NovelToon NovelToon
Pacar Kontrak Tuan Muda

Pacar Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Percintaan Konglomerat
Popularitas:288.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Jadi pacarku dan kau langsung tandatangani kontrak ini"

Tubuh Freya benar-benar membeku ketika mendengar suara Tuan Muda yang terdengar dingin dan pemarah ini. Tuan Muda arogan yang tiba-tiba melemparkan surat kontrak untuk menjadi pacarnya. Entah apa maksudnya, namun Freya juga tidak bisa menolaknya. Karena memang dia sudah melakukan kesalahan yang besar yang tidak mungkin bisa mengganti rugi dengan uangnya.

Biarlah dia ganti rugi dengan hidupnya.

Arven yang mempunyai penilaian sendiri terhadap semua wanita, mulai di patahkan oleh Freya. Selama gadis itu menjadi pacar kontraknya, banyak hal yang ditemukan Arven dalam kehidupannya. Pemikiran dia tentang wanita, yang tidak semuanya benar.

Entah bagaimana kisah mereka selanjutnya..? Mungkinkah akan saling jatuh cinta hingga akhirnya menikah? Kisah dengan perbedaan status sosial yang tinggi juga akan menjadi penghalang utama hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#18# Berhenti Bekerja!

Freya benar-benar bingung dengan sikap Arven ini. Sehingga malam ini Freya benar-benar harus menemani Arven makan malam setelah dia selesai bekerja. Tentu dia izin pada Haura.

"Baguslah, dia itu sudah mulai jatuh cinta sama kamu Frey. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini" ucap Haura yang antsias.

Freya hanya menghembuskan nafas pelan, bahkan dirinya saja tidak pernah berpikir seperti itu. Namun sahabatnya ini yang selalu berharap jika hubungan pacar kontrak ini akan mendapatkan kemajuan. Padahal nyatanya, tetap saja hanya sebuah pacar diatas kontrak perjanjian.

"Apa aku sebaiknya pulang saja dan berpura-pura lupa kalau dia sedang menungguku untuk makan malam.

Freya seperti menemukan ide baru, hingga dia sudah berbalik dan tidak jadi membuka pintu ruangan VVIP itu. Namun sayangnya, pintu ruangan terbuka tepat pada saat itu. Tentu saja membuat Freya hanya terdiam di tempatnya.

Saat dia berbalik dengan senyuman terpaksanya itu, dia langsung terdiam melihat tatapan Arven yang sedang duduk di sofa dalam ruangan ini. Pintu ruangan yang terbuka lebar membuat Arven bisa menatap langsung padanya yang jelas sedang berusaha kabur.

"Silahkan masuk Nona, Tuan Muda sudah menunggu anda" ucap Hendrick dengan mengangguk hormat pada Freya.

Freya tersenyum, meski terkesan dipaksakan. "Ah, baiklah. Tuan Hendrick apa tidak masuk dan makan bersama?"

"Ekhem!" deheman keras itu membuat Freya menoleh dan lagi-lagi mendapatkan tatapan yang begitu mengerikan dari Arven.

"Saya sudah makan Nona, silahkan nikmati makan malam anda dan Tuan Muda. Saya permisi dulu" ucap Hendrick yang mulai menyadari jika Arven tidak suka dirinya berinteraksi terlalu lama dengan Freya.

Kenapa dia kaku sekali. Gumamnya sambil berjalan masuk dan menutup pintu ruangan. Freya berjalan mendekati Arven yang masih duduk menyadar di atas sofa dengan tatapan tajam yang belum juga berubah sejak tadi.

"Sayang, ayo makan" ucap Freya dengan sedikit bergetar karena gugup dengan tatapan dingin Arven padanya.

"Kau adalah pacarku, dan aku tidak suka melihat pacarku berinteraksi berlebihan dengan pria manapun!" tekan Arven.

Pria manapun yang dia maksud adalah Hendrick juga termasuk. Jadi Freya juga tidak boleh berinteraksi dengan Hnedrick meski dia adalah kepercayaannya.

Freya duduk disamping Arven dengan kaki yang sedikit bergetar. Melihat tatapan tajamnya itu membuat Freya benar-benar ketakutan sekarang. Seolah dia kembali ke kejadian dimana dirinya datang ke Apartemen Arven  hanya untuk menandatangani kontrak perjanjian sebagai pacar kontrak Tuan Muda.

"Iya Sayang, aku mengerti. Sekarang kita makan dulu saja ya" ucap Freya yang mengambil makanan di atas meja dan berniat untuk menyuapi Arven.

"Kau bisa berhenti bekerja saja, semua kebutuhanmu akan aku penuhi" tekan Arven, dia menoleh dan menatap Freya dengan lekat.

Freya tersenyum dengan kaku. Gak asistennya, gak Tuannya sama-sama seenaknya. Gumamnya dalam hati. Freya menyuapi sesuap makanan ke mulut Arven, masih mencari jawaban yang tepat untuk ucapan Arven barusan.

"Aku akan berhenti bekerja disini kalau nanti aku sudah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus" ucap Freya, mencoba memberikan pengertian dan alasan yang pas pada Arven.

"Kau lupa atas surat perjanjian yang kau tandatangani? Disana tertulis jika kau harus menuruti semua yang aku ucapkan dan yang aku inginkan. Tapi baru beberapa hari saja, kau sudah membangkang" ucap Arven.

Freya langsung terdiam, jelas dia masih ingat dalam surat perjanjian yang dia tandatangani sebelum menjadi pacar kontrak Tuan Muda ini. Tapi apa soal pekerjaan dia juga harus menurutinya?

