NovelToon NovelToon
Dendam Gadis Teraniaya

Dendam Gadis Teraniaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Apa salah dirinya? Dia sendiri pun tidak tau. Tetapi dia dibully dan dianiaya hampir setiap hari. Itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Mentari.
Dia melapor kepada kepala sekolah, tapi hanya makian dan penganiayaan yang ia dapatkan. Bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah.
Dalam keputusasaan ia mencoba membunuh diri. Tapi ia urungkan, karena itu percuma saja. Kemudian ia bertekad untuk membalas semua yang mereka lakukan kepadanya.
"Aku akan kembali untuk membalas kalian satu persatu, aku bersumpah akan kubuat kalian menderita," gumam Mentari.
Bagaimanakah cara Mentari membalaskan dendamnya? Penasaran? Ikuti yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetangga

.

.

.

Tiba dilantai 20. Mentari segera keluar dari dalam lift. Abiyan juga keluar, ia mengekor Mentari karena apartemen miliknya bersebelahan dengan milik Mentari.

"Hai!" sapa Abiyan lagi.

Mentari menoleh lalu berbicara dengan bahasa isyarat. Abiyan tercengang dan beberapa detik kemudian iapun tersadar.

"Pantas saja ia tidak berbicara, ternyata gadis bisu," batin Abiyan.

"Ah maaf. Aku tidak tahu kalau kamu bisu," ucap Abiyan. Kemudian berjalan menuju apartemen miliknya yang baru ia beli kemarin.

Sekarang ia baru pindah setelah menyewa jasa kebersihan untuk membersihkan apartemennya.

"Cantik sih, tapi sayangnya bisu," gumam Abiyan saat memasuki apartemen.

Sementara Mentari malah tertawa terpingkal-pingkal setelah ia masuk kedalam apartemen.

"Aku harus cari tau tentang tetangga baru itu," gumam Mentari.

Mentari masuk kedalam kamarnya dan membuka laptop miliknya. Dengan gerakan cepat ia mengetik keyboard laptop. Dan mencari tahu tentang Abiyan Santoso.

"Ternyata anak orang kaya, dan baru lulus kuliah," gumam Mentari.

Tidak berapa lama bel apartemen berbunyi. Mentari pun berjalan menuju pintu. Saat pintu terbuka ternyata Ferdinan yang datang.

"Kenapa harus menekan bel? Bukannya kamu tau kata sandi apartemen ku?" tanya Mentari.

Ferdinan langsung memeluk Mentari. Dan membawanya masuk kedalam. Mentari memekik saat Ferdinan mengangkat tubuh Mentari.

"Bukannya menjawab, malah menggendong ku," kata Mentari.

"Aku kangen," jawab Ferdinan gak nyambung.

"Memangnya gak kerja?" tanya Mentari.

"Tadi ketemu klien didekat sini. Sekalian saja aku mampir," jawab Ferdinan.

"Sudah makan?" tanya Mentari. Ferdinan menggeleng.

"Ya sudah aku masak dulu," kata Mentari.

"Gak usah, kita makan diluar saja," ucap Ferdinan.

"Kalau begitu aku ganti pakaian dulu," kata Mentari. Ferdinan melihat penampilan Mentari yang memang berbeda.

"Aku baru menyelesaikan misi ku," jawab Mentari seolah mengerti arti tatapan Ferdinan.

"Aku gak suka kamu berpakaian seperti itu," kata Ferdinan.

"Iya, makanya aku ingin ganti," ujar Mentari.

"Ya sudah ganti sana," titah Ferdinan. Mentari pun melepaskan diri dari Ferdinan, dan mengecup singkat bibir Ferdinan.

Ferdinan terpaku ditempatnya dengan tindakan Mentari. Jujur saja ia suka.

"Tenang itu hanya khusus untuk kamu saja," ucap Mentari. Padahal Ferdinan tidak bicara apa-apa.

Ferdinan tersenyum kemudian menarik Mentari dalam pelukannya dan kali ini Ferdinan yang menc*um Mentari. Mentari hanya pasrah dan membalasnya.

"Sudah. Aku mau ganti pakaian dulu," kata Mentari saat c*uman mereka terlepas.

