NovelToon NovelToon
MINE

MINE

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mae_jer

Ainsley adalah anak kuliahan yang punya kerja sampingan di cafe. Hidupnya standar. Tidak miskin juga tidak kaya, namun ia punya saudara tiri yang suka membuatnya kesal.

Suatu hari ia hampir di tabrak oleh Austin Hugo, pria beringas yang tampan juga pemilik suatu perusahaan besar yang sering di juluki iblis di dunia bisnis.

Pertemuan mereka tidak menyenangkan bagi Ainsley. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah gadis yang dijodohkan dengan Austin dua puluh tahun silam. Lebih parahnya lagi Austin tiba-tiba datang dan menagih janji itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Di ruang depan, mereka melewati sebuah cermin besar. Ainsley melirik bayangannya dan kaget sendiri melihat penampilannya yang kusut. Memangnya apa yang ia lakukan sampai penampilannya cepat sekali berubah. Padahal mereka bahkan belum sampai sehari keluar dari rumah. Ralat, hotel.

"Kenapa kau tidak bilang tadi kalau gayaku kusut begini?" celoteh Ainsley yang kini duduk di sebuah sofa besar ruangan tengah sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

Austin terkekeh. Ia memberikan segelas air yang di ambilnya dari dapur tadi ke Ainsley. Gadis itu mengambil dan meminumnya sambil terus menatap Austin yang sekarang duduk di depannya.

"Kau tetap cantik di mataku." kata pria itu. Tangannya lalu terangkat merapikan rambut Ainsley.

Ainsley mendengus pelan. Ciri-ciri pria playboy di matanya yah seperti Austin ini.

"Berapa banyak wanita yang sudah kau rayu?" entah kenapa pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Ia ingin tahu.

Austin menghentikan kegiatannya dan menatap sang istri.

"Aku tidak pernah merayu wanita lain selain dirimu." sahut pria itu. Memang itu kenyataannya. Selama ini Austin terlalu sibuk dengan pekerjaan. Tidak ada waktu merayu perempuan. Malah dia yang sering didatangi oleh para wanita. Namun ia tidak tertarik.

"Harusnya kau senang aku memilihmu di antara semua wanita." kata Austin lagi.

Ainsley mencebik.

"Aku akan lebih senang kalau kau tidak memilihku." balasnya. Lagi-lagi Austin terkekeh.

"Kau akan sadar nanti kalau aku adalah pria yang tepat untukmu Ainsley."

Ainsley tidak lagi membalas perkataan lelaki itu. Ia capek. Austin tidak akan pernah mengalah berdebat dengannya. Pria itu selalu punya banyak cara untuk membuatnya terdiam tidak berkutik. Ainsley lalu berdiri.

"Di mana kamarku?" tanyanya menatap Austin.

"Bukan kamarku, tapi kamar kita sayang." ralat Austin. Ainsley berdecak pelan. Haruskah ia meminta Austin mengijinkannya tidur di kamar terpisah sampai ia siap menerima status mereka sekarang? Apakah Austin akan setuju dengan pendapatnya?

"Kau tahu aku masih kuliah bukan?" ia mencoba mencari alasan. Austin bersedekap dada menunggunya bicara lagi.

"T..terkadang aku butuh sendiri untuk fokus pada tugas-tugas kampusku." tambah Ainsley.

"Aku bisa menyiapkan tempat belajarmu saat kau mau sendiri."

"Aku tidak mau merepotkanmu."

"Aku sama sekali tidak merasa di repotkan."

Ainsley membuang nafas lelah. Ok dia menyerah. Ingin sekali ia menjambak rambut Austin tapi tidak bisa. Ia takut aksinya hanya akan berakhir dengan lelaki itu menciumnya lagi. Tidak, ia tidak mau.

"Sudahlah, aku lelah berdebat denganmu." katanya akhirnya. Austin tersenyum menang.

"Ayo ku antar ke kamar kita." ujar lelaki itu seraya bangkit dari sofa.

