NovelToon NovelToon
WANITA ITU IBU ANAKKU

WANITA ITU IBU ANAKKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Romansa-Tata susila / Percintaan Konglomerat
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Moena Elsa

Mutia Arini seorang ibu dengan satu putra tampan dan juga pengusaha bakery wanita tersukses. Kue premium buatannya telah membuat dirinya menjadi seorang pebisnis handal. Banyak cabang telah dibukanya di berbagai kota besar. Pelanggannya adalah golongan menengah ke atas. Di balik kesuksesannya ternyata ada sebuah rahasia besar yang disimpannya. Karena kejadian satu malam yang pernah dilaluinya, mengubah semua arah kehidupan yang dicitakan oleh seorang Mutia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Mutia terbiasa bangun sebelum adzan Subuh berkumandang. Hal ini pun terbawa juga di kehidupan asrama nya. Mutia membersihkan diri terlebih dahulu sebelum menunaikan kewajibannya yang dua rakaat tersebut. Tak lupa Mutia juga membangunkan Nadia. "Nad, ayo lekas bangun. Sudah pagi ni. Mumpung kamar mandi belum antri, buruan gih" Mutia menggelitik kaki Nadia yang menggantung di tepian tempat tidur atas. "Bentar lagi ah, lagi nanggung nih" Nadia dengan suara serak menjawab. Mutia tak berhenti di situ, dia malah menarik kaki Nadia supaya bangun. "Nad, aku sudah selesai nih. Keburu antri ntar" celetuk Mutia mengulangi ucapannya yang tadi.

Memang dalam ajaran agama Nadia, tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah seperti yang dilakukan Mutia. Karena sudah seminggu lebih mereka tinggal bersama, mereka mulai memahami kebiasaan masing-masing. Akhirnya dengan mata sedikit menyipit, Nadia terpaksa bangun. "Nih, sudah bangun nih" ucap Nadia duduk sambil mengucek mata nya. "He....he..." Mutia tertawa melihat Nadia. Nadia hendak meraih selimut kembali, tapi dengan cekatan selimut ditarik oleh Mutia. "Ayolah Mutia, masih dingin ini" Nadia memanyunkan bibirnya. Mutia sampai menggelengkan kepalanya, Nadia termasuk teman yang sulit untuk bangun pagi ternyata. Mutia tidak patah semangat. Dan dengan perjuangan akhirnya Nadia benar-benar terbangun.

Saat Nadia beranjak dan pergi ke kamar mandi, Mutia menunaikan kewajibannya dengan khusuk. Menunggu jam sarapan pagi, Mutia membaca kembali mata kuliah yang telah diajarkan minggu lalu. Demikian juga Nadia akhirnya ikut membaca juga. Tapi Nadia sibuk membaca novel online sambil rebahan. "Mutia ganti seragam yuk, abis itu sarapan" ajak Nadia. Di prodi mereka memang ada peraturan kalau semua mahasiswa wajib berseragam.

Mutia dan Nadia beranjak menuju meja makan besar asrama, para mahasiswa yang tinggal di asrama ternyata telah banyak yang datang di sana. Makan pagi sederhana yang disiapkan ibu asrama di lahap habis oleh Mutia dan Nadia. Mutia sangat bersyukur, dengan tinggal di asrama setidaknya Mutia tidak memikirkan biaya makan. Karena bagi penerima beasiswa, pihak kampus tidak membebani mereka dengan biaya sepeserpun.

"Heh, namamu siapa?" tanya seorang kakak senior. Mutia melirik papan nama berwarna kuning di dada kanannya, Devi. Cantik sekali kakak ini, batin Mutia. "Heh, ditanya malah diam saja. Punya mulut nggak?" bentaknya ke arah Mutia. "Saya kak???" Mutia menunjuk dirinya sendiri. "Siapa lagi?" lanjutnya mulai berkacak pinggang. Mulai belagu ni orang, pikir Nadia. "Apaan sih kak, nggak usah pakai kacak pinggang segala. Biasa aja kali" seru Nadia yang berada di samping Mutia. "Diem loe, nggak usah ikut-ikut" teriak Devi sang kakak senior. Mutia menyebutkan nama dengan lirih, "Mutia Arini kak, mahasisawa jurusan kebidanan".

Sampai saat ini Mutia belum tau kenapa hanya dia yang dirundung kakak seniornya. Sementara yang lain hanya terdiam. "Oooo, jadi kamu mahasiswa penerima beasiswa itu yaaa? Jangan sok cantik loe" ucap Devi berlalu pergi.

"Apa maksudnya sih, nggak jelas banget" gerutu Nadia. "Biarin aja, ayo ke kelas" tukas Mutia. "Jadi orang jangan terlalu sabar Mutia" sahut Nadia selanjutnya. Mutia hanya tersenyum menanggapinya, hingga seorang mahasiswa lain mendekati mereka. "Hati-hati sama Devi. Aku rasa dia merasa tersaingi oleh kehadiranmu Mutia" tuturnya. Mutia memandang orang itu yang tèrnyata memakai name tag warna kuning, "Maksudnya kak?" tanya Mutia. "Devi pasti takut kecantikannya tersaingi olehmu, apalagi kamu mahasiswa pintar karena mendapat beasiswa" jelas kakak senior itu. Mutia akhirnya tau alasan Devi menghampirinya tadi. "Makasih ya kak informasinya" ucap Mutia sambil menunduk hormat. Di prodi Mutia, dengan melihat warna name tag saja sudah bisa melihat seseorang berada di tingkat berapa. Name tag merah, pastinya masih berada di tingkat satu..Masa awal perkuliahan, kuning tingkat dua, hijau tingkat akhir atau tingkat tiga. Karena Mutia mengambil diploma tiga, otomatis Mutia menempuh pendidikan selama tiga tahun ke depan.

