Elang Dan Eliza

Karena melihat Emma yang selalu diam dan tampak acuh padanya, Laksa pun semakin merasa bersalah. ia memutuskan untuk mengajak gadis itu ke suatu tempat berharap itu akan menghilangkan kekesalannya pada Laksa.

"Mau kemana sih?" tanya Emma

"Aku tau kamu marah sama aku. sebagai permintaan maafku, aku mau bawa kamu ke suatu tempat dan semoga aja kamu seneng." kata Laksa.

Mereka sampai di sebuah gedung tinggi dengan label Adventure Galaxy. Melihat tempat yang sangat ingin ia kunjungi membuat Emma tidak mampu berkata-kata. Matanya sudah berkaca-kaca sambil menatap ke depan.

Banyak sekali orang yang mengunjungi tempat tersebut. Bagi para mahasiswa yang menyukai astronomi dan ingin melakukan penelitian, mereka pasti akan datang ke tempat tersebut.

Di dalam bukan hanya tata Surya saja tapi berbagai nama galaxy tertera pada sebuah papan cantik bewarna biru tua. Saat masuk ke dalam tempat tersebut para pengunjung akan di suguhkan dengan pemandangan luar angkasa yang begitu indah.

Untuk penelitian ataupun hanya untuk sekedar melihat bintang ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan benda luar angkasa, sudah di sediakan ruangan tersendiri dengan beberapa alat-alat canggih yang di gunakan untuk melihat atau meneliti.

Laksa mengajak Emma untuk masuk dan terlihat sekali jika gadis itu tampak menyukai karena sedari tadi senyuman gadis itu tidak hilang sedikitpun. Laksa yang melihat itupun juga merasa lega dan senang.

"Apa kamu Astrophile " Kata Laksa.

"Sedikit. Sebelum tidur aku suka mantengin langit dulu dan mencari bintang-bintang, sebelum aku bener-bener ngantuk, pantang bagi ku untuk pindah dari jendela." Kata Emma dengan memperhatikan sekitarnya yang tampak begitu indah.

"Mau liat dari Deket ngga?" Kata Laksa.

"Dimana aku bisa liat lebih Deket. Sedari dulu aku pengen banget liat bulan emm pengen kesana juga tapi kayanya ngga mungkin deh." Kata Emma dengan terkekeh.

"Ayo ikut aku." Kata Laksa dengan mengajak Emma ke lantai atas.

Mereka tiba di sebuah ruangan dengan teropong yang sudah tersedia disana. Beberapa alat lainnya juga ada disana untuk penelitian.

Sebelum Emma yang menggunakannya, ia lebih dulu mencobanya dan memastikan apakah waktunya tepat dan bisa melihat bulan.

"Sudah. Duduk sini dan fokuskan pada satu titik yang udah aku atur tadi ya." Kata Laksa yang membuat Emma tersenyum.

Emma pun mulai menjelajah ke luar angkasa dengan bulan yang menjadi benda angkasa pertama yang  dia lihat. Terlihat sekali jika gadis itu benar-benar kagum dengan apa yang dia lihat.

"Indah banget..." Ucap Emma dengan senangnya.

"Sebelah kanan ada rasi bintang, kamu tau ngga namanya apa?" Tanya Laksa.

"Apa?" Tanya Emma dengan terus fokus.

"Ya apa? aku kan juga nanya" Ujar Laksa dengan terkekeh begitupun juga Emma.

"Aku ngga tau nama-namanya tapi aku suka liatnya." Kata Emma.

"Yaudah aku tungguin kamu sampai puas deh. Abis ini kita liat galaxy." Kata Laksa yang membantu Emma mendongak.

"Apa ada?" Tanya Emma dengan bersemangatnya.

"Tentu dong kamu ngga inget namanya apa? Adventure Galaxy." Ujar Laksa.

"Oh iya, yaudah ayo kesana aja." Kata Emma yang memutuskan untuk menyudahi kegiatannya.

"Beneran udahan nih?" Tanya Laksa memastikannya.

Emma mengangguk yang membuat mereka kini langsung menuju ke ruang galaxy. Bukan hanya mereka berdua yang ingin melihat banyaknya galaxy karena itu tempat tersebut agak ramai walaupun malam hari.

"Woahhh beneran ngga sih ini." Kata Emma yang masih belum percaya.

"Ya bener dong masa mimpi. Sekarang kita lagi ada galaxy Bima sakti." Kata Laksa .

Emma terlihat begitu menikmati pemandangan yang ada di depannya. Seolah-olah dia benar-benar ada di luar angkasa. Galaxy-galaxy itu berputar seolah mengajak Emma untuk terus larut dalam keindahan tersendiri.

