NovelToon NovelToon
Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Eys Resa

Perjalanan hidup seorang wanita bernama Ayesha yang ingin mendapatkan kebahagiaan dari keluarga sang suami yang penuh dengan toxic. Berbagai hinaan dan cacian dari keluarga suami sudah menjadi makanan sehari-hari. Meski begitu, tak sedikitpun suaminya mau membelanya karena takut dicap sebagai anak durhaka.

Dan demi sebuah kata bakti, sang suami tega mencampakkan anak istrinya. Bahkan dia berani bermain hati dengan wanita idaman lain.

Akankah Yesha, bertahan dalam keluarga toxic suaminya?
Atau menyerah, dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Ikuti terus cerita ini ya,
Dan jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Cerai

Satu minggu berlalu sejak Yesha mengurus surat perceraian nya dengan Dika. Permohonan cerai Yesha sudah diterima, Yesha juga sudah menandatangani surat perceraiannya, hanya tinggal menunggu Dika yang menandatangi surat ceraiannya.

Siang itu, ada seorang kurir yang mengantar paket ke rumah bu Ayu. Dengan senang hati bu ayu menerima paket itu, di cover luarnya tertulis pengadilan agama. Bu Ayu langsung menyunggingkan senyum lebarnya. Dia langsung menelpon Dika.

"Hallo Dik.. "

"Ada apa bu, "

"ini ada yang mengantar surat dari pengadilan agama. " kata bu ayu dari seberang telpon dengan semangat.

Deg...

Dika langsung terdiam. Rupanya Yesha sudah mengajukan permohonan cerai di pengadilan. Padahal selama ini Dika tidak mengurusnya karena masih ingin bicara dengan Yesha.

"Hallo dik, kamu masih disana? " tanya Bu Ayu yang tidak mendengar suara Dika.

"Iya bu, simpan saja di dalam kamarku. Nanti aku akan melihatnya. " kata Dika setelah sadar dari lamunannya.

"Baiklah. Nanti bawa Vio ke rumah ya, kita makan malam bareng. "

"Iya." Kata Dika dengan tidak semangat.

Panggilan pun terputus.

Dika menghembuskan napasnya kasar,

"kenapa harus secepat ini? tidak bisakah pernikaha kita diperbaiki, yesh. " gumam Dika dalam hati.

Dika masih mencari jawaban tentang perasaannya pada Yesha. Dia juga tidak tau perasaannya pada Vio. Apakah itu cinta atau hanya mencari kepuasan semata. Sungguh Dika benar-benar tidak tau tentang perasaannya saat ini.

Dia lalu beranjak dari ruangannya, dan menuju ruangan Violet. Dika masuk tanpa mengetuk pintu ruangan Vio, itu sudah biasa bagi violet. Orang yang masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu, sudah pasti Dika.

"Ada apa mas? " tanya Violet tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang dia baca.

"Nanti pulang bareng aku, ibu menyuruhku mengajakmu makan malam di rumah. "

Mendengar itu Vio langsung meletakkan penanya. Sebenarnya dia sangat malas kalau harus datang ke rumah orang tua Dika. Karena disana terlalu banyak orang. Sedangkan Vio suka suasana yang tenang, tidak berisik seperti di rumah Dika. Tapi untuk menarik simpati ibu dan saudaranya dengan terpaksa dia mau datang ke rumahnya.

"Memangnya ada acara apa mas? " tanya Vio seolah antusis dengan ajakan Dika.

"Entahlah, Ibu hanya menyuruh ku untuk mengajakmu ke rumah. "

"Baiklah.Nanti tunggu aku, ya. "

"Oke."

Setelah mengatakan itu Dika langsung keluar dari ruangan Vio dan kembali bekerja. Sejauh ini hubungan Vio dan Dika tidak diketahui banyak orang. Karena jika di kantor, mereka bekerja dengan sangat profesional. Namun jika di luar, hubungan mereka sangat liar.

Malam pun tiba, saat ini Dika dan Vio sudah berada di rumah bu Ayu. Rumah yang selalu ramai dengan teriakan dan cacian satu sama lain. Tetapi berlagak harmonis seperti keluarga bahagia saat ada tamu yang datang. Seperti saat ini,mereka semua bersikap kalem, karena kedatangan wanita cantik dan elegan yang di gadang-gadang bakal jadi calon mantu selanjutnya.

Mereka semua sedang berkumpul di ruang tamu, mengobrol santai seperti biasanya. Tatapan mata Bagus juga sering mencuri-curi pandang kepada Vio yang selalu berpenampilan seksi.

"Perhatian," bu Ayu menyuruh semua orang Diam.

"Hari ini, ibu menerima surat dari pengadilan agama. Kalian tau artinya apa? "

Semua orang saling berpandangan kecuali Dika yang menghembuskan napasnya kasar.

