Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RUJAK EKSTRIM
Kanaya pulang ke rumah dengan hati ya lumayan cerah apalagi ya baru ketemu dengan sahabatnya sahabat kecilnya yang beberapa hari ini nggak bisa temui, Kanaya dengan pelan ya masuk ke dalam Paviliun lalu ia masuk ke dalam kamarnya
Di kamar Kanaya menaruh tasnya membuka sepatunya dan juga membuka pakaian yang melekat di tubuhnya karena badannya merasa lengket karena seharian di luar rumah apalagi tadi ya sempat kehujanan " sepertinya aku harus berendam air hangat biar tidak masuk angin " Kanaya langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengisi bak mandi dengan air hangat
setelah bak mandi penuh Kanaya masuk ke dalam bak tersebut dan merendam tubuhnya, yang tadinya merasa lelah lengket gerah kini terasa segar dan nyaman " ini sangat nyaman sekali " Gumam Kanaya
Kanaya menggosok tangan tubuhnya dengan sabun dan ia pun memainkan busa-busa sabun tersebut lalu meniupnya ke udara, Entahlah mainan hal sekecil seperti ini aja Kirana sangat menyukainya bahkan bisa membuatnya tersenyum.
Tok.. tok.. tok...
" Non, Non Kanaya " Panggil Mbak Sari
Kanaya yang sedang mandi Iya tidak menghiraukan suara Mbak Sari di luar kamar mandi, karena Iya tanggung saat ini sedang memanjakan dirinya mungkin nanti setelah beres mandi kan ayah akan keluar dan langsung mencari Mbak Dari
Setelah 20 menit kemudian Kanaya keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk mandi dengan rambut dililit oleh handuk kecil
" Mbak, tadi mencari aku? Maaf tadi aku lagi tanggung nanti makanya aku tidak menjawab panggilan Mbak, Ada apa mencari ku? " tanya Kanaya yang langsung menghampiri Mbak Sari yang sedang duduk di kursi kecil
Mbak Sari langsung berdiri dan menghampiri Kanaya " tadi ada Nyonya Wenda ke sini mencari Nona, entah ada apa namun Nyonya Wenda seperti sedang kesal " kata Mbak Sari
Kanaya mengerutkan keningnya ia merasa bingung ngapain Nyonya mencari dirinya tidak biasanya Nyonya Wenda mencari dirinya " Ada apa ya mbak, perasaan aku nggak melakukan kesalahan tapi kok tumben sekali Nyonya Wenda mencari ku "
" Saya juga kurang tau Non, Tapi nanti juga kalo memang penting pasti Akan kemabli lagi " Kata Mbak Sari
Menganggukkan kepalanya lalu ia mengeringkan rambutnya pakai pengering rambut
~RUMAH UTAMA
Wenda sangat kesal hari ini, Iya merasa jika suaminya sudah mulai menyukai wanita yang dinikahinya, Bagaimana tidak Karan Terus saja membanding-bandingkan dirinya dengan Kanaya bahkan Karan menyuruh Wenda untuk menemani kanaya di Paviliun agar Kanaya tidak merasa bosan dan tidak stress karena kehamilan
" Sial, Wanita itu sudah mencoba merebut hati suamiku tapi Jangan sebut aku jika aku tidak bisa menyingkirkannya hahaha... " Wenda tertawa ia merasa bahwa Kanaya bukanlah saingannya tapi entah kenapa dia malah Merasa tersaingi
" Aku tidak boleh kalah dari wanita itu, dia dan aku sungguh bukan selevel Bahkan dia hanya wanita rendahan yang datang kepada suamiku dan menjual anaknya kepada suamiku sedangkan aku wanita terhormat terlahir dari orang kaya dan tentunya lebih cantik dari dia "
Dulu Wanda adalah wanita yang baik Bahkan dia selalu baik kepada siapapun, sudah cantik Anggun baik hati lagi itulah yang membuat Karan jatuh cinta kepada Wenda, namun setelah menikah 1 tahun dengan Karan, Wenda berubah menjadi orang yang pemarah sombong dan angkuh bahkan ia lebih sering berkumpul bersama teman-temannya, jalan-jalan ke luar negeri hingga Ia lupa bahwa dia adalah seorang istri dari Karan
Wenda yang selalu melupakan tugasnya sebagai seorang istri tidak membuat cinta karena luntur malah Karan selalu memanjakan Wenda dan mengagumi Wenda membuat Wenda merasa bangga kepada dirinya sendiri karena bisa meluluhkan hati Karan, namun kini Weda mulai terasa terusi dengan keadaan Kanaya karena ia takut jika Kanaya akan merebut Karan darinya dan melupakan rasa cintanya kepada dirinya.
