NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu ? Itu Pasti.

Sesil tampak tak senang dengan tanggapan suaminya barusan mengenai Saras yang datang berkunjung. Ia pun keluar kamar dan mencari ibu mertua untuk ia tanyai.

Amira tengah duduk santai di depan tv, ia sungguh bosan di rumah sendirian. Benar ada Sesil tapi wanita tajir itu sepertinya tidak suka nimbrung. Yah pastilah, karena ia wanita kantoran.

Amira menoleh ketika Sesil memanggilnya. Sesil menanyakan bagaimana perasaan Amira terhadap adanya Saras sebagai istrinya Fahmi. "Aku sangat membencinya dan tidak pernah menganggap dia sebagai salah satu bagian dari keluarga ini. Selain dulunya janda, ia juga tidak bisa memberikan apa - apa padaku. Sangat berbeda jauh denganmu. Kamu cantik, pinter dan kaya. Sedangkan dia apa ? Sudah miskin, dekil pula. Aku sudah meminta Fahmi agar menceraikan wanita itu. Tapi apa tanggapannya, dia justru membela mantan janda itu. Ingin sekali aku mendepak jauh dari kehidupan Fahmi." geram Amira dengan ekspresi meletup - letup.

Sedangkan yang dipuji merasa tersanjung. "Lalu, dimana ia tinggal sekarang?" Sesil ingin sekali membuat perhitungan dengannya.

"Fahmi membeli rumah tak jauh dari sini." Amira memberi gambaran seperti apa rumahnya.

"Hah, suamiku membelikan rumah untuk dia!" Sesil sangat kecewa, dan tanpa sepengetahuan dia, Fahmi telah tidak berbuat adil terhadapnya. Bukankah itu sudah dijelaskan sebelumnya.

Ini kesempatan bagus bagi Amira, menjadikan Sesil sebagai sekutu untuk mendepak Saras sejauh mungkin.

Ketika Fahmi pulang langsung disuguhi pertanyaan oleh Sesil. Fahmi mendesah berat, bukannya disambut malah kena omelan.

"Fahmi, mama bilang kamu membelikan Saras rumah!" tanyanya dengan nada kasar, Sesil sudah menahan amarahnya sejak kedatangan Saras siang tadi.

"Sayang, aku baru pulang. Aku capek, bisakah kamu membuatkanku kopi?" Setelah kejadian tadi di rumah Saras, Fahmi bergegas pulang. Debaran di jantungnya membuatnya merasa tidak nyaman lama - lama dekat dengan Saras.

"Gimana sih kamu, ditanya malah nyuruh - nyuruh." Dengan ngedumel ia tetap pergi ke dapur untuk membuatkan apa yang diminta Fahmi.

Sesil tak begitu mengusai dapur, dicarinya kopi sachet tapi tak kunjung ketemu juga. Adanya kopi bubuk hitam. Dengan cekatan ia membuatkan kopi hitam dan segera menyuguhkan kopi itu. Fahmi lebih menyukai aroma kopi murni.

Fahmi terlihat sedikit basah karena ia baru saja selesai mandi. Diletakkannya secangkir kopi hitam itu di atas meja. Sambil menunggu Fahmi rileks, Sesil membuka ponselnya.

Detik berikutnya terdengar suara semburan dari mulut Fahmi. Sesil menoleh cepat dan menanyakan keadaan Fahmi. "Ada apa?"

"Sayang, kopi hitammu asin banget!" Fahmi menjulurkan lidahnya sambil wajahnya berkerut.

"Masa sih!" Sesil mencicipi sedikit kopi yang baru saja ia buat. Dia pun memberikan ekspresi yang sama, " Weeks , asin banget!" Gimana nggak asin, garam ia sangka gula halus.

"Maaf Fahmi, aku tidak tahu cara membuat kopi." sesal Sesil.

"Aku akan membuat kopi sendiri." Lalu Fahmi beranjak ke luar memasuki dapur. Kopi buatan Sesil memang sangat berbeda jauh dengan yang Saras buat. Seketika itu juga bayangan Saras sekilas muncul di benaknya.

...****************...

Seorang pria tersenyum puas telah mendapatkan kemenangan atas permainannya. Joni membeli beberapa barang kebutuhan untuk sehari - hari. Setelah melakukan pembayaran, pria berusia hampir kepala empat itu segera meninggalkan mini market. Dilihatnya beberapa pelanggan lain berseragam militer yang juga sedang berbelanja membeli minuman dingin membuatnya harus segera pergi. Ia tak ingin ditangkap dan hidup di dalam penjara lagi.

Joni menatap jalanan dan tanpa sengaja matanya menangkap bayangan seorang bocah laki - laki berseragam merah putih. "Itu seperti Bagas," gumamnya seraya menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatannya.

Joni setengah berlari agar sampai di seberang jalan. Dan belum sampai tujuan sebuah mobil berhenti lalu Bagas terlihat bergegas masuk ke dalam mobil hitam itu. "Mobil siapa itu ?"

Karena yang akan dituju sudah menghilang dalam jangkauan mata, maka Joni kembali pulang dengan rasa penasarannya. Jika itu Bagas lalu siapa yang menjemputnya?

Joni kembali pulang menyusuri jalanan yang sedikit becek, dengan uang pinjaman dari Rika yang tersisa dan uang hasil menang judi ia mengontrak sebuah rumah yang tidak jauh dari rumah kontrakannya yang lama.

......................

