kisah ini sekuel dari novel Karma pemilik Ajian Jaran Goyang.
Adjie merasakan tubuhnya menderita sakit yang tidak dapat diprediksi oleh dokter.
Wati sang istri sudah membawanya berobat kesana kemari, tetapi tidak ada perubahannya.
Lalu penyakit apa yang dialami oleh Adjie, dan dosa apa yang diperbuatnya sehingga membuatnya menderita seperti itu?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mawar
Tubuh wanita nan cantik yang dulunya sangat berisi, kini berubah menjadi kurus dan tidak menarik lagi. Tatapan wanita itu terlihat tanpa semangat, seolah hidupnya tiada harapan.
Anton memangku wanita itu dan mengenakan pakaiannya.
Pria itu merapikan rambut yang terlihat berantakan dengan senyum terkesan miris. Sungguh, ini sangat menyakitkan baginya. Apakah dunia begitu tak adil untuknya?
Ia hanya inginkan sebuah kebahagiaan yang utuh bersama pujaan hatinya, tanpa harus ada orang lain yang merusaknya.
Bulir bening jatuh disudut matanya. Apakah ia menangis? Ia seorang pria, dan itu sungguh naluri yang tak dapat ia pungkiri.
Sesekali ia mengingat akan puteri mereka yang telah terlebih dahulu pergi, dan hal itu hanya menambah luka hatinya semakin dalam.
Ia teringat akan masa lalu yang dulu begitu indah. Mereka merencanakan kehidupan yang mana hanya ada mereka berdua serta anak-anak mereka kelak.
Akan tetapi, semua rencana itu harus berantakan, karena Sang Pencipta memberikan ujian hidup yang sangat berat pada keduanya, sehingga membuat pria itu mengambil jalan sesat untuk membuat balas dendam yang sangat kejam pada pria yang telah menghancurkan semua impian mereka.
Anton menatap wajah wanita yang dicintainya. Jemari tangannya menelusuri kening dan juga pipi yang terlihat semakin cekung, lalu berakhir didagu sang istri.
Sesekali ia mengecup ujung kepala wanita itu, masih ada cinta disana, tetap sama saat seperti dahulu.
Terkadang hatinya terkoyak jika mengingat semua perbuatan Adjie padanya. Apakah penderitaan dan kematian pantas untuk pria itu?
Ya, Adjie harus mendapatkan semuanya. Penderitaan itu tak cukup jika hanya membuatnya sekarat, ia harus mati dengan cara yang begitu sadis, karena telah merampas semuanya.
Pria bernama Adjie itu telah salah dalam memilih lawannya. Ia terlalu sembarangan dalam mencari korban demi kesenangan dunianya dan juga hasratnya yang liar.
Hati pria itu sungguh terhasut oleh dendam. Semua tentang Adjie adalah kebencian yang nyata.
Akan tetapi, semua ganjalan didalam dadanya teralihkan, saat mata sang pria tertuju pada perut istrinya yang terlihat membuncit dan ada sesuatu yang bergerak-gerak disana.
Gerakannya semakin lama semakin kentara dan tentu saja hal itu membuat Anton merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada kekasih hatinya.
Dengan rasa curiga yang kini memenuhi benaknya, Ia meletakkan Mawar diatas kasur yang sudah melepek dan terdapat banyak gambar pulau yang melekat dengan khas aroma iler bercampur cairan sisa percintaan wanita itu dengan para demit yang menyenggamainya.
Anton mengambil kerambit disaku celananya. Ia merasakan jika sesuatu yang buruk sedang terjadi pada istrinya.
Ia menyentuh perut wanita itu yang semakin membuncit dengan tulang-tulangnya yang terlihat lebih menonjol dibandingkan dagingnya, serta dibalut dengan kulitnya yang semakin kusam karena tidak lagi terawat.
Sesuatu yang tadi bergerak lambat, kini semakin lincah, dan membuatnya sangat penasaran.
Perasaannya kini campur aduk. Ia melangkah menuju laci tua yang sudah berdebu dan berada disudut ruangan kamar.
Laci yang terdiri dari empat susun itu tampak mengalami pelapukan dan terdapat beberapa lubang bekas dimakan rayap.
Ia membuka satu laci dibagian atas, lalu mengambil beberapa bahan yang dibutuhkan sebagai alat untuk menjalankan sebuah ritual.
Setelah mendapatkan apa yang dicarinya. Ia membentangkan sebuah permadani berwarna hitam pekat yang mana menghadap jendela yang terkunci, dan ia sengaja tidak membukanya.
Pria itu duduk bersila, lalu membakar arang disebuah anglo, dan menaburkan bubuk kemenyan serta beberapa tetes minyak duyung yang membuat ruangan itu terasa pengap oleh asap yang bercampur aroma menyengat.
