BACA NYA PELAN-PELAN, MAACIHH.
Su Luxie memutuskan untuk bunuh diri menggantung lehernya dengan sebuah selendang setelah sang tunangan mengakhiri hubungan mereka dan lebih memilih untuk bersama sepupunya, Su Manman.
Setelah kematian nya, dokter yang bodoh dan juga jelek sepertinya itu hidup kembali dan berubah 100% dari dirinya yang sebelumnya.
Rupanya ada sebuah jiwa yang berasal dari abad 22 masuk kedalam tubuh Su Luxie akibat mengalami kecelaan pesawat.
Apa saja yang bisa dilakukan oleh jiwa baru itu? Apakah dia akan membalas dendam atas perbuatan Su Manman yang sudah merebut tunangannya?
"Aku adalah Medical Spirit, apapun bisa ku lakukan dengan kemampuan ku ini!"
"Menjadi kaya adalah target utamaku. Bersiap-siap lah menghadapi dokter hantu ini."
Yuk baca ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
...episode 18...
...pergi ke istana kekaisaran pt 3...
...****************...
"Keluarga kekaisaran adalah sebuah keluarga yang sangat bersejarah. Mereka sangat dihormati karena memiliki pemikiran yang bijak dan belas kasih terhadap rakyat mereka. Aku pribadi sebagai manusia dari abad 22 cukup menghormati sosok kaisar ini."
"Tapi pihak lain dari kekaisaranlah yang membuat keselamatan ku terancam. Aku harus berhati-hati pada mereka"
Benak Su Luxie melangkahkan kaki menuju sebuah bangunan megah dengan pilar pilar giok yang sedang bersejejer dengan rapi. Bak sebuah istana yang berada didunia fantasi, istana itu terlihat sangat indah dan memukau mata.
Jujur saja, ini adalah pengalaman yang begitu indah bagi Su Luxie.
Dengan ditemani oleh dua orang prajurit, Su Luxie dan Merlyn berjalan menuju sebuah koridor panjang seolah tanpa ujung. Mereka terus berjalan dan berjalan sampai menemukan sebuah pintu megah yang sedikit terbuka sehingga timbul cahaya-cahaya keemasan yang mengintip dicelah-celah pintu tersebut.
Disana memiliki dua orang penjaga dengan kemampuan yang bahkan sangat tinggi. Su Luxie bisa merasakan jika bulu kuduknya sedang berdiri karena berdekatan dengan kedua penjaga itu.
Salah satu penjaga yang mengawal Su Luxie dan Merlyn perlahan maju dan berbisik sesuatu pada penjaga kaisar.
Penjaga kaisar hanya mengangguk dan kemudian membuka pintu untuk mempersilahkan Su Luxie dan Merlyn masuk kedalam sana.
Jujur saja, keadaan berubah menjadi awkward karena penampilan Su Luxie dan Merlyn yang sedang mengenakan jubah hitam dan juga topeng berbentuk wajah kelinci.
Namun mereka tidak mau memikirkan hal itu, mereka masuk kedalam ruangan dan mendapati jika pintu kembali ditutup oleh kedua penjaga itu.
Su Luxie menyapu semua pemandangan dengan kedua netranya. Dia bisa melihat dengan jelas sebuah pemandangan yang begitu luas dipenuhi interior mewah ala kerajaan yang kaya raya. Dia berpikir ini sangat mirip dengan sebuah bangunan istana yang menjadi museum di abad 22.
Sedangkan Merlyn, seperti biasa, berdiri tanpa emosi dan terus mengikuti langkah Su Luxie seperti layaknya sebuah bayangan.
Dari arah samping, terdengar derap langkah kaki yang sedang mendekat kearah Su Luxie sehingga membuat kedua orang wanita itu menjadi waspada dengan mundur perlahan-lahan kebelakang.
Su Luxie melihat seorang pria paruh baya berpakaian kasim sedang mendekat kearah mereka. Kasim itu tersenyum ramah dan kemudian menyapa keduanya.
"Maaf telah membuat tuan-tuan menunggu, saya kasim setia kaisar, senang bisa bertemu dengan kalian." Sapanya dengan hangat sambil menunduk sedikit sehingga terlihat seperti udang rebus.
"?!"
"Kami wanita." Jawab Su Luxie blak-blakan tanpa ingin membohongi pria paruh baya didepannya.
"Aku tidak bisa meniru suara laki-laki. lagipula suara Su Luxie sangat peminim, berbeda dengan Merlyn yang memiliki suara yang maskulin." Batinnya.
"Wa-wanita? Ah... saya telah membuat kesalahan, maafkan saya." Kasim itu terlihat cukup terkejut setelah mengetahui jika kedua orang itu adalah seorang wanita.
"Aku ingin bertanya, bagaimana kau bisa setenang ini melihat dua orang asing yang memaksa untuk menerobos kedalam istana kaisar mu? Bisakah kau jelaskan, kepadaku?" Tanya Su Luxie.
