Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Sudah seminggu Klarissa berdiam diri dikamarnya, Klarissa juga diberitahu kalau Klarissa sudah dikeluarkan dari sekolahnya. Harry dan keluarganya yang lain tidak mengetahui kalau Klarissa sudah dikeluarkan dari sekolahnya.
Jesika masuk kedalam kamar Klarissa "Klarissa... Pakailah ini, nanti malam acara pertunangan Kirana dengan Morgan, Klarissa harus hadir ya sayang biar tante seifi dan om anggara tidak sedih!" Tutur Jesika
Klarissa mengangguk dia sudah mengikhlaskan bik narti, Aldy sering menemani Klarissa dikamarnya bahkan mereka dekat kembali sedangkan Panji dan dino masih menjauhi Klarissa.
"Ayo kita kebawa papa sudah menunggu Klarissa sarapan!" Tutur Jesika lembut
Klarissa menurut saat Klarissa turun ada pembantu baru yang menyiapkan makanan, Klarissa memandang pembantu baru itu "Bunda... Klarissa kangen bunda!" Batin Klarissa meneteskan air matanya Jesika menghapus air mata Klarissa "Ayo duduk jangan menangis!" Tutur Jesika
Kirana mengepalkan tangannya tapi mukanya menunjukkan bahwa Kirana saudara yang sangat baik kepada keluarga Klarissa, Kirana beranjak dari duduknya lalu menghampiri Klarissa "Klarissa... Ayo kita duduk bersama!" Tutur Kirana
Klarissa mengangguk, kedua orang tua Klarissa dan kakak-kakaknya tersenyum mereka dekat "Kita saudara harus akur gini!" Tutur Aldy
Klarissa tersenyum begitu juga dengan Kirana merangkul Klarissa "Kirana sayang banget sama Klarissa!" Ujar Kirana
Klarissa tersenyum menganggap Kirana baik tidak seperti yang dipikirannya Kirana merebut semua orang yang disayanginya, Klarissa berpikiran positif thinking saat ini.
Klarissa duduk didekat Kirana mereka sarapan bersama setelahnya Klarissa kembali kekamarnya. "Aku harus menerima semua kenyataan, bagaimana jika papa tau kalau aku dikeluarkan dari sekolah, apa papa dan mama akan menamparku lagi?" Gumam Klarissa
Klarissa membuka handphonenya kembali setelah seminggu tak menghiraukan handphonenya, ada pesan di whatsappnya "Datang ke gedung hj nanti malam!" Pesan di whatsappnya
"Siapa ini kenapa tidak ada fotonya, gedung hj bukannya nanti malam Kirana akan tunangan di gedung hj itu juga!" Gumam Klarissa
Klarissa tak menghiraukan pesan tersebut lalu membuka aplikasi novelnya sudah banyak komentar dinovelnya "Thor... Kapan up lagi!" Thor... Lagi mode seru kenapa tiba-tiba tidak up setelah beberapa hari!"
"Thor... Tanggungjawab dong, aku yang nungguin kayak orang gila ini!" Dan banyak komentar-komentar dinovelnya, Klarissa tersenyum lalu mengetik lagi lalu meng up double "Maaf baru bisa up lagi!" Tulis Klarissa
Klarissa menaruh handphonenya lalu Jesika masuk kedalam kamar Klarissa "Sayang... Ikut bunda yuk ke salon juga sama Kirana, kita akan perawatan disana!" Tutur Jesika
Klarissa mengangguk "Baik ma... Klarissa mau ganti baju dulu!" Ujar Klarissa
Jesika tersenyum "Mama dan Kirana tunggu dimobil ya!" Tutur Jesika
"Iya ma!" Jawab Klarissa
Klarissa mengganti bajunya lalu bergegas masuk kedalam mobil, mereka seperti dekat kembali banyak obrolan hangat antara Klarissa, Jesika dan kirana tapi itu hanya kedok Kirana saja, Kirana tentu tidak senang dengan kedekatan Klarissa dan keluarganya.