"Kenapa bu? " tanya Dila yang penasaran.

"Itu artinya Dika akan bercerai dengan wanita sialan itu. " ujar bu Ayu dengan bangga. Seolah dia akan menbuang jauh-jauh hama dari keluarga nya.

"Benarkah? " pekik Vio tanpa sadar. membuat semua orang memandangnya.

"Sepertinya mbak Vio bahagia banget, denger mas Dika mau cerai. " goda Dila kepada calon kakak Iparnya itu.

"Iya dong. Kalau mas Dika resmi bercerai maka aku akan segera menikah dengannya. Benarkan mas? " tanya Vio kepada Dika dengan bergayut manja di tangannya.

Dika hanya diam saja menanggapinya.

"Coba aku lihat surat cerainya bu, kalau boleh." pinta Vio dengan tidak tau malunya.

Bu Ayu hendak pergi mengambil surat cerai itu, namun di cegah Dika.

"Bu... nggak usah. Aku sendiri belum baca, nanti aku baca dulu dan langsung aku tanda tangani. "

"Bener ya mas, kamu harus tanda tangan pokoknya, awas aja kalau kamu berbelit-belit lagi." ujar Vio.

"Iya.... iya... "

Mereka akhirnya merayakannya dengan makan malam, Ternyata bu Ayu mengundang Vio makan malam hanya untuk merayakan kalau anaknya, Dika akan segera bercerai (dasar orang tua lucknut.)

**************

Disisi lain, saat ini Yesha sedang kedatangam tamu, yaitu Abhi yang akan membahas tentang perceraiannya dengan Dika. Selain itu, dia tadi mengantar Jihan ke tempat kost, tanpa mama Erina karena mama Erina sedang ikut papanya keluar kota, sedangkan mulai hari ini Jihan akan ngekost di tempat Yesha. Mereka berdua sedang ngobrol di ruang tamu, ada juga Jihan yang sedang bermain dengan Aksa. Mereka berdua terlihat cocok.

"Makan malam dulu, mas tadi aku udah masak makan malam. Tapi makanannya makanan sederhana, karena aku nggak tau makanan restoran. " ujar Yesha yang sedikit malu menawarkan makan malam kepada Abhi.

"Jihan, di ajak makan mbak Yesha, mau?

" Boleh mas, aku juga sudah laper. "

Akhirnya mereka berkumpul di meja makan dan memakan dengan lauk seadanya.

"Masakan mbak Yesha selalu enak. Meskipun cuma menu sederhana, tapi selalu menggugah selera. " celetuk Yesha sambil mengambil tempe.

Abhi mengangguk setuju dengan pendapat adiknya itu.

"Biasa aja kok Jihan, semua makanan sama dengan yang lain."

"Enggak, beda kok yesh. Makanan yang kamu buat memang selalu enak. " ucap Abhi tanpa sadar.

"Kak, gimana kalau uang kost ku nambah. Biar sekalian aku makannya di buatin mbak Yesha. Jadi aku bisa ngirit mas, dan makananku terjamin." ujar Jihan.

"Kamu tanya mbak Yesha dong, mau nggak masakin buat kamu. " kata Abhi.

"Gimana mbk, mau nggak? " Rengek Jihan

"Aduh gimana ya? Mbak nggak pernah masakin buat orang, Jihan. Nanti kalau kamu nggak suka dengan masakan mbak gimana? " Yesha merasa ragu, karena dia memang tidak berniat memasakkan makanan buat anak kost.

"Yah, mbak. Ga perlu kuatir. Aku pasti suka mbak. Mbak masak yang biasanya aja seperti masakan rumahan. Nggak perlu mewah-mewah. benar kan kak? " Jihan meminta pendapat kakaknya.

"Jihan benar, nggak usah mewah-mewah, samakan aja seperti yang kamu masak setiap hari. "

Karena didesak oleh dua bersaudara itu, akhirnya Yesha mengalah.

"Baiklah."

"Yey.. " Jihan bersorak lalu melakukan tos dengan kakaknya.

"Aku akan membantu mbak Yesha mengajari Aksa belajar mbak, kalau Aksa mau. " tawar Jihan.

"Beneran, mbak Jihan mau ngajari Aksa? " ucap Aksa yang dari tadi hanya menyimak obrolan para orang dewasa.

"Iya Aksa, mulai sekarang Aksa adalah adiknya mbak Jihan. Oke. "

"Oke."

Obrolan kedua anak itu disaksikan Yesha dan Abhi. Tidak ada lagi yang membuat Yesha bahagia, selain senyuman Aksa. Sejak tinggal di sini, Aksa juga punya banyak teman dan tidak menutup diri seperti waktu tinggal di rumah kontrakan.

"Yesh kita harus bicara. " Abhi mengajak Yesha untuk ngobrol berdua di ruang tamu.

Mereka akhirnya kembali ngobrol berdua.

