Follow ig mommy : @Mommy_Ar29
“Kamu lihat penampilan kamu? Astaga, kenapa belum juga berubah sih Kia. Kamu itu cewek loh, perempuan. Kamu lihat Zaskia, dia sekarang menjadi semakin cantik, anggun juga menawan. Ahhh aku semakin jatuh cinta padanya."
Bagai tersambar petir di tengah rintik hujan, saat Kiara mendengar penuturan dari sahabat nya. Yah, William sahabat nya sejak kecil, laki-laki yang ia cintai ternyata memendam perasaan kepada kakak nya, hanya karena kakak nya lebih cantik darinya.
Menjadi seorang gadis yang sejak kecil tidak pernah merasakan masih sayang dari orang tua, membuat Kiara menjadi gadis tomboi dan tak tersentuh.
Sahabat nya yang menjadi cinta pertama nya pun juga akhirnya lebih memilih kakak nya daripada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan Bastian
Yuhuuuuu .... ciee malmink sendirian aja di rumah, gak ada yang ngapelin yak 😂
Jangan galau, kita seru2an sama abang Kaisar dan Kiara yuk 😉😉
Bonus spesial malam minggu, 🥳🥰
Eh, mommy udah up 4x nih ya hari ini, jadi plis jangan lupa tinggalin jejak. Sebelum baca, like dulu, dan jangan lupa komen 🥳🥰🥰🥰
.
.
.
“Dasar bocah!” cibir Kai berdecak, ia menggelengkan kepala nya saat melihat tingkah Kiara dan Bastian yang menurut nya lebih mirip anak kecil, “Bas, ajak teman kamu itu masuk. Bilang padanya, di tunggu mama!” ucap nya lagi, lalu ia memilih untuk masuk ke dalam rumah terlebih dulu.
Sementara Kiara dan Bastian langsung saling menatap, terlebih Kiara yang langsung menatap Bastian dengan tatapan yang lebih sulit untuk di artikan. Namun, walau begitu, Bastian cukup peka dan ia mengerti arti dari tatapan itu.
“Dia kakak ku Ra, hehehe, kamu baru tahu yah.” Kata Bastian kembali menyengir tanpa dosa.
“Kok bisa?” tanya Kiara tak percaya, “Maksud ku, kok bisa dia kakak mu? kok aku gak tahu dan saat mereka datang ke rumah, kenapa kamu gak ikut? Dan juga, jadi selama ini kamu tahu aku kerja dimana? Kenapa kamu gak bilang kalau itu kantor keluarga kamu, kenapa—"
“Ssstttt,” Bastian langsung meletakkan jarinya di bibir Kiara agar gadis itu bisa berhenti berbicara. “Pertama, kok bisa dia kakak ku, karena dia lahir lebih dulu daripada aku. Kedua, waktu mama sama papa datang ke rumah kamu, iya aku gak ikut karena waktu itu ada kerjaan penting di rumah sakit. Ketiga, masalah kantor, sorry. Tapi aku sengaja, karena saat kamu di sana, aku bisa merasa aman dan gak khawatir sama kamu.” Jelas Bastian panjang lebar.
“Ra, kamu tahu kan, kalau kamu sahabat ku satu satunya. Kamu berarti buat aku, aku sengaja menyuruh kamu melamar di kantor waktu itu karena hanya disitu kamu bisa menjadi diri kamu sendiri. Aku gak mau kamu satu kantor dengan Zaskia, dimana kamu akan terus mengalah dan merasa tersaingi terus dengan nya. Dan saat aku mendengar kabar bahwa ternyata kamu akan menikah sama abang aku, jujur aku seneng, makanya aku sering ke kantor untuk melihat kamu, eh tapi ternyata kamu masih belum sadar,” imbuhnya kini di sertai kekehan.
“Jadi aku di terima kerja di sana itu karena kamu?” tanya Kiara sedih.
“No, bukan begitu Ra. Kamu di terima di sana karena memang kamu pintar dan berbakat. Kamu—“ ucap Bastian tidak enak hati.
“Sudahlah Bas, aku gapapa, kalau pun aku di terima karena kamu. Karena akhirnya kamu bisa ada guna nya,” jawab Kiara tertawa melihat wajah tak enak hati Bastian.
Dan Bastian tahu, bahwa Kiara hanya bercanda. Ia pun lalu ikut tertawa kembali. Kini perasaan nya sudah lega, karena akhirnya Kiara sudah tahu tentang dirinya. Sejak awal kenal, Kiara sama sekali tidak tahu siapa Bastian, dan juga dulu Bastian sangat cupu dan sering kena bully dari teman teman di sekolah nya. Kiara lah yang sering menolong nya, berulang kali juga Bastian ingin berteman dengan Kiara namun ia tidak berani, lantaran Kiara selalu di kawal oleh Liam dan zaskia sesekali.
“Apa kalian berdua tidak punya telinga!” Sentak Kai tiba tiba membuat keduanya langsung tersadar dan kompak, mereka pun berjalan dengan cepat menghampiri Kai.
“Astaga, kau itu lebih cocok jadi dokter THT biar telinga kamu tidak bermasalah terus!” umpat Kai begitu kesal dengan adik nya.
“Apa sih bang, marah marah terus. Iya ini kita berdua udah jalan ini.” jawab Bastian terkekeh melirik Kiara yang sejak tadi terus menatap Kai dengan tatapan kebencian.
buat author semangat nulis nya