Nana syaira
gadis cupu yang ingin segera menyelesaikan sekolah menengah nya agar tak selalu jadi bahan olokan siswa lain dan segera menggapai cita citanya untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Kendra Aditama
Siswa populer namun memiliki kepribadian yang dingin bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi selain dengan orang orang terdekatnya.
Apa jadinya jika takdir membuat mereka saling terhubung?
Yuk ikuti cerita pertamaku disini 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Jenita, emang beneran si nana cupu caper sama kendra?" tanya sofi teman jenita yang tadi ikut melabrak nana.
*flashback
Ken kantin yuk." ajak aldo yang menghampiri kendra ke dalam kelas
Hmm ok." kendra dan aldo pun berjalan beriringan menuju kantin
Balik sekolah nanti anter gue ke bengkel dimas." ucap kendra
Emang kenapa motor lo?" tanya aldo heran
Motor gue ketabrak." jawab kendra
Serius lo? Siapa yang nabrak lo? Lo gak minta tu orang tanggung jawab emang?" balas aldo
Cewek yang sering lo samperin yang nabrak." jawaban kendra sedikit membuat aldo berfikir terlebih dulu.
Maksud lo nana? Ko bisa ken?" tanya aldo beruntun
Bisalah, namanya juga kecelakaan." jawab kendra santai
Tanpa mereka sadari, obrolan mereka dicuri dengar oleh jenita yang memang ingin menghampiri kendra.
*off*
Nana yang merasa penampilannya berantakan pun, meminta izin untuk pulang dengan alasan sakit. Setelah mendapatkan izin dan mengobati luka di tangannya, nana pun segera menuju kelas untuk mengambil tasnya.
Saat masuk ke dalam kelas nana melihat keberadaan kendra dan aldo disana. Mereka yang sadar dengan kedatangan nana pun menghentikan obrolan mereka sejenak.
Bahkan aldo pun bangkit dan menghampiri nana yang sedang merapikan buku bukunya dan bersiap untuk pulang.
Na, lo kenapa? Terus mau kemana?" tanya aldo yang melihat baju nana basah dan lengan yg terbalut perban luka.
Aku gak apa apa, maaf al aku mau lewat." aldo yang menghalangi jalan keluar nana masih tetap diam.
Lo sakit? Mau pulang?" pertanyaan aldo pun hanya dijawab anggukan oleh nana
Yaudah ayo gue anter aja." aldo pun segera meraih pergelangan tangan nana dan nana pun kembali menepis dengan kasar bahkan nana sedikit berteriak karena lagi lagi aldo menyentuh tangannya.
Gak perlu al." bentak nana kesal
Tapi na." ucapan aldo terhenti ketika kendra menepuk pundak nya.
Kendra yang sedari tadi melihat interaksi keduanya pun akhirnya turun tangan ketika suasana sudah tidak baik.
Udah al biarin dia pergi." ucapan kendra pun berhasil membuat aldo menggeser tubuhnya.
Melihat ruang untuk lewat pun nana bergegas pergi.
Tunggu." nana kembali menghentikan langkahnya
Ini buat nutupin baju lo yang nerawang." kendra memberikan jaketnya kepada nana.
Nana yang melihat keadaan bajunya pun terpaksa menerima jaket tersebut. Dan ia pun segera melangkah dengan terburu buru.
Hari ini benar benar hari yang buruk." batin nana
Hari berlalu dengan cepat, tiba saat nya nana untuk memghadapi ujian sekolah di hari terakhir. Nana benar benar bersyukur bisa melewati waktu 2 tahun di SMA Garuda ini dengan lebih baik walaupun ia sering dikatai cupu bahkan nana tidak mempunyai teman dekat disana. Tapi ia senang karena hari hari itu sudah ia lalui.
Nana memang anak pindahan saat masuk ke SMA Garuda. Selesai ujian akhir, biasanya siswa siswi alan merayakannya dengan berkumpul bersama teman teman dekat mereka, namun hal itu tidak berlaku bagi nana. Karena begitu kelas selesai, nana langsung pergi menuju parkiran motor untuk segera pulang. Baru saja nana hendak menyalakan motor nya, tapi aldo datang menghampiri nana.
Na tunggu." sapa aldo dan nana pun tidak jadi menghidupkan mesin motornya.
Ada apa al?" nana pun turun dari motor nya
Gue mau minta maaf na soal yang tempo hari." ucap aldo dengan raut wajah menyesal
Mendengar itu, nana pun kembali mengingat hari buruk yang membuat ia sangat menghindari untuk bertemu dengan aldo dan kendra.
Iya ga apa apa al, aku juga minta maaf karena udah kasar sama kamu." nana sadar karena sebetulnya hari itu ia sedang kesal pada jeni yang sudah menuduhnya yang tidak tidak bahkan berbuat kasar padanya.