NovelToon NovelToon
Pelahap Dosa

Pelahap Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kara_Sorin

Berlatar era Dinasti Shang Tiongkok.

Bermunculan beberapa Aliran Perguruan terkemuka, Aliran Tao, Aliran Giok Putih, dan Aliran Pedang Iblis. Ketiga Aliran bersaing dalam hal bela diri termasuk mendapatkan pengakuan sebagai Pelahap Dosa terkuat.

Wang Yi, seorang pemuda buta dari Aliran Tao yang terbuang dari keluarga. Takdir membawa dirinya menjadi seorang Pelahap Dosa atau Pemakan Dosa. Wang Yi memiliki tugas memakan dosa orang lain. Kutukanlah yang membawanya menjadi pemuda buta dan memakan dosa manusia lain. Akibat karma buruk dari kehidupan sebelumnya.

Bagaimanakah petualangan Wang Yi melawan makhluk misterius yang terbentuk dari tumpukan dosa? dan memecahkan misteri pembunuhan dari setiap perjalanannya?

Mampukah Wang Yi mematahkan kutukan dirinya sebagai Pelahap Dosa?

Yuk ikuti ceritanya😆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kara_Sorin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Melawan Biksu Sesat

Tanggunglah rasa sakit ini hingga ke tulang sumsum muah. Kau hanya akan hidup dengan menanggung dosamu sendiri dan dosa orang lain.

Lagi-lagi, Wang Yi mendengar ucapan seorang wanita yang terus terngiang-ngiang dalam benaknya. Dia sama sekali tidak tenang dalam mimpinya sekalipun. Hingga dalam hitungan kedipan mata. Wang Yi membuka mata.

Belum sempat Wang Yi menarik nafas. Dirinya dibuat terbelalak dengan ujung pedang yang tepat berada di lehernya. Di depannya, Rong Rui tengah berdiri dengan melempar tatapan tajam.

“Apa kau mengambil kesempatan? Saat aku tak sadarkan diri?” tanya Rong Rui dengan nada tinggi.

Wang Yi hanya bisa menghela nafas dalam.

*Sudah aku duga, ini akan merepotkan*, ucap Wang Yi dalam hati.

“Apa sekarang kau bisu dan tuli? Kenapa diam saja?!” hardik Rong Rui dengan merah padam.

Gadis itu berpikir, Wang Yi telah berbuat tidak senonoh padanya.

“Kau sungguh wanita merepotkan,” jawab Wang Yi.

Rong Rui tak sabaran dan menyerang Wang Yi. Wang Yi bersiap dengan menangkis pedang Rong Rui. Gadis itu membalas dengan menjegal kaki Wang Yi. Seketika Wang Yi terjunggal. Namun, dia segera bangkit dan membalas memberikan tendangan. Rong Rui menangkis dengan menyilangkan kedua tangannya. Lantas mundur beberapa langkah. Menjaga jarak dengan Wang Yi.

Wang Yi nampak bersiap dengan kuda-kuda *Jurus Nancen* yang kokoh dan kuat. Melihat Wang Yi menggunakan *Jurus Nancen*. Rong Rui mengulas senyum meremehkan.

"Kau pikir cukup mengalahkanku dengan Jurus Nancen?"

Ucapan Rong Rui membuat telinga Wang Yi memerah.

"Jangan banyak bicara!" ucap Wang Yi sembari melancarkan pukulan bertubi-tubi ke arah Rong Rui.

Rong Rui dengan mudah menangkis serangan yang dilancarkan Wang Yi. Gadis itu tak mau kalah dan membalas serangan dengan melayang di udara. Memberikan tendangan pada Wang Yi. Wang Yi berusaha mendengarkan arah serangan Rong Rui. Wang Yi berusaha menangkis tendangan gadis itu. Namun, dia kewalahan dan dadanya menerima pukulan dari kedua telapak tangan Rong Rui.

Tak!

Wang Yi mundur selangkah sembari memegangi dadanya yang terasa nyeri. Pemuda itu terlihat kesal. Lagi-lagi Rong Rui melempar senyum mengejek.

