NovelToon NovelToon
Menjadi Madu Sahabatku

Menjadi Madu Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:643.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom like !!!

Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰

Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.

Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.

Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.

Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?

Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?

Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !

Follow IG Author ayu.andila 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18. Pria asing

Viola yang sudah mulai tidak terlihat benar-benar membuat Raja khawatir, tanpa memperdulikan apapun lagi dia langsung meloncat dari atas balkon dan berlari menuju ke arah pantai.

Sementara Viola yang sudah tenggelam hanya bisa pasrah jika memang kematian sudah menjemputnya, dia berusaha untuk naik kepermukaan tetapi tubuhnya malah semakin tenggelam terbawa arus lautan yang sangat kencang.

"Tuhan, jika memang kematianku sudah datang. Aku mohon kabulkan do'a terakhirku ini, sembuhkanlah adikku dan buatlah dia hidup dalam kebahagiaan selamanya." Dengan mata terpejam Viola sudah mengikhlaskan jika memang hidupnya hanya sampai saat ini saja.

Namun, dalam kepasrahan itu dia mendengar suara seseorang yang terus memanggil namanya. Viola bergegas membuka mata dna berusaha sekuat mungkin untuk berenang ke permukaan walaupun hasilnya tidak ada sama sekali.

Sementara Raja berusaha keras untuk menyelam ke dalam lautan dan menyelamatkan nyawa Viola, dia sudah melihat tubuh wanita itu dan berusaha untuk segera meraihnya.

Tangan Raja mencengkram erat pinggang Viola dan menarik wanita itu kepermukaan, sementara Viola yang merasa terkejut langsung memeluk tubuh Raja yang sedang berusaha untuk mengeluarkan tubuh mereka berdua dari dalam lautan.

"hah, hah, hah. Ya Tuhan, ternyata aku masih hidup!" ucap Viola saat sudah menyembulkan kepalanya dipermukaan air, dia merasa sangat senang karna masih bisa bertahan hidup saat ini.

Raja yang baru muncul kepermukaan menghirup napas dengan menggebu-gebu, hampir saja dia berada didunia lain karna menolong Viola.

"waah, ternyata di tengah lautan itu indah sekali ya," Viola masih sempat-sempatnya mengagumi apa yang sedang dia lihat saat ini, sepertinya dia tidak sadar kalau nyawanya masih berada diujung tanduk.

Raja yang mendengar ucapan Viola merasa sangat emosi, dia lalu melepaskan cengkraman tangannya dipinggang wanita itu membuat Viola kembali tenggelam.

"hah, Ra-ja. Hah, to-long," Viola berusaha untuk meraih tubuh Raja tetapi Raja berusaha menghindar dan tertawa saat melihat wanita itu tenggelam.

Setelah melihat Viola lemas, Raja kembali menariknya dan membawa wanita itu ke pinggir pantai. Setelah santai, Raja merebahkan tubuhnya di atas pasir putih karna merasa lelah dengan apa yang baru saja dia lakukan.

"dasar wanita pembawa sial! awas saja kau ya jika membuatku repot lagi," ketus Raja dengan napas yang memburu, dia lalu beralih melihat kearah Viola karna tidak mendengar suara wanita itu.

"hey, apa yang terjadi padamu?" tanya Raja, dia bangkit lalu menggoyang tubuh Viola yang hanya diam dengan mata terpejam.

"awas saja jika kau mengerjaiku, aku akan kembali menenggelamkan mu di sana!" sambung Raja lagi sembari menggoyang tubuh Viola, tetapi wanita itu tetap diam membuat Raja kembali khawatir.

"Ck, kau memang benar-benar wanita merepotkan!" Raja menggendong Viola ala bridal style dan membawanya kembali ke dalam Vila.

Setelah merebahkan tubuh Viola di atas ranjang, Raja bergegas untuk menelpon Dokter agar memeriksa kondisi wanita itu. Dia merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya.

"bagaimana dengan pakaiannya?" Raja memperhatikan seluruh pakaian Viola yang basah kuyup, sama seperti pakaiannya sendiri.

Raja lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu, lalu dia kembali menemui Viola saat sudah memakai pakaian baru.

"apa aku panggil Bik Lina aja ya," gumam Raja, dia ingin memanggil wanita yang selama ini menjaga Vila milik keluarganya. Namun, saat dia sedang asyik berpikir. Tiba-tiba, pintu kamar mereka diketuk oleh seseorang yang langsung dibuka olehnya.

"Dokternya sudah datang, Tuan," ucap Bik Lina sembari mempersilahkan seorang Dokter masuk ke dalam kamar.

Dokter wanita dan Bik Lina bergegas untuk membuka pakaian Viola agar wanita itu tidak merasa kedinginan, sementara Raja yang masih berada diruangan itu langsung balik badan dengan wajah memerah.

"kenapa kalian membuka bajunya dihadapanku?" ketus Raja, dia merasa terkejut saat melihat penampilan Viola yang hanya memakai bra saja.

Sementara Dokter dan Bik Lina melihat kearah Raja dengan bingung, mereka saling pandang karna merasa heran dengan reaksi Raja yang seperti itu.

"Sudahlah, cepat kalian ganti pakaiannya. Dan panggil aku kalau sudah selesai!" Raja memilih untuk keluar dari kamar itu karna benar-benar merasa malu dan gugup sedangkan Bik Lina dan Dokter segera mengganti pakaian Viola dengan yang baru.

Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya ganti-mengganti sudah selesai. Saatnya Dokter memeriksa kondisi Viola dengan didampingin oleh Raja.

"Nyonya Viola hanya merasa syok dan lemas, Tuan. Jika Nyonya sudah istirahat pasti keadaannya akan membaik," jelas Dokter itu, Raja hanya menganggukkan kepalanya untuk menanggapi apa yang dijelaskan oleh Dokter.

Kemudian Dokter itu memberikan vitamin dan berbagai obat lainnya untuk jaga-jaga apabila nantinya Viola mengalami demam dan gejala flu.

Setelah semua pemeriksaan selesai, Dokter itu segera pergi dari Vila Raja. Sementara Raja sendiri masih berada dikamar Viola sembari menemani gadis itu yang belum juga sadar.

****

Tidak terasa, waktu sudah berlalu dengan sangat cepat. Matahari sudah berganti dengan bulan dan bintang yang menyinari langit malam, terlihat Viola mulai mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan sinar lampu yang ada di atasnya.

"di mana ini?" gumam Viola saat ada sesuatu yang dingin mendarat dikeningnya, dia segera membuka kedua matanya dan melihat ada wajah yang tidak asing di depan matanya.

Raja yang tengah sibuk mengompres kening Viola merasa kaget saat melihat Viola membuka mata, karna sangking terkejutnya dia tidak sadar kalau meletakkan handuk yang sudah dia basahi kemulut gadis itu.

"Uweek," Viola menyingkirkan handuk yang menempel dibibirnya membuat Raja sadar dan menjatuhkan handuk itu ke pangkuan Viola.

"apa kau mau memasukkan handuk itu ke dalam mulutku?" tanya Viola sembari mengusap-usap bibirnya yang terasa tidak enak, sementara Raja berlalu bangkit dan menjauh darinya.

"masih untung aku mau merawatmu, dasar wanita tidak tau terima kasih!" ketus Raja, sepertinya hanya umpatan saja yang keluar dari mulutnya untuk Viola.

"cih, terima kasih," walau dalam keadaan kesal sekalipun Viola tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasihnya, kemudian dia bangkit dan berjalan ke arah balkon.

"aku mau melihat ke sekitar Vila ya?" tanya Viola, matanya sedang fokus memperhatikan sebuah patung yang berkelap-kelip di bawah sana.

"tidak! aku tidak mau lagi repot karna ulahmu!" tolak Raja, dia tidak ingin kejadian siang tadi terulang kembali.

"tapikan aku gak main dilaut, boleh ya?" rayu Viola, dia sangat ingin pergi ketempat itu.

Raja menghela napas kasar. "Terserah! jika terjadi sesuatu padamu, maka aku tidak akan menolongmu walau kau mati sekalipun."

Viola mencebikkan bibirnya mendengar apa yang Raja katakan, dia lalu berlalu keluar Vila untuk melihat sesuatu yang menarik perhatiannya tadi. Sesampainya ditempat tujuan, Viola melihat sebuah patung wanita yang sangat indah dengan dihiasi berbagai macam lampu kerlap-kerlip.

Matanya membulat sempurna karna merasa terpukau dengan keindahan maha karya yang ada dihadapannya, sangkung fokusnya dia sampai tidak sadar kalau ada seorang lelaki yang mendekatinya.

"Patung itu adalah gambaran untuk dewi penjaga lautan ditempat ini."

Viola memutar tubuhnya ke arah belakang saat mendengar suara seseorang, "kalau patung itu adalah dewi, apa lelaki ini adalah dewanya?" Viola benar-benar merasa terpukau dengan ketampanan seorang pria yang sedang berdiri dihadapannya.

"apa saya boleh menemani anda?" tanya pria tersebut dengan senyum manis diwajahnya, Viola yang baru sadar dari lamunannya langsung menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan pria tersebut.

Dari kejauhan, Raja memperhatikan apa yang sedang Viola lakukan. Tiba-tiba, hatinya terasa panas saat melihat gadis itu tertawa riang bersama seorang pria.

"beraninya dia dekat-dekat dengan pria lain?"

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 🥰

1
Yuni Ngsih
Thoooor hebat ceritramu .....sehingga merasakan seperti kenyataan kejidian itu betul" menguras emosiku .....untuk si Danil satu kata Biadab karena harta ....😭😭😭👍👍👍💪💪💪
Zeeya Hissan
/Angry//Angry//Angry/
Ria yanti
sedih
Ridwan Hanif
terlalu lebay
Ayu Andila: gosah baca!
total 1 replies
Ridwan Hanif
wanita idiot
Fay
👍
Fay
lanjut
Fay
😀😀
Fay
😊
Fay
🙄
Fay
lanjut
Fay
👍
Fay
lanjut baca
Andri
kapok semua nya
Andri
barbahagialah lea sebelelum menangis
Andri
jangan ** paman nya raja
Andri
vio kenapa kamu lembek banget gregeten aq
Andri
raja tak bermahkota yo ngono iku egois
Andri
lanange kok aneh sih
TongTji Tea
ko kalo aku memakai sudut pandang alea.sakiit bangeet lo jadi Alea ini.Asliiik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!