Tok.. tok... tok...
" Wenda, apa kamu di dalam Nak? "
Lamunan Wenda langsung buyar ketika mendengar suara ibu mertuanya " ngapain sih nenek tua itu nggak tahu apa kalau aku lagi kesal " Wenda berdecih lalu ia berdiri dan membuka pintu
Ceklek...
" Iya Mah, ada apa? " tanya Wenda lembut
Ibu Erina tersenyum " Mamah ingin mengajak kamu untuk jalan-jalan, Mama tahu kamu pasti bosan diam di rumah jadi apa salahnya kalau kita jalan-jalan ke mall " Ajak Ibu Erina
Wenda langsung tersenyum Ya langsung menganggukkan kepalanya kalau soal belanja mana mungkin Winda mau menolak itu kan hobinya dia " Mau Mah, mau mau.. kalau begitu Winda bersiap dulu ya Mah mama tunggu di bawah aja "
" Iya sayang, Mamah tunggu di bawah ya jangan lama-lama "
" Siap Mah " setelah kepergian Ibu Erina, Wenda langsung bersiap untuk pergi ke mall
" Tumben wanita tua itu mengerti apa yang aku mau, biasanya dia selalu menyebalkan dan memaksakan kehendaknya. Cih... " Gumam Wenda
~ DI PAVILIUN
Kanaya yang baru beres mandi, Iya langsung mencari Mbak Sari, Kanaya sedang ingin membuat rujak ulek " Mbak, Mbak Sari di mana? " Panggil Kanya
" Iyah Non, Mbak di sini di dapur ada apa? " jawab Mbak Sari sedikit berteriak juga
Kanaya langsung berjalan ke dapur dengan wajah yang senyum " Mbak, Mas Ari Aku pengen rujak ulek kita bikin yuk " Ajak Kanaya yang sudah duduk di kursi meja makan
" Tapi Non buah-buahannya nggak Ada, mangganya juga nggak ada Jadi gimana, adanya cuman apel pir semangka dan melon " jawab Mbak asri " atau Mbak beli dulu ke supermarket ya "
Kanaya menggelengkan kepalanya " Tidak perlu Mbak, kita gunakan buah yang ada saja, rasanya juga pasti nggak akan jauh beda malah akan semakin enak karena itu kan buah-buahan mahal hehehe...."
Mbak Sari hanya tersenyum kecil iya langsung menganggukkan kepalanya, mbak sari seolah tahu jika saat ini karena ia sedang mengidam dan menginginkan makanan yang cukup ekstrim menurut dirinya mana ada rujak pakai buah-buahan kayak apel biar semangka melon.
" Baiklah kalau begitu biar mempersiapkan ya bumbu dan buah-buahannya, mau duduk aja di sini jangan kemana-mana "
" Siap Mbak " Jawab Kanaya sambil tersenyum, Entah kenapa tadi setelah mandi Kanaya menginginkan yang segar-segar dan terbayangkan rujak ulek, walaupun bukan buah-buahan yang biasanya digunakan untuk rujak Namun karena ia Malah semakin tergiur dengan buah-buahan yang disebutkan oleh Mbak Sari tadi.
" Jadi nggak sabar ingin makan rujak pakai buah-buahan mahal hihihi.. " Kanaya tersenyum sambil memakan cipuk yang tadi digoreng oleh Mbak Sari " ini juga enak, Sepertinya kalau dimakan sama bumbu rujak juga bagus dan rasanya pasti tidak akan jauh lebih enak " Gumam Kanaya sambil melihat cipuk di tangannya.
Karan menggaruk kepala yang tidak gatal Ia pun
selalu menginginkan dirinya = YANG menginginkan dirinya