"Kau memiliki jurus apalagi untuk melawanku? Setidaknya kau harus menguasai Jurus Naga Menangani Mustika untuk bisa menyaingiku."

Terdengar suara gemretak geraham Wang Yi saling beradu.

“Jangan meremehkanku!” teriak Wang Yi.

Dia kembali memasang kuda-kuda. Lantas kembali menyerang Rong Rui. Mengarahkan tendangan maupun pukulan pada gadis yang selalu meremehkannya. Rong Rui dengan sigap menangkis serangan yang dilancarkan Wang Yi. Kemudian tubuh mereka saling berputar ke udara dan menendang secara bersamaan. Tendangan Wang Yi meleset sedangkan tendangan Rong Rui tepat mengenai dada Wang Yi.

Duak!

Lagi-lagi Wang Yi mundur beberapa langkah dan memegangi dadanya yang nyeri.

“Sial!” teriak Wang Yi.

Wang Yi menyadari, dia akan sulit melawan Rong Rui karena tingkat jurus Tarian Tao yang dia kuasai hanyalah *Jurus* *Nancen*, jurus paling dasar dan *Jurus Harimau Galak Menghentikan Gunung* yang hanya bisa digunakan untuk melahap dosa.

“Terlalu cepat 100 tahun untuk bisa mengalahkanku,” ejek Rong Rui.

Dia lantas melayang di udara. Menjejakkan kaki-kakinya berputar ke dinding batu di sekeliling Wang Yi. Membuat Wang Yi berusaha keras mendengar gerakan Rong Rui. Wang Yi mendengar ke sana kemari. Akan tetapi dia kesulitan menentukan di mana posisi Rong Rui karena gerakannya terlalu cepat. Tepat! Disaat Wang Yi mulai kehilangan konsentrasi, Rong Rui dengan tendangan sekuat tenaga menghantam tubuh Wang Yi.

Duak!

Duak!

Seketika Wang Yi terjungkal. Sebelum dia sempat bangkit, Rong Rui kembali menyerangnya dengan pukulan bertubi-tubi. Membuat Wang Yi babak belur dihajar Rong Rui.

“Arghhtt!!” teriak Wang Yi kesakitan. Sekaligus kesal karena dia tidak bisa melawan Rong Rui.

Wang Yi hanya bisa mengutuk dirinya sendiri. Kenapa bisa selemah ini? Rong Rui mengulas senyum penuh kemenangan.

“Pendeta tak berguna sepertimu, lebih baik ku kirim untuk menemui Dewa Maut,” ucap Rong Rui.

Lantas memusatkan energi Qi pada pedang putih miliknya. Menggunakan *Jurus Tarian Pedang Jianshu*. Pedang putih milik Rong Rui meliuk-liuk dan dengan gerakan cepat melesat ke arah Wang Yi. Bersiap mengantar Wang Yi menemui Dewa Maut. Pemuda itu hanya bisa mengepalkan tangan dan bersiap menerima segala keadaan terburuk.

Pedang Rong Rui melesat dan….

Sret!

Tiba-tiba pedang milik Rong Rui berhenti di udara dengan ujung pedang hanya beberapa inci dari leher Wang Yi. Seketika mata Rong Rui terbelalak. Sebuah akar tanaman melilit pedang putih Rong Rui dengan erat.

“Khukhukhu!!!” terdengar suara tawa menggelegar seolah-olah memantul dari dinding batu.

“Siapa yang berani menggangguku?!” teriak Rong Rui sembari mengendalikan pedangnya.

Lantas melepas pedang miliknya dari jeratan akar tanaman hingga kembali ke tangannya.

Wang Yi memilih diam dan bersikap waspada. Tidak berselang lama, seseorang keluar dari balik akar tanaman yang rimbun. Orang itu adalah seorang kakek tua. Memiliki rambut putih bercampur hitam dengan bagian atas kepala botak. Dia tertawa lebar, menunjukkan gigi-giginya yang menghitam. Tubuhnya seperti dirantai pada sebuah batu yang banyak ditumbuhi akar tanaman.

