NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Aleya sedikit bergidik ketika ia melihat Martha mengelus layar ponselnya perlahan. Seolah dia sedang mengelus putri kecilnya sendiri. Kekonyolan tersebut membuat Aleya agaknya berpikir ulang memeriksa ulang kelogisan pikiran Martha.

Keduanya kemudian melanjutkan pekerjaan mereka kembali setelah panggilan video tersebut diakhiri. Dan Aleya langsung bertanya tentang sesuatu.

"Kapan janjiannya dan siapa yang menjadi pasangan nge-date-ku yang pertama," tanya Aleya sebari menatap Martha untuk tatapannya yang sejenak. Kemudian kembali menatap pekerjaannya dengan sedikit acuh.

"Pukul 1 siang dan itu dengan Arivin Sanjaya. Calonmu yang ketiga,"

Aleya kemudian melirik Martha dan mengulangnya.

"Arivin Sanjaya?"

Seulas senyum malas menyinari wajah datar Aleya. Ia langsung tersenyum kecut dan menatap Martha dengan sangat serius.

"Apa harus pria itu yang menjadi teman dating-ku yang pertama? Aku baru saja bertemu dengannya kemarin. Dan kemarin adalah hari yang cukup memuakkan untukku. Kini pria itu kembali akan merecoki hari ini?"

Aleya memang tidak pernah menyukai salah satu kandidat manapun yang dipilihkan oleh keluarganya. Namun bila Aleya masih harus bertemu dengan pria itu lagi setelah kejengkelannya sehari yang lalu.

Mungkinkah dia masih bisa berpuas diri nantinya setelah mereka melewatkan waktu dua jam bersama?

Dengan tatapan kesal Aleya sudah sibuk melipat tangannya di depan. Aleya sudah menunggu dengan sabar pasangan dating-nya untuk datang sejak lima menit yang lalu. Namun pria itu masih belum menunjukkan batang hidungnya.

Aleya benci menunggu dan Aleya benci bila ada seseorang yang tidak bisa memegang ketepatan waktunya dengan baik.

Setelah tanda waktu menunjuk menit ke-6, Aleya baru bisa melihat sesosok pria tinggi berjalan ke arahnya dengan mengenakan sweater berwarna coklat tua dan celana jeans ringan. Baju lengan panjang tersebut ditariknya naik ke atas sampai ke siku.

Arivin berjalan tergopoh-gopoh menuju ke arahnya dan meminta maaf.

"Maafkan aku. Tadi syutingku mendapat sedikit kendala. Sehingga perlu melakukan take ulang. Apa kau sudah menunggu lama?" tanya Arivin dengan ekspresi bersalah.

Aleya yang tidak nampak peduli sudah menatapnya dengan serius dan dingin.

"Bila kau datang terlambat. Apa kau tidak bisa melakukan konfirmasi?" tanya Aleya sembari menatap dengan angkuh.

Ketidaktepatan waktu Arivin membuatnya cukup tidak bisa berpuas diri. Dimana dalam kamusnya bila seorang pria tidak bisa menepati janji temunya dengan baik sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

Bukankah paling tidak, pria itu seharusnya tidak membuatnya menunggu? Dan melakukan konfirmasi lebih dulu agar Aleya bisa mengundur kedatangannya?

Arivin langsung meminta maaf kembali.

"Aku minta maaf. Aku benar-benar lupa. Karena terlalu terburu-buru dan mengejar waktu. Aku sampai lupa menginformasikan hal tersebut padamu. Tapi bukankah baru hanya 6 menit aku terlambat?" ucap Arivin membela diri.

Waktu 6 menit menurutnya masih cukup wajar dan bisa ditoleransi.

Tapi Aleya langsung menaikkan sebelah alisnya.

"Hanya 6 menit?" ucapnya mengulang.

Walau hanya 5 menit atau 6 menit menurut Aleya semua itu termasuk dalam kata terlambat dan tidak sesuai dengan rencana.

"Aku tidak peduli. Sekalinya terlambat tetap saja terlambat berapapun menitnya. Kini poin-mu jadi berkurang. Tolong intropeksi diri lagi untuk urusan lain di kemudian hari. Aku di sini menjadi penilai juga, Arivin Sanjaya."

Arivin langsung mengajak Aleya untuk masuk dalam arena permainan.

Aleya sudah bertanya dengan kesal padanya ketika mereka telah sampai ke dalam.