Mutia memasuki kelas dan duduk bersandingan dengan Nadia. Mereka serasa sahabat tak terpisahkan. Padahal juga baru seminggu mereka bersama. "Untung bangku tengah masih kosong" ujar Nadia merasa senang tidak harus duduk di depan sendiri. "Padahal enak di depan lho Nad, apalagi dosennya dokter Aziz pasti menyenangkan bagimu" gurau Mutia. "Bener juga kamu,...he...he....lagian kenapa bisa ya ada dokter secakep itu?" Nadia terkekeh. Semenjak pertemuan pertama mereka dengan dokter yang mengajar anatomi fisiologi itu, Nadia sudah terpesona. Dokter yang mengaku masih single saat memperkenalkan diri itu, semakin menambah kekaguman seorang Nadia.

Dokter Aziz datang tepat waktu. "Baiklah untuk pertemuan kedua ini akan kita bahas sistem peredaran darah dan juga sistem reproduksi". Para mahasiswa menyimak dengan serius penjelasan yang disampaikan oleh dokter Aziz. Apalagi dokter Aziz menyampaikan dengan banyak menggunakan bahasa medis. Di tengah mata kuliah, "Ayoooo siapa yang tau arti flatus?" tanya dokter Aziz untuk intermeso. Sementara para mahasiswa hanya saling menoleh. Tidak mengerti apa yang dimaksud. Dokter Aziz tertawa, "Ya sudah kalau nggak ada tau" ujarnya.

Saat beliau mau melanjutkan materi yang tadi, Nadia mengangkat tangan. " Pak dokter, jangan asal lanjut aja dong. Aku nggak tau arti flatus. Beneran...suerrrrr?" ucap Nadia dengan suara lantangnya. Saat Nadia berhenti mengatakan itu, tiba-tiba terdengar suara 'bruuuttttt' dari bangku belakang. Suara kentut yang tak kalah lantang dengan suara Nadia. Otomatis semua yang ada di kelas kompak menutup hidungnya. "Tuhhh, sudah ada yang bantu jawab" celetuk dokter Aziz tertawa. "Maksudnya flatus itu artinya kentut pak?" Nadia ingin memperjelas jawaban dokter Aziz. Mutia menepuk jidatnya mendengar pertanyaan Nadia barusan. "Siapa namamu?" tanya dokter Aziz ke arah Mutia. "Nadia pak, aku dari Nusa Tenggara" sela Nadia mengulurkan tangan. Mutia pun tertawa melihat Nadia yang tak memberikan kesempatan dirinya menjawab.

Mata kuliah anatomi fisiologi telah selesai. Sang ketua tingkat tak lupa memberitahu ke dokter Aziz kalau jam mata kuliah telah habis. Dokter Aziz mengakhiri pertemuan dengan penugasan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari dua orang. "Penugasan lagi" gerutu Nadia. "Kita harus mulai terbiasa Nad, kita bukan anak SMA lagi" Mutia menimpali. "Siap Mutia, aku ikut kelompokmu aja" seru Nadia. "Enak di kamu nggak enak di aku dong" celetuk Mutia. Mereka tertawa bersama.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

to be continued

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Debby Simangunsong
Siapa ayah biologis langit thorr??
Tirrr
Lumayan
moenaelsa: makasih bintang nya
total 1 replies
solehatin binti rail
😄😄😄😄😄dewa dewa....kasian deh lu
solehatin binti rail
😂😂😂😂semangat buat adik nya langit Tian
Tania Luvia
top thor
Tania Luvia
Luar biasa, ditunggu karya selanjutnya thor.
Juju
udah berkali"baca tetap suka/Drool/
moenaelsa: makasih kakak 💝🥰
total 1 replies
Rhenii RA
Fresh
Meli Susyanti S
Luar biasa
Hope
orang kaya tu tidak mengenal kata diskon ya.....🥴 lha ini apa beneran kaya apa cm ngomong doang 🙄
Shakri Aziz
Luar biasa
Alfiyah Hasna
kok LM bgt terungkap nya
Aries suratman Suratman
kalo aku alergi makanan yang terlalu banyak bikin sedih teringat masa kecil susah tidur karena kelaparan
jadi akhirnya ngga jadi Makan /Smile//Smile/
Lusi Seksi
Luar biasa
Rini Tobing-Hutasoit
bagus Mutia jngn mau di jajah sama janet ya. semangat Author karyamu bagus
asya yussi
Luar biasa
shafira
mau jebak Mutia biar frans d Jantra bisa bikin nama baik keluarga Baskoro d sebastian malu puny istr mutia
shafira
jgn2 Mutia keponakan ibu martha
shafira
jgn2 satu ibu lain BPK SM janeta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!