Mantan Simpanan

Apa yang kamu dapatkan dari pernikahan ini?

Aku sudah tidak virgiin, aku hanya butuh status menikah. Setelah jadi janda aku akan punya harga diri lagi.

Percakapan antara Arden dan Mona itu terdengar jelas di pendengaran Silvana. Dia mengepalkan tangannya kuat menahan amarah. Pertama tentang kebohongan Mona dan keluarganya, kedua tentang kekalahannya pada Arden.

Di depan anak laki-lakinya ini Silvana tidak bisa berkata apa-apa lagi, saat ini dia sudah seperti tidak memiliki muka.

"Mama dengar sendiri? seperti itulah wanita pilihan Mama. Sementara Dea akulah yang merusaknya, akulah yang menjerat dia menjadi simpanan Ku ..."

"Dan sekarang aku ingin mengakhiri ini semua, aku akan menikahi Dea."

"Arden!!" pekik Silvana, dia sungguh tidak terima dengan ucapan terakhir Arden. Bagaimana bisa gadis tidak jelas itu masuk ke dalam keluarga Harwell, bagaimana tanggapan keluarga besarnya nanti? kakak adiknya? paman dan tantenya? juga pandangan semua kolega dan teman-teman Silvana. Hanya membayangkan dia dan Arden dicemooh pun rasanya sudah tidak sanggup.

"Jaga bicara mu!" geram Silvana lagi, tapi Arden tetap tak menunjukkan raut wajah kesal atau menanggapi amarah ibunya itu. Wajahnya tetap terlihat datar dan tatapan dingin.

"Jangan jadi orang munafik Ma, jelas-jelas mama mengatakan jika mama akan menerima Dea andai aku bisa menunjukkan sisi buruk Mona. Dan aku sudah membawa buktinya, jadi nanti malam aku akan mengenalkan Dea pada Arnetta dan Arsila."

"Arden! kamu benar-benar tidak menyayangi Mama. Demi wanita itu kamu sampai melawan mama seperti ini."

"Aku tidak melawan mama dan aku sangat menyayangi Mama, Karena itu hidup rukunlah dengan Dea dan kita semua akan baik-baik saja."

"Mau ditaruh dimana muka mama Ar?!"

"Lihatlah, mama yang lebih egois disini. Hanya demi terlihat sempurna dimata semua orang mama sampai mengorbankan kebahagiaan ku."

Silvana terdiam.

"2 tahun ini Dea selalu mendampingi aku Ma, dia mengurusku dengan baik. Dia adalah istri yang aku inginkan, bukan yang lain."

"Kamu hanya sedang dipengaruhi dia Ar, andai kamu membuka hati untuk wanita lain, simpanan mu itu pasti akan terlihat buruk juga."

"Tidak perlu memperpanjang masalah Ma, yang jelas aku hanya menikah dengan Dea, aku hanya akan kembali ke rumah ini bersama Dea."

Dan Silvana terdiam, bagaimana pun kemarin dia memang sudsh bersepakat pada Arden tentang ini. Jika Arden berhasil mencari keburukan Mona, Silvana akan menerima Dea.

Dan setelah pembicaraan serius itu, Arden pamit untuk pergi. Meninggalkan Silvana yang pikirannya belum tenang.

Masih terus berpikir bagaimana caranya menyingkirkan Dea dari kehidupan anak kesayangannya itu.

Sudut bibir Silvana melengkung saat sebuah rencana terlintas di dalam benaknya. Dia akan bermain drama seperti yang sering dia lihat di sinetron kesukaannya. Silvana akan berpura-pura menerima Dea jika di hadapan Arden. Tapi dibelakang anak laki-lakinya itu Silvana akan terus memberikan tekanan agar Dea menyerah dengan sendirinya.

"Aku harus mengajak Netta dan Silla untuk menjalankan rencana ini," gumam Silvana dengan bibir yang semakin tersenyum lebar.

Dia yakin jika kedua anak gadisnya itu akan menuruti perintahnya.

3 lawan 1, tentu dia yang akan menang.

Kini Silvana tidak lagi tersenyum, dia malah tertawa cukup keras, membayangkan kemenangannya sudah di depan mata.

"Kita lihat siapa yang akan menang, De."