"Chesy Leona Haidee" Pewaris tunggal Haidee Enterprise. Perempuan yg dikenal cantik, cerdas, tegas, pekerja keras, bebas, misterius & angkuh. Kesehariannya selalu dikelilingi oleh bodyguard yg selalu menjaga & melindunginya kemana pun dia pergi. Kehidupan yg glamour membuatnya sulit di dekati tetapi dia adalah perempuan yg cerdas hingga membuatnya bisa memimpin raksasa perusahaan milik keluarganya.
Suatu hari dia bertemu Lelaki menyebalkan bernama "Axio Ethan Julian" seorang barista sebuah kedai kopi, yg membuatnya kesal & marah, tetapi justru Ethan tidak mau meminta maaf & melawan Leona. Leona meluapkan kekesalannya pada Ethan tetapi Ethan tidak memperdulikan kemarahan Leona terhadapnya. Hingga akhirnya ide gila muncul di kepala Leona, dia harus bisa menjebak Ethan untuk membalas lelaki itu yg berani melawannya, karena selama ini Leona tidak pernah sekalipun di permalukan oleh seseorang. Dendamnya pada Ethan sudah memuncak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Golden Watermelon Sugar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantar Pulang
Ethan memegang punggung Leona dengan wajah masam. Leona diam-diam tersenyum penuh kemenangan. Drama nya berhasil dan dia berhasil menjebak Ethan. Sementara Kaia mengawasi kedua nya dari kejauhan sambil membawa sepatu Leona juga ponselnya. Kaia menghubungi supir agar segera keluar dari mobil dan meninggalkan kunci nya di dalam. Kaia sudah bisa membaca kemana arah rencana Leona.
Leona menunjukkan kemana dia memarkir mobilnya. Dan Ethan menurut saja, dengan masi memasang wajah jutek dan enggan sekali untuknya mengantar Leona yang menyebalkan itu. Tetapi dia tidak bisa menolak keingina dari Gemma agar mau mengantar Leona pulang.
Sampai di mobil nya, Leona mendongak menatap Ethan. "Apa kau bisa membawa mobilnya..???" Tanya Leona. "Tapi jika tidak bisa, aku akan pulang sendiri saja, Terima kasih sudah menolongku..."
"Tidak.. Aku sudah janji untuk mengantarmu, aku akan melakukan nya.. Aku pernah jadi supir dulu, jadi aku bisa membawa mobil.. " Ucap Ethan dengan suara ketus. "Mana kunci mobil nya???" Tanya Ethan.
"Aku meninggal kan nya di dalam... " Jawab Leona.
"Sudah gila perempuan ini, mobil sebagus ini, dan dia sembarangan meletakkan kunci mobil nya di dalam... Sudah tidak waras, bagaimana kalau hilang???" Gumam Ethan dalam hati. Dia membantu Leona masuk ke dalam kemudian nergegas berlari ke sisi lain dan masuk. Ethan menyalakan mobil dan mengemudikan nya meninggalkan taman itu.
"Dimana tempat tinggalmu???" Tanya Ethan.
Leona tersenyum dan menyebutkan nama apartemen tempat tinggal nya. Ethan sangat terkejut sekali mendengar itu, karena tentu saja dia tahu apartemen seperti apa itu. Dan dari mobil serta apartemen yang di sebutkan Leona, Ethan sangat mengerti bahwa seperti nya Leona bukan sembarang orang. Dan mungkin karena hal itu, Leona memiliki sikap yang seenak nya.
Leona tidak bohong mengenai kedinginan, dia benar-benar kedinginan saat ini. Air danau itu sangatlah dingin. Dia mengambil resiko berani hanya untuk mengerjai Ethan. Dan kelamin di samping nya itu juga seperti menahan rasa dingin. Pakaian nya juga basah kuyup.
"Boleh aku pinjam ponsel mu???" Tanya Leona pada Ethan. Leona butuh menghubungi Kaia membeli pakaian untuk Ethan. Karena ponsel Leona ada pada Kaia sehingga dia tidak bisa menghubungi Kaia saat ini
"Untuk apa???" Tanya Ethan.
"Aku butuh menghubungi seseorang.. Ponsel ku rusak kena air tadi.. " Leona berbohong.
"Ponselku ada di saku jaket yang kau pakai. " Ucap Ethan.
Leona tersenyum dan mencari ponsel itu, benar ada di dalam saku jaket Ethan yang di pakai nya. Leona mengambil nya dan langsung memencet nomor Kaia lalu langsung menghubungi nya. "Kai.. Ini aku Leona.. " Ucap Leona ketika panggilan nya di jawab oleh Kaia.
"Ya.. Ada apa???" Tanya Kaia.
"Beli tshirt size L, serta celana nya... Bawa pulang..."
"Tshirt L untuk siapa!!!??" Tanya Kaia bingung.
"Kau tahu kan tadi bagaimana???"
"Kau ingin membeli untuk laki-laki itu???"
"Ya, dingin sekali... Jangan sampai sakit.. "
"Oke aku mengerti...." Kaia menutup panggilan Leona.
Leona memberikan ponsel Ethan dan melempar senyum pada laki-laki itu. "Terima kasih... " Ucap nya.
"Sama-sama.. " Jawab Ethan datar.