“Hoho! Aku tak menyangka setelah puluhan tahun berada di sini. Aku bisa bertemu dengan manusia lain,” ucap Kakek Tua.

“Katakan siapa dirimu?” tanya Rong Rui.

“Khukhukhu! Jika kalian mendengar namaku, pasti tubuh kalian akan merinding,” jawab Kakek Tua diiringi tawa khas.

“Aku tidak menyukai seseorang yang bertele-tele,” balas Rong Rui sinis.

Kakek Tua mengulas senyum tipis.

“Melihat jurus dan pedang yang kau gunakan. Pasti kau adalah murid Aliran Giok Putih,” ucap Kakek Tua sembari menatap Rong Rui.

Lantas bergantian menatap Wang Yi.

“Ahhh….sedangkan kau…. hanyalah bocah tidak berguna,” ejek Kakek Tua.

"Kau!? Jangan banyak bicara," balas Wang Yi.

Lalu sekuat tenaga mengabaikan rasa sakitnya akibat dihajar Rong Rui. Dia mengarahkan pukulan pada kakek tua yang mengejeknya.

"Hyaa!"

Pukulan Wang Yi mengarah pada Kakek Tua. Namun sebelum pukulan itu mengenai Kakek Tua. Akar-akar tanaman melilit tangan Wang Yi. Menahan serangan pemuda itu. Wang Yi terkesiap, meronta supaya tangannya bisa lepas. Namun lilitan akar tanaman sangat kuat mencengkeramnya.

"Ha! Ha! Dengan jurus seperti itu kau tak ubahnya seperti serangga lemah," ejek Kakek Tua.

Rong Rui yang menyaksikan pertarungan Wang Yi dan Kakek Tua tak ambil pusing. Dia memilih pergi dari tempat itu. Kakinya maju selangkah. Namun akar tanaman menghadangnya. Rong Rui bersikap waspada. Dia memutar tubuh sembari menangkis dengan pedangnya.

Trang!

"Khukhu! Jangan pergi begitu saja. Aku masih memiliki dendam pada Pendeta Wu Wei dan Tetua Aliran Giok Putih Dai Lu yang telah mengurungku di sini. Kini, muridnya terjebak bersamaku dan dengan senang hati akan ku habisi nyawa kalian," ucap Kakek Tua.

Mendengar penuturan Sang Kakek Tua. Rong Rui terhenyak. Dia menatap Kakek Tua itu.

"Jangan-jangan kau adalah Biksu Sesat Song?!" ucap Rong Rui dengan mimik wajah terkejut.

"Ha! Ha! Ha! Apa kau gentar mendengar namaku?" tanya Biksu Sesat Song.

Rong Rui bersiaga dengan menghunuskan pedangnya.

"Kenapa aku harus takut dengan biksu sesat yang mencuri jurus dari aliran lain?" ucap Rong Rui dia bergegas menyerang Kakek Tua yang dijuluki Biksu Sesat Song. Wang Yi tak tinggal diam.

"Cih, aku tak perduli kau itu siapa dan sekuat apa. Tetapi musuh guruku adalah musuhku. Akan aku habisi kau!" ucap Wang Yi.

Biksu Sesat Song tertawa membahana. Lantas menggerakkan akar tanaman menyerang Rong Rui.

Slur!

Rong Rui menghindari serangan dengan memutar tubuhnya lantas menangkis dengan pedang miliknya.

Trang!

Pedang putih miliknya menebas akar tanaman. Lantas melesat dengan cepat memotong akar tanaman yang melilit Wang Yi. Wang Yi terkesiap sesaat.

"Jangan salah paham. Aku tidak memiliki keinginan untuk menolongmu. Pedangku hanya terlepas begitu saja," ucap Rong Rui.

Wang Yi hanya mengulas senyum di sudut bibirnya.

"Rupanya pedangmu masih memiliki hati," balas Wang Yi.

