Pengantin Untuk Tuan Edward

Teresa kini serius menonton sebuah acara televisi di mana kini Edward sedang diwawancarai oleh pembawa acara dari talk show tersebut. Kemunculan Edward sebagai pemilik dari Asgo Group yang selama ini menyembunyikan diri dari khalayak umum, dan selalu menggunakan asisten pribadinya untuk mewakili dirinya dalam mengurus bisnis jika harus menemui klien. Yah, Meski begitu tetap saja Edward memantau benar bagaimana bisnisnya bisa berjalan hingga sampai dengan detik ini.

Pembawa acara talk show itu bahkan di buat tak konsentrasi saya Edward tersenyum, karena senyum Edward benar-benar terlihat sangat tampan dan juga maskulin sekali.

Mereka membicarakan tentang bisnis apa saja yang dijalani Edward saat itu. Mereka juga membahas tentang kabar yang mengatakan bahwa, Edward adalah anak haram dari keluarga Ludrent sehingga Edward tidak terlalu percaya diri dan memilih untuk menyembunyikan diri.

Namun, dengan percaya diri Edward menjelaskan alasan yang sebenarnya dia tidak muncul di khalayak umum dan membuat namanya tenar dalam dunia bisnis yang bisa di bilang maju saat itu.

"Aku tidak merasa rendah dan memalukan karena aku adalah anak di luar nikah dari keluarga Ludrent. Walaupun memang benar namaku sudah di tambahkan dengan Ludrent di belakangnya saat usiaku 20 tahun, nyatanya aku bahkan sudah bangga terhadap diriku yang dulunya menyandang nama Begen dari Ibuku. Alasan aku memilih bekerja tanpa ingin di kenal orang lain adalah, aku ingin melihat sejauh apa orang-orang akan menghargai ku , dan aku bisa memilih dengan benar dan bijak siapa saja orang yang pantas aku perlakukan dengan hormat, dan siapa yang pantas aku perlakukan ala kadarnya saja." Ucap Edward percaya diri.

Pembawa acara benar-benar kagum sekali dengan Edward. Walaupun sekarang ini bisa di bilang kalau Edward sudah kaya, nyatanya Edward benar-benar bukanlah pemuda kaya yang sombong seperti kebanyakan pemuda kaya di luaran sana.

"Ngomong-ngomong, ada rumor yang menyebar bahwa anda di jodohkan dengan anak dari Presdir perusahaan ritel ternama, bagiamana pendapat anda tentang rumor itu?'' Tanya si pembawa acara.

Edward tersenyum, dan dia benar-benar mencoba sebisa mungkin untuk terlihat natural saat mengekspresikan diri setelah mendapatkan pertanyaan dari pembawa acara talk show itu. Yah, sebenarnya Kalau boleh jujur, Edward benar-benar sangat tidak menyukai acara semacam ini. Sungguh, dia sama sekali tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan yang begitu privasi, tetapi, demi tujuannya agar segera tercapai dan berakhir dengan seperti apa yang dia inginkan, Edward harus bekerja keras untuk menahan perasaan itu dan mengalah dari egonya sendiri.

"Aku merasa sangat tidak pantas jika harus disandingkan dengan wanita yang sangat cantik, dia juga sangat baik sekali. Meskipun tahu aku bukanlah anggota Ludrent yang sah, Tetapi dia terlihat tidak masalah jika harus bergaul denganku dan dia juga terlihat sangat nyaman saat berbicara seolah-olah siapa Aku dan darah Siapa yang mengalir di tubuhku bukanlah hal yang penting untuk nya." Edward tersenyum setelah mengatakan itu untuk beberapa saat lalu dia kembali berkata, "aku sangat tidak percaya diri, karena aku memiliki sangat banyak kekurangan sedangkan Dia memiliki sangat banyak kelebihan. Walaupun memang benar sepasang kekasih atau manusia yang memutuskan untuk terikat dalam sebuah hubungan resmi harusnya saling melengkapi satu sama lain, kenyataannya adalah aku benar-benar merasa tidak pantas untuk gadis secantik dan sesempurna Dia."

Pembicaraan diantara mereka berlanjut dengan basa-basi dan juga beberapa gosip-gosip yang beredar setelah Edward memunculkan diri di khayalan umum beberapa waktu sebelumnya.