Saat disalon mereka seperti keluarga cemara nampak harmonis, tak terasa waktu berjalan cepat hingga tiba waktunya Kirana dan Morgan bertunangan. Mereka berangkat bersama ke gedung hj tapi Klarissa mengingat ada pesan yang mengatakan jika Klarissa harus ke gedung hj
"Ma... Pa... Kak... Duluan saja, Klarissa masih nunggu teman katanya diundang di pertunangan Kirana!" Ujar Klarissa
Aldy memicingkan matanya "Siapa bima?" Tanya Aldy sedikit berbisik Klarissa tersenyum menganggukkan kepalanya "Ya sudah kita masuk duluan ya!" Tutur Aldy
Klarissa tersenyum mengacungkan jempolnya, setelah keluarganya masuk kedalam gedung, Klarissa melangkahkan kakinya ke gedung hj, Klarissa dipersilahkan masuk oleh kedua orang yang berjaga didepannya "Silahkan masuk!" Tutur orang yang menjaga didepan ruangan tersebut
Klarissa masuk memandang ruangan yang dihias mewah dan banyak orang yang hadir nampak seperti acara pertunangan, langkah kaki Klarissa terhenti menatap kedua pasang laki-laki dan wanita saling bertukar cincin, mata Klarissa memerah bahkan air matanya mengalir begitu deras "Bima...!" Gumam Klarissa
Setelah acara tukar cincin evelyn dan Bima memotong roti bersama mereka nampak tersenyum kepada semua orang yang hadir di acara pertunangannya, Bima mengedarkan pandangannya tapi senyumnya seakan luntur melihat Klarissa berdiri dengan air mata yang mengalir deras "Klarissa!" Gumam bima
Evelyn tersenyum menatap Klarissa menangis, lalu evelyn melangkahkan kakinya mendekati Klarissa"Klarissa... Kamu datang ke acara pertunangan kami?" Tanya evelyn tersenyum
Klarissa menghapus air matanya "Jadi kamu yang mengirim pesan padaku?" Tanya Klarissa
"Iya... Itu aku, bagaimana kamu percaya kalau aku dan Bima bertunangan?" Tanya evelyn
Para undangan memandang evelyn dan Klarissa, Klarissa mengangguk "Selamat evelyn, semoga kalian bahagia!" Ujar Klarissa
Evelyn memeluk Klarissa "Kami sangat bahagia Klarissa, aku harap kamu pergi dari hidup Bima jauh-jauh, kamu tidak ingin dicap sebagai cewek perusak hubungan orang kan, apalagi jika kedua orangtuaku membawa kasus kita ke kantor polisi!" Tutur evelyn
Klarissa diam mendengarkan evelyn, Bima datang "Sayang... Maafkan aku!" Tutur Bima
Evelyn melepaskan pelukannya, Klarissa tersenyum lalu menyodorkan tangannya "Selamat ya Bima... Semoga kalian bahagia, aku bahagia melihat kalian bahagia!" Tutur Klarissa
Bima menerima tangan Klarissa, memegangnya lama dan memandangnya lekat tapi evelyn melepaskan tangan mereka "Ayo kita kedepan Klarissa, kita foto bersama sebagai kenang-kenangan!" Tutur evelyn
Klarissa tersenyum menuruti perkataan evelyn, Bima menatap Klarissa tak percaya "Klarissa... Apa kamu beneran bahagia melihatku seperti ini dengan wanita lain?" Batin bima
Merekapun berfoto bersama Klarissa menelan luka dihatinya dan tetap tersenyum, lalu MC meminta klarissa dan Bima bernyanyi bersama karena semua orang tau kalau bima dan Klarissa pasangan di drama musical. Klarissa menerima permintaan MC bernyanyi bersama Bima dan evelyn menyetujui jika Bima dan Klarissa bernyanyi bersama.
