NovelToon NovelToon
DOSEN PILIHAN OMA

DOSEN PILIHAN OMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: UQies

Calon suaminya direbut oleh sang kakak kandung. Ayahnya berselingkuh hingga menyebabkan ibunya lumpuh. Kejadian menyakitkan itu membuat Zara tidak lagi percaya pada cinta. Semua pria adalah brengsek di mata gadis itu.

Zara bertekad tidak ingin menjalin hubungan dengan pria mana pun, tetapi sang oma malah meminta gadis itu untuk menikah dengan dosen killernya di kampus.

Awalnya, Zara berpikir cinta tak akan hadir dalam rumah tangga tersebut. Ia seakan membuat pembatas antara dirinya dan sang suami yang mencintainya, bahkan sejak ia remaja. Namun, ketika Alif pergi jauh, barulah Zara sadar bahwa dia tidak sanggup hidup tanpa cinta pria itu.

Akan tetapi, cinta yang baru mekar tersebut kembali dihempas oleh bayang-bayang ketakutan. Ya, ketakutan akan sebuah pengkhianatan ketika sang kakak kembali hadir di tengah rumah tangganya.

Di antara cinta dan trauma, kesetiaan dan perselingkuhan, Zara berjuang untuk bahagia. Bisakah ia menemui akhir cerita seperti harapannya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UQies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE #34

Pagi yang cerah, tetapi tak secerah hati dan keadaan seorang wanita yang saat ini sedang mondar-mandir di depan rumah sang kakak. Wajahnya tampak cemas dan tegang. Sesekali ia menatap arloji yang melingkari pergelangan tangannya, seolah masalah sedang mengejarnya saat ini.

"Lita, ada apa kamu datang pagi-pagi begini?" tanya Arya yang baru saja membuka pintu rumahnya.

"Kak Arya, Kakak harus menolongku." Wanita itu langsung meraih tangan sang kaka dan mulai memohon.

"Menolong apa?" tanya Arya dengan alis mengernyit.

"Akash, dia mengambil pinjaman tapi dengan menggunakan namaku, dia bahkan menggadaikan sertifikat rumahku untuk mendapatkan uang. Aku benar-benar bingung karena para rentenir itu mulai mengejarku terus. Tolong aku, Kak. Aku tak ingin rumahku disita." Kepanikan Lita benar-benar tergambar di wajah cantiknya saat ini.

Akan tetapi, pria yang kini berstatus duda itu menggelengkan kepalanya pelan. "Maafkan aku, Lita. Kamu tahu sendiri, perusahaan cabang Ayah yang kupegang saat ini sedang ada masalah. Aku bahkan menggunakan sebagian uang pribadiku untuk menggaji karyawan agar tak tercium oleh ayah. Aku juga sedang kesulitan, Lita. Kamu tahu, 'kan, Ayah bagaimana?"

Lita mengangguk paham maksud Arya mengenai sang ayah. "Itu sebabnya aku lari ke Kakak. Ayah juga pasti tidak akan membantuku. Kakak tahu sendiri hubunganku dan Ayah tidak begitu baik sejak Akash membatalkan pertunangannya dengan Zara dan malah menikahiku. Walau sering kumpul keluarga bersama, tapi tak sekalipun Ayah mengajakku berbicara lebih dulu," timpal Lita dengan wajah sedih.

"Kalau begitu, kamu minta tolong David saja," kata Arya menyarankan.

Tak ada cara lain, Lita akhirnya pergi dari rumah Arya menuju rumah David. Namun, ketika ia sampai di rumah sang adik, ia malah mendapati rumah itu kosong. Satpam yang berjaga di sana mengatakan bahwa sudah satu minggu ini tuan rumahnya pergi berlibur ke luar negeri.

Lita berusaha menghubungi nomor David, tetapi lagi-lagi usahanya itu gagal. Wanita itu semakin frutrasi. Iabenar-benar merasa berada di jalan buntu saat ini. Tak ada yang bisa menolongnya, kecuali ... Zara.

Wajah Lita langsung berbinar kala nama sang adik bungsu kembali melintas di kepalanya. Ia tahu, kemungkinan besar Zara akan menolak, tetapi ia masih memiliki harapan pada adik iparnya, Alif.

Bertepatan dengan itu, orang yang ia perintahkan untuk mencari tahu tentang suami dari adiknya itu datang membawa informasi yang ia minta.