Teresa, wanita itu benar-benar masih tidak mempercayai Apa yang sebenarnya terjadi meskipun dia sadar benar bahwa semua itu adalah kenyataan yang tidak bisa dibantah.

Bagaimana bisa Edward adalah pemilik Asgo Group? Bagaimana bisa Edward memiliki kekayaan sebanyak itu, tapi tidak mengatakan kepada siapapun juga? Alasan digunakan Edward benar-benar adalah alasan kuno, dan itu tidak masuk akal untuk Teresa!

Teresa menggigit bibir bawahnya menahan kekesalan yang dia rasakan juga penyesalan karena dengan buru-buru menolak Edward dan mengatakan kalimat yang seharusnya tidak dia katakan. Andai saja, dia mengetahui semua itu lebih awal, andai saja dia tidak buru-buru menolak lamaran dari Edward, setidaknya sekarang ini dia bisa melakukan sesuatu untuk dia berpikir secara baik Siapa yang harus dia pilih antara Edward atau penerusan dari keluarga Ludrent.

Teresa tersentak saat mendengar suara langkah kaki, tersadar dari lamunannya tentang Edward. Teresa menoleh ke arah sumber suara di mana langkah kaki itu terdengar, lalu mengelola nafas karena yang datang ke arahnya adalah ibunya.

"Ibu mengagetkanku saja,'' Ujar Teresa dengan mimik wajahnya yang kini terlihat lesu. "gara-gara berita Edward yang semakin marak di media sosial, aku benar-benar sangat pusing dan juga tidak bisa berkonsentrasi dengan baik."

Nyonya Dorent membuang nafas kasarnya, lalu mengambil posisi untuk duduk di sebelah putrinya dan menatap putrinya dengan tatapan serius. Nyonya Dorent nampak berpikir sebentar sebelum dia mulai mengatakan apa yang dia ingin katakan kepada putrinya, "Sayang, dari yang Ibu rasakan, sepertinya Edward itu benar-benar sangat menyukaimu loh. Ibu yakin sekali, dia menunjukkan Siapa dirinya pasti ingin membuatmu melihat ke arahnya dan membuat kita memilihnya setelah tahu bahwa dia bukan hanya seorang Edward yang tidak berguna seperti yang kita kira selama ini."

Teresa terdiam, dia mencoba mencerna secermat mungkin Apa yang diucapkan oleh ibunya dan berharap dia dapat mencerna itu dengan sangat baik sehingga tidak ada salah paham yang akan membuatnya merasa malu atau membuatnya merasa direndahkan.

Teresa mengingat kembali saat Edward mengajukan dirinya di pesta kemarin, dan jelas itu terlalu aneh untuk seorang pria yang pernah menyatakan perasaan cintanya terhadap dirinya di mana cinta yang dirasakan oleh Edward adalah cinta yang langsung dia rasakan saat pertama kali melihat atau di saat pertama kali mereka bertemu. Jelas saja, Edward pasti sengaja melakukan semua itu untuk membuat Teresa menyesal dan mencoba untuk merasa penasaran kenapa Edward mengacuhkan dirinya. Trik semacam itu, adalah trik yang digunakan oleh kebanyakan pria saat dia sedang merasa patah hati bukan?

"Ayahmu sudah mencari tahu tentang Asgo Group, dan ternyata Asgo Group benar-benar perusahaan besar. Jika dibandingkan dengan harta keluarga Ludrent, tentu saja Edward tidak kalah! Apalagi, ada desas-desus yang mengatakan bahwa Edward juga memiliki bisnis-bisnis lain yang tidak diekspos olehnya." Nyonya Dorent membuang nafas kasarnya mengingat kembali bahwa setelah memiliki banyak uang seperti itu, nyatanya Edward juga masih mendapatkan sedikit uang warisan dari keluarga Ludrent bukan? Ah, tentu saja bukan sedikit! Tetapi, Nyonya Dorent yakin benar bahwa, saat ini Edward pasti banyak sekali menimbun uang dan juga aset-aset yang sangat banyak.

"Cobalah untuk mendekatinya lagi, walaupun pada awalnya dia menolak, tetapi ibu yakin sekali pada akhirnya dia akan luluh padamu karena dia sangat mencintaimu bukan?" Bujuk Nyonya Dorent kepada Teresa.