Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Bab. 1

Aku di lahirkan dari keluarga yang kurang mampu dan hidup tanpa kasih sayang seorang ayah.

Dan seminggu yang lalu ibu menyusul ayah ke surga.

Kini, aku tinggal seorang diri.

Tapi aku masih beruntung sedikit, setidaknya aku memiliki sahabat yang baik, namanya Bela, tepatnya Bela Pamela.

Dia anak orang yang berada, kedua orang tuanya pembisnis, dia anak tunggal juga sama seperti aku.

Kami berteman dari kecil, dan sudah seperti saudara sendiri kerna kami saling melengkapi,

Kalau di fikir- fikir dia gadis yang sangat beruntung, punya orang tua yang masih utuh, kasih sayang yang melimpah, mau apa saja tinggal minta langsung ready.

Mau beli ini dan itu tinggal gesek, pokoknya dia sangat di ratukan, walaupun terkadang kehadiran orang tuanya tidak selalu ada.

Ya, namanya juga keduanya suka berbisnis, jadi suka keluar negri,

Sangat berbeda dengan aku, untuk bayar uang kuliah saja aku harus kerja siang- malam.

Untung aja Ayah dan Ibu masih meninggalkan sebuah rumah buat aku berteduh, walaupun kecil tapi cukup buat aku berteduh dan beristirahat,

Walaupun  jaraknya agak jauh dari kampus, kerna berada di pinggiran kota,

Tetap di syukurin aja.

Memang keberuntungan ataupun kebahagian tidak pernah berpihak kepadaku.

Sekarang saja, aku harus merelakan pria idamanku menjadi milik sahabatku, Bela.

Beberapa hari yang lalu aku baru mengetahui bahwa kedua ginjalku sudah rusak, 

Dokter mengatakan aku harus segera operasi dan harus mencari pendonor ginjal untukku atau dalam sisa hidupku aku harus selalu cuci darah tiap bulan.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, karena ke dua- duanya tidak mungkin bisa aku lakukan.

Kerna pokok permasalahannya aku tidak punya uang.

Sudah beberapa hari ini aku terbaring di rumah sakit dan hanya bisa menangisi keadaanku,,

'Oh Tuhan, beri aku jalan.' batinku

Jikapun ada pendonor ginjal, aku dapat biaya dari mana, kalaupun cuci darah juga biaya dari mana, untuk biaya kuliahku saja susah nyarinya,

Sampai suatu ketika, tepatnya kemaren, Bela datang menjengukku ke rumah sakit,

Dia sudah tahu penyakitku dari awal aku masuk rumah sakit.

"Re, aku tidak mau kehilanganmu Re, hanya kamu teman terbaikku, teman rasa sodara,

Hanya kamu yang ngertiin aku Re, dan aku tidak mau melihat kamu menderita begini Re."

"Aku harus berbuat apa Bel, walaupun sebenarnya aku juga pengen hidup, tapi keadaan yang tidak mengijinkan aku untuk hidup Bel," 

Jawabku sedih sampai tidak bisa membendung air mataku,

"Re, aku ada ide, "

"Ide apa Bel,?"

"Kemaren aku sudah periksa kedokter, dan aku bisa menjadi pendonor ginjal untukmu,"

"Gila kau Bel, bisa mati aku nanti kalau sampai ortumu tahu,"

"Dan lagi pula, aku juga tidak ada biaya untuk operasi Bel, dan aku juga tidak punya uang untuk membayar ginjal kamu," sahutku masih dengan air mata yang tak henti.

"Semua saya yang biayai Re, tapi dengan satu syarat." katanya berseri- seri

"Apa syaratnya Bel ?" Tanyaku,

"Saya mau mendonorkan ginjal saya sebelah untuk kamu dengan semua biaya biayanya, dengan syarat, syaratnya, kamu harus merelakan Rio untuk ku. "

Aku terperangah dengan semua yang di katakan Bela. ternyata, selama ini dia juga mencintai Rio, aku tidak mengetahuinya,

Aku kira dia selalu tertawa dan bahagia di dekat aku dan Rio di karenakan sifatnya yang ceria, ternyata dia diam diam menyimpan rasa untuk Rio.

Terpopuler

Comments

Alletaa

Alletaa

sudah mampir Thor,
kunjungi karyaku jga

2024-05-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!