Dendam, cinta, dan kebohongan. Sebuah permainan yang berbahaya dan tak terduga. Amanda, seorang wanita yang memiliki tujuan yang jelas, mendekati suami Selena, Reagan, seorang pria tampan dan sukses.
Namun, Amanda tidak tahu bahwa Reagan memiliki rahasia yang tersembunyi di balik pernikahannya dengan Selena. Amanda terus beraksi tanpa menyadari bahwa dirinya sudah terlibat dalam permainan dan konflik yang besar.
Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernikahan Reagan dan Selena yang terlihat sempurna itu? Dan apa yang akan terjadi ketika dendam dan cinta berbenturan?
Pleas yang baca dan gak suka skip aja🙏
Jangan tinggalkan jejak buruknya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCS 10. Ingin Menjalin Hubungan dengan Mu.
"Apa tujuanmu sebenarnya?" tanya Amanda tajam. Sadar atau tidak, kini cara bicara Amanda pada atasannya itu sudah berubah. Entah kenapa, Amanda merasa jika Reagan berniat mengolok-oloknya dengan tawaran yang bagi Amanda tidak masuk akal.
Amanda tidak terkejut dengan Reagan yang berniat menduakan Selena, karena Amanda tahu dan mengingat jika Selena juga sudah berselingkuh dari pria sempurna yang ada di hadapannya ini. Mungkin itu alasan Reagan ingin mendua.
Tapi yang jadi pertanyaan besar Amanda adalah kenapa dirinya? Reagan seorang pengusaha, tampan dan kaya raya. Akan sangat mudah baginya mencari wanita yang lebih dari si mulut berbisa itu maupun dirinya yang hanya wanita biasa dan Amanda pasti mendukung jika Reagan ingin mengganti istri. Selena terlalu beruntung memiliki suami seperti Reagan.
Ekspresi wajah Reagan juga seketika berubah saat melihat sikap lain Amanda, meski wanita itu terus saja menatapnya. Sudah ia duga jika wanita yang berani menyiram wajah istrinya di depan umum ini sungguh lah berbeda.
"Tujuanku jelas. Aku ingin menjalin hubungan dengan mu."
Amanda menelan pelan salivanya. Pria di hadapannya ini benar-benar sudah gila menurut Amanda.
"Yang benar saja. Aku baru bertemu asistennya di bawah dan dia bilang Rey ada di ruangannya."
Amanda segera menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara dari luar ruangan Reagan. Itu suara Selena, istri bosnya ternyata ada di perusahaan.
"Kau takut?" Amanda semakin memundurkan tubuhnya hingga mengenai meja kerja Reagan. "Ada ini," kata Reagan lagi seraya menarik gelas kopi yang tadi Amanda buatkan untuknya. Kini pria itu sudah benar-benar mengukung Amanda. Tangannya juga bergerak meraih sesuatu di atas meja dan segera menekannya.
"Rey? Kau ada di dalam?!" Suara Selena terdengar dari luar. Wanita itu mengetuk berulang kali karena pintu ruangan kerja suaminya terkunci. "Rey? Kenapa pintunya dikunci?"
Amanda langsung menatap pada Reagan. "Tuan mengunci ruangannya?"
"Hm."
Reagan terus menatap pada Amanda. Ia memang sengaja mengunci pintu menggunakan remote yang ada di atas mejanya agar bisa menahan Selana untuk tetap berada di luar.
"Tapi istri Anda berada di luar, Tuan." Amanda masih bisa mendengar suara Selana yang terus memanggil dan mengetuk pintu. Kesabaran wanita berbisa itu sepertinya sedang diuji. Untuk masuk ke dalam ruang kerja suaminya saja terasa sulit.
"Kau ingin ia melihat mu ada di sini? Baiklah."
Reagan segera membentang jarak dari Amanda. Ia mengitari meja dan duduk di kursi kerjanya bertepatan dengan pintu yang terbuka dan terlihatlah sosok Selena.
"Kenapa pintunya dikunci, Rey?" tanya Selena saat masuk ke dalam ruang kerja Reagan. Ia sudah ingin mendekat pada suaminya. Namun, langkah wanita itu langsung terhenti kala mendapati pemandangan yang sama sekali tak pernah ia bayangkan.
"Kau?! Apa yang kau lakukan di sini, hah?!" Selena begitu terkejut ketika menemukan Amanda berada di dalam ruangan kerja suaminya. "Dasar wanita udik, kau pasti menggoda suamiku, kan?!"
Amanda melotot mendengar tuduhan Selena. Ia sama sekali tidak menggoda Reagan. Yang ada pria itu yang terus menggodanya dan gilanya, Reagan mengajak ia menjalin hubungan.