Pria itu mengangkat kerambit ditangannya dan ia mengasapinya dengan tatapan yang penuh konsentrasi.
Sesaat angin bertiup sangat kencang. Hembusannya semakin lama semakin kuat, sehingga membuat suara gemerisik.diluaran karena dedaunan yang saling bergesekan.
Tiba-tiba sebuah kilatan cahaya tampak menyambar diatas atap rumah tua yang sudah berkarat dan saat ini ditempati oleh Anton dsn juga Mawar.
Pria itu tersentak kaget, dan tubunya bergetar merasakan suatu energi yang begitu kuat datang menyerangnya.
Saat bersamaan, suara teriakan dari Mawar terdengar melengking menahan rasa sakit yang begitu kuat.
""Sakit, sakit," rintihnya dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.
Ia merasakan hawa panas yang sangat luar biasa dan tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan jarum.
"Huuuuueeek....," wanita itu memuntahkan segumpal.darah bercampur dengan dengan berbagai benda tajam seperti paku karatan, silet, dan butiran pasir yang berbentuk kristal serta pecahan kaca.
Wajahnya terlihat memucat dengan tatapan yang sayu dan juga lemah.
Anton yang saat ini sedang berperang melawan kekuatan yang datang menyerangnya dengan tangannya yang gemetar.
Kerambit ditangannya terus bergetar dan semakin kuat.
Perlahan ia menangkupkannya ke lantai, dan kembali sebuah kilatan cahaya menghantam atap rumahnya hingga menimbulkan suara yang keras.
Mawar kembali memuntahkan segumpal darah dengan isian yang sama, perlahan wanita mengatupkan kedua matanya, semua terlihat gelap dan ia tak sadarkan diri.
Nafas Anton tersengal tenaganya sepertinya habis terkuras dalam melawan kekuatan yang datang.
Ia beranjak dari tempatnya dan menghampiri wanitanya yang saat ini sadarkan diri dan terlihat sekarang.
Ia tampak lelah, namun saat ini, Mawar membutuhkan pertolongannya.
Ia mengumpulkan sisa tenaganya. Lalu meletakkan kerambit diatas perut sang istri. Ia berharap jika pendertaan Mawar segera berakhir.
Perlahan cahaya jingga memendar dan membuat Mawar berteriak kesakitan dan tersadar dari pingsannya..
Saat bersamaan, sesuatu terjadi diluar dugaan. Tubuh wanita itu bergerak ke atas setinggi satu meter dan kedua matanya membeliak saat benda yang hampir mirip dengan badik itu masuk ke dalam perutnya secara ghaib.
"Aaaaaarrrgh....," erang Mawar dengan teriakan yang cukup keras dan membuat hati Anton semakin miris saat mendengarnya.
Pria itu membacakan mantra dengan bibirnya yang berkomat-kamit dan perlahan sesuatu yang tadi bergerak terlihat mengempis, dan...
Wuuuuuuuush...
Sebuah semburan yang berasal dari liang anunya berupa cairan darah dan juga belatung.
"Hah!" sontak Anton tersentak kaget. Ia tidak percaya mengapa benda-benda itu ada didalam tubuh Mawar bukankah ilmu tersebut hanya dimiliki oleh keturunannya? Lalu siapa yang mengirimkan.semua itu padanya?
"Tidak mungkin Adjie?" hatinya terlihat gusar. "Pasti ada orang lain yang mengirimkannya, setidaknya memiliki hubungan keluarga denganku!"
"Sakit, sakit," erang Mawar dengan kedua matanya yang terpejam.
Anton menyeka keringat yang membanjiri keningnya. Sungguh ia masih bertanya siapa sebenarnya yang membuat kegilaan ini?
Ditempat lain, seseorang yang menggunakan kerudung dengan jemarinya yang lentik sedang membakar arang dengan bubuk kemenyan.
Jemari tangannya yang tampak membiru dan lebam terlihat semakin parah dan ia tidak ingin sakit sendirian. Jikapun ia harus mati, maka Mawar harus ikut bersamanya.
itu Cynthia bisa hidup normal lagi enggak ya ...?? kok ngeri banget sih .. kepala sama organ bisa lepas gitu...
lanjutkan Bng Sofyan
kannnn kok bisa yaaaa... aq lihat di pelem2 thai itu dia cNtik dan sllu pke sall agar menutup leher nya
sdgkan Akang Sofyan mo ngambil tubuh nya Cintya 🤣
iiiih ... emosi bgt aku mah dengar nya ma orang kepo bin nyinyir bgtu 🤬😡
mbah kosim sayang
🕺🕺🕺🕺🕺🕺🕺