NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Singkirkan tanganmu!

Nada masih berdiri kaku dengan tangan yang memegang pinggangnya seperti menahan sesuatu. Ya, rupanya celana yang di kenakan Nada agak kebesaran sehingga ia harus memeganginya agar tidak melorot.

Reynar memindai dari atas sampai ke bawah tubuh Nada. Membuat Nada canggung dan juga risih di tatap se-intens itu. Reynar mengulum senyum menahan tawanya.Betapa tidak, Nada malah terlihat semakin lucu dan menggemaskan memakai kaos dan celana miliknya yang tentunya sangat kebesaran di tubuh Nada.

"I–itu,mas.saya tidak ada baju ganti.Jadi, saya boleh kan pinjam baju mas Reynar?"

"Hmm...gimana ya? kenapa kamu tidak bilang tadi? di dalam lemari sana banyak pakaian wanita." Reynar menunjuk salah satu lemari sebelah kanan paling ujung.

"Iya ya, kenapa aku ngak bilang tadi? eh–tapi, kok dia menyimpan pakaian wanita di kamarnya? apakah baju-baju itu milik kekasihnya?" Nada kembali bermonolog di dalam hatinya.

"Hey...kenapa malah melamun?pasti kau sedang berpikir hal yang tidak-tidak, ya?" Reynar menatap Nada penuh selidik.

"Ti–tidak,mas.Kalau begitu saya akan mengganti baju ini?" segera beranjak ke depan lemari dan membukanya.

Namun, gerakannya terhenti ketika mendengar suara interupsi Reynar kembali.

"Siapa yang mengizinkanmu berganti pakaian?" Menatap tajam.

"Bukankah tadi mas yang bilang kalau di lemari ini ada pakaian wanita? Jadi ya, dari pada saya memakai pakaian yang kebesaran ini lebih baik saya ganti." Membuka lemari dan ingin megambil sebuah gaun tidur.

"Stop! aku bilang kan tidak usah ganti bajumu. Sudah pakai itu saja,cocok kok untukmu! terlihat makin imut?" Reynar berbalik dan melangkah keluar kamar.

Sedangkan Nada masih diam terpaku, ia jadi serba salah dan bingung tak mengerti apa sebenarnya yang di inginkan Reynar?

"ck, apa sih maunya dia?" Nada bergumam pelan.

"Sudah, tutup lemari itu dan ayo segera turun kita malan malam! apa kamu tidak lapar?"

"Iya, mas." Nada pun mematuhi perintah Reynar dan mengekorinya untuk meuju ke lantai bawah.

Mansion utama keluarga Lugue

"Sejak sore tadi Nada dan Reynar, kok tidak kelihatan ya, Nin?" Baskara bertanya pada istrinya.

"Iya ya, aku juga baru sadar kalau mereka belum kelihatan? apa mereka masih di kantor?"

drttt drtty ddrtt

Ponsel Baskara yang di letakkan di atas meja bergetar, ia pun langsung menjawab panggil tersebut yang ternyata dari sang adik.

"Iya, Rey ada apa?kenapa jam segini kalian belum pulang?"

"Karena itulah aku menelpon.Mas, malam ini Nada akan bermalam di rumahku. Jadi, kalian tidak usah mengkhawatirkannya! itu saja, sudah ya!bye...!"

Klekk

"Hey–Rey tunggu dulu?"

tut tut tut

"ck, itu anak kalau sudah mempunyai keinginan pasti tidak akan bisa di cegah?" Baskara hanya menggelengkan kepalanya dan berdecak kesal.

Anindya yang melihat wajah kesal sang suami, jadi penasaran juga.Sebenarnya apa yang tadi di katakan oleh Reynar di telpon barusan.

"Itu si Reynar, masa' dia membawa Nada ke rumah pribadinya dan menginap di sana?"

"Uhukk...uhukk...!"

"Kamu kenapa Sen? kalau makan tu yang pelan, jangan terburu-buru! " Mendengar perkataan sang papa membuat Asen sangat kaget sampai tersedak.Anindya lalu memberikan segelas air putih untuk putranya. Asen pun meminumnya hingga tandas.

"Apa papa bilang barusan? om Rey membawa si pincang itu ke rumahnya?apakah itu tidak mencurigakan pa,ma? Jangan-jangan gadis miskin itu telah menggodanya dan sekarang ini inginme jebak om Rey untuk... kalian pasti mengertilah apa yang Asen maksud?"

Entah mengapa Asen sampai bersikap berlebihan seperti itu? Baskara dan Anindya menatap putra mereka penuh tanya.

"Kamu ini jangan suka ikut campur urusan om-mu! papa tidak mau tahu kalau sampai kamu berulah lagi dan membuat Reynar marah!"

"Papa apa-apan sih? siapa juga yang perduli sama gadis cacat itu? dan Asen mana berani mengusik om Reynar?cuma khawatir saja kalau om Rey akan di jebak oleh gadis itu." Asen mencari alasan.

"Sudah‐sudah, tidak usah pada ribut! biarkan saja, toh mereka berdua bukan anak-anak lagi.Mau melakukan apa pun terserah mereka. bukankah gadis itu sebentar lagi akan menjadi istrinya?"

Grandma Batari yang sejak tadi diam akhirnya ikut berkomentar juga. Dan sontak membuat semuanya terdiam dan tak berani berkata apa pun lagi.

Di dalam kamar, Sekar tampak begitu gelisah. Ia sangat mengkhawatirkan sang kakak. Tak ada kabar apa pun dari Nada, dan ia pun menelpon Nada.