"Apa kau datang karena ingin membuat keributan di sini?"
Selena langsung menatap pada suaminya yang sedang memainkan tablet. Ia menghela napas kasar, Reagan sedang bekerja. Suaminya itu paling tidak suka jika ia diganggu saat tengah mengurus pekerjaannya.
"Kau boleh keluar dan bawa kembali kopi ini."
Dan kini berganti Amanda lah yang terkejut mendengar perkataan Reagan. Pria itu sama sekali belum meminum kopinya. Apa Reagan marah terhadapnya sehingga enggan untuk meminum kopi itu. Tapi Amanda tak ingin memikirkannya, ia tidak perduli, dengan cepat Amanda meraih gelas dan keluar dari ruangan Reagan. Amanda sungguh malas jika harus berurusan dengan Selena.
Selena menatap tajam Amanda yang berlalu dengan melototkan mata padanya. Kurang ajar sekali wanita dekil itu! Selena tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya, rasanya ingin sekali Selena membalas perbuatan Amanda yang berani menyiram wajahnya. Tapi ini adalah ruangan kerja Reagan, ia tak ingin Reagan kembali marah hanya karena ia meladeni seorang pelayan. Awas saja nanti, Selana pasti akan mencari Amanda.
"Kenapa wanita dekil itu bisa bekerja di sini, Rey? Kau tahu kan, dia sudah bersikap kurang ajar dengan menyiram air ke wajahku!"
"Pekerjaanku akan semakin banyak jika harus mengetahui kenapa seseorang bisa diterima bekerja di perusahaan ini."
Selena mengepalkan tangannya. Sial! Ia harus bisa menahan diri untuk tidak lebih jauh membuat Reagan kesal.
"Baiklah. Kita lupakan wanita buruk rupa itu." Selena tersenyum cantik ketika kini suaminya sudah mengalihkan pandangan dari tablet dan menatap padanya. "Aku ke sini untuk mengajakmu makan siang bersama di luar, Rey. Kita sudah lama tidak melakukannya."
"Aku sibuk."
Selena terperangah karena Reagan yang langsung menolak ajakannya.
"Tapi, Rey..." ucapan Selena tertahan saat Reagan mengangkat tangannya. Pria itu meraih ponsel dan mengetikkan sesuatu di sana sebelum menatap pada Selena yang juga meraih ponselnya yang ada di dalam tas branded miliknya.
"Kau bisa pergi. Pekerjaanku masih banyak."
Selena menghembuskan napas lagi. Ia memasukkan ponselnya setelah menerima notif transferan sejumlah uang dari suaminya.
"Malam nanti aku ingin kau pulang, Rey. Setelah makan siang aku akan pergi melakukan perawatan untukmu," ucap Selena dengan tersenyum dan mengedipkan matanya, berusaha untuk memancing reaksi sang suami.
Reagan hanya melirik istrinya itu sekilas. Percaya atau tidak, selama satu tahun pernikahan mereka, Reagan sama sekali tidak pernah menyentuh Selena. Pria itu enggan melakukan hubungan badan dengan wanita yang sudah dijamah banyak pria. Ya! Reagan bukan tidak tahu kebiasaan Selena yang bermain di luar sana, serta memiliki kekasih seorang pria muda dan menghidupi selingkuhannya dengan uang yang ia berikan.
"Aku pergi dulu," kata Selena. Ia mendekat pada Reagan dan ingin meninggalkan ciuman di bibir suaminya. Tapi Reagan mengelak, hingga ciuman itu hanya mendarat di pipi. "Pulanglah lebih cepat malam nanti!" kata Selena lagi sebelum akhirnya keluar dari ruangan suaminya itu.
Wanita itu tetap tersenyum meski gagal mengajak suaminya makan siang bersama, tapi ia mendapatkan transferan yang begitu besar dari Reagan. Ia bisa makan siang bersama dengan Juliant.
"Apa aku sekalian saja mengajak Juliant perawatan bersama?" Selana langsung meraih ponsel dan mengirim pesan pada berondong menggemaskan miliknya. Setelah itu ia masuk ke dalam lift. Saat ingin menekan tombol menunju lobby, Selena mengingat sesuatu, membuatnya menekan tombol yang lain. Lift langsung bergerak membawa Selena menuju lantai yang mana ruangan tempat office girl maupun office boy di perusahaan ini berada.
Selena masih ingat seragam yang Amanda kenakan tadi, wanita itu pasti berada di ruangan para office. Selena ingin menemui Amanda terlebih dahulu dan mengusir langsung wanita buruk rupa itu dari perusahaan suaminya.