Kemudian setelah kepergian Fahmi ke kantor, Sesil sudah rapi dengan penampilannya dan akan mulai bekerja lagi di perusahaan milik sang ayah. Setyo sudah meminta agar Sesil berhenti bekerja saja dan lebih fokus mengurus Fahmi di rumah. Tapi, Sesil pikir jika di rumah saja ia akan bosan karena Fahmi pulangnya juga sama sore.

Teman kerja Sesil merutuki pernikahannya dengan Fahmi, karena Fahmi sudah menduakan cintanya. Mereka bilang, "Jika Saras didandani akan terlihat lebih cantik ketimbang kamu. Dan itu berbahaya, ya benar, sekarang Fahmi bilang tidak cinta tapi karena sering berinteraksi bisa saja kan tumbuh benih - benih cinta. Kita tidak pernah tahu isi hati seseorang meskipun orang itu orang terdekat dengan kita sekalipun." Sesil sedikit terhasut dan berencana sepulang kerja akan mencari rumah Saras.

Kini Sesil sudah berada di sebuah halaman rumah yang terlihat begitu sepi tapi meneduhkan. Perlahan ia melangkahkan kaki setapak demi setapak sembari mencari sosok yang menempati rumah tesebut.

Diintipnya sebuah jendela kaca berukuran kecil, sembari mengetuk pintu. Terlihat sosok berhijab tampak setengah berlari menuju sumber suara.

Pintu terbuka.

"Sesil ?" pekik Saras tak menduga jika ia mendatangi rumahnya.

"Apa kamu akan membiarkanku berdiri di luar seperti ini !" sengaknya sembari memalingkan muka jengah menatap istri suaminya ini.

"Ah, iya, Sesil, silahkan masuk!" Saras masuk duluan lalu menepuk kursi yang berdebu sebelum Sesil menduduki nya.

"Kamu mau minum apa ?" tawar Saras dan bersiap akan membuatkan minuman.

"Tidak perlu. Aku orang yang tidak suka berbelit - belit. Langsung saja pada intinya. Apa kamu mencintai Fahmi ?"

Saras tertegun mendengar pertanyaan ini. "Apa itu sesuatu yang penting untuk aku jawab ?"

Sesil mendelik mendengar sahutan Saras. Dengan begitu ia sudah tahu jawabannya.

Kemudian Sesil mengeluarkan sebuah cek dan pulpen. "Aku tahu sebenarnya tujuan kamu mempertahankan Fahmi. Uang kan ? Katakan berapa nominal yang kamu inginkan, aku bisa memenuhi permintaanmu ! Dengan begitu kamu bisa melangsungkan kehidupan seperti sedia kala sebelum kamu bertemu suamiku." Sesil tersenyum mengecek.

"Jika itu niatmu datang menemuiku, sepertinya kamu salah mendatangi rumahku. Aku tegaskan padamu, cara yang kamu lakukan untuk mengusirku dari kehidupan mas Fahmi adalah cara klasik. Aku pikir kamu wanita kantoran dengan pendidikan tinggi namun pikiran caramu sungguh rendah."

"Dan itu tidak berlaku padaku. Meski aku meminta cerai dari mas Fahmi, dia tetap akan mempertahankanku. Itu kenapa? Karena dia adalah pria yang bertangung jawab yang mengemban amanah dari Tuhan untuk menjaga dan melindungiku."

"Kamu tidak takut jika mas Fahmi mendengar tentang kedatanganmu kemari? Tapi, jangan khawatir, aku bukan wanita yang ember."

Sesil mendengus kesal mendengar semua ucapan Saras yang menyudutkan dirinya. Ini artinya Saras menolak uangnya dan akan mengadukan pada Fahmi.

Sesil mengambil cek yang baru saja ia keluarkan dan dengan kasar meremasnya lalu melempar ke wajah Saras. "Aku akan melakukan apa pun untuk mendepakmu dari kehidupan Fahmi." ancamnya sebelum pergi.

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Saras hamil juga semoga kandungannya baik baik saja jgn sampai terjadi hal yg tak diinginkan dan semoga saja anaknya kembar.
Ma Em
Fahmi kamu jgn terlalu percaya sama Sesil dia itu mau agar kamu membenci Saras, jgn sampai nanti kamu menyesal karena telah membuat Saras sakit hati sama kamu Fahmi
Ria Nasution
selalu emosi yang dominan terbawa
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Yg sabar ya Saras
Lagian di rumah ada CCTV tinggal lihat aja
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Begitulah kalau Poligami
Susah suami utk bs adil sama kedua istrinya
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yati Susilawati
istri dua.. serumah.. ?
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kyknya Saras juga hamil
Toker mah Pak dokter
Dua istri nya Hami5
Ria Nasution
kapok. sesil tunggu aja kabar bahagia juga dari Saras pasti akan terbakar api 🔥🔥🔥 cemburu yang lebih....
muna aprilia
lnjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Fahmi harus mendidik Sesil krn itu tugas Suami
DinDut Itu Pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
betul itu Saras jgn di bebaskan penjahat
DinDut Itu Pacarku Mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kira2 Siapa nih
DinDut Itu pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Bentar lagi Riko bakal tertangkap dan masuk Hotel Prodio
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Riko pasti tertangkap
DinDut Itu pacarku mampir
Ma Em
Semoga Bagas segera ditemukan dan selamat dari Riko, segera tangkap dan penjarakan Riko
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Semoga Bagas bisa selamat
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Jadi Cinta pertama Rehan itu saudara Saras ya
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!