NovelToon NovelToon
Mahkotaku Telah Hilang

Mahkotaku Telah Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:50.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nia Nara

"Aku ingin mati saja, buat apa aku hidup toh semuanya sudah berakhir. Tidak ada yang bisa dibanggakan lagi dari diriku. Semuanya telah hancur. Keluargaku akan hancur bila mengetahui ini semua, akulah kebanggaan mereka tapi kini leyaplah semua" ucapku dengan melempar buku-buku. Aku duduk terdiam dengan fikiran menerawang entah apa yang aku fikirkan. Aku gak punya semangat lagi, seakan semuanya musnah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nia Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 FIRASAT BURUK

Hari ini hari minggu, Najwa dan Panji menghabiskan hari libur dengan jalan-jalan ala mereka. Mereka berdua paling suka dengan pantai, maka hari ini mereka menghabiskan waktu bermain-bermain di pantai sambil menikmati matahari tenggelam. Najwa bersyukur memiliki suami yang selalu mengerti dirinya dan tidak pernah melarang macam-macam yang penting hal positif.

"Yank besok aku ada kunjungan ke Bandung, cuma sehari kok. Bukan cuma aku sama atasan saja tapi ada 6 orang" Penjelasan Najwa agar suaminya tidak salah paham.

"Iya gak apa-apa yank tapi ingat jaga hati kamu loh jangan sampai si Farel atasanmu itu merayu kamu"

"Hussss gak boleh gitu ach yank, mana mungkin pak Farel suka sama aku, emang aku siapa, cantik aja gak. Cewek-cewek yang suka sama pak Farel mah banyak lebih kinclong dari aku. Aku mah cuma butiran debu" Cengir Najwa karena dia cukup sadar diri siapa dirinya. Suaminya saja yang sok pede punya fikiran seperti itu.

"Cowok itu kadang gak liat dari tampang yank, asal dia nyaman udah cukup kok. Buktinya mas nikahin kamu itu berarti mas nyaman sama kamu yank" Panji berusaha menggoda istrinya. Dan hal itu berhasil membuat Najwa menatap panji.

"Maksud mas aku gak cantik dan mas nikahin aku cuma karena nyaman donk" Najwa merengut.

"Haaaaaaaaa kan tadi kamu sendiri yang bilang gak cantik yank" Panji mencoba mengingatkan kata-kata Najwa.

"Ya itu kan buat pak Farel beda kalau sama mas" Najwa masih cemberut pada panji. Panji malah tambah gemas melihat istrinya ngambek kayak anak kecil.

"Istriku itu cantik, baik, pengertian, penyabar dan keibuan. Oleh karena itu mas nikahin kamu karena kamu paket lengkap. Buat mas kamu segalanya yank. Apapun yang terjadi kamu akan selalu dihati mas. Kalau suatu hari mas yang pergi duluan, mas rela kamu dengan yang lain tapi kamu harus bahagia selalu agar mas bisa tenang melepasmu" Entah kenapa akhir-akhir ini panji merasa takut jauh dari sang istri. Bayang-bayang akan pergi jauh selalu menghantuinya, namun panji lebih memilih diam karena takut Najwa kepikiran. Dia cukup memikirkannya sendiri apa sebab perasaannya yang gak enak.

"Loh kok mas ngomong ngelantur sih, mas akan selamanya dampingin aku sampek kita jadi kakek nenek. Aku gak suka mas nging gitu. Yaudah kita pulang yok udah malem. Besok kita mulai beraktifitas lagi" Ucap Najwa sambil berdiri dan menggandeng lengan panji. Najwa begitu manja pada suaminya. Suaminya akan dengan senang hati memperlakukan Najwa seperti bayi yang menggemaskan. Mereka segera menuju ke parkiran dan perlahan-lahan meninggalkan halaman perkiran. Mereka menyusuri jalan yang berliku hingga tanpa sadari mereka sampai juga di kontrakan.

"Alhamdulillah akhirnya kita sampai juga yank" Najwa berlari ingin segera membuka pintu dan rebahan karena badannya sudah peger-pegel karena perjalanan jauh.

"Jangan langsung tidur loh yank, nanti mandi dulu" Ucap panji yang orangnya suka kebersihan. Panji adalah sosok suami yang suka ngomel apapila Najwa jorok. Panji suka kebersihan, ketika baru datang dari luar, dia akan segera membersihkan dirinya sebelum tidur-tiduran karena menurut panji kotoran pada menempel di bajunya. Tapi semua itu tidak berpengaruh buat Najwa yang orangnya super cuek hiiiii. Selang beberapa menit, panji keluar karena dia habis mandi, dia hanya geleng-geleng kepala saat melihat istrinya yang sudah terlelap.

