Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Paula menurunkan egonya dan akhirnya pasrah ketika Delta harus membantunya memakai gaunnya itu.
Paula tidak nyaman dengan tarikan yang dilakukan oleh Delta.
"Aw..." pekik Paula. Tarikannyq kuat dan kencang sehingga Paula terlihat kesakitan. Tapi dia tidak berani mengeluh dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Delta menyakitinya. Paula terlalu gengsi untuk mengakuinya.
Semakin Paula kesakitan semakin Delta menikmati ekspresi Paula.
Setelah menyelesaikan pekerjaan mengikat gaun Paula langsung pamit dan permisi. Paula enggan mengatakan terimakasih para orang yang dengan sengaja mengambil keuntungan itu.
"Kucing nakal!" kata Delta sambil tersenyum melihat wajah paula yang sudah di tekuk dan berlalu meninggalkannya.
Hari hari berlalu seperti biasanya dan Ball perjamuan pun tiba.
Gaun yang dibuat Madam Joe adalah gaun resmi berwarna hijau tua yang indah. Gaun Paula mengembang dengan sempurna. Ada renda halus yang mengihasi bagian lengan. Laon yang dikenakan untuk membuat setelah itu adalah kain mahal yang halus dan dingin di kulit. Baju formal Delta juga tak kalah bagus, Delta terluhat semakin tampan dan berwibawa mengenakan setelah itu. Keduanya lalu berangkat menuju Ball perjamuan istana.
"Ingat apa yang harus kau lakukan?"
Paula mengehla nafas pelan, "Jangan membuat malu dsn menjatuhkan nama Grovan."
Delta sering mengulang pertanyaan yang sama sehingga membuat Paula muak harus menjalani pernikahan dengannya.
'4 tahun 10 bulan Paula. Kau pasti bisa bertahan.'
Wajah Paula datar tanpa ekspresi. Dia kehilangan cahayanya dinyatakan dalam kurun waktu 2 bulan setelah menikah.
Paula yakin di Ball istana kali ini, dia juga akan jadi sasaran empuk para Lady yang tergila gila dengan suaminya. Sementara bagroundnyq yang tak kuat selalu bisa jadi bahan pelecehan bagi mereka.
'Apakah mereka selalu mengira bahwa hidup seseorang yang tak lebih baik dari mereka lucu?' Paula yang tenggelam dalam pikirannya itu berharap, semoga Flora dan Camila juga hadir sehingga dia tidak akan sendiri.
Saking asyiknya melamun, tiba tiba saja mereka sudah sampai di istana.
Delta meng escort Paula sampai ballroom. Petugas lalu mengumumkan bahwa Duke Delta Grovan dan Duchess Paula Grovan telah tiba dengan suara lantang tapi juga bermartabat.
Paula langsung jadi bintang utama. Pertama karena partnernya, kedua karena statusnya dan yang lainnya mengikutinya seperti kecantikannya, gaunnya, perhiasannya dan lain sebagainya.
Cinderella telah tiba dengan pangerannya dan itu membuat mereka semua iri.
Paula dibawa Delta untuk menghadap Raja Xevenoa terlebih dahulu untuk memberikan salam. Setelah itu Duke bergegas menghampiri rekan rekan sesama bangsawannya dan melepas Paula.
"Aku akan menyapa mereka dulu. Jangan kemana-mana atau kalau lelah pergi saja ke ruang istirahat." Kata kata perintah yang seperti belenggu itu menyiratkan bahwa Paula tidak bisa pergi kemana mana.
Paula mengangguk dengan enggan.
Delta pun pergi. Mata Paula memindai ruangan berharap dua temannya ada dan benar saja. Mereka hadir. Paula segera melambaikan tangannya kepada Flora dan Camila.
Tak seperti dirinya yang temannya terbatas. Camila punya banyak teman karena Ayahnya adalah petugas kementerian meskipun hanya bagian administrasi. Tapi Camila jelas bersosialisasi dengan baik dengan para Lady lainnya. Tapi Camila yang setia kawan itu bergegas menghampiri Paula yang sendirian.
"Dimana suamimu?" Tanya Camila.
"Dia pergi menyapa rekan rekannya."
"Oh..."
Sementara Flora tak langsung menghampiri mereka. Dia pergi ke meja tempat dessert dan minuman berada. Kemudian dia datang dengan piring penuh makanan ringan. Paula dan Camila tertawa melihat tingkah Flora.
Agak kurang sopan memang, seorang Lady membawa makanan penuh, tapi Flora mengambil itu bukan untuk dirinya saja, melainkan untuk kedua temannya juga.
Flora mengambil makanan dengan berbagai jenis kue. Paula lebih suka makanan manis sedangkan Camila lebih suka dessert yang gurih dan asin. Mereka punya selera yang berbeda.
Tak berselang lama datanglah pengumuman datangnya Pangeran Kyrill sang pemenang perang melawan Kerajaan Boa di Utara.
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.