"Ada apa mas. " tanya Yesha penasaran,

" Semoga suamimu segera menandatangj suratnya. agar bisa segera diajukan ke persidangan. " ujar Abhi.

" Kalau mas Dika tidak segera menandatangani nya bagaimana mas? "

"Kita akan mengeluarkan surat panggilan dari pengadilan. Jika dia tidak juga datang. Maka kamu bisa langsung diputus cerai oleh pengadilan. Dengan segala bukti yang kamu miliki. " Abhi menjelaskan.

" Baiklah mas, aku mengerti. "

"Untuk uang makan Jihan bagaimana? "

"Bagaimana ya, mas. Sebenarnya aku bingung. "

"Udah nggak apa-apa. barangkali setelah Jihan, lalu penghuni kost lainnya ikut nyusul, makan di rumahmu. Kan lumayan Yesh, buat tambahan pendapatan. "

"Iya juga sih mas, tapi... " kalimat Yesha langsung di potong Abhi. Sudah, nggak usah tapi-tapi. Aku transfer 1.5jt ya untuk sebulan. Cukup nggak? " putus Abhi.

"Nggak kebanyakan Mas? " tanya Yesha tidak enak.

"Enggak lah, malah kurang menurutku. Untuk uji coba aja Yesh. Cukup nggak, segitu untuk satu bulan. Kalau kurang kamu bisa minta tambahan sama aku. " kata Abhi panjang lebar.

"Ya sungkanlah mas, main minta aja. " Yesha tekekeh mendengar omongan Abhi.

"Nggak usah sungkan. Mulai sekarang kita berteman. Oke, sesama teman nggak usah sungkan. " ujar Abhi to the point, agar Yesha tidak menjaga jarak lagi dengan Abhi.

"Emang kita bisa berteman mas? status kita beda lho mas, Aku sebentar lagi menyandang status janda, sedangkan mas Abhi... " lagi-lagi kalimat Yesha terpotong oleh Abi.

"Aku ini duda Yesh. " Abhi mencoba jujur kepada Yesha tentang statusnya.

"Apa... nggak mungkin lah mas. "

"Iya mbak, kak Abhi itu duda. Tapi tanpa anaknya, ditinggal kabur itu sama istrinya. " celetuk Jihan yang mendengar percakapan kakaknya dengan Yesha.

"Beneran....? " tanya Yesha tak percaya, karena kalau melihat sosok Abhi, dia seperti pria single lainnya.

"Iya, benar, yang dikatakan Jihan itu benar . Jadi nggak perlu sungkan lagi sama aku. " ujar Abhi.

"Hah... " Yesha menghembuskan nafas berat.

"Iya deh, kita berteman. "

"Nah gitu dong. " ucap Abhi.

"Udah malam ini, aku pulang dulu ya, kalau ada apa-apa aku akan langsung menghubungimu. Dan kalau ada apa-apa sama Jihan kamu segera telpon aku.

" Baiklah, mas. Hati-hati di jalan ya? "kata Yesha

Abhi cuma mengangguk.

"Dek, kakak pulang dulu ya, janga nakal lho disini. kakak udah transfer ke mbak Yesha. mulai besok kamu bisa makan dirumah mbak Yesha. " Abhi memberikan pesan kepada adiknya itu.

"Iya, kak. Makasih ya? kakak Hati-hati di jalan. "

"Oke. " Abhi langsung memasuki mobilnya dan segera melaju.

"Aku juga kembali mbak, udah malem. " pamit Jihan kemudian.

"Iya.kunci pintunya, Jihan. kalau ada apa-apa langsung hubungi mbak, atau minta tolong satpam. "

"Oke mbak. " Jihan segera kembali kw kostny.

Rumah Yesha kembali sepi, hanya ada Aksa dan bi sumi yang sedang nonton televisi.

Yesha menghirup napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan.

"Semoga semua urusan ini cepat selesai. "

1
Nor Asikin
Luar biasa
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Rita Ningsih
Luar biasa
Muslimah 123
💕💕💕
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Sumintiari Widiastuti
Yg betul itu, don't judge the book by cover.
tdk pake it's.
terimakasih
Sumintiari Widiastuti
namanya yesha, dewi, nila ...
yg bener namanya siapa ..?
YUANLU
Luar biasa
Zayna Khanza
pengen tos ama jihan/Facepalm//Facepalm/
Ani Ani
Bagus cerita ny
Ani Ani
DIA Belum Tahu lagi
Ani Ani
ITU sudah cukup
Ani Ani
padan muka kau
Ani Ani
APA ada derama lagi
Ani Ani
akhir nya nikah juga
Ani Ani
semua nya telah terjadi
Ani Ani
Anak yang faham
Ani Ani
sebenar nyadia nak jumpa buah hati nya
Ani Ani
untuk berdua aja
Ani Ani
bahagia betul meraka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!