END
Namaku Andy Pratama, aku hanya anak miskin, Kedua Orang Tuaku bekerja Seadanya. Aku entah kenapa mendapat beasiswa di Sekolah Elit.
Namun, Di sekolah tersebut aku sering di Bully dan akan terancam dikeluarkan karena nilaiku menjadi buruk.
Suatu hari, setelah aku dipukuli oleh Siswa yang suka membully ku. Aku mendapatkan sebuah System.
(Baru Buat Fantasi Urban, Maklum jika banyak kesalahan.)
(Hanya 18+)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
[Chapter 35.]
[Nina sadar.]
[Silahkan Dibaca.]
“Paman, Huaaaa.” Ucap Rina, menangis memeluk Kintaro. Sedangkan semuanya terkejut kecuali, Kintaro dan Julia.
“Rin-chan, kenapa kamu bisa ada disini, lalu dimana Nin-chan?.” Ucap Julia, kemudian melihat ke arah para Perempuan dan tidak menemukan yang dia cari.
“Nina, berada di ruang samping, Hiks dia Hiks terkena tembakan.” Ucap Rina, sambil menangis. Kintaro dan Julia terkejut. Julia segera menjadi serius.
“Apakah kau yakin, tunjukkan dimana Nina?.” Ucap Julia, dengan khawatir. Kemudian Rina melepaskan pelukannya, lalu menunjukkan jalan menuju ke tempat Nina.
Sedangkan semuanya, bingung. Yui dan Sera mengikuti mereka, sedangkan Yuka tetap berada di samping Angel.
“Dia, walaupun keadaan gaduh pun tetap saja bisa tidur, hehehe.” Ucap Angel, melihat Andy yang masih tertidur walaupun keadaan ramai.
“Mungkin dia, lelah. Menurutku, tadi dia keluar menyelamatkan Nina yang terluka.” Ucap Yuka, menebak, kenapa Andy bisa lelah.
Angel kemudian berfikir dan mengangguk setuju dengan ucapan Yuka. Mereka berdua melihat Andy, lalu mengangkat bahunya.
“Yah, itu mungkin juga sih. Tadi, Dokter Akio juga datang kesini saat dia masih tidur. Kemungkinan itu benar.” Ucap Angel, sedangkan Yuka juga mengingat hal tersebut dan ikut mengangguk setuju.
Di tempat Nina, sekarang ada Rina, Julia, Kintaro, Yui, dan Sera. Mereka berlima melihat ke arah Nina yang tertidur koma.
“Siapa yang menembaknya?.” Ucap Julia, dengan air mata yang keluar membasahi pipinya. Sedangkan Kintaro mengepalkan tangannya. Yui dan Sera, merasa kasihan melihat hal tersebut.
“Dimana, Yuichi dan Kazuha. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Keluarga kalian?.” Ucap Kintaro, dengan ekspresinya terlihat marah.
“Kami, tidak tahu. Waktu itu, aku menjemput Nina dari Indonesia. Lalu, pulang ke Rumah. Namun, lampu Rumah tidak biasanya mati. Saat, kami turun hiks sebuah laser hiks mengarah ke aku, hiks Nina yang hiks mengetahui hiks hal tersebut hiks hiks langsung melindungiku.” Ucap Rina sambil terisak menangis.
Julia memeluk Rina, agar juga tenang. Sedangkan, Kintaro mengepalkan tangannya serta menggertakkan Giginya. Yui dan Sera terkejut dan merasa sedih dengan yang di alami Rina dan Nina.
Mereka berdua memeluk Rina, agar tenang. Sedangkan, Kintaro segera keluar dari ruangan. Julia yang sudah tenang, melihat ke arah Rina yang juga tenang.
“Lalu, bagaimana keadaan Nina, apakah tidak apa-apa?.” Ucap Julia, kemudian Rina mengusap air matanya, kemudian menatap ke arah Julia.
“Kata Andy, Nina sudah baik. Nina akan bangun besok.” Ucap Rina, sedangkan Julia, Yui, dan Sera sedikit terkejut.