"Yank bangun dulu yok, bersih-bersih dulu" Panji membangunkan Najwa dengan lembut. Namun yang namanya Najwa mang susah sekali dibangunin, harus extra sabar membangunkannya. Panji terus membangunkan istrinya hingga Najwa bangun juga.

"Ayo bangun dulu ya bersih-bersih dulu dan shalat, nanti baru bobok lagi"

"Iya yank" Najwa tersenyum karena sang suami begitu sabar dan lembut memperlakukannya. Najwa bersyukur memiliki suami yang begitu menyayanginya, tidak pernah menyangka kalau sng suami akan selembut ini, kalau melihat dari penampilannya yang seperti preman, mungkin orang akan mengira dia orangnya tengil dan awuk-awukan padahal orangnya suka rapi dan kebersihan. Sejak Najwa menikah dengan panji, Najwa jarang-jarang membersihkan rumahnya, semuanya diambil alih oleh sang suami. Panji suka banget bersih-bersih. Setiap libur dia akan bangun pagi buat bersih-bersih rumah dan halaman. Najwa benar-benar dijadikan ratu oleh panji. Najwa berharap panji akan selamanya bersikap seperti itu hingga ajal memisahkan mereka berdua.

"Yank kok malah melamun, ada apa sayank hemm" Panji duduk didepan istrinya sambil memegang tangannya.

"Kalau ada masalah cerita ke mas ya jangan disembunyikan, mas akan selalu menjadi pendengar yang baik buat kamu" Ucap Panji kembali.

"Gak apa-apa kok yank, aku hanya merasa beruntung memiliki kamu. Kamu begitu baik dan lembut memperlakukan aku. Aku seperti putri yang selalu kamu layani. Seharusnya aku yang Melayani kamu yank. Aku merasa gak berguna jadi istri karena semua pekerjaan kamu yang melakukannya."

"Kamu tu ngomong apa yank, dalam berumah tangga urusan keluarga ya urusan kita berdua.  Kalau salah satu dari kita tidak sempat ya sudah salah satunya yang ngerjain. Jangan sampai kamu merasa semua urusan rumah tangga kita adalah urusan kamu sendiri, tidak sayang. Mas tidak mengharapkan apa-apa dari kamu cukup kamu bahagia sudah membuat mas bahagia berarti janji mas kepada kedua orang tuamu berusaha mas tepati" Najwa tidak sanggup mendengar penuturan suaminya, dia berhamburan memeluk sang suami yang akhir-akhir ini begitu romantis dan melayaninya 24 jam tanpa mengeluh.

"Makasih ya yank atas semuanya. Aku beruntung memiliki suami sepertimu, semoga kita tak akan terpisahkan sampai ajal yang memisahkan kita"

"Yasudah sekarang kamu mandi dan terus bobok, besok pagi kamu berangkat ke Bandung kan, oiya mau dijemput ke sini atau mau mas antar ke kantor? "

"Ngumpul dikantor aja yank, ngapain juga mereka jempu kesini kayak bos besar aja aku dijemput segala" Najwa pun bangkit, dia segera pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih yang sudah terasa lengket semua. Di ruang tamu panji masih duduk termenung, dia merasa takut meninggalkan Najwa, dia begitu mencintainya hingga dia meneteskan air mata.

"Ya Allah kenapa dengan perasaanku, ada apa ini? Kenapa perasaanku benar-benar gak enak. Lindungilah istri hamba ya Allah semoga perjalanannya besok lancar sampai dia kembali lagi. Amin" Batin panji. Panji takut, perasaan gak enaknya adalah firasat yang gak baik untuk istrinya yang akan bepergian jauh, tapi panji selalu menepis semua itu, panji meyakinkan hatinya bahwa hal itu cuma gangguan setan aja. Tak lama Najwa keluar dari kamar dan mengajak panji buat istirahat karena jam sudah menunjukkan jam 21.00. Panji bangkit dan segera menghampiri sang istri. Mareka istirahat begitu nyenyak karena capek seharian bermain di pantai.

1
Noermhamama Gibran
👍🏿
Nurmania Nia
sangat bagus
Alexander
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
Codigo cereza
Bahagia meluap
ANDERSON AGUDELO SALAZAR
Keren! Bagus banget ceritanya.
Quản trị viên
Hebatnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!