Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Para pelayan yang melihat pemandangan seperti itu pun langsung bubar menuju majikan masing-masing untuk memberikan informasi, selir agung dan selir kehormatan yang mendengar informasi itu langsung tertawa dengan puas, wajahnya menunjukan kemenangan. Sementara permaisuri sangat kesal dan merutuki kebodohan para selir putra mahkota.
"Benar-benar bodoh, apa yang di pikirkan selir sialan itu? Aku harus segera bertindak dan mendisiplin kan mereka agar tak mengganggu rencanaku" rutuk permaisuri geram.
Sedangkan pangeran kedua dan pangeran ketiga yang menyaksikan kejadian itu tersenyum menyeringai, puas melihat kecerdikan dan ketangguhan istri mereka masing-masing.
"Apa kau sudah puas? Hmmm" tanya pangeran kedua pada Ai Li
"Tentu saja, apa kau tidak lihat bagaimana wajah selir itu berubah jadi b**i jelek hahaha.." jawab Ai Li
"Dasar gadis nakal" pangeran kedua pun mengacak rambut Ai Li membuat si empunya mengerucutkan bibirnya. Sedangkan An Xia dan pangeran ketiga hanya memutar bola mata nya malas.
"Minggu depan akan dilaksanakan kontes ketangkasan untuk nona bangsawan dan juga para putri kekaisaran, apa kalian akan mengikuti nya?" tanya pangeran ketiga
"Tentu, dan kita akan membuat pertunjukan bagus nanti" jawab An Xia sambil tertawa iblis
"Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita pergi makan siang? Perut ku sudah lapar" ucap pangeran kedua
"Baiklah, ayo kita pergi makan" jawab An Xia sambil menggandeng tangan pangeran ketiga hingga membuat wajahnya memerah karena malu
"Suamiku, apa kau sakit? Kenapa wajah mu merah seperti itu?" tanya An Xia dengan bodohnya sambil menyentuh dahi pangeran ketiga
"Tapi tidak demam" gumam An Xia lagi.
sedangkan Ai Li dan pangeran kedua hanya menepuk dahi mereka melihat kelakuan An Xia
Jun Jiya yang di permalukan oleh Ai Li dan juga An Xia mengamuk di paviliun nya, membanting semua vas bunga yang ada dan juga melukai para pelayan nya, matanya memerah menyiratkan amarah yang memuncak
"Dasar gadis sialan itu, berani sekali mereka menghinaku, lihat saja nanti, akan ku buat mereka malu" ucap Jun Jiya penuh dendam
Sementara putra mahkota di ruang kerjanya sedang memegang pelipis nya memikirkan kelakuan selir nya yang membuat nya malu, dia pun memanggil kasim nya dan langsung memberikan perintah
"Katakan pada selir Jun Jiya, dia di hukum tidak boleh keluar dari kediamannya selama 1 bulan" ucap putra mahkota tegas
Kasim pun langsung menyampaikannya pada selir Jun Jiya, hingga membuat selir Jun Jiya menggertakan giginya menahan marah.
Sedangkan selir yang lain yang mendengar hal itu merasa senang dan mulai membuat rencana cantik di otak kecil mereka untuk bisa mendapatkan perhatian putra mahkota.
Jamuan makan malam pun di mulai, seluruh anggota kekaisaran sudah duduk dengan tenang di kursi mereka masing-masing, tiba-tiba selir Xiao Na memecah keheningan
"Putri Ai Li, putri An Xia, kenapa kalian menggunakan cadar di meja makan?" tanyanya sambil tersenyum sinis.
"Karena ingin" jawab Ai Li singkat
"Bukankah tidak sopan menggunakan cadar di meja makan?" sindir selir Sun Liya
"Benarkah itu yang mulia?" tanya An Xia pada kaisar, sedangkan kaisar hanya berdehem
"Aku hanya takut kalian akan kehilangan napsu makan setelah melihat wajah kami" jawab Ai Li
"Tentu saja tidak begitu putri Ai Li, seburuk apa pun wajah kalian, kalian tetap anggota kekaisaran" sindir Xiao Na dengan lembut
"Baiklah, kami akan membuka cadar nya" ucap Ai Li sambil melirik ke arah An Xia.
Ai Li dan An xia pun membuka cadar mereka, wajah cantik mereka pun akhirnya di ketahui seluruh anggota kekaisaran, wajah yang cantik dan lembut, mata yang lentik, hidung mancung dan bibir tipis semerah cerry.
Sontak semua yang ada di meja makan pun melongo dan menjatuhkan rahang mereka, apa nya yang buruk rupa? Wajah mereka benar-benar cantik seperti dewi, bahkan para selir putra mahkota yang di sebut-sebut sebagai gadis cantik pun tidak memiliki 10% dari kecantikan mereka
"Apa kalian masih memiliki napsu makan setelah melihat wajah buruk rupa kami?" tanya Ai Li
Kaisar pun berdehem dan berucap
"Putri Ai Li dan putri An Xia benar-benar cantik, baiklah mari kita mulai perjamuan makan nya"
Semua orang pun langsung melahap makanan di meja dengan raut wajah yang berbeda-beda, Ai Li dan An Xia dengan wajah yang penuh kemenangan, sedangkan para selir putra mahkota dengan wajah yang geram.
Putra mahkota juga menyesali tindakan nya yang dulu pernah memutuskan pertunangan nya dengan Ai Li, ternyata Ai Li tidak lah buruk rupa, melainkan sangat-sangat cantik seperti dewi.
"Heh, apa pun yang terjadi, aku akan mengambil kembali putri Ai Li dari pangeran kedua" tekad putra mahkota dalam hati sambil melirik Ai Li. Ai Li yang bisa mendengar suara hati putra mahkota pun tersenyum smirk, sambil memutar cangkir nya
"Dasar putra mahkota b******k, setelah melihat kecantikan ku baru dia menyesal, tapi ini bagus, aku bisa membuat dia jatuh sejatuh jatuhnya, dan membuat nya memusuhi permaisuri" gumam Ai Li dalam hati
Jamuan makan pun selesai, pangeran kedua langsung menggandeng tangan Ai Li, dan mengajak nya kembali ke paviliun mereka, putra mahkota yang melihat kejadian itu menggeram marah, matanya berkilat penuh kelicikan.
"Lihat saja pangeran kedua, aku akan merebut kembali putri Ai Li bagai mana pun cara nya" desis putra mahkota