Genevia Beauvais Albert, seorang wanita keturunan pengusaha ternama Eropa yang harus rela menikah dengan seorang pria demi sebuah bisnis.
Evan Sanders, seorang pengusaha ternama Amerika yang tengah mengembangkan bisnis di Eropa. Ia harus menikahi anak rekan bisnisnya untuk membuat bisnisnya semakin berkembang.
Mereka menjalani sebuah pernikahan tanpa cinta.
Genivee Beauvais Albert, adik kembar Genevia yang melanjutkan kuliahnya di Amerika bersama kekasihnya, Steven.
David Sanders, putra sulung Sanders yang merupakan kakak kandung Evan Sanders. Pria dengan kepribadian introvert yang menjadi pemilik perusahaan game terbesar dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENCINTAI
Semakin hari, Evan mulai berpikir tentang perubahan sikap Genevia. Apa yang membuat istrinya begitu lembut, hangat, dan perhatian kepadanya.
Padahal selama ini meski Genevia memang memiliki sifat-sifat itu, namun ia mengakui tidak sedetail ini. Seperti ada sesuatu yang membuat istrinya itu berubah sikap kepadanya.
Di kantor Evan sibuk dengan pekerjaannya, namun kadang pikiran tentang Genevia terlintas di otaknya dan menggangu fokusnya dalam bekerja.
Tak tahan dengan pikiran yang saling berkecamuk, Evan memanggil sekretarisnya yang seorang wanita untuk masuk ke ruangannya.
“Maaf Tuan, apa yang Tuan perlukan?” tanya dengan menunduk sopan.
Evan berpikir sejenak, kemudian menatap sekretarisnya itu.
“Apa kau tahu jika seorang wanita tiba-tiba berubah perhatian, bersikaap manis, dan lembut kepada seorang pria, apa yang membuatnya seperti itu?”
Seperti kebiasaannya Evan tidak suka basa basi. Ia langsung menanyakan apa yang ia ingin ketahui jawabannya.
Sekertaris wanita yang mendengar pertanyaan dari atasannya merasa sedikit heran dan penasaran. Namun ia tak berhak kepo, ia hanya akan menjawab apa yang atasannya ingin ketahui.
“Maaf Tuan, berdasarkan pengalaman saya yang membuat seorang wanita bersikap seperti itu kemungkinan karena wanita itu mulai memiliki rasa kepada pria itu Tuan.” Ujarnya menjawab pertanyaan Evan.
Setelah mendapatkan jawaban, Evan meminta sekretarisnya itu untuk keluar dari ruangannya. Kini ia mulai memikirkan kemungkinan yang yang membuat Genevia berubah sikap kepadanya.
Selama ini ia tak pernah berurusan dengan seorang wanita, baginya sulit dan sia-sia untuk memahami seorang wanita.
Kini ia berpikir, apa Genevia saat ini mulai memiliki rasa kepadanya. Jika benar hal itu terjadi, sedini mungkin Evan harus menghentikannya.
Pernikahan mereka hanyalah untuk sementara, jadi tidak ada yang boleh melibatkan perasaan. Mungkin bisa saja itu terjadi, namun jika kedua pihak sepakat. Sedangkan dirinya sampai kapan pun tidak akan pernah memiliki perasaan seperti itu, yang biasa orang sebut dengan cinta.
Meski ia tidak bisa mencintai Genevia, bukan berarti ia akan tega kepada wanita yang menjadi istrinya itu. Ia juga tidak ingin melukai Genevia dengan membiarkan wanita itu mencintainya tanpa balasan.Karena dirinya tak akan pernah bisa membalas perasaan Genevia itu.
Setelah berpikir dengan matang, Evan memanggil asisten pribadinya melalui sambungan seluler. Mereka tampak bercakap cakap serius membicarakan sebuah rencana.
...🥀🥀🥀...
Sepulangnya Evan dari kantor, disambut hangat oleh Genevia dan berlanjut sampai mereka makan malam. Saat mereka telah di tempat tidur bersiap untuk mengistirahatkan tubuh, Evan mengajak Genevia untuk berbicara.
Dan hal itu membuat Genevia merasa senang, tidak bisanya suami dinginnya yang irit bicara mengajaknya untuk berbicara.
“Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu, mungkin terlalu sensitif” ujar Evan mengatakan maksudnya.
“Aku tidak keberatan apapun yang akan kau tanyakan Van” Jawab Genevia tersenyum lembut.
Evan menarik nafasnya pelan, “Apa semua perubahan sikapmu kepadaku selama ini karena kau memiliki rasa kepadaku” tanya Evan pada intinya.
Genevia yang mendengarnya sedikit terkejut jika Evan menanyakan tentang perasaanya dengan begitu jelas. Namun tidak masalah, mungkin ini saatnya Evan tahu bagaiman perasaanya kepada suaminya.
“Iya, aku memang memiliki rasa kepadamu. Aku mencintaimu Van.” Ucap Genevia tak berani menatap Evan.
Ia teramat malu mengakui perasaanya.
Jawaban Genevia membuat Evan menghembuskan nafasnya berat, Dan hal itu terdengar jelas di pendengaran Genevia.
Membuat Genevia yang menunduk langsung mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang terjadi pada Evan. Dapat Genevia lihat dengan jelas ekspresi tidak nyaman yang Evan tunjukkan.
Seketika dadanya terasa sesak menyaksikan hal itu.
“Apa ada yang salah jika aku mencinta suamiku” tanya Genevia menanyakan respon Evan.
Evan yang ditanya Genevia, menoleh kepada istrinya itu.
“Aku tidak melarang mu untuk jatuh hati kepada suamimu. Tapi aku tidak ingin kau jatuh hati kepadaku, aku tidak ingin kau terluka.” Jelas Evan.
NEXT .......