“Tunggu, kenapa Andy?.” Ucap Julia, Rina pun menjelaskan bahwa yang mengoperasi Nina adalah Andy sendiri. Yui dan Sera terkejut dengan keterampilan Andy.
“Jadi, Andy menyembuhkan Nina. Tapi, bagaimana kalian bisa kenal dengan, Andy?.” Ucap Julia, penasaran dengan pertemuan mereka.
“Itu, saat di Bandara. Andy menyelamatkanku dari seorang Perampok. Sedangkan Nina, mereka bertemu karena Tetangganya dulu. Itu ucapan dari Andy.” Ucap Rina.
Julia, Yui, dan Sera mengangguk. Kemudian, memandang ke arah Nina, lalu memandang kembali ke arah Rina.
“Kita tinggalkan dulu, kita bicarakan lebih lanjut di Kamar Angel.” Ucap Julia, lalu mereka mengangguk dan keluar dari Ruangan tersebut.
Tanpa mereka sadari, Nina sudah bangun dan menguping pembicaraan mereka. Lalu, Nina berfikir.
‘Jadi, Andy menyelamatkanku. Sungguh, padahal kita baru kenal dulu, kenapa dia bisa berlebihan menolong ku. Hemp aku tidak akan senang.’ Batin Nina, namun terlihat warna pipinya memerah.
Julia, Rina, dan Sera sudah berada di ruangan Angel. Sedangkan Kintaro juga duduk di Sofa lainnya. Raul, tertidur di Sofa yang lainnya. Di antara ketiga laki-laki yang tidur hanya 2.
“Mereka bagaimana bisa tidur nyenyak padahal Seramai ini.” Ucap Julia, sedangkan Kintaro juga mengalihkan perhatian ke dua Laki-laki yang tertidur dengan aneh.
Satunya duduk, satunya berbaring terbalik dan kepalanya menempel di Sofa. Anehnya, orang tersebut bisa bernafas dan tidur nyenyak padahal lubang hidungnya terlihat tersumbat.
“Dasar Raul, aku akan membangunkannya. Untuk Andy biarkan saja.” Ucap Sera, mendatangi Raul. Julia dan yang lainnya, hanya terkekeh pelan.
“Lalu, apakah kau tahu siapa yang menyerang Keluargamu?.” Ucap Kintaro melihat ke arah Rina. Sedangkan Rina, hanya menggelengkan kepalanya.
“Ayah, sebelum itu bisakah kau beritahu aku, apa hubungan kita dengan keluarga Rina?.” Ucap Angel sedikit bingung.
“Oh, itu benar. Hmm, harus kumulai darimana ya. Oh, silsilah keluarga saja.” Ucap Kintaro, kemudian menjelaskan tentang Keluarganya.
“Aku dan Ayah Rina dan Nina, adalah Saudara Kandung. Nama Ayah mereka adalah Yuichi, Ibu mereka adalah Kazuha. Kami berdua berasal dari Yakuza Itoka. Kami berdua sangat akrab, lalu saat setelah kematian Ayah. Aku pergi menuju ke Inggris, sedangkan Yuichi menjadi Kepala Yakuza Itoka.” Ucap Kintaro.
“Waktu itu, aku pulang bersama dengan Julia. Menghadiri Pesta Pernikahan Yuichi serta aku megenalkan Julia ke Keluarga. Semuanya menyambut dengan senang. Pesta pun berakhir dengan kebahagian.” Ucap Kintaro.
“Lalu, setelah Pernikahan Yuichi dan Kazuha. Tak lama kemudian, aku dan Julia melaksanakan Pernikahan. Pernikahan kami lancar, dan bahagia.” Ucap Kintaro
“Lalu, beberapa tahun kemudian Julia Hamil dan melahirkan Angel. Begitupun Kazuha Hamil dan Melahirkan Rina dan Nina.” Ucap Kintaro.
“Kalian berdua, waktu kecil sudah bertemu, sebenarnya. Mungkin kalian sudah lupa, karena Waktu kecil dan saat ini, Wajah kalian banyak yang berubah.” Ucap Kintaro.