"...Visual mu sudah tersebar diseluruh wilayah kekaisaran Xiao. Berjubah hitam dan juga menggunakan bertopeng wajah kelinci. Aku sangat yakin, jika didepanku adalah seorang Medicinal yang cukup membuat kaisar kewalahan akhir-akhir ini." Jelas kasim itu dengan terkekeh sambil menyisir janggungnya dengan Jari-jemari nya.
"?!"
"!!"
Merlyn menatap Su Luxie dengan khawatir. Bagaiaman bisa visual dari Medicinal spirit bisa diketahui oleh orang-orang?! Sejauh ini dirinya selalu berhati-hati dan tidak meninggalkan sedikitpun kecurigaan untuk publik.
Sementara, Su Luxie, dirinya malah bersikap santai seolah sudah mengetahui hal tersebut.
"Antar aku pada kaisar, kita tidak boleh membuat kaisar menunggu cukup lama." Ujarnya.
"Baik, nona."
Kasim setia itu dengan senang hati memandu Su Luxie menuju keruangan kaisar. saat itu terjadi Merlyn masih diam dibelakang sambil bergelut dengan pikirannya.
"Apakah aku kurang tegas dalam penjagaan, nona? Bagai-Bagaiaman visual nona sebagai Medicinal Spirit bisa tersebar? Anjing mana yang berani berbuat seperti itu?! Akan aku habisi bajingan-bajingan itu!" Benak Merlyn kesal dengan amarahnya.
Dia menggenggam erat jari-jemarinya seolah dia sedang meremas seorang pengkhianat itu dengan tangannya sendiri hingga berkeping-keping. Jika dipikir-pikir, hal itu cukup sepele karena tidak akan berdampak terlalu buruk untuk Su Luxie.
Tapi tidak bagi, Merlyn. Dia berpikir jika visual Su Luxie sebagai Medicinal Spirit tersebar maka akan banyak yang akan memanfaatkan itu untuk menjatuhkan Su Luxie. Entah dari segi peniruan, pencemaran nama baik dan sebagainya.
Merlyn sudah jelas-jelas memikirkan itu semua.
Tetap dengan perasaan kesalnya dia mulai menyusul langkah Su Luxie menuju keruangan kaisar.
Sesampainya diruangan kaisar, lagi dan lagi Su Luxie dibuat terkejut dengan pemandangan disana. Disaat pemandangan ruangan luar yang begitu mewah, ain lagi dengan keadaan ruangan kaisar saat itu.
Keadaan ruangan itu terlihat sangat sederhana dengan furniture yang klasik. Tercium juga aroma dupa yang menyerbak di lubang hidung Su Luxie.
Disaat Su Luxie sedang sibuk melihat-lihat dibalik topengnya itu, kasim tadi justru maju untuk menghampiri pembatas ruangan yang terbabar luas di ruangan tersebut.
Perlahan-lahan sang kasim mulai menunduk dengan hormat sambil berkata, "Panjang umur kaisar, panjang umur," Ujarnya.
"Saya sudah datang membawa Medicinal Spirit bersama saya, kaisar." Lanjutnya.
.....Tidak ada jawaban. Namun beberapa detik berikutnya terdengar suara derap langkah yang seolah-olah sedang berlari menuju Su Luxie.
Su Luxie cukup terkejut melihat pemandangan yang terlalu tiba-tiba itu.
"K-kau, medicinal Spirit? A-apakah itu benar-benar kau?" Tanya kaisar dengan wajah sangat senang dan mata yang berkaca-kaca.
"?!"
Su Luxie terdiam sejenak. Dia lihat pemandangan kaisar yang acak kadul dan juga mata yang terlihat lelah. Dia sedikit merasakan rasa kasihan saat melihat keadaan kaisar itu.
"Apa kita bisa langsung melihatnya?" Ujar Su Luxie bertanya pada kaisar.
"Kasihan sekali dia. Aku harus memastikan, sebenarnya sakit apa putra mahkota sehingga koma dengan waktu yang lama?" Benaknya.
"...Tentu saja! Kau harus memeriksanya dengan cepat." Jawab kaisar dengan semangat dan kemudian dia maju untuk memandu Su Luxie menuju ke istana putra mahkota.
"Jalan menuju istana putraku ada disebelah sini, sebelah sini. Aku sangat hapal jalannya, aku sangat hapal. Setiap hari aku selalu berjalan-jalan disini, aku sangat menyukai tempat ini, putraku juga suka." Dia menceritakan segala hal dengan wajah yang gembira. Asalkan itu menyangkut tentang putranya dia akan tersenyum dengan lebar tanpa sebuah beban hidup.
Kasim dibelakangnya hanya bisa tertunduk dengan sedih. Tidak ada kata-kata yang bisa lolos dari bibirnya. Hatinya sangat pilu dan juga sakit saat melihat sang junjungan terlalu larut didalam pikiran.
"Sepertinya dia sedang stres." Benak Su Luxie.