"People come and go, but someone who is compatible and soul mates with you will stay"
Dengan atau tanpa persetujuanmu, waktu akan terus berjalan, sakit atau tidak, ayo selamatkan dirimu sendiri. Meski bukan Tania yang itu, aku harap menemukan Tania yang lain ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesurupan?
"Khael Ssi...", seru Joon Young mendekat, berlari kecil ketika menemukan presensi Khael di ruang tunggu, beserta beberapa wanita disekelilingnya.
"Mas Joon." seru Khael melambaikan tangannya.
"Gimana mas? Parah? Ngga kan mas?".
"Tidak terlalu parah, tapi dia butuh di rawat di rumah sakit, untuk dipantau lebih lagi. Begitu kata dokternya, karena untuk kasus Tania, bukan spesialisasi saya." Jelas Joon Young.
Rekan wanita yang bersama Khael sudah krasak krusuk.
"Iya bener, ini mas Joon Young, pacarnya Tania."
"Ah, annyeoghaseyo." Joon Young membungkukkan badannya menunjukkan rasa hormat pada orang yang bari dikenalnya.
"Ha-hai pak dokter." jawab mereka gagap.
"Khael Ssi, dia jatuhnya bagaimana? Hasil CT Scan dia memang gegar otak ringan."
"Aku juga ngga paham mas Joon, kejadiannya cepet banget. Kita semua lagi makan siang, happy-happy aja, dia juga sehat-sehat aja. Ahh tadi temen ngirimin CCTV mas. Mau liat?", tawar Khael.
"Oh iya."
Khael menunjukkan rekaman CCTV, Sambil mengarahkan ponselnya kepada Joon Young.
"Nggak ada yang aneh kan, tuh tuh tuh tuh dia jatuh sendiri. Apa dia kesurupan? ", serunya sedikit takut.
"Khael Ssi. Itu apa?"
"Apanya mas?", bingung Khael.
"Itu? That ahjumma brought something and then fall down." menunjuk ke titik yang dia maksud.
"Oh, itu saus cabe Mas." jawabnya pendek.
Akhirnya Joon Young mengerti, dan menghela nafas.
"Khael Ssi Apa kamu bisa bantu saya?".
"Bantu apa Mas?"
"Kira-kira Tania bisa cuti Berapa lama ya, kalau kondisinya seperti itu?".
"Ada yang serius ya Mas?", selidik Khael melihat Joon Young lebih serius dari sebelumnya.
"Iya Khael Ssi, sebenarnya Tania ada riwayat serangan panik. Dia phobia terhadap sesuatu yang kelihatan seperti darah, jadi hari ini dia jatuh karena paniknya, dia pernah trauma, jadi saus cabe itu, yang merah dan cair, terhambur, baginya semua itu darah."
Deg
Sungguh Khael dan yang lainnya sangat terkejut mengetahui faktanya. Mereka agak merasa bersalah juga ketika diam-diam menuding dalam hati bahwasanya Tania kesurupan.
"Mas Joon, saya usahain tanya bisa dapat cuti panjang. Atasan pasti ngizinin."
"Terima kasih banyak, Khael Ssi." senyum sumringah John Young.
"Kayaknya masalahnya udah selesai, Tania juga udah ditangani dengan baik. Jadi kita balik ke kantor lagi aja." saran Khael. " kita pamit balik dulu ya Mas Joon." serunya dan berbalik lalu melangkah, lalu ia juga menyadari tidak ada orang yang mengikutinya.
"Astaga...", seru Khael sambil menghempas nafasnya yang berat, ketika menyadari semua betina sahabatnya masih berada di dekat Joon Young.
"Dokter, dokter pacar Tania bener?".
"Ah, iya. Ada yang bisa saya bantu?".
"Mmm... aaa... mmm.. Boleh foto bareng nggak Dok?", frontal Nanda.
Khael kembali mendekati mereka dan frustasi melihat kelakuan teman-temannya, wanita -wanita di grupnya ini tidak ada yang jinak semuanya barbar yang paling Barbar malah sedang terbaring di brankar rumah sakit.
"Maaf ya Mas Joon, mereka-mereka ini memang Yah begitulah, Aku juga pusing ngadepinnya." keluh Khael.
" It's okay, Khael Ssi. Ayo Agassi kita berfoto."
"Wiihhh...Kel fotoin Kel, yang banyak, buat dikirimin ke Tania."
Khael pun pasrah menuruti keinginan teman-temannya, agar Secepatnya mereka kembali ke perusahaan. Dengan menahan malu dan kesal, ia mengambil banyak foto.
"Wahh... makasih ya dok."
"You're welcome."
Tania mengernyitkan dahinya, kenapa Joon Young sampai menguruskan cutinya? Separah itu kah gegar otak yang katanya ringan ini? Padahal ia tidak merasakan sakit apapun lagi.
Aneh.
.
.
.
Tbc ... 💜