"Gimana indah kan?" Kata Laksa.

"Indah banget. Kalau masih ada kesempatan aku pengen kesini lagi." Kata Emma.

"Kalau pengen kesini, ajak aku. Kapan pun aku selalu siap buat kamu." Kata Laksa.

"aku suka Andromeda...dia cantik." Ucap Emma yang membuat Laksa menoleh.

"Cantik kaya kamu. aku suka semua tapi lebih dominan ke Bima sakti, karena bumi berada di galaksi itu." Ujar Laksa.

"Cita-cita kamu apa?" Tanya Emma.

"Cita cita? aku pengen jadi boyband terkenal." Kata Laksa dengan terkekeh

"aku pengen jadi ahli geografi dan astronomi emm kayanya jadi astronot asik deh bisa keluar masuk bumi ke bulan dan planet lainnya. Itu cita-cita ku dulu." Ujar Emma.

"Kalau sekarang?" Tanya Laksa.

" ngga punya cita-cita, lebih tepatnya semuanya hancur dalam waktu sesaat. aku cuman mau fokus aja dan cari kebahagiaan. aku ngga terlalu mikirin masa depan sih." Kata Emma yang membuat Laksa menatap dengan sulit di artikan.

"Maksudnya?" Tanya Laksa.

"Hehehe ngga ada, aku bercanda. aku pengen jadi astronot." Kata Emma dengan tersenyum.

"Tapi kenapa kamu ngambil jurusan beda sama cita-cita yang kamu mau?" Tanya Laksa.

"Ya seperti yang aku bilang tadi, aku udah ngga mikirin masa depan lagi. Bagi aku ya masa depan sama aja jadi apapun itu bakal aku jalanin. aku ngga mau terlalu memaksakan diri Sa." Ujar Emma.

"aku ngga paham deh apa yang kamu bicarain." Kata Laksa .

"Hahaha ntar aku kasih tau kamu di waktu yang tepat." Ujar Emma dengan tersenyum.

"Udah malam ayo pulang, aku tkut di cariin El." Kata Emma.

"Makan dulu ya, dari tadi lu belum makan loh." Kata Laksa.

"Hmm boleh. Makan dimana?" Tanya Emma.

"Di dekat sini ada resto 24 jam. Ngga jauh kok. kamu masih kuat kan nahan laper." Kata Laksa dengan terkekeh.

"Heh aku mgga lagi kelaparan ya sembarangan." Seru Emma dengan kesalnya.

Setelah selesai dari Adventure Galaxy, kini mereka makan terlebih dahulu di resto yang tak jauh dari tempat tersebut. Emma masih memakai kemeja Laksa untuk menuju tubuhnya yang sekarang hampir kering.

"Gimana enak ngga?" Tanya Laksa.

"Enak." Jawab Emma dengan tersenyum.

"Ngapain sih senyum." Kata Laksa yang membuat Emma bingung.

"Kenapa?" Tanya Emma polosnya.

"Jantung aku mau copot kalau liat kamu senyum Mulu." Ujar Laksa yang membuat Emma menatapnya dengan malas.

Mereka menikmati makan malam itu dengan tenangnya. Laksa dengan sikap tengil yang selalu menggoda Emma, sementara gadis itu yang selalu emosian jika Laksa terus menggodanya, benar-benar pasangan yang serasi.

Setelah selesai dengan makan malamnya, mereka pun pulang karena memang jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih. Dilihatnya Emma sudah tertidur dengan pulasnya. Sepertinya gadis itu sangat kecapean.

"Kenapa gue bisa suka sama nih cewe ya..." Gumam Laksa dengan tersenyum menggelengkan kepalanya saja.

Sesampainya di rumah, Laksa bingung harus membangunkan atau bagaimana karena dia juga tidak tega mengganggu tidur pulasnya Emma. ia pun akhirnya menghubungi Eliza dan ternyata gadis itu menyuruhnya untuk membawa pulang Emma ke rumahnya saja.

"Bantuin gue.." kata Eliza yang membuat Laksa akhirnya menggendong Emma.

"Dimana kamarnya?" Tanya Laksa.

"Itu di depan." Jawab Eliza.

Laksa meletakkan Emma ke ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan gadis itu, setelah itu ia menyelimutimu dan berlalu keluar.

"Ngga terjadi apa-apa kan sama adek gue?" Tanya Eliza dengan menatap Laksa curiga.

"Tadi ada kesalahpahaman tapi gue rasa udah teratasi." Ujar Laksa.

"Yaudah syukur. lu pulang gih udah malem gue jug ngantuk mau tidur. Thanks udah jagain Emma." Kata Eliza yang membuat Laksa mengangguk saja.