Ferdinan tersenyum hingga Mentari menutup pintu kamarnya.

Ferdinan kemudian duduk di sofa ruang tamu. Dia tidak pernah menyangka bisa menyentuh seorang perempuan. Dulu ia berpikir tidak akan pernah mengalami hal seperti ini. Merasakan indahnya jatuh cinta. Memeluk dan mencium gadis yang ia cintai.

Tidak berapa lama Mentari sudah keluar dengan pakaian santainya. Dan make-up diwajahnya juga sudah bersih. Mentari hanya memakai liptint untuk bibirnya agar sentiasa lembab.

"Mari!" ajak Mentari.

Ferdinan pun menggandeng tangan Mentari. Saat mereka keluar dari apartemen. Abiyan juga keluar dan melihat Mentari sedang berangkulan tangan dengan sang kekasih.

Abiyan hanya memperhatikan saja. Saat masuk kedalam lift Abiyan hanya menjadi obat nyamuk. Karena dua insan dibelakangnya sedang berbicara dengan mesra.

"Pintar juga gadis ini, dia berhasil mengelabui ku dengan berpura-pura bisu," batin Abiyan.

Tiba dilantai bawah, Ferdinan menatap curiga pada pria yang satu lift dengan mereka.

"Siapa dia sayang? Sepertinya dia dari lantai yang sama denganmu?" tanya Ferdinan.

Saat ini mereka sudah berada didalam mobil milik Ferdinan.

"Tetangga sebelah. Tapi aku tidak mengenalnya," jawab Mentari.

"Aku harus hati-hati dengan pria itu," gumam Ferdinan, tapi masih bisa didengar oleh Mentari.

"Apa yang kamu khawatirkan? Aku bukan tipe cewek seperti itu yang suka gonta-ganti pacar," tanya Mentari.

"Aku cuma takut kamu berpaling, sayang. Sedangkan aku tidak ada perempuan selain dirimu," jawab Ferdinan.

"Percayalah," ucap Mentari sambil memegang dada bidang Ferdinan.

Ferdinan mengangguk dan tersenyum, "tapi kamu juga harus hati-hati."

"Iya, tenang saja, oke!"

Mobil masih melaju dijalan raya. Keduanya terdiam beberapa saat.

"Kita makan dimana?" tanya Ferdinan.

"Restoran xxxx, aku mau makan seafood," jawab Mentari.

"Oke!" Ferdinan pun melajukan mobilnya menuju restoran yang dimaksud. 30 menit mereka tiba di restoran itu.

"Mari sayang!" ajak Ferdinan setelah ia membukakan pintu mobil untuk Mentari.

Mentari tersenyum dengan perlakuan manis sang kekasih. Dan menyambut uluran tangan tersebut.

Sepasang mata memperhatikan mereka berdua yang memang terlihat sangat mesra.

"Ku pikir kamu masih sendiri, ternyata sudah punya kekasih," batin Abiyan yang juga kebetulan ke restoran itu.

"Silahkan Tuan, Nona," ucap pelayan restoran tersebut dengan ramah. Karena itu prioritas utama dalam menyambut tamu yang datang.

"Terima kasih," ucap Mentari. Ferdinan hanya diam saja.

Kemudian mereka duduk disudut ruangan restoran itu. Sementara Abiyan baru saja masuk, matanya melihat kiri kanan seperti sedang mencari sesuatu.

"Selamat datang Tuan, silahkan," sapa pelayan lain.

"Hmmm," jawab Abiyan.

Kemudian Abiyan mencari tempat duduk, yang tidak jauh dari Mentari dan Ferdinan.

"Cantik," gumam Abiyan.

Matanya terus tertuju pada Mentari yang sesekali tertawa. Hal itu tidak luput dari pandangan Abiyan.

"Mau pesan apa Tuan?" tanya pelayan saat memberikan buku menu.

"Tuan!" panggil pelayan lagi.

"Ah iya, iya ada apa?" tanya Abiyan.

"Mau pesan apa?" tanya pelayan mengulangi pertanyaannya.

"Samakan dengan yang gadis itu makan," tunjuk Abiyan pada Mentari yang sedang mematahkan lobster berukuran besar.