“Lalu, saat kalian berada di SMP kelas 3. Kazuha disukai oleh seorang Ketua Yakuza lain. Kejadian itu saat, di Restoran. Namun, saat mengetahui bahwa Kazuha adalah Istri dari Yuichi. Ketua Yakuza tersebut, mulai mengincar Yakuza milik Yuichi.” Ucap Kintaro.
“Itulah kenapa, Ketua Yakuza tersebut sampai sekarang, seperti berperang dengan Yakuza Yuichi. Sekarang aku tidak tahu, apakah Yuichi dan Kazuha sudah kabur, atau Meninggal.” Ucap Kintaro, menyelesaikan Ceritanya.
Semuanya mendengarkan Cerita dengan serius, namun berbeda dengan Andy, dia masih tidur dan tidak peduli dengan hal tersebut.
“Tunggu sebentar, Angel bukankah kamu lupa ingatan?.” Ucap Julia, sambil tersenyum ke arah Angel, namun bagi Angel senyum itu seperti iblis.
“Bagaimana kau bisa, langsung akrab dengan semuanya, seperti kamu sudah mengenal lama. Apakah kau berbohong sejak tadi?.” Ucap Julia, sedangkan Angel panik, lalu menjawab dengan jujur kepada Ibunya.
“Maaf, Bu. Sebenarnya aku berpura-pura, agar melihat reaksi Andy.” Ucap Angel menundukkan kepalanya. Julia hanya menghela nafas, karena kelakuan Putrinya.
“Jadi, Rina. Kita tunggu, adikmu bangun, besok Paman akan mencari tahu keberadaan Ayah dan Ibumu.” Ucap Kintaro, tidak peduli dengan perdebatan Julia dan Angel.
“Terimakasih, Paman.” Ucap Rina, lalu Julia menepuk tangannya. Kemudian berkata.
“Baiklah, kalian segera tidur. Besok kita lanjut.” Ucap Julia, sedangkan Andy terbangun. Kemudian melihat ke arah semuanya.
“Kalian, sudah bangun. Sungguh hebat sangat.” Ucap Andy, mengejutkan semuanya. Lalu menoleh melihat ke arah Andy yang sudah bangun.
“Kami, belum tidur. Ini, kita mau akan tidur.” Ucap Yui, sedangkan Andy mengangguk. Lalu berdiri, dan berkata.
“Kalau begitu, kalian segera tidur saja. Aku akan ke ruangan sebelah. Menemani Nina.” Ucap Andy, semuanya mengerutkan keningnya, namun tetap mengangguk.
Andy, pun keluar dari Ruangan Angel kemudian menuju ke Ruangan Nina. Saat masuk, Andy melihat Nina yang masih tidur.
“Hmm, belum sadarkan. Baiklah, akan kutunggu sambil duduk di sofa.” Ucap Andy, kemudian duduk di Sofa. Andy, kemudian mulai bertanya kepada System.
‘System, apakah kedua Orangtuanya Rina dan Nina, masih hidup, jika iya apakah kau tahu lokasinya?.’
[Untuk Informasi : 2.000]
‘Baiklah.’
[Orang tua Rina dan Nina, masih hidup. Sekarang mereka, berada di salah satu Rumah. Mereka, sedang bersembunyi di rumah tersebut.]
‘Hmm, apakah di dalam Rumah, hanya mereka sendiri.’
[Itu benar, Rumah itu tidak mungkin bisa ditemukan oleh siapapun.]
‘Apakah di Keluarga Rina dan Nina ada Pengkhianat?.’
[Ada, Pengkhianat tersebut ialah Pembantu mereka, namanya Yurika, Pembantu tersebut bekerja di bawah Yakuza Setsu. Tugas yang diberikan adalah menyusup dan melihat keadaan Yakuza Itoka.]
‘Apakah tidak ada yang mengetahuinya?.’
[Tidak ada, Tuan. Yakuza Itoka tidak pernah mencari secara detail, jika tidak penting.]
‘Lalu, bagaimana pasukan Yakuza Itoka?.’
[Mereka semua, berpencar Tuan. Dengan berpencar musuh akan bingung, serta mereka disuruh untuk berbaur dengan kerumunan.]
