Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih lima belas menit, akhirnya mobil yang ditumpangi Rain dan Flo sampai di sekolah mereka.
"Tunggu Rain!" Flo menahan Rain yang hendak membuka pintu mobil. "Ingat, tidak ada yang boleh tahu kalau kita sudah menikah!' ingatnya entah sudah keberapa kali sejak ia masuk ke dalam mobil.
"Ck, kau tenang saja. Aku juga tidak ingin mereka tahu kita sudah menikah." Sahut Rain dengan datar. Padahal jauh dari lubuk hatinya yang terdalam, ia kesal dengan sikap Flora yang menganggap pernikahan mereka adalah sebuah aib yang harus ditutupi.
"Apa? Katakan sekali lagi?" Flo tidak salah dengar bukan? Rain juga tidak mau pernikahan mereka diketahui oleh seluruh siswa dan siswi yang ada di sekolah mereka. Rasanya tidak mungkin, mengingat pria itu yang begitu mencintainya sampai memaksanya untuk menikah.
"Aku juga tidak ingin semua orang tahu kita telah menikah." Rain mengulang ucapannya.
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?" Rain balik bertanya.
"Kenapa kau tidak mau teman-teman kita mengetahui pernikahan ini? Kalau aku jelas karena menjaga hati pria yang ku cintai, Saka."
"Aku juga menjaga hati kekasihku." Ucap Rain dengan ketus sembari keluar dari dalam mobil, meninggalkan Flo yang terlihat terkejut sampai tak bisa berkata-kata.
"Kekasih? Rain sudah memiliki kekasih? Kok bisa?" tanya Flo pada dirinya sendiri yang masih syok dengan apa yang diucapkan Rain. Ia pun segera keluar dari dalam mobil untuk meminta penjelasan dari pria itu. "Apa maksudmu Rain? Kau pasti bercanda bukan? Mana mungkin kau memiliki kekasih."
"Apanya yang tidak mungkin?" Rain menatap intens wajah Flo yang terlihat kesal.
"Ya, tidak mungkin saja. Karena aku tahu kau hanya mencintaiku, jadi..."
"Sayang..."
Flo dan Rain langsung menatap pada gadis cantik yang berjalan mendekat kearah mereka.
"Clara..." Flo menatap tak percaya pada apa yang dilihat dan didengarnya saat ini, Clara memanggil Rain dengan sayang juga merangkul lengan pria itu dengan sangat posesif.
"Kebetulan kau ada disini." Rain menatap Clara lalu kembali menatap Flo. "Inilah kekasihku."
Flo yang masih terkejut hanya diam menatap Rain dan Clara bergantian. Rasanya ia tak percaya, Rain menerima gadis aneh tersebut menjadi kekasih pria itu.
"Kau dengar Flo, Rain sudah menjadi kekasihku. Kekasih!" Ucap Clara dengan tersenyum penuh kemenangan, saat melihat wajah Flora yang terkejut bercampur kesal. "Ayo sayang." Clara menarik Rain untuk masuk ke dalam kelas mereka.
Flo sendiri masih terdiam ditempatnya, menatap tak percaya pada punggung Rain dan Clara yang semakin menjauh.
"Gila! Ini benar-benar gila, bagaimana bisa mereka menjalin hubungan sebagai kekasih sedangkan aku masih mengejar cinta Saka."
Ya, Flo terkejut dan kesal bukan karena Rain berhubungan dengan Clara. Tapi ia kesal karena didahului oleh Clara yang kini sudah berhasil menjadi kekasih Rain, kekasih suaminya. Sungguh Flora merasa harga dirinya jatuh di hadapan gadis menyebalkan itu.
"Siapa yang gila?" Moa merangkul pundak Flo, setelah mendengar gerutuan sepupunya itu. Karena sejak tadi Moa melihat Rain, Flora, dan juga Clara.
"Rain Moses yang gila!" sahut Flo dengan kesal.
"Kau benar, sepupuku itu memang gila. Bisa-bisanya dia menikahi gadis aneh sepertimu." Sahut Moana hendak tertawa, namun bibirnya sudah lebih dulu dibungkam oleh kedua tangan Flora.
"Jaga mulutmu Moa, aku tidak ingin semua orang tahu tentang pernikahan kami."
Moana yang masih dibekap mulutnya, berusaha melepaskan bekapan tersebut. "Flo tanganmu bau sekali?"
"Benarkah?" Flora langsung mencium kedua tangannya. "Tidak, tanganku tidak bau."
"Masa sih?" Moa menarik tangan Flo lalu mengendusnya. "Kau tidak menciumnya, ini bau-bau kecemburuan." Seru Moa sembari berlari dengan cepat sebelum Flora mengamuk. Dan benar saja, ia mendengar namanya dipanggil dengan sangat keras bersamaan dengan umpatan kekesalan.
Smoga kedepannya bisa lebih berkualitas dari segi penulisan tidak hanya kuantitas saja
good job Thor 👍