"Alif Muzammil Mahdi, anak dari Zaen dan Syifa, pasangan dokter yang sudah meninggal 22 tahun yang lalu. Ibunya dokter biasa, tetapi ayahnya adalah mantan direktur rumah sakit terbesar di kota ini. Tak hanya itu, dia juga membawahi klinik dan laboratorium kesehatan yang berada dalam satu naungan yayasan. Semua aset itu sudah resmi berpindah ke tangan Alif sejak berusia 25 tahun sesuai wasiat sang ayah."

Lita melongo mendengar informasi yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ternyata, pria yang selama ini ia remehkan, jauh lebih kaya dari dirinya dan kedua saudara laki-lakinya. Kini, keyakinannya untuk meminta tolong kepada sang adik ipar semakin kuat. Tak ingin menunda lagi, ia segera menghubungi nomor Alif.

"Halo, Alif," ucap Lita ketika panggilannya telah tersambung.

"..."

"Ini aku, Lita."

"..."

"Bisakah kita bertemu, ada hal penting yang ingin kubicarakan padamu. Aku ... aku ingin berdamai dengan adikku, tolong bantu aku." Lita menanti respon dari Alif, tetapi tak ada respon sama sekali dari seberang telepon.

"Halo, Alif. Kamu masih mendengarku, 'kan?"

"..."

"Baik, terima kasih, aku akan langsung ke rumahmu setelah ini."

Lita langsung menyimpan ponselnya sambil tersenyum senang. Ia sangat berharap, usahanya kali ini tidak sia-sia.

.

.

.

"Kamu kenapa? Apa yang terjadi tadi di halaman parkir?" tanya Alif ketika melihat gurat kebingungan di wajah Zara.

"Itu, Pak. Tadi Ilona dan Akira menemukan siapa yang ambil foto kita, tapi katanya dia hanya ambil, yang nyebarin bukan dia," jawab Zara sambil membuang napas kasar.

"Siapa? Fina?"

"Loh, kok, Bapak tahu?"

"Ya, memangnya siapa lagi yang ada di ruangan dosen pagi itu selain kita dan dia yang baru muncul?"

"Oh, iya juga, yah, Pak." Zara tercengir sambil mengangguk, tetapi sesaat kemudian wajahnya kembali serius. "Tapi, siapa yang nyebarin?" lanjutnya berpikir.

"Ya, palingan orang yang dekat dengan Fina dan bisa mengakses ponselnya," jawab Alif.

Mobil yang Alif kemudikan kini telah tiba di rumah. Ia memarkir mobil, lalu bersiap-siap untuk keluar dari mobil.

"Iya, kah? Ish, jangan su'udzhon, siapa tahu ada yang retas hape Fina," balas Zara, lalu keluar dan berjalan bersama dengan Alif.

"Ya, sudah, kalau gitu biar pihak kampus saja yang urus itu, kamu tak usah pusing, nanti kepalamu botak," ujar Alif sambil mengusap kepala sang istri yang tertutup kerudung.

Langkah kaki mereka tiba-tiba terhenti tepat di teras rumah ketika menyadari Lita sudah berdiri di sana. Wajah Zara pun seketika berubah ketus tak ingin menatap sang kakak.

"Ngapain lagi dia ke sini?" ucap Zara pelan, tetapi masih bisa di dengar oleh Alif yang berdiri di sampingnya.

"Ada yang ingin dia bicarakan, coba kita dengarkan dulu." Alif ikut berbicara pelan dan membuat Zara langsung mendongak menatapnya dengan dahi berkerut.

"Pak Alif tahu kalau Kak Lita datang? atau Pak Alif yang memang ngizinin? tanya Zara menatap tajam sang suami dan menuntut jawaban jujur saat itu juga.

"Cukup dengarkan saja dulu, Jasmine, nanti kamu bisa putuskan apa yang harus kamu lakukan setelah mendengar perkataannya." Alif merangkul pundak Zara sambil mengusapnya lembut, berharap sang istri bisa lebih tenang.

.

Lita, Zara, dan Alif kini duduk di ruang tamu, dengan secangkir teh yang sudah tersuguhkan di hadapan mereka masing-masing. Beberapa menit berlalu, belum ada yang membuka suara.

"Jadi, apa yang ingin Kak Lita bicarakan?" tanya Alif membuka suara.

Lita yang awalnya bingung pun akhirnya mulai berkata, "Aku ingin minta maaf atas kesalahanku dua tahun lalu. Tidak seharusnya aku berkhianat. Aku menyesal."

