Gelang System Universum

Setelah berhasil memanjat keluar dari gua, Ferdy duduk bersandar di bawah pohon besar yang tumbuh di dekat mulut gua. Ia kelelahan, namun merasa segar kembali. Dengan tubuh yang baru disempurnakan oleh Gelang Universum, ia tahu bahwa hidupnya tak akan pernah sama lagi. Namun, di balik segala perubahan itu, ada satu pertanyaan yang terus berputar di benaknya: bagaimana cara menyembunyikan gelang yang kini menyatu dengan kulit dan daging tangannya?

Ia menatap pergelangan tangan kirinya, tempat gelang itu berada. Gelang tersebut bersinar samar, seolah berdenyut mengikuti aliran darahnya. Meskipun indah, keberadaan gelang itu berpotensi menimbulkan bahaya, terutama jika ada pihak yang ingin mengambilnya.

**Ferdy (dalam hati):** "Bagaimana aku bisa menjalani hidup seperti biasa dengan ini? Aku harus menemukan cara untuk menyembunyikannya. Mungkin aku bisa memakai sesuatu di atasnya... atau setidaknya membuatnya terlihat normal."

Ferdy bangkit dari tempatnya bersandar dan memutuskan untuk kembali ke basecamp. Ia harus memberi tahu teman-temannya dan memastikan mereka tidak khawatir. Namun, satu hal yang Ferdy sadari: ia tak bisa menceritakan seluruh kebenaran. Setidaknya, belum saatnya.

Tapi ferdy belum nyadari bahwa gelang system universe bisa mengeluarkan hologram, seperti berbicara dan mengetahui statistik pemilik dan meusuh atau gps seperti maps dll, mirip seperti game virtual pada umum.

Tapi karena ferdy belum mengetahui bahwa untuk memanggil system dengan menyebutkan kata system sudah cukup untuk membuka fitur yang ada di dalam gelang system universum. karena memanggil system pun bisa menggunakan suara ataupun batin sang pengguna. Panggilan syatem tersebut masih sementera pengguna bisa mengganti nama yang diinginkan supaya mudah.

saat ferdy sedang pergelang tangan kiri nya mencari- cari kemungkinan ada tombol atau sesuatu yang bisa membuka gelang tersebut, lama dia mencari sampai tak sengaja dia pun menyebut kata system.

*ferdy*"ya elah.... Dimana sih tombol atau apa lah gitu yang bisa membuka gelang system....!"

Muncul lah sebuah hologram yang membuat dirinya kaget, cahaya biru mirip hologram muncul di depan matanya nya.

dangan bertuliskan -> loading system data <- , ferdy berusaha untuk menyapu berkedip atau mengusap matanya tapi hologram itu tidak hilang.

Lalu muncul lah suara seperti suara cewe dari dalam pikirannya ataupun batinnya....

System universum sinkronisasi complete

check user condition within 10 seconds.

10...... 9........8......7......6......5.....4....3....2....1.

Check user condition completed, user status is 100% healthy and 100% stamina, all conditions are safe.

check system and user location...... system and user are in country ind, city C and mount met.

language synchronization around the user and system......... done, the user and system can use the language in the environment.

*system*" selamat datang kembali tuan.... Saya system universum, saya berada didalam tubuh tuan"

*ferdy*" haahhh... Kamu didalam tubuhku bagaimana bisa,..... Lah kenapa ini seperti game virtual.... Pasti ini semua kakek tua dan raja zan elysia itu. Astaga mereka kenapa ga bilang sih...."

*system* "benar tuan.... Tuan pencipta dan raja zan memprogram saya seperti ini bila digunkan oleh orang yang sudah terpilih..."

*ferdy*"ya ampun dech....... ohya apakah gelang ini bisa dibuka.... Aku takut keberadaanmu cepat diketahui orang.... Ohya apakah kamu memiliki nama?"

*system*" bisa tuan, tuan bisa membuat saya berubah bentuk seperti cincin kalung jam atau hal lainnya tetapi masih didalam tubuh tuan.... Dan nama saya tidak memiliki nama tuan..."

*Ferdy*" baiklah bisa kah kamu berubah menjadi tatto dan melingkar di lengan tangan supaya tidak terlihat orang banyak, dan nama kamu sisum aja ya hehehe.... Singkatan dari system universum....hahahah"

*System*" baik tuan segera dilaksanakan"

Lalu muncul tulisan Loading the system name data update changes to sisum and changes the shape of the bracelet into a circular tattoo on the user's arm.........complete.

setelah berbincang bincang sedikit dengan sisum(syatem), ferdy menyadari sesuatu yang mendekat pada dirinya, karena pendengaran dan mata nya sudah dipertajam oleh system, walaupun itu jauh.