Keduanya lantas menyerang Biksu Sesat Song. Sang Biksu Sesat hanya tertawa meremehkan. Baginya kedua orang ini hanyalah serangga kecil yang dengan mudah diinjaknya. Bagaimana kelanjutan pertarungan mereka?

1
herry bjb
kebanyakan halu ceritanya juga cerita tokohnya naif....cukup sekian saja baca novel ini....
Kara: lhoh klo cerita gak halu itu gmn? kecuali ceritanya tentang kehidupan sehari-hari. kirain udah lama berhenti baca novel ini bang? gpp, klo nggak mau baca yg penting aku ucapkan terimakasih sudah mampir. aku tunggu ceritamu fantasi timur yg gak halu ya bang😆
total 2 replies
herry bjb
bunyi teriakan kok gyaaaart gitu..sesuaikan bunyi teriakan dg kata yg sesuai..
Kara: baik, terimakasih sarannya 😁
total 1 replies
herry bjb
kebanyakan ingatan dan halusinasi yg gak penting..setiap tokohnya pinsan selalu ada ingatan...klo begini terus ceritanya pada malas baca novel ini
Kara: terimakasih udah memberikan kritik tanpa saran. klo abang malas baca jngn lanjut lagi, tp aku ttp lanjutin kok ceritanya😆
total 1 replies
ALTAIRAEL
Aku curiga ini penulisnya penggemar Wei Wuxian/Wei Ying /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ALTAIRAEL: /Chuckle//Chuckle/
Kara: 😆 aah bukan, cuma kebetulan aja ini mah
total 2 replies
ALTAIRAEL
Aduh tolong kenapa mesti TaiJiGong sih/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ ini namanya tarian bau banget/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
ALTAIRAEL: Aku ngakak tauk pas baca nama/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kara: 😁😁😁 itu di real namanya memang begitu
total 2 replies
ALTAIRAEL
nama jurusnya /Grin//Grin//Grin/
ALTAIRAEL
Prinsip yang bagus
Darien Gap
adegan terseru
Darien Gap
sadiiisss/Casual/
Darien Gap
perubahsn yg keren. mirip prubahan senjaya../Good/
Kara: blm sampai sana bacanya, jadi nggak tau😁
Darien Gap: ada di bab penempaan diri bag 39. cuma bedanya tubuh senjaya diliputi duri hijau
total 3 replies
ALTAIRAEL
Tulang memang bersumsum, tapi tidak ada yang namanya tulang sunsum. Sumsum meman bagian dari tulang, tapi bukan nama tulang ☺️☺️☺️☺️☺️☺️
ALTAIRAEL: Bener banget/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Kara: haha hooh bener tuh🤣🤣 tp gpp kan klo gak gini pikiran jd gak terbuka
total 10 replies
ALTAIRAEL
Ini tatapan si gadis hanya ada dalam khayalan Wang Yi kan? Jadi macam penglihatan gitu
Kara: ini semacam penglihatan
total 1 replies
ALTAIRAEL
Cukup pake "bergeming" aja Thor. Soalnya "tak bergeming" itu artinya bergerak atau tidak diam.
Kara: siap, nanti diperbaiki. terimakasih perbaikannya 😁
total 1 replies
Darien Gap
nice thor. bunga mlincur/Rose//Rose/
Kara: terimakasih banyak🙏😁 bunganya
total 1 replies
Darien Gap
mengenaskan/Panic//Panic/
ALTAIRAEL
Dah biasa kek gini emang ya. Koruptor merajalela 🥲🥲🥲
Kara: iya, 😆😆 dah jd kebiasaan
total 1 replies
herry bjb
krn alur ceritanya bolak balik dan juga gak detail akar permasalahannya jadinya novel ini kurang di minati
Kara: siap, terimakasih 😆
ALTAIRAEL: Dukung ceritaku juga donk, Kak. Yang judulnya Altair. Terima kasih sebelumnya🙏
total 4 replies
herry bjb
susun ceritanya dengan baik terlalu kebanyakan flashback jadi males ngebacanya
Kara: siap, terimakasih atas masukannya. ini mau di susun ulang
total 1 replies
Nobby
😍🌹
Kaia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!