"Apa sebenarnya tujuanmu mengajakku kemari? Apa kau bercanda? Kenapa kau harus mengajakku ke Dunia Fantasi? Kau pikir, aku ini akan kecil?"

Aleya sudah menginjak usia 23 tahun. Memang bukan hal yang aneh apabila mereka pergi ke dunia fantasi dan mencicipi berbagai macam permainan yang ada di dalam wahana tersebut. Namun apa sebelum Arivin mengajak Aleya pergi ke tempat ini.

Dia tidak berpikir dengan lebih ketat bagaimana tanggapan Aleya? Apakah dia akan suka? Atau apakah hal ini akan menyenangkan untuknya? Apa semua itu tidak terpikirkan olehnya?

"Dan terakhir. Bisa kau jelaskan mengapa malah kau yang menjadi pasangan datingku yang pertama?" tanya Aleya dengan serangkaian pikiran penuh tanya.

Saat kemarin sore, Arivin jelas sudah mengatakan bahwa dia yang berada di urutan ketiga dalam jadwal kencan. Namun ternyata kini dia menjadi yang pertama?

Ada sebuah tanda tanya yang cukup besar dalam benak Aleya ketika ia memikirkan hal ini. Namun seberapapun Aleya nampak berpikir dengan keras, Aleya tidak kunjung juga menemukan jawabannya. Karena Aleya belum sempat mempertanyakan hal tersebut pada Martha. Mereka sudah terlanjur terhalang pada urusan mendadak yang menghalanginya untuk bertanya.

Martha mendadak mendapatkan telepon dari klien untuk menyuruhnya segera menemui mereka. Sehingga alhasil, Aleya tidak mendapatkan informasi apapun darinya terkait siapa saja yang akan menjadi pasangannya di urutan berikutnya.

Kini setelah pria itu berkeluh-kesah padanya kemarin. Pria itu kini mendadak muncul entah darimana dan merubah urutannya.

"Aku hanya beruntung. Aku rasa," ucap Arivin dengan bangganya.

Arivin sudah mengajak Aleya untuk mencoba beberapa wahana yang tersedia dan berucap.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Arivin kurang mengerti.

"Aku tidak menemukan adanya kesalahan pada tempat ini. Dunia Fantasi adalah tempat yang paling menyenangkan untuk melepaskan stress. Dan tempat yang paling tepat untuk kita saling menunjukkan berbagai ekspresi. Sehingga, mungkinkah tempat ini menjadi tempat yang kurang tepat?" tanya Arivin yang merasa aneh sendiri karena Aleya nampaknya kurang menyukai tempat tersebut.

Hingga beranggapan bahwa dirinya kurang serius dalam memilihkan tempat. Jadi, tempat semacam apa yang akan memuaskan wanita karir satu ini? Apa Arivin harus membawanya ke salah satu restoran atau lounge untuk menghabiskan waktu mereka dengan makan dan mengobrol bersama?

Atau dia perlu mengajak wanita itu untuk pergi ke sebuah acara pesta besar atau pagelaran seni?

Aleya jadi teringat pembicaraannya dengan Ika beberapa jam yang lalu. Dimana ibunya sangat marah ketika ia mengetahui bahwa Aleya sengaja membuat batasan untuk waktu kencannya.

Hingga telepon kedua dari ibunya kembali berdering.

"Kau bercanda? Kau sengaja membuat jadwal kencanmu hanya berlangsung dua jam? Dua jam kau bilang?"

Aleya menjawab panggilan telepon tersebut dengan malas.

"Mom.. bukankah tadi pagi ibu sudah sempat mengajukan protes padaku? Lantas sekarang, apa lagi?" tanya Aleya tidak mengerti. Aleya seolah merasakan semacam perasaan dejavu yang bahkan hanya berselang beberapa jam.

Ika dengan sengaja menghubunginya kembali untuk mengajukan protes yang sama dan menceramahinya dengan cara yang sama?

Hoh!! Yang benar saja!

Ika bahkan sebelum itu sudah sampai membuat banyak wejangan padanya di pagi hari ketika mereka sedang sarapan. Dan Aleya sudah memberikan beberapa teguran.

"Mom, kau merusak acara sarapan pagi kita," ucap Aleya mengingatkan.

Ika nampak tidak setuju dan mengacuhkannya. Ika terus saja menjelaskan beberapa tata-krama yang Aleya perlukan untuk memperlancar dating-nya.

Aleya seolah menjadi seperti anak remaja yang tidak pernah berpacaran dan tidak mengerti apa itu dating.

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!