Tapi setelah diperhatikan ternyata dengan detail baru lah sadar bahwa itu anggota relawan yang mencari nya, tapi dia belum tahu baha dirinya menghilang sudah 5 hari yang lalu dan dia hanya merasakan bahwa dirinya baru terjatuh semalam.

kembali ke basecamp : Pencarian Terakhir.

Di basecamp utama, suasana penuh ketegangan. Sudah lima hari berlalu sejak Ferdy menghilang, dan ini adalah hari terakhir pencarian sebelum pihak berwenang menghentikan upaya mereka. Tim penyelamat, relawan, serta teman-teman Ferdy semuanya berkumpul untuk merencanakan upaya pencarian akhir.

Gilang, yang memimpin tim pencarian, memantapkan dirinya di depan tenda utama.

**Gilang:** "Oke teman-teman, ini hari terakhir kita mencari Ferdy. Kita sudah menyisir sebagian besar area sekitar jalur pendakian, dan belum ada tanda-tanda keberadaan dia. Tapi kita tidak boleh menyerah. Aku yakin, Ferdy masih di luar sana. Kita akan bagi tim menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan menyisir arah sungai dan air terjun dan satu lagi akan kembali ke jalur utama pendakian dan cek lokasi punggungan atau tebing."

Ryan, Sukirman, Anto, Warto, dan Yoga, lima sahabat Ferdy yang datang dari kota setelah mendengar kabar menghilangnya Ferdy, berdiri di dekat Gilang. Wajah mereka tegang, namun penuh harap.

**Ryan:** "Kita semua kenal Ferdy, dia kuat. Aku yakin dia masih hidup di luar sana. Kita harus menemukannya."

Di sisi lain basecamp, keluarga Ferdy duduk dengan hati yang penuh kecemasan.

Sudah empat hari mereka menunggu di basecamp, berharap kabar baik. Syahida, anak semata wayang Ferdy, terus-menerus bertanya kepada nenek dan pamannya.

**Syahida:** (dengan mata polos) "Nenek, kapan Ayah pulang? Aku ingin bertemu Ayah..."

Nenek Ferdy hanya bisa menahan air matanya, berusaha tersenyum meski hatinya dipenuhi kekhawatiran.

**Nenek Ferdy:** (lembut) "Sabar ya, nak. Ayah sedang dicari oleh teman-temannya. Ayah pasti pulang, kamu berdoa saja, ya."

**Syahida:** "Aku sudah berdoa tiap malam, Nek. Aku rindu Ayah. Aku ingin main sama Ayah lagi."

Pamannya, yang duduk di dekat mereka, mencoba menenangkan suasana.

Namun, tak ada satu pun dari mereka yang bisa menyembunyikan kegelisahan mereka.

Mereka tahu, semakin lama pencarian berlangsung, semakin kecil kemungkinan Ferdy ditemukan dalam keadaan hidup.

Sementara itu, suasana di basecamp semakin sibuk. Tim-tim penyelamat dan relawan saling berkoordinasi dengan radio HT, memantau setiap perkembangan.

Di sebuah tenda, Pak Manto dan anggota Basarnas lainnya memantau posisi para pencari dengan seksama.

**Pak Manto:** (melalui HT) "Posisi tim 1 sudah mencapai titik A. Bagaimana dengan tim 2? Apakah sudah mendekati gua?"

**Tim 2:** "Tim 2 sedang mendekati area air terjun dan tebing, belum ada tanda-tanda visual. Akan laporkan lagi dalam beberapa menit."

Tak jauh dari tenda Basarnas, mobil logistik baru saja tiba, membawa suplai makanan dan peralatan tambahan untuk para pencari.

Ambulans juga sudah bersiap di lokasi, berjaga-jaga jika ada kemungkinan Ferdy ditemukan dalam keadaan darurat.

Beberapa staf dari Dinas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan cabang Kota C turut berkoordinasi dengan perangkat desa setempat.

Misi pencarian Ferdy menjadi pusat perhatian.

Bukan hanya relawan dan tim penyelamat, tetapi juga masyarakat sekitar yang mulai ikut membantu. Gunung ini mungkin telah menyimpan Ferdy dalam kegelapannya, namun harapan untuk menemukannya masih terus menyala.

------------