"Kau terlihat kedinginan juga, aku sudah memesan pakaian untukmu, nanti kau ganti saja di apartemen ku, aku tidak mau kau juga sakit... "
"Tidak perlu... Aku bisa langsung pulang.. " Ethan masih bersikap datar.
"Tidak.. Akan butuh lama lagi jika kau pulang, jadi kau ganti saja pakaian mu di tempat ku... Kalau kau sakit, pasti akan sangat merepotkan.. Kasihan kekasih mu harus merawatmu nanti"
. Ethan menoleh dan menatap Leona. "Kekasih ku??? Maksud mu Gemma???" Ethan terkekeh. "Dia bukan kekasih ku, dia hanya teman ku.. "
"Tapi kalian seperti sepasang kekasih??"
"Hanya berteman saja.. Belum jadi kekasih. " Jawab Ethan lagi.
"Dari jawaban mu berarti ada kemungkinan kalian akan menjadi sepasang kekasih..?" Tanya Leona.
Ethan tidak menjawab dan memilih diam saja serta berfokus pada jalanan. Leona adalah orang luar dan tidak baik jika membicarakan sesuatu yang sensitif dengan orang luar.
"Kau diam, arti nya iya???" ucap Leona.
"Kenapa kau mekomoat ke danau??? Apa kau sudah tidak waras???" Tenya Ethan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Aku merasa lelah saja dengan hidupku.. " Jawab Leona singkat.
"Bunuh diri hanya akan membawamu pada jalan menuju Neraka... seharus nya kain memikirkan itu baik-baik.. "
"Aku memang gila... Dan Terima kasih kau menyelamatkan hidup ku. " Ucap Leona lagi.
"Berhentilah berterima kasih, jangan membuatku memiliki beban yang berat karena ucapan Terima kasihh.. " Ucap Ethan.
Leona melempar senyum nya pada Ethan. Dia sudah berhasil membawa Ethan ke dalam jebakan nya dan setelah sampai di apartemen dmnanti, Leona akan kembali membuat sesuatu pada Ethan.
★★
Sampai lah mereka di apartemen Leona. Dia mengarahkan Ethan agar ke basement karena tempat parkir ada disana. Ethan mengikuti arahan Leona. Setelah sampai di tempat parkir khusus mobil Leona. Ethan turun dan hendak membuka pintu untuk Leona tetapi Leona melakukannya sendiri. Leona bergegas memberi kode Bodyguard nya yang berjaga di luar agar jangan mendekat ke arah nya.
Saat keluar dari mobil, Lagi-lagi Leona berakting pura-pura kesakitan. "Auuuwwhhh... Kepala ku pusing.. " Ucap Leona sambil mengernyit, memijat kepala nya. Dan Ethan langsung memegang nya serta menopang tubuh Leona.
"Kau tidak apa-apa???" tanya Ethan.
"Aku seperti nya tidak kuat, bisakah kau mengantar ku sampai ke atas???" tanya Leona.
"Baiklah... " Gumam Ethan datar.
Leona melempar senyum seringai, hanya sepersekian ditinggal dan kembali berakting kesakitan. Ethan pun menopang nya berjalan masuk menuju pintu lift berada. Sampai di lift, Leona langsung meletakkan jari nya ke fingerprint dan pintu lift terbuka, masuk lah mereka berdua kedalam sana.
Satu persatu lantai di lewati lift, dan sampai di angka 5p dimana di lantai itu, kamar Leona berada. Ethan masih dengan sabar mengantar Leona, dan dia ingin segera pulang. Sesekali Ethan juga menggigil tetapi mencoba a bersikap biasa saja dan terlihat kuat di depan Leona. Meskipun dia benar-benar kedinginan. setengah mati.
Pintu lift terbuka dan langsung di hadaokan di sebuah ruangan yang luas. Ethan sada bahwa ruangan itu benar-benar sangat mewah. "Masuklah.. " Ucap Leona. "Maaf jika sedikit berantakan. " Lanjut nya.
Ethan mendudukkan Leona di sofa. Tetapi Leona menolak dan dia akan ke atas dimana kamar nya berada. Dia sangat kedinginan sekali dan ingin mandi air hangat. "Kau tetaplah disini, pakaian untukmu akan segera di antar, dan kau bisa menggunakan kamar tamu untuk mandi... Mandi lah air hangat supaya tubuhmu kembali normal.. "
"Tidak... aku harus pulang.. " Ucap Ethan.
"Jangan menolak, kau akan sakit nanti, itu kamar nya, masuk dan mandi lah, nanti pakaian mu akan di letakkan disana.. Jangan sungkan, kau jangan menolak pertolongan ku, anggap saja ini balasan dariku untukmu yang tadi sudah menyelamatkan ku"
Ethan terdiam menatap Leona. Dia menarik napasnya. " Baiklah.. " Guamam nya.
"Di dalam sangat lengkap, ada handuk juga, pergilah, aku bisa ke kamar sendiri.. "
Ethan pun akhirnya pergi ke kamar yang di tunjukkan oleh Leona. Setelah memastikan Ethan masuk, Leona berdiri dan bergegas ke dapur, dia membuat minuman untuk Ethan dan mengambil sebutir obat lalu memasukkan ke dalam cangkir minuman itu.