\*\*\*

Ainsley mengikuti Austin menuju kamar yang terletak di lantai atas. Di atas hanya ada satu kamar tidur. Kamar itu menghadap kebun belakang rumah. Menambah nuansa perkebunan rumah yang nyaman. Pemandangan dari balkon kamar terasa sejuk dan menyenangkan. Apalagi di sore hari menjelang malam ini.

Ainsley mengamati sekeliling kamar. Kamar itu memiliki desain industrial dengan warna-warna yang netral yaitu gabungan dari warna hitam, putih, dan abu-abu.

Dindingnya terpampang lukisan abstrak yang sengaja dipasang dengan berantakan. Namun bagian yang lain disusun dengan sangat rapi. Sangat maskulin dan cocok untuk pria seperti Austin.

Ainsley merebahkan diri di kasur. Rasanya sangat empuk. Tempat tidurnya saja tidak seempuk ini. Memang benar kata orang, yang mahal memang beda. Ia hanya tidak menyangka bisa menikmati barang-barang mahal seperti ini.

"Sepertinya kau sangat menyukai kamar ini," celetuk Austin.

Ainsley langsung duduk dan menatap Austin.

"Barang-barangku masih di hotel." katanya baru mengingat barang-barangnya.

"Aku tahu. Aku sudah menyuruh Narrel mengambilnya. Tenang saja."

"Apa rumah ini ada pembantu?" tanya Ainsley lagi mengubah pembicaraan.

Setelah di pikir-pikir, sejak masuk rumah ini ia memang tidak melihat satu pun pembantu pun selain satpam yang berjaga digerbang depan. Tidak mungkin kan Austin sendiri yang membersihkan rumah sebesar ini. Pria sibuk seperti Austin tidak akan punya waktu untuk hal-hal seperti itu. Apalagi ia punya banyak uang. Gampang sekali baginya untuk mempekerjakan pembantu.

"Mereka hanya datang di jam-jam kerja. Setelah itu pulang. Sebentar nanti ada yang akan datang menyiapkan makan malam." jelas Austin. Ainsley mengangguk mengerti. Ternyata begitu.

"Kenapa mereka tidak tinggal disini saja? Bukankah rumah ini terlalu besar untuk kau tinggali sendirian?"

Austin menatap Ainsley. Gadis ini banyak tanya juga ternyata.

"Jangan terlalu banyak tanya. Lagipula sekarang ada kau, aku tidak akan merasa kesepian lagi." ucapnya. Giliran Ainsley yang terdiam.

"Aku mau tidur sebentar. Jangan ganggu aku." kata Ainsley, kembali merebahkan dirinya ke kasur. Austin tersenyum tipis menatap gadis itu.

"Ya sudah. Kalau kau butuh sesuatu, cari aku di ruangan kerjaku di sebelah." katanya. Ainsley menganggukkan kepala sambil menutup mata.

\*\*\*

Di ruang kerjanya, Narrel masih tidak menyangka Austin akhirnya menikah. Padahal dirinyalah yang paling banyak berhubungan dengan wanita. Sampai sekarang ia masih heran dan berpikir apa yang membuat bos sekaligus sahabatnya itu mau menikahi Ainsley. Sih gadis biasa-biasa saja itu.

Austin bahkan tidak marah sama sekali saat ditinggalkan sendirian oleh gadis itu di pesta kemarin. Padahal Austin tidak pernah terima jika direndahkan seperti itu.

Hari ini, Austin juga membatalkan rapat mereka demi istri barunya itu.

Bukannya dia membenci Ainsley, Narrel heran saja kekuatan apa yang di miliki gadis itu sampai-sampai sahabatnya yang tidak tersentuh itu bisa berubah drastis. Kali ini Narrel makin yakin kalau Austin mulai ada rasa pada Ainsley. Kalau tidak, mana mungkin Austin akan melakukan apapun demi gadis itu. Semogavsajs Ainsley akan membalas rasa cinta dari sahabatnya itu yang mulai tumbuh.

"Tuan Narrel," Narrel menghadap ke depan. Menatap asisten perempuannya yang berdiri di ambang pintu ruangannya.

"Ada apa?"

