Saat ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tua nya, lulu menemukan sebuah pintu rahasia, yang dimana membawa nya ke sebuah kerajaan Arce. disana dia begitu kaget melihat penampilan kuno orang orang tersebut.
"apa ini, kenapa pintu kamar papa dan mama bisa ada seperti ini?"
Bagaimana jadinya dia bisa membuka portal terhubung dua dunia tersebut. apa yang akan dia lakukan disana.... simak yuk selengkapnya...
karya ini asli dari karangan autor ya beb, karya ini adalah karya fiktif belaka.... enjoy your reading all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.15
Setelah berhasil menyusun roti roti itu di etalase miliki nya, akhirnya toko roti Lulu berhasil di buka.
"Open..." tulisan yang Lulu gantungkan di depan pintu toko nya.
Sekali pintu dibuka, tak menyangka, antrian pengunjung nya sudah mulai panjang. bahkan Lulu kaget seketika.
"Loh... Kok udah rame aja?" gumam nya dengan tatapan heran.
Paman Roger pun langsung turun tangan menghadapi para pembeli itu.
"biar saya yang melihat mereka nona." ucap paman Roger yang menawarkan diri.
"baik paman." ucap Lulu sambil mengangguk dan tersenyum tipis.
Paman Roger pun memberikan aba aba kepada Mereka untuk tetap tenang.
"Harap antri untuk tuan dan nyonya, kami masih baru buka. Jadinya perlu persiapan untuk menyambut kalian semua." ucap paman Roger dengan suara kerasnya.
"Lesta, kakak lulu boleh minta tolong ga?" tanya Lulu kepada anak nya paman Roger.
"Boleh kak... Ada yang bisa aku bantu?" tanya nya dengan wajah berbinar.
"kamu berikan nomor nomor ini kepada para pembeli itu ya, nanti dengan nomer itu kita bisa tau mana pembeli yang pertama, dilayani."
"Okey kakak." ucap gadis itu dengan tatapan berbinar nya
Lulu pun keluar dan melihat kondisi orang orang yang mengantri.
"nona apakah lama lagi buka nya?"
"Kami sudah menunggunya selama Berjam jam di sini."
"bener nona, kaki ku terasa sakit sekali."
"Maaf ya semua nya, karena sudah membuat kalian menunggu terlalu lama. tenang aja kalian akan mendapatkan harga murah untuk satu potong roti nya. Harga nya juga terjangkau, toko ini sudah resmi dibuka." ucap Lulu yang memberikan promosi setiap pembelian roti milik nya.
"Saya akan memberikan nomer antrian kepada kalian, agar tak terjadi hal hal yang tak diinginkan. Tujuan nya yaitu agar kami tau siapa dulu yang datang ke sini."
"Ayok Lesta... kita bagikan nomer antrian nya."
"Baik kakak." ucap Lesta yang mulai memberikan kepada para orang orang yang antri.
Paman Roger pun turut membantu, dan akhirnya selesai dibagikan kepada orang orang tersebut.
"Apakah kalian bisa membaca?"
"Sebagian dari kami bisa, tapi untuk orang tua tak bisa nona."
Lulu merasa prihatin. di jaman ini yang bisa baca dan menulis itu anak anak para bangsawan, kalau untuk rakyat jelata. Mereka tak bisa membaca maupun menulis.
"kalau kayak gini mereka pasti ga ngerti, gimana ya caranya?" ucap nya dalam hati yang merasa kesulitan."
kemudian dia tersenyum cerah, karena menemukan sebuah ide.
"Ayok.. silahkan baris yang panjang saja. Ayo paman bantuin arahkan mereka agar baris yang panjang sesuai nomor mereka masing masing."
"Baik nona."
Sedangkan pangeran daren, dan juga Jendral Josh yang melintas ke arah pasar kaget melihat orang orang yang mengantri di sebuah toko roti tersebut yang sudah lama terbengkalai.
"Pangeran... kenapa berhenti?"
"kita kesana Josh." ucap nya dengan wajah datar.
"wow... Aku tak pernah melihat orang orang itu mengantri sampai sepanjang itu." ucap jendral Josh yang merasa takjub.
"Apa pangeran ikut mengantri juga?"
"Iya." ucap nya datar yang penasaran dengan orang orang itu.
Karena penampilan mereka seperti seorang pendekar. Jadinya para rakyat itu bersikap biasa saja. apalagi pangeran daren tak berniat membuka cadar nya. Jadinya mereka juga mengira bahwa kedua orang itu adalah pengunjung juga.
"Ayok selanjutnya silahkan masuk." teriak gadis kecil yang melayani mereka.
Hal itu membuat pangeran daren semakin penasaran. Dan ikut mengambil antrian.sedangkan jendral Josh merasa melongo melihat sifat pangeran yang mau mengantri panjang seperti ini.
"Dia bener bener aneh. padahal bisa saja dia masuk tanpa harus mengantri." gumam jendral Josh.
Tak lama keluar lah Lulu dengan senyuman manis membuat pangeran daren menatap nya dengan tatapan dalam.
"Terima kasih sudah berkunjung ke toko roti milik ku, tuan." ucap Lulu dengan senyuman manis nya.
"Wow... dia begitu cantik." ucap Josh yang melongo kaget melihat gadis itu tersenyum manis kepada orang orang itu.
"Pangeran... lihat lah, gadis itu cantik sekali..tapi kenapa pakaian nya terasa aneh?" ucap Josh yang terus memperhatikan gerak gerik Lulu.
Sedangkan Daren, terus menerus menatap ke arah gadis itu, tanpa sadar baru kali ini dia memperhatikan seorang gadis dengan pandangan yang lama.
smg novel ini lanjut sampai tamat.
semoga author sehat slalu,dan selamat berkarya.
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁😄😄😄😄