NovelToon NovelToon
Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Bepergian untuk menjadi kaya / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Aku Rena Natasya lahir dalam ketidakmampuan,,
tapi aku memiki teman yang baik,,
kami terjebak dalam cinta segitiga.
Akhirnya aku mengalah.
aku mengira temanku akan hidup bahagia, melihat kesedihannya aku tidak bisa tinggal diam.
"kamu harus berhadapan denganku,,!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18

Aku berusaha berdiri lagi tapi tiba - tiba darah keluar dari hidungku dan tiba- tiba,

Brruukkkk!!

Aku jatuh dan tak ingat apa - apa lagi.

Sebelum kesadaranku hilang sepenuhnya samar - samar aku melihat para juri berlarian menghampiriku dan setelahnya mataku tak bisa terbuka.

****

Aku mulai membuka mataku, aku kejap- kejap mataku untuk beradaptasi dengan cahaya di situ.

"Heh? Aku ada dimana?"

Ku perhatikan sekelilingku, ada selang infus bertengger di punggung tanganku.

"Hallo, kamu sudah bangun?" 

Sesorang menyapaku.

'Dia??' Pikirku

"Maaf, merepotkan " jawabku sambil memperbaiki posisiku yang ingin duduk dan bersandar di kepala bangsal tempat ku berbaring.

Kemudian dia datang membantuku.

"Mau makan sesuatu?" Tanya nya lagi.

Aku cuma mengangguk, kerna aku merasa lapar sekali.

"Ini ada bubur, sebaiknya kamu makan ini dulu, karena sudah dua hari kamu tidak mengisi perutmu"

"Apa?!" Aku terkejut, bukannya barusan saja rasanya aku terjatuh dan pingsan? Pikirku

"Ya, kamu sudah dua hari tidak sadarkan diri, kamu tidak tahu ya luka di tanganmu itu sudah infeksi. Ada serpihan batu hitam di dalamnya"

"Di mana kamu mendapatkan luka itu? Karena dekat - dekat sini jenis batu seperti itu tidak di temukan."

"Kenapa dengan lukaku? Aku juga tak tau kenapa ada luka di tanganku, saat itu aku bangun dari tidur luka itu sudah ada" jelasku sedikit bingung.

Tidak mungkin juga aku ceritakan di dalam mimpi aku terluka dan aku membawanya ke alam nyata. Bisa - bisa aku di bilang gila, pikirku.

"Hmm, aneh, itu jenis batu yang ada di sekitaran gunung berapi, karena batu itu dari lelehan lahar vulcano yang sudah mengeras, dan umurnya sudah berabad - abad. Sangat aneh tertancap di dalam lukamu"

Aku terbengong, apakah goa itu bekas gunung berapi, pantasan di dalam sangat banyak Diamon. Dan pasti berlian yang aku lihat di dalam itu, tapi itu di mana?

Aku semakin bingung, itu dalam mimpiku, pikirku sedikit merasa menjadi gila.

"Oya, jadi kapan di adakan babak berikutnya?"

"Coba kamu cek emile mu"

Kemudian aku melihat kiri kanan, dan ternyata tasku ada di bawah meja di samping tempat tidur, di situ ada sebuah laci yang terbuka dan mereka meletakkan barang - barangku di situ.

Aku hendak meraih tas tersebut, tapi kemudian lelaki itu membantuku mengambilnya dan dia serahkan kepadaku.

"Maaf, merepotkan lagi" aku sedikit canggung.

"Tidak apa - apa"

"Oya, kok bisa anda di sini, saya mengira anda hanya bertugas menjemput saya di bandara pada saat itu. Tapi kini kenapa anda bisa di sini"

"He he " dia tertawa canggung

"Saya temannya Jerry, dan saya pemilik apartemen yang kamu tempatin"

Katanya lagi.

"Hah,?! Tapi jerry bilang itu punya dia, maaf ya saya tidak tahu. Nanti kalau saya ada uang, saya akan bayar sewa nya"

Aduuhhh, aku semakin tak enak hati,

Jerry, jerry, kamprettt, kemaren dia bilang itu apartemennya. Sial, kan jadi malu.

"Tidak apa -apa, memang kalau Jerry datang, dia akan tinggal di situ. Memang saya sengaja kosongkan buat teman- teman saya yang datang dari luar negri yang tidak punya tempat untuk tinggal"

"Duhhh, merepotkan sekali saya ini" ucapku pelan dan serba salah.

"Jangan terlalu di pikirkan"

"Iya, terima kasih banyak" ucapku sedikit menunduk karena malu, duh, menyusahkan sekali aku ini, batinku

"Oya, sebenarnya saya melupakan nama anda, karena saat itu saya tidak fokus jadi tidak terlalu memperhatikan saat anda menyebutkan nama anda, boleh tau namanya?"

Dia hanya bengong, 'memang kamu tidak fokus saat itu' pikir lelaki itu

"He he, saat itu saya hanya menanyakan nama anda, saya tidak menyebutkan nama saya" 

"Ohhh, begitu kah" malah aku yang bengong.

"Saya Daniel, Daniel Corner" dia mejulurkan tangannya di depanku, aku menyambutnya.

"Rena Natasya" ku jabat tangannya dan kami tertawa. 

1
aca
rasain itu akibat egois si bella nolong temen pake pamrih makan itu Rio cinta gk bs di paksa woy egois jahat
Indra Maulana
bagus
Alletaa
sudah mampir Thor,
kunjungi karyaku jga
Rhisna
kayanya Daniel juga menyukai Rena tpi karna gengsi dia gk mau ungkapon persaaannya🤣
M Nazfar Habzi
mana lanjutannya
Dewi Harefa: tiap hari up date ya, makasih dah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!