"Bagaimana dengan meeting besok? Di batalkan lagi?" tanya asisten wanita bernama Iren itu. Ini sudah yang ketiga kalinya Austin membatalkan meeting lewat Narrel. Jadi Iren sebagai penanggung jawab yang menghubungi klien harus memastikan.

"Tidak. Kau hubungi klien dan bilang meeting besok tetap jadi." kata Narrel tegas. Ia sudah memastikan pada Austin tadi.

"Baik." ucap Iren. Ia sudah bersiap-siap mau kembali namun terhenti karena suara Narrel.

"Iren,"

Iren berbalik.

"Iya, ada lagi?" tanyanya menatap Narrel.

"Aku akan mengirim alamat hotel padamu lalu kau ke sana ambil barang-barang milik istri baru Austin dan langsung antarkan ke rumahnya." jelas Narrel panjang lebar.

"Rumah tuan Austin?" tanya Iren biar lebih jelas. Narrel mengangguk.

"Baik. Kalau begitu saya permisi." ujarnya.

Narrel menyandarkan diri di kursi kerjanya lagi. Dari sekian karyawan kantor yang heboh mendengar pernikahan mendadak bos mereka, pria itu baru sadar hanya Iren yang biasa-biasa saja bahkan terkesan tidak peduli. Iren memang terkenal gadis robot di kantor mereka karena gayanya yang selalu datar seperti tidak ada jiwanya. Narrel merasa lucu sendiri tiap kali mengingat gaya bicara Iren, asisten yang sudah cukup lama bekerja dibawahnya itu.

Meski sangat kaku, Iren sudah punya pacar. Narrel jadi heran bagaimana caranya berkomunikasi dengan pacarnya. Apakah sekaku itu juga?

1
Helen Nirawan
bener2 bini gk tau diri , 😈😈
Helen Nirawan
klo gw jg laki ny , bodo amat , gw tgglin aj , kan py byk rmh , pindah aj k rmh yg laen , trus cuek aj ma bini gk tau diri , kesel gw , EGP
Helen Nirawan
itu lu sadar klo.dah merid , jd istri inget , jgn mikirin cowo laen , ngerti ? lu di sekolahin ampe kuliah blajar sopan santun gk ? yg sopan ma suami , lu cinta ato engga , gk ada urusan , yg lu hrs tau , sopan ma suami , and jgn lembek ma cowo2 ( alfa) ,yg tegas jd org , inget lu bini org
Shifa Burhan
contoh novel munafik dan murahan adalah
melaknat pelakor tapi malah begitu membela pebinor bahkan pebinor melecehkan istri orang dan membuat rumah tangga orang salah paham dan nyaris hancur tetap saja pebinor dibela dan diperlakukan sangat2 lembut (ini contoh pemikiran wanita murahan

dan novel mu adalah cerminan pola pikirmu dan karakter mu
Melizz
tanda-tanda Ain mulai terpesona sama suami sendiri/Curse//Smirk/
Serenarara
Kamu belum benar2 mengenal istrimu anak mudaa... /Proud/
trianti
Luar biasa
Dyah Oktina
ngak sopan ya panggil yg lebih tua ..apa lagi p suami.. dgn nama doang
Dyah Oktina
ih ngak sopan banget deh ainsley sama p su
Dyah Oktina
kamu kok jahat banget sama suami sendiri..walau ngak cinta...apa lagi dah kasih uang biaya berobat papamu yg sangat banyak.. emang ngak ada niat berterima kasih gitu
Dyah Oktina
kok jd dambi sih thor... 🤭😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
wah...itu mah sama aja beli jantung.. sama hidup enak tanpa kerja d luar negri
Dyah Oktina
wah...itu mah sama aja beli jantung..
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
ya ngak mungkin lah neng... 15m loh ini.. ngumpulin 15jt aja susah.. 🤭🫣😅
Diana Resnawati
Luar biasa
Diana Resnawati
mampir thor
Sri Lestari
Luar biasa
Virgo Girl
Ina ini orang suruhan Clara kah?
Virgo Girl
Lo oadti nyesel Rumi klo tau faktanya 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!