"Baik Tuan, mohon ditunggu sebentar," ucap pelayan itu lalu pergi untuk menyiapkan pesanan pelanggan.

"Makan yang banyak, sayang," kata Ferdinan.

"Hmmm," jawab Mentari mengangguk karena mulutnya penuh makanan.

Ferdinan tertawa geli melihat tingkah Mentari. Sehingga ia lupa untuk menyuap kan makanan kedalam mulutnya.

"Kenapa tidak makan?" tanya Mentari.

"Aku lihat kamu makan rasanya sudah senang," jawab Ferdinan.

Mentari menghentikan makannya. Kemudian menyuapi Ferdinan dengan daging lobster. Dengan senang hati Ferdinan menerimanya.

"Bilang saja kalau mau disuapin," kata Mentari.

"Kok tau?" tanya Ferdinan.

"Nebak aja," jawab Mentari.

Di meja sebelah, pandangannya tidak luput dari Mentari yang sedang makan, dan terlihat sangat mesra.

"Andai aku yang diposisi itu," batin Abiyan.

Abiyan termasuk anak yang bebas dalam pergaulan, karena dia sekolah dan bergaul dengan orang luar negeri yang menganut budaya barat. Membuat dirinya juga ikut terjerumus pergaulan bebas.

"Baru kali ini aku bertemu dengan seorang gadis secantik dia," batin Abiyan.

"Sudah selesai makan?" tanya Ferdinan. Mentari mengangguk.

Kemudian Ferdinan bangkit dari duduknya dan pergi kekasir untuk membayar. Melihat hal itu, Abiyan pergunakan untuk mendekati Mentari.

"Boleh gabung?" tanya Abiyan.

"Maaf, itu kursi suamiku," jawab Mentari.

Abiyan tidak jadi untuk duduk. Dan dia masih berdiri.

"Ternyata sudah bersuami, tapi gak apa-apa. Aku terlanjur suka sama dia," batin Abiyan.

.

.

.

1
Adriana Wiriadinata
bagus kak ceritanya..👍👍
Firman Firman
amin🤲doa yg sama buat athour..
dan terimakasih sudah menghadirkan sebuah novel yg keren ini ,,ttp semangat dan terus berkarya ya athour 💪 semoga athour selalu sehat panjang umur dan rejeki nya selalu melimpah amin 🤲
Firman Firman
astaga gara ulat keket hampir saja pangeran kodok koit 😄🤭
Firman Firman
dasar😡 wanita jlng suruh siapa kmu mau jadi wanita murahan jadi jngn. salahkn. kalau dia menikah dengn pilihan hati nya
Firman Firman
membayangkan nya saja sudah senang dn bahagia pa lagi di dunia nyata ya athour u
Firman Firman
semoga kedepannya kalian juga selalu bahagia 💞💞
Firman Firman
ha ha titisan pangeran kodok akn segera hadir🤗
Firman Firman
badar badar kmu akn merasakan kemarahan singa betina yg haus darah 😡
Firman Firman
lanjut
Firman Firman
astaga 🤦 masih juga ada parasit pantas mntari blum bisa tenang
Firman Firman
knpa ada ja wanita jalang yg suka jadi pnggoda 😄🤭
Firman Firman
jngn di obral di semprot ja pake baigon 😄🤭
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
lnjut,, sselamat babng kodok semoga kalian bahagia mnjadi pasangan yang sakinah mawadah warohmah 🤲amin
Firman Firman
wah wah babng bucin pandai ceramah juga😄🤭GK nyangka pangeran kodok bisa bijak juga dalm bersair
Firman Firman
sebegitu nya tu cewek gimna kalau di dunia nyata ya 😱 untung kecebong mntari lincah dan gesit 😄🤭
Firman Firman
ha ha dasar wanita bar bar kmu salah mengusik singa betina 😄🤭
Firman Firman
ha ha pangeran kodok kan anak sultan 😄🤭bebas ngelakuin pa ja rasain tu sapa suruh ngenggol kecebong nya pangeran kodok 🤗
Firman Firman
lanjut...knpa lagi tu perempuan sinting sok kyak blum tau berurusan dengn 2 singa betina 😄🤭
Firman Firman
ha ha akhirnya nya kedua singa ini akn mnikah 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!