"Mau minta lagu apa?" Tanya Klarissa kepada para undangan
"Seluruh cinta!" Teriak salah satu undangan
Klarissa tersenyum mengangguk merekapun menyanyikan lagu seluruh cinta, Bima meneteskan air matanya pada lirik
"Kau bagaikan nafas ditubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala gerakku Ku kan selalu memujamu hingga nanti kita kan bersama"
Tapi Klarissa selalu tersenyum tapi didalam hatinya Klarissa menangis bahkan menjerit dengan pertunangan Bima dan evelyn.
Saat Klarissa bernyanyi Aldy menelponnya, lalu saat lagu berhenti semua tamu undangan bertepuk tangan meriah "Bagus banget suara Klarissa!" Gumam salah satu undangan
"Terimakasih, semoga evelyn dan Bima bahagia selalu!" Tutur Klarissa
Klarissa tersenyum pada Bima "Maaf evelyn... Bima... Aku harus pergi, aku juga harus menghadiri pertunangan saudaraku yang ada di gedung ini juga, om... Tante... Klarissa pamit!" Tutur Klarissa
Kedua orang tua Bima mengangguk dan tersenyum "Terimakasih ya, sudah menyempatkan hadir di pertunangan Bima dan evelyn!" Tutur martha
Klarissa mengangguk dan tersenyum, melangkahkan kakinya keluar dari acara pertunangan Bima. Bima diam melihat kepergian Klarissa, setelah diluar gedung Klarissa menepuk dadanya yang terasa sesak
"Hiks...Hiks... Ya allah kenapa sesakit ini!" Tangis Klarissa
Klarissa menghapus air matanya lalu bergegas ke gedung pertunangan Kirana dan Morgan "Dek... Kamu kemana saja, dimana bima?" Tanya Aldy yang sudah khawatir
"Bima tidak bisa datang kak, acaranya udah dimulai belum?" Tanya Klarissa
"Kirana menunggumu, acaranya masih belum dimulai... Ayo kita kedepan Kirana menunggumu dari tadi!" Tutur Aldy
Klarissa tersenyum, hati Klarissa saat ini sedang tidak baik-baik saja hingga Klarissa tak fokus berjalan, saat didepan kaki Klarissa tak sengaja tersandung ke meja yang ada kue pertunangan Kirana dan Morgan hingga kue tersebut terjatuh ke Kirana Riska.
Brakkk...
Klarissa menutup mulutnya "Maafkan aku Kirana!" Ujar Klarissa
Kirana meneteskan air matanya "Klarissa...Apa kamu sengaja membuat acara pertunanganku dengan kak Morgan berantakan hiks... Hiks..!" Tangis Kirana
Harry mengeraskan rahangnya, Jesika sudah geram dengan tingkah Klarissa, Jesika tersenyum lalu menarik tangan Klarissa keluar ruangan lalu menampar Klarissa kencang
PLAAAKKKK.....
Klarissa diam "Pergi dari sini, kamu memang belum berubah Klarissa... Mama sangat kecewa padamu padahal beberapa hari ini kita sudah dekat kembali, ternyata rencanamu sukses Klarissa menghancurkan pertunangan Kirana... Sana pergi!" Teriak Jesika
Klarissa mengangguk meneteskan air matanya "Maafkan Klarissa ma... Klarissa tidak sengaja, Klarissa tidak berniat menghancurkan pertunangan Kirana ma!" Tutur Klarissa
"Sana pergi bikin malu saja, didalam banyak rekan-rekan bisnis papa Klarissa... Kamu benar-benar ingin mempermalukan kami, sana pergi! " Teriak Jesika lalu Jesika kembali kedalam ruangan tersebut meninggalkan Klarissa yang masih berdiri didepan pintu
Klarissa keluar dari gedung tersebut bergegas pulang kerumahnya menaiki taxi dengan perasaan yang begitu hancur.