. Ken di berikan kwitansi pembayaran dan setelah itu, ia berlalu pergi kembali ke parkiran untuk mengambil mobil Jasson.
"Kenapa kakak mau membantu Alana?" tanya Jesslyn dengan penasaran.
"Bukankah Papa selalu mengajarkan kita agar membantu orang lain? kakak hanya kasian saja, bagaimana kalau yang di posisi Ayahnya adalah Papa?" ujar Ken. Jesslyn tersenyum dan seketika langsung memeluk tubuh Ken.
"Terimakasih banyak, Kak. kakak sudah mau membantu Alana, Jesslyn sangat menyayangi Kakak."
"Jangan, memberitaunya kalau Kakak yang melunasi biaya operasi ayahnya, bilang saja kalau kamu yang melunasinya," tutur Ken.
"Tapi, kenapa, Kak?" tanya Jesslyn seraya melepas pelukannya.
"Jangan banyak bertanya, Kakak tidak suka," seru Ken.
"Baiklah, Kak." saut Jesslyn dengan menyengirkan senyumannya. Ken berlalu pergi meninggalkan adiknya tersebut. namun, saat Ken keluar dari ruangan musik. Ken terkejut karna ia melihat Alana berdiri di luar pintu ruangan itu.
"Sedang apa kau di sini?" tegur Ken dengan menajamkan kedua matanya.
"Aku sedang mencari Jesslyn, da-n, aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian." Alana menatap kedua mata Ken dengan begitu senduh.
"Terimakasih banyak, lagi - lagi kau sudah membantuku, aku janji akan mengembalikan uangmu sesegera mungkin," ucap Alana dengan menundukan pandangannya.
"Dia mendengar semuanya," gumam Ken dalam hati.
"Bukan hanya dirimu, jika seseorang mengalami kesusahan aku juga akan melakukan hal yang sama," kata Ken dengan berjalan meninggalkan Alana.
Tak lama kemudian, Jesslyn keluar dari ruangan musik tersebut, sama halnya dengan Ken, Jesslyn juga terkejut saat melihat Alana berdiri di depan ruangan itu dengan memelaskan wajahnya.
"Alana, sejak kapan kau di sini?" tanya Jesslyn.
"Sejak tadi. Jesslyn, maaf, aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan kakakmu," ucap Alana.
"Kau mendengar semuanya," tanya Jesslyn. Alana mengangguk.
"Yasudah lupakan saja semuanya, ayo kita pergi ke kamar," ajak Jesslyn.
"Ehm, baiklah," singkat Alana. Jesslyn memperhatikan raut wajah Alana yang tiba - tiba berubah seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.
"Kau kenapa?" tanya Jesslyn.
"Aku hanya tidak enak saja kepada Kakakmu. dia sudah berkali - kali menolongku," ucap Alana.
"Kakakku memang orangnya seperti itu, Alana. sudahlah lupakan saja, ayo kita bicarakan di kamar," ajak Jesslyn. Alana mengiyakannya dan menggandeng tangan Jesslyn untuk masuk ke dalam kamar. Mereka berdua pun duduk di atas tempat tidur. namun, Alana masih terlihat begitu gelisah dan kebingungan. benar saja, dirinya merasa tidak enak hati kepada Jesslyn dan juga Ken.
"Jesslyn," panggil Alana.
"Ada apa Alana?" tanya Jesslyn.
"Aku minta maaf, aku jadi merepotkan keluargamu, aku benar - benar tidak enak. bahkan, aku tadi sempat menampar Kakakmu," tutur Alana dengan melemaskan tubuhnya.
"Alana, kenapa kau masih membahasnya, jika aku berada di posisimu aku juga akan melakukan hal yang sama, aku akan menampar Kakakku karna menuduhku seperti itu," ucap Jesslyn.
"Jesslyn, Kakakmu sudah berkali - kali menolongku, aku dua kali hutang uang kepadanya," kata Alana dengan tatapan sayunya.
"Sudahlah jangan memikiran hal itu, kau bisa menggantinya jika kau ada uang," tutur Jesslyn.
"Terimakasih banyak, Jesslyn. aku senang bisa bertemu dengan orang baik sepertimu," tutur Alana.
"Aku juga senang bisa mempunyai teman sepertimu," saut Jesslyn. .
.
.
.
.
.
.
.
maapkeun ya kemarin mau update, tetapi naskahnya kehapus. jadi terpaksa nulis ulang dari awal. :(