"Anggap saja kau sedang bekerja sama denganku dan mempunyai persenan dari hasil kerja sama ini. Kau menjadi pacar kontrak, dan aku akan memenuhi kebutuhanmu. Jadi kita impas"

Lagi, Freya hanya terdiam dengan kebingungan yang dia pikirkan saat ini. "Aku tidak bisa berhenti bekerja, karena aku harus memenuhi kebutuhanku sendiri dengan uangku. Lagian, bukannya tentang pacar kontrak ini sudah kamu bayar dengan melunasi uang kuliahku dan juga mengganti mobil kamu yang penyok karena tidak sengaja aku tabrak"

Tentu saja Freya tidak akan bisa jika harus berhenti bekerja sekarang ini. Karena mau bagaimana pun dirinya tetap tidak bisa selamanya bergantung pada Arven. Meski pria itu sudah berjanji untuk memenuhi kebutuhannya.

Arven menatap Freya dengan tatapan tidak suka. Jelas saja karena memang dia paling tidak suka jika harus di bantah seperti ini. "Kau harus menuruti aku, dan jangan membantah. Karena aku tidak suka di bantah!"

Freya memejamkan matanya dengan helaan nafas panjang, tentu saja sekarang dirinya sangat bingung dengan apa yang terjadi. Dirinya memang tidak diizinkan untuk membantah apapun ucapan dari pihak pertama dalam surat perjanjian itu. Harus selalu menuruti keinginan pihak pertama yang adalah Arven itu. Hingga sekarang dirinya benar-benar tidak akan bisa membantah lagi.

"Tapi, jika pacar kontrak ini berakhir, aku akan kesulitan lagi mencari pekerjaan" Masih untung kalau pacar kontrak ini selesai setelah aku lulus kuliah, kalau belum, bagaimana? Mencari kerja paruh waktu itu, tidak gampang.

"Memangnya siapa yang bilang jika semua ini akan berakhir? Ingat ya, semuanya aku yang menentukan, jadi kamu tidak perlu menentukan apapun dengan pikiranmu itu" tekan Arven di setiap ucapannya.

Freya langsung bungkam, ingin membantah. Tapi dia tahu jika Arven sedang sangat kesal karena sejak tadi dia terus membantahnya. Tapi untuk berhenti bekerja, Freya masih terlalu berpikir panjang. Karena rasanya dia tidak akan pernah bisa menemukan pekerjaan semudah ini. Karena Haura adalah sahabatnya.

"Sudah tidak ada pilihan lain, kau tetap harus berhenti bekerja dan kau harus bisa aku panggil kapan pun jika aku membutuhkanmu"

Freya hanya menghela nafas pelan, tentu saja dirinya tidak akan pernah bisa menolak.  Karena jelas sekali jika Arven sedang tidak mau di tolak untuk saat ini. Dan akhirnya Freya yang harus mengalah. Dirinya pergi temui Haura setelah keluar dari ruang VVIP itu. Membicarakan tujuannya untuk berhenti bekerja dari Resturant milik keluarga Haura.

"Ah, jadi pacar kamu itu nyuruh kamu berhenti bekerja ya. Yaudah Frey, aku izinkan kok. Lagian memang kamu harus menurut sama apa yang dibicarakan oleh pacarmu itu" ucap Haura dengan senyuman menggoda.

Freya melirik ke arah Arven yang menunggunya tidak jauh dari sana. Menghela nafas pelan, saat dia mulai merasa jika kebebasannya sudah mulai terbatasi oleh Arven.

"Sudahlah Hau, pokoknya terima kasih ya karena selama ini selalu banyak membantuku"  ucap Freya sambil memeluk sahabatnya itu.

"Iya Sayangku, pokoknya kalau ada apa-apa kamu bisa kasih tahu aku. Kalau mau bicarakan tentang WO buat pernikahan kalian, juga aku siap banget"

Lagi-lagi Haura hanya malah menggoda sahabatnya karena dia seolah yakin jika Freya memang akan berjodoh dengan Arven.

"Ah sudahlah, aku pergi dulu ya. Sekali lagi terima kasih untuk semuanya" ucap Freya. 

"Iya Frey"

Bersambung

1
oma lina katarina
akhirnya bahagia
Indah Alifah
ceritanya seru lho
Indah Alifah
ngambek2kan yah?
Indah Alifah
jngn2 ibunya lupa ingatan
Indah Alifah
kondangan yukkk
Indah Alifah
bibi g' A,i,u,e,o yah
Indah Alifah
aku nangis lho Thor kok sepi yah
Indah Alifah
ayyeee babang arveb ❤️
Indah Alifah
eng ing eng klop ini siktub sama sibar2 kalau jadi pasangan🥰
Indah Alifah
kasihan
Indah Alifah
sweeetttt
Indah Alifah
ihhhhh cellu ,🥰🥰🥰cinta ini gemesin juga yah🤗🤗
Indah Alifah
mengaduk2 hatiku arveb Freya😭
Indah Alifah
ingat my heart Acha yah
Indah Alifah
apakah Freya yg jdi pendonornya
Indah Alifah
😭😭😭😭😭😭😭
Indah Alifah
lagi lagi terhalang restu
Indah Alifah
oh si Sinta dijadikan baik yah
Indah Alifah
dri tdi nunggu konfliknya thor
Indah Alifah
aku suka yg cowok bucin dan disini novelnya ada Alex ada lin zayan aku belum baca
Nita.P: ayo mampir di semuanya. ada cerita masing-masing diantara sahabat itu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!