‘Hmm, lalu kenapa Rina dan Nina, atau Orang Tua nya saling menghubungi terlebih dahulu.’
[Karena, seluruh Jaringan maupun Sinyal milik Yakuza Itoka diretas oleh Yakuza Setsu.]
‘Baiklah, terimakasih Informasinya, Sarah.’
Kemudian, Andy berdiri dan berjalan ke arah Kulkas yang berada di Ruangan tersebut. Andy mengambil minuman kaleng. Lalu, membuka dan meminumnya.
Glup Glup Glup.
“Fyuhh, memang segar juga. Habis tidur, haus juga.” Ucap Andy, kemudian melihat ke arah Jam, Andy melihat bahwa masih Jam 02.00.
“Berolahraga sebentar saja.” Ucap Andy, kemudian melakukan Sit Up dan Push Up. Nina, juga melihat ke arah Andy yang sedang melakukan Olahraga.
Wajahnya memerah saat melihat bentuk tubuh dari Andy. Sedangkan, Andy yang merasakan ada tatapan. Kemudian, berkata.
“Oh, kau sudah bangunkah?.” Ucap Andy, tanpa melihat ke arah Nina. Sedangkan, Nina terkejut dan percuma untuk berpura-pura kembali.
“Hmmp, memang kalau sudah, kenapa?.” Ucap Nina, sedangkan Andy yang sudah melakukan Olahraga, melihat ke arah Nina.
“Gak apa-apa.” Ucap Andy, kemudian kembali meminum minuman kalengnya. Sedangkan Nina masih melirik ke tubuh Andy.
‘Kenapa, tubuhnya begitu Panas. Ugh, apa sih yang kupikirkan, tubuhnya hanya biasa.’ Batin Nina, namun kenyataan berbeda dengan ucapan.
Nina tetap saja melirik ke arah Tubuh Andy, sambil terlihat pipi Nina memerah. Andy menyadari hal tersebut hanya tersenyum, lalu berkata.
“Sampai kapan, kau terus meliriknya.” Ucap Andy, sedangkan Nina, berubah menjadi merah seperti tomat karena sudah ketahuan.
“Hump, hanya melihat sedikit saja tidak boleh, dasar Andy Pelit.” Ucap Nina, laly menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya.
“Oh, bagaimana kalau aku, juga melihatnya?.” Ucap Andy, menggoda Nina, sedangkan Nina, jantungnya sudah berdetak kencang, begitu juga mukanya memerah kembali.
Andy semakin mendekat ke arah Nina, sedangkan Nina jantungnya terus berdetak sangat kencang, mukanya terus memerah. Andy, pun sudah sampai di dekat Nina, lalu berkata.
“Cuma bercanda.” Ucap Andy, dekat dengan Telinga Nina. Seketika, asap muncul di atas kepala Nina. Sedangkan Andy terkekeh pelan sambil memakai Bajunya dan duduk di samping Nina.
“Andy Bodoh, Aw Aw Aw.” Teriak Nina, namun langsung meringis kesakitan, karena Perutnya baru di jahit. Sedangkan Andy, menenangkan Nina.
“Tenanglah, jangan banyak bergerak. Jahitannya nanti terbuka kembali.” Ucap Andy, sedangkan Nina memalingkan wajahnya marah.
“Kenapa lagi?.” Ucap Andy, sedangkan Nina tetap marah, kemudian bergumam.
“Dasar Andy, tidak peka.” Ucap Nina, sedangkan Andy yang inderanya sudah meningkat, dia mendengar Gumaman Nina, lalu tersenyum.
“Baiklah, setelah kau sembuh, akan kukabulkan apapun keinginan mu, tapi hanya dibatas kemampuan ku saja?.” Ucap Andy, seketika Nina menjadi tersenyum kemudian menatap ke arah Andy.
“Sungguh, Janji oke?.” Ucap Nina, sedangkan Andy tersenyum, lalu menjawab.
“Janji.” Ucap Andy, kemudian Nina menjadi senang dan melupakan marahnya ke Andy. Sedangkan Andy berfikir.
‘Perempuan memang begini, tapi kenapa sikapnya berubah seperti ini. Mungkin aku pergi ke Jepang tanpa memberi kabar.’ Batin Andy.
“Oh ya, aku minta maaf, waktu itu tidak memberitahu, bahwa aku akan pindah ke Jepang.” Ucap Andy, sedangkan Nina mengangguk.
“Aku tahu, kok. Orang Tuamu berpisah, dan kamu ikut dengan Ibumu.” Ucap Nina, berubah sikapnya menjadi manis. Andy, kemudian tersenyum dan mengangguk.
“Ya, begitulah.” Ucap Andy, kemudian mereka saling berbicara panjang lebar. Sampai Jam menunjukkan Jam 05.00.
Lalu, pintu terbuka dan menampilkan Rina, yang sedang masuk ke dalam. Rina terkejut, bahwa Nina sudah bangun. Segera dia berlari dan memeluk Nina.
“Akhirnya kau sadar, kau membuatku sangat khawatir.” Ucap Rina, memeluk Nina. Sedangkan Nina meringis kesakitan.
“Aw Aw Aw, Kakak lepaskan dulu aku. Itu menyakitkan.” Ucap Nina, sedangkan Rina sadar dan segera melepaskan pelukannya.
“Maaf, aku kelewatan.” Ucap Rina, kemudian melihat Andy masih di sana. Rina, tersenyum dan menundukkan kepalanya.
“Terimakasih telah menyelamatkan Adikku.” Ucap Rina, menundukkan kepalanya, sedangkan Andy, hanya tersenyum lalu menjawab.
“Jangan menundukkan kepalamu, aku hanya menolong, Temanku.” Ucap Andy, sedangkan Rina menatap ke arah Andy sambil tersenyum.
“Baiklah, aku akan keluar dulu. Nikmati waktu kalian.” Ucap Andy, kemudian keluar dari Ruangan Nina.
Setelah itu, Andy berjalan pergi dari Rumah Sakit dan berjalan ke Taman Rumah Sakit.
Disana Andy mulai, berlari memutari Taman tersebut. Tak lama kemudian, Andy sudah selesai melakukan Olahraga. Lalu, Andy mendengar suara Notifikasi.
[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 21.600 Yen.]
“Hmm, baru yang masuk adalah Uang Harian.” Ucap Andy. Kemudian berbalik dan pergi menuju ke tempat Makanan.
‘Lebih baik, membelikan mereka semua makanan.’ Batin Andy, lalu melanjutkan pergi ke tempat makanan. Sesampai disana, Andy segera memesan.
“Bu, 10 Bento.” Ucap Andy, karena masakan paling sederhana dan bergizi saat pagi, adalah Bento. Ya, walaupun Bento kata lain adalah Bekal.
“Baik, Nak.” Ucap Ibu penjual. Kemudian menyiapkan 10 Bento, Andy menunggu sambil duduk di tempat tersebut. Tak lama kemudian, Ibu Penjual memberikan 10 Bento ke Andy.
“Ini Nak, keseluruhan 2000 Yen.” Ucap Penjual tersebut, Andy memasukkan tangannya ke saku, seperti biasa mengambil Uang dari System dan muncul di Saku.
“Ini, Bu.” Ucap Andy, kemudian keluar dari tempat tersebut dan pergi menuju ke Rumah Sakit. Lalu, pergi menuju ke Ruangan Angel.
Saat Andy, masuk ternyata Nina dipindahkan menjadi satu ruangan dengan Angel. Semua melihat ke arah, Pintu dan mendapati Andy membawa Makanan.
“Ini, kubelikan makanan. Ayo kita makan.” Ucap Andy, kemudian menaruh Makanan tersebut di Meja, lalu mengambil bagian miliknya.
Semuanya tersenyum, lalu berterimakasih ke Andy. Setelah itu, mereka mengambil makanan tersebut, Angel dan Nina diambilkan oleh Julia.
Mereka pun makan bersama, dengan senyuman yang tercetak di Wajah mereka.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
diam nya berarti iya dan diamnya juga berarti tidak
GK sesuai angan2