Alif menoleh ke arah Zara yang masih enggan memberikan tanggapan dan hanya memilih diam.

"Jika, kamu ingin memberiku kesempatan, aku bersedia melakukan apa pun untuk menebus kesalahanku padamu, Zara. Bagaimanapun, aku sudah merasakan bagaimana sakitnya hatimu saat itu, dan itu membuat saya sangat menyesal, maafkan aku," ujar Lita lagi dengan wajah sedih.

Zara masih tak memberikan respon. Sampai kapan pun, luka pengkhianatan keluarganya tak bisa hilang dari ingatan wanita itu. Sebuah genggaman tangan hangat dari sang suami tiba-tiba menyadarkannya. Wanita itu menatap sang suami dengan mata berembun, seolah mengatakan jika ia masih belum siap.

Tak mendapat respon dari Zara, Lita mulai putus asa dan tak bisa memikirkan cara lain. Wanita itu langsung berdiri dan mendekati Zara yang masih duduk. Tak lama kemudian, ia berlutut di hadapan sang adik sambil menangis, membuat Zara dan Alif sangat terkejut.

"Maafkan aku, Zara. Kumohon!"

.

.

.

#bersambung#

1
Tata google
giliran jatuh minta tolong.. coba masih tinggi halaaaa jangankan ngemis2 minta tolong nengok aja kagak....
Tata google
jangan mau zara.. itu wanita luar ga mgkn jinak pagi gigit tulah...
Tata google
bagus
Tata google
baca prolognya terasa baca puisi /Drool/ bagus banget kata2nya menyentuh bangettttt... /Heart/ kasih love dulu
flower
lah karma itu, kamu lupa jika punya anak cewek tapi kamu juga nyakitin istrimu
Qaisaa Nazarudin
Duteng,Semoga aja Arya cepat move on dari masalalu nya..
Qaisaa Nazarudin
Pak Naufal yg muncul ntar..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Wahh Naufal malah mau Modusnya ke Akira ya,Gak dapat Zara sekarang beralih ke Akira,Di jodohin sama Fina gak malah gak mau..
Qaisaa Nazarudin
Dasar Wanita Jalang,Emang cocok tuh dengan Akash si tukang celup..
Qaisaa Nazarudin
Kepedean kamu,Tapi cinta Akuf hanya untuk Zara.. Zara juga kenapa pervaya banget,Kan Alif udah bilang,Yang dia CINTAI Hanya dua wanita yaitu KAMU dan BUNDA nya..Hadeeuuhh Zara ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Good job temen2 nya Zara,Aku suka..👍👍👍😄
Qaisaa Nazarudin
Kan INSYAF2 yah nih PELAKOR,kenapa harus jadi pelakor kepada adek sendiri,Kayak gak ada perempuan lain aja yg mau dia rebut pria nya,Bapaknya juga kenapa gak oernah Tegas bersikap dengan Lita? Heran aku..ckck..
Qaisaa Nazarudin
wkwkwkwkwk gercep si Oma,Tau aja otak licik Lita,Makanya Oma cepat2 nyusul bersama temen2 nya Zara..Good job Oma lope lope sekebon bunga buat Oma..🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Qaisaa Nazarudin
Zara kamu udah tau kan giman luciknya Lita,Jadi jangan oernah ngasih celah utk orang ketiga beraksi..Akash masih mending pacar,Lha Alif udah sratus suami,Jadi pertahankan Zara hak kamu..
Qaisaa Nazarudin
Nah gitu dong Zara,Takutnya Naufal kerjasama dengan Lita untuk menghancurkan hubungan mu dengan Alif..
Qaisaa Nazarudin
BAGUS OMA,PILIHAN YG TEPAT,JANGAN BIARIN LITA BERULAH LAGI,GANGGUIN KEBAHAGIAAN ZARA..
Qaisaa Nazarudin
Oh jadi yg ngintip waktu itu si Fina ternyata..
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku itu lebih naik,Kayaknya Naufal Emang sengaja ngerjain Zara,Karena hal peribadi..
Qaisaa Nazarudin
Ngapain mau nemuin Zara??.Gak puas kamu nyakitin dia? Apa kamu udah sadar sekarang dengan KARMA yg kamu dapatkan? Dan datng ingin minta maaf? Cuiihh gak sudi aku maafin kamu,Enak aja..🙄🙄🙄😡😡
Qaisaa Nazarudin
PANGGILAN tolong di rubah,Jangan PAK BAPAK,SAYA SAYA gitu,Risih denger nya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!