"Halo–Assalamuallaikum.Kakak di mana? kenapa belum pulang?"

"Waallaikumsalam.Iya dek, maaf–kakak lupa memberi kabar kalau kakak malam ini tidak pulang, tuan Reynar mengajak kakak ke rumah peribadinya."

"Apa? kenapa tuan Reynar membawa kakak ke sana? apa tujuannya?kakak tidak apa-apa kan?"

"Hem...sudah, kamu jangan khawatir lagi ya!

"Baiklah kalau begitu, kakak jaga diri kakak baik-baik ya!hati-hati...em, Sekar takut tuan Reynar akan melakukan sesuatu yang tidak baik pada kakak?"

"Huss–sudah,jangan negatif thinking terus.Cepat tidur, jangan begadang baca novel terus ya dek!"

"Iya kak! Assalamu'allaikum."

"Wa'allaikumsalam."

Sekar akhirnya merasa lega karena sang kakak baik-baik saja.Setelah menyelesaikan tugas sekolahnya,gadis itu pun bergegas untuk tidur sesuai dengan perintah kakaknya.

Waktu sudah menjukkan pukul 21.00. Asen menuruni anak tangga dengan perlahan.Ia hendak keluar rumah seperti biasanya.

"Mau kemana kamu,Sen?"

Tiba-tiba saja suara sang mama menghentikan langkahnya.

"Eh, mama...belum tidur ma?itu ma, Asen ada janji sama teman-teman.Sebentar kok ma, ngak lama!"

"Baiklah, Mama pegang janjimu ya! jangan sampai kamu melakukan hal yang bisa membuat malu nama keluarga! ingat itu ya,nak!"

"Oke, ma.Asen pergi dulu ya.Muach...good nite,ma!" Setelah mendapat lampu hijau dari sang mama, akhirnya Asen pun melesat pergi.

Kediaman pribadi Reynar

Usai makan malam Nada kembali ke kamar Reynar. Sebenarnya ia tidak ingin tidur di kamar pribadi pria dewasa itu.Tapi, karena ia terlalu takut untuk meminta kamar yang lainnya.akhirnya Nada hanya bisa pasrah.

Nada tengah menikmati udara malam di balkon kamar. Sambil memikirkan tentang nasibnya ke depannya nanti?jika, ia benar-benar akan menjadi istri dari Reynar.Lalu apa yang akan terjadi pada kehidupannya kelak? apakah pernikahan mereka nanti akan berjalan sebagaimana layaknya pasangan suami istri normal lainnya? di otaknya penuh dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya pusing.

"Dasar pemaksa, apa aku ganti saja ya? masa' aku harus memegangnya seperti ini terus-menerus?"

Nada melihat ke arah pinggangnya.Ya, karena celana yang kebesaran Nada pun harus terus memegangnya jika tidak ya celana itu dipastikan akan melorot ke bawah.

"Iya, aku ganti saja.Rasanya tidak nyaman!eh, pintu kamar tadi sudah kukunci belum ya?jangan sampai dia masuk dan..."

Grep

"Dan...apa hem?"

"Akh...Tu–eh, Mas Reynar. Apa yang ingin mas lakukan,ini kan sudah malam? sa–saya ingin segera tidur."

Baru saja Nada akan berbalik ingin masuk ke kamar.Tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.Nada tersentak kaget dan tak berkutik karena lengan kekar Reynar begitu erat mendekapnya.Bahkan laki-laki itu menempelkan dagunya di pundak sebelah kanan Nada.Reynar dapat mencium aroma yang menguar dari tubuh Nada yang sangat terasa nyaman.

"Ingin tidur? tapi, aku masih belum mau tidur sayang?

"Oh, Ti–tidak bisa tidur ya?kenapa?" Nada menjawab dengan gugup.

Reynar membalikkan tubuh Nada dan kini mereka saling berhadapan.Tangan Nada refleks menahan tubuh Reynar agar tidak menempel pada dadanya. Karena Nada sadar tidak memakai B** nya. Ia pasti akan sangat malu kalau sampai Reynar menyadari hal itu.

"Singkirkan tanganmu!" Karena takut, Nada pun menurutinya.Lalu Reynar langsung memeluk erat tubuh Nada. Reyanar mengernyit dan sepertinya merasakan sesuatu yang empuk milik Nada tanpa penghalang.

"Wow...ternyata dia tidak mengenakannya?"

Merasakan tubuh Nada yang bergetar, Reynar kembali membalikkan tubuh Nada membelakanginya kembali. membuat Nada menghela nafas lega.

"Kenapa hem...?"

"Ti–tidak apa-apa, mas." Nada tersenyum kaku.

Tanpa ba bi bu...tiba-tiba saja Reynar mengecup lembut leher jenjang Nada.Sontak Nada menggeliatkan tubuhnya karena merasa kegelian.

Pergerakan tubuh Nada ternyata telah membangkitkan jiwa kelelakiannya.Reynar semakin tak bisa mengendalikan hasratnya yang tiba-tiba saja bangkit.Tanpa di sadari Nada, sebuah tangan telah menelusup masuk kedalam kaosnya...dan menangkup salah satu gunung kembarnya,lalu me*****nya lembut?

"Akh...Mas, tolong lepaskan!"

Tak ada respon sama sekali.Tubuh Nada lunglai dan terasa lemas seketika. Ia sama sekali tak bisa berkutik dari kungkungan tubuh kekar Reynar.

ting tong ting tong

"S****! siapa yang berani-beraninya menganggu, hah?"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!