NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpergian bersama

“Fiora apa kau sengaja memberi kakak mu dengan gelang yang tidak cocok dengannya?” Robert segera melemparkan gelang itu ke atas meja di hadapan Rosella dan juga Fiora.

“Kau melukai tangan Fiona dengan tindakan bodoh mu, atau jangan-jangan kau sengaja memberinya, sebenarnya kau tahu itu tidak muat untuknya kan.” desis Robert terus menatap Fiora

“Tidak ayah sungguh, aku tidak berniat seperti itu.” balasnya dengan nada meyakinkan.

“Aku tidak ingin mendengar apa pun, jangan memberinya benda-benda bodoh itu lagi, kau mengerti ucapan ku.”

“hentikan ini aku melihatnya sendiri sayang, Fiora tidak tahu tentang itu.” seru Rosella kepadanya.

Namun Robert hanya diam terus menatap putrinya meminta penjelasan terhadap kata-kata yang telah dia ucapkan sebelumnya.

“aku mengerti ayah, maafkan aku.” gumam Fiora menundukkan wajahnya.

Robert mengangguk saat mendengar ucapan Fiora, dia menoleh untuk menatap Rosella.

“Aku akan pergi ke ruang kerja ku sekarang sayang, banyak hal yang menunggu ku di sana.” bisiknya, dia mencondongkan tubuhnya sedikit berniat mengecup kening Rosella sebelum pergi.

Rosella memalingkan wajahnya perlahan seolah tidak ingin dengan itu.

“Rosella, apa aku melakukan kesalahan sayang.” tanya Robert, tangannya dengan cepat meraih rahang Rosella mengarahkannya ke padanya.

Tak kunjung mendapatkan jawaban, Robert mengerutkan keningnya mulai menyadari apa yang telah dia lakukan.

“dengar aku sayang, aku hanya memberi tahu Fiora oke, dia bisa melukai Fiona dengan itu, kau tidak ingin putri kecil mu terluka kan, jadi aku tidak melakukan kesalahan dengan itu.” Cibirnya, cekraman Robert semakin mengencang di sana.

“Sekarang mari dan beri aku ciuman.” Pintanya melepaskan rahang Rosella perlahan, tersenyum mendekatkan wajahnya sendiri.

Rosella mendekat perlahan mulai mencium kedua pipi Robert lalu mundur perlahan.

“Itu bagus, aku mencintaimu.” gumamnya di ujung kepala Rosella saat menciumnya beberapa kali, Robert pun menjauh perlahan, berbalik meninggalkan Rosella lagi.

Melihat ayahnya mulai menghilang dari pandangan mereka, Fiora bergumam pelan menatap ibunya.

“Ibu, aku sungguh tidak tahu itu bisa menyakiti kakak, ayah sangat marah padaku.”

Rosella segera menggelengkan kepalanya, membantah ucapan itu.

“dengarkan ibu sayang, ayah hanya khawatir kepada kakak Fiona, ayah tidak marah padamu, malah ayah sangat menyayangi kalian berdua dia tidak bisa marah kepada putri-putrinya.” Setiap perkataannya Rosella sangat berhati-hati tidak ingin melukai hati Fiora.

“Aku mengerti Bu.” balas Fiora

“baiklah ayo kita bersih-bersih, sepertinya adik belum mandi karena terlalu sibuk bermain dengan bibi Gisella ya.” Rosella mulai menurunkan Fiora perlahan dari pangkuannya, dia mulai membuka setiap  kancing baju Fiora membuatnya pakaian itu jatuh di lantai.

“ayo sayang.” Rosella pun memegangi tangan putrinya menuntunnya untuk ke kamar mandi.

Rose melamun menatapi langit cerah  melalui jendela kamarnya, kicauan burung samar-samar terdengar di pepohonan, angin sepoi-sepoi berembus mengenai wajahnya.

“sedang memikirkan sesuatu nona?” ucapnya.

Rose berbalik ke belakang sedikit, melihat sopir pribadi dirinya sudah berdiri di sana dengan menyadarkan bahunya di pintu.

“apa yang sedang kau lakukan di sini.” ucap Rose kembali menatap langit-langit yang di lihatnya sebelumnya.

“hanya sedang melihat-lihat saja, nona apa kau tidak ingin berjalan-jalan di luar? cuaca cukup cerah hari ini, aku akan menyiapkan mobil untuk mu sekarang.” Sopir itu tersenyum memandangi sosok Rose di sana dengan kekaguman.

“berjalan-jalan ya, baiklah siapkan mobil sekarang David, aku tidak suka terlalu lama menunggu.” Rose tersenyum tipis melirik ke belakang dengan anggun.

“sesuai permintaan mu nona ku.” David segera pergi menuju garasi mobil.

Setelah beberapa saat pelayan datang dengan menundukkan kepalanya berbicara pelan.

“Nona mobil anda telah menunggu di bawah.”

“baiklah.” Rose mengangguk, dengan lambaian tangan mengisyaratkan pelayan itu untuk pergi, di berjalan menuju meja riasnya memakai lipstik di  bibirnya, memastikan semuanya beres, Rose pun pergi meninggalkan kamarnya menutup pintu perlahan.

“kau ingin ke mana, aku ikut.” Gisella segera keluar dari tempat persembunyiannya menghadang jalan Rose.

“minggir dari hadapan ku, aku hanya ingin berjalan-jalan, ini sudah telat.” Seru Rose menatap Gisella.

“aku ikut, kita sudah lama tidak berjalan-jalan bersama.” ucap Gisella segera memegangi lengan kakaknya dengan erat.

“kau selalu saja ingin ikut, kau membawa uang mu kan, aku tidak mau lagi membelanjai mu.” Rose pun berjalan bersama Gisella yang begitu melekat padanya.

“tentu saja jangan khawatir.” senyum Gisella melangkah dengan bersemangat.

David melirik kaca spion dengan tersenyum pahit, menyadari Gisella ikut bersama mereka.

“duduk di belakang.” Rose melepaskan pelukan Gisella membuka pintu penumpang untuknya.

Gisella menganggukkan kepalanya, membuka pintu penumpang lainnya masuk ke dalam mobil.

“Ke mana kita akan pergi nona?” David menghidupkan mesin mobilnya saat menunggu aba-aba dari mereka.

“kita akan pergi ke toko perhiasan, aku dan Rosella ingin melihat-lihat di sana.” Perintah Gisella.

“sesuai keinginan.” balas sopir mulai mengemudikan mobilnya melewati halaman luas itu.

di perjalan mereka, Rose dan Gisella berbincang-bincang hangat tentang apa yang akan mereka beli di sana, melihat ke sembarang arah, mata Gisella dengan cepat menemukan kotak permata mahal di yang ada di saku celana David, dia bisa mengenal karena itu kotak mengintip dibaliknya.

"kapan kau membeli ini, dan aku tidak tahu kau sanggup membelinya, bukankah tokoh itu hanya bisa di kunjungi oleh parah bangsawan kelas atas." tanya Gisella dengan penasaran.

cekraman David di setir mobil segera mengencang hingga jari-jarinya memutih, dia menelan ludahnya sebelum membalas pertanyaan Gisella.

"saya telah menyimpan uang hasil kerja keras saya selama beberapa tahun nona, ini hanya permata yang uang amat kecil sesuai dengan kemampuan saya." gumanya.

"benarkah, tapi yang ku ketahui toko itu menjual barang-barang langkah dengan harga yang sangat mahal, bahkan gaji mu tidak ada apa-apanya, walaupun kau mengumpulkan semua itu selama bekerja." Gisella memegangi dagunya seolah berpikir sesuatu di sana.

"sudah lah Gisella, jika dia mampu membeli itu apa urusannya dengan mu." ucapnya untuk Gisella.

Gisella segera menganggukkan wajahnya saat tertawa kecil.

"itu benar kakak ku tersayang, mungkin dia membeli itu untuk orang tersayangnya, kau luar biasa David aku bangga padamu memberi semuanya pada orang itu." senyum Gisella menepuk bahu David beberapa kali dengan ringan.

"terima kasih atas pujiannya nona." balasnya dengan tersenyum, terus mengendarai mobilnya dengan fokus.

Rose hanya bisa terdiam terus melirik David selama beberapa menit, dia pun memalingkan wajahnya dengan helaan nafas panjang.

"sebentar lagi kita akan sampai nona, bersiap-siap sebelum turun, saya akan menunggu di tempat biasa." David segera memarkirkan mobilnya tepat di depan tokoh besar nan elegan.

 

 

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!