Secawan Anggur di Padang Gersang

"Bersatu Kita Teguh! Bercerai Kawin Lagi!" Koor ketiganya Lalu Tertawa.

Tiga gadis itu tidak pernah berhenti dengan kekonyolan mereka. ada saja yang membuat mereka tertawa. mereka yang selalu kompak, selalu berbagi suka dan dukanya.

Tomy sudah memperkenalkan Gabby dengan orang tua nya. Atas permintaan Gabby kalