NovelToon NovelToon
Mencintai Adik Angkat

Mencintai Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:38.2k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.

"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.

Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.

Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Guru BP

Boy dan Marsel di bawa ke ruang BP. Bukan hanya mereka berdua, tapi Aya dan Una juga ikut untuk sebagai saksi.

Tadi teman Marsel yang melihat Marsel dan Boy berkelahi langsung melapor ke guru. Teman Marsel aman tidak masuk ruang BP.

Wajah Marsel dan Boy sama sama terluka. Sebelum guru BP mengintrogasi keduanya, Guru menyuruh Marsel dan Boy mengobati lukanya dulu.

Aya dan Una membantu mengobati luka Boy. Sedang Marsel di bantu teman nya.

Mata Marsel dari tadi terus menatap Boy. Marsel sangat cemburu pada Boy karena di obati lukanya oleh Aya. Sebenarnya Marsel memang suka sama Aya, tapi karena Aya susah di ajak pergi Marsel mencari teman wanita lainya buat hiburan.

Marsel suka Aya dari pertama masuk SMA. Makanya saat Aya mau jadi pacarnya, Marsel sangat senang. Tapi ya begitu ada Boy yang selalu posesif pada Aya membuatnya susah untuk pergi atau jalan bersama Aya.

"Pelan Ya, sakit," kata Boy saat Aya mengusap luka Boy dengan kapas yang sudah di kasih obat.

"Iya ini pelan kok."

Wajah Boy dan Aya sangat dekat. Marsel melihat tatapan Boy sangat aneh. Menurut Marsel tatapan Boy pada Aya seperti sedang menatap seorang yang di cinta.

"Aaaa... Sakit ko. Pelan bisa kan," Marsel kesakitan saat lukanya di tekan oleh temanya.

"Maaf Sel. Ini aku dah pelan kok," sambil senyum senyum ngga jelas. Karena temanya memang sengaja menekan lukanya.

Una membantu Aya menuangkan obat ke kapas. Luka di wajah Marsel dan Boy hanya merah kebiruan biruan saja.

Pak guru BP datang. Lalu mulai mengintrogasi mereka. Pak Guru meminta Aya dan Una yang menceritakan kejadiannya karena keduanya saksi.

Setelah dengar semua ceritanya, pak guru meminta Marsel dan Boy menelfon orang tuanya. Karena kalau orang tua mereka tidak datang, keduanya tidak boleh pulang.

"Boy, aku telfon Bunda ya."

"Jangan. Aku ngga mau merepotkan Bunda. Aku ngga enak sama Bunda."

"Kalau bukan bunda siapa lagi. Mamih sama Papih kan sedang di luar kota. Kalau kita telfon Nenek apa Kakek takut nanti mereka justru marah sama Bunda karena masalah ini."

Boy lalu berpikir dan memang benar yang di katakan Aya.

"Ya sudah telfon Bunda. Biar aku yang bicara."

Boy menelfon Bunda. Boy merasa ngga enak banget. Tapi mau gimana lagi.

"Halo Bun," Boy bicaranya pelan. Boy sambil menahan rasa sakit saat bicara. Karena ujung bibirnya terluka.

"Iya sayang. Ada apa? Tumben jam sekolah telfon?"

"Ini Bun. Em... Maaf sebelumnya. Bunda bisa datang ke sekolah ngga?"

"Ada apa memangnya? Apa ada masalah?"

"Jelasnya nanti aja Bun kalau Bunda sudah sampai sekolah. Itu pun kalau Bunda bisa datang."

"Ya sudah Bunda akan datang."

"Iya Bun, terimakasih. Nanti Bunda langsung ke kantor BP saja kalau sudah sampai sekolah," Bunda menjawab iya.

Telfon pun di matikan. Bunda langsung bersiap dan akan ke sekolah Boy.

"Gimana orang tua kamu, bisa datang jan?" tanya Pak BP.

"Bisa Pak. Bunda saya akan datang."

"Bagus. Trus gimana sama orang tua kamu Sel? Bisa datang kan."

"Bisa Pak. Papah saya akan datang."

Setelah itu Aya dan Una juga teman Marsel suruh balik ke kelas. Sedang Marsel dan Boy masih tetap di ruang BP.

Aya merasa tidak enak pada Boy. Gara gara membela dirinya, sekarang Boy jadi kena masalah.

Marsel dan Boy saling diam. Keduanya tidak boleh bermain hp. Tadi setelah menelfon orang tua, hp langsung di ambil oleh guru BP.

"Karena kalian bikin onar di sekolah, kalian besok selama dua hari tidak boleh masuk sekolah. Mengerti kalian!"

"Mengerti pak," jawab keduanya.

Bunda sudah sampai di sekolah. Bunda lalu menuju kantor BP. Sampai di kantor BP Bunda kaget melihat wajah Boy yang pada luka memar.

"Sayang kamu kenapa?" sambil Bunda mengusap pelan wajah Boy.

"Ngga papa Bun."

"Ya Tuhan, ngga papa gimana. Ini wajah kamu lebam."

Bunda lalu melihat ke sebelah. Ternyata sebelah Boy sama wajahnya juga pada luka dan lebam. Marsel tersenyum tipis dan menganggukkan kepala pada Bunda. Bunda pun tersenyum.

Bunda langsung bisa menebak kalau Boy habis berkelahi. Tapi Bunda seakan tidak percaya kalau Boy berkelahi. Karena setau Bunda Boy bukan anak arogan dan ngga suka berkelahi.

Guru BP mempersilakan Bunda untuk duduk di sofa. Sambil menunggu Papah Marsel, Guru BP menceritakan kejadian kenapa mereka berkelahi.

Boy terus menunduk karena merasa ngga enak sama Bunda. Apa lagi Bunda sesekali melihat ke Boy.

Bunda pun jadi tau kenapa Boy bisa berkelahi. Bunda tidak menyalahkan Boy. Karena apa yang di lakukan Boy itu benar. Boy membela adiknya. Cuman karena ini masih di lingkungan sekolah jadi tindakan Boy tetap salah.

Papah Marsel pun datang. lalu Papah Marsel terlihat marah dan akan memukul Marsel. Tapi guru BP mencegahnya.

Setelah Guru BP menjelaskan semuanya, sekarang Bunda dan Papah Marsel boleh membawa mereka pulang.

Boy dan Marsel suruh bersalaman dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Aya sudah menunggu di depan ruang BP. Aya juga sudah membawa tas Boy.

Marsel terus menatap Aya. Aya tau tapi pura pura cuek. Aya memberikan tas pada Boy.

"Ayo kita pulang sekarang," ajak Bunda.

Aya dan Boy menjawab iya. Keduanya berjalan menuju parkiran. Saat Aya mau masuk mobil, Marsel memanggilnya.

"Aya tunggu. Aku mau bicara. kasih aku waktu 5 menit."

Tapi Boy langsung berdiri depan Aya.

"Kamu jangan lagi dekati Aya. Tidak adalagi yang harus kamu katakan pada Aya."

"Boy kamu tuh kenapa sih benci banget sama aku? Aku hanya mau bicara sama Aya 5 menit. Aku tidak akan menyakitinya, karena aku benar benar mencintainya."

"Cinta. kalau kamu cinta pada Aya, ngga mungkin kamu punya pacar lagi.

"Itu semua gara gara kamu Boy! Kamu yang terlalu posesif pada Aya. Kamu itu seperti bukan kakanya. posesif kamu seperti seorang laki laki ke pacarnya. Jangan jangan kamu punya kelainan karena menyukai adik sendiri!" Marsel sudah terlihat emosi. Papah Marsel langsung menarik Marsel untuk masuk mobil dan jangan bikin malu.

"Tunggu Pah. Marsel hanya ingin bilang ke Aya. Marsel akan terus mengejarnya. karena Marsel benar benar suka dan cinta Aya dari dulu."

"Ngga ada cinta cintaan Sel. Ayo pulang! Jangan bikin malu. Kamu tuh masih kecil hanya boleh memikirkan belajar dan sekolah,"

Papah Marsel menarik Marsel masuk ke mobil. Boy dan Aya juga Bunda melihat nya. Bunda lalu menyuruh keduanya masuk ke mobil.

Di mobil Aya dan Boy sama sama diam. Bunda juga diam. Bunda pernah muda dan tau apa yang mereka rasakan.

Sampai di rumah, Boy mengajak Bunda bicara. Lalu mereka duduk di sofa.

"Bun, Boy mau minta tolong sama Bunda. Tolong jangan bilang kejadian ini sama Papih dan Mamih."

"Baiklah Bunda ngga akan bilang. Tapi kamu harus janji ngga boleh buat masalah lagi. Bunda juga pernah muda dan tau apa yang kalian rasakan. Tapi Bunda harap kamu bisa meredam emosi. Yang kamu lakukan memang benar membela Aya, tapi harusnya kamu jangan pakai kekerasan."

"Iya Bunda."

"Ya sudah sana kamu istirahat. Jangan lupa minum obat agar tidak nyeri dan sakit lukanya."

Boy pergi ke ke kamarnya. Saat Aya mau pergi, Bunda melarangnya.

"Aya. Bunda mau bicara. Duduk."

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Akhirnya terbongkar, Boy pasti merasa di hianati ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
kok Suprais Boy kah yang datang ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Ternyata Boy tidak datang ini
Daroah339
sabar boy seblm jamur kuning melengkung masih ada kesempatan
Rina
Boy jangan marah dulu ya , tapi tanyakan dulu kebenarannya ke Aya , tahan emosinya ya Boy coba dibicarakan dulu dengan baik” 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Apriyanti
lanjut thor
Sumi afiz
makin seru kak Tuti ditunggu update selanjutnya
Sumi afiz
Aya senang boy dtng tapi Aya juga takut boy pasti marah besar sama Aya karna tidak bilang kalau dia dijodohkan sama ayahnya
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut thor
milah fahri81
hahaha dasar ayu si anak kecil bisa ja,moga masalah ini bisa terselesaikan dg baik oleh boy dan Arif .lanjut thor tmbh seru semangat ya
19senja Kimpluk87
Semoga Boy jujur dg Arif,sehingga arif mundur dg gentle..
Fitria Syafei
wow aku deg deg kan KK nanti apa yg di katakan oleh Boy dapat di terima oleh orang tuanya 😚 KK kereeen 😘😘
Daroah339
boy km ingin kasih kejutan buat aya tapi nanti km yang akan terkejut kalu km tau aya d jodohin
Djuniati 123
jeng jeng jeng
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Boy yg bikin pzt deh
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
belom apa" dah bohong Rif
Apriyanti
wkwk pasti boy yg bikin kejutan tp malah boy di bikin terkejut
lanjut thor
Sri Hendrayani
itu pasti boy
milah fahri81
lanjut thor
milah fahri81
boy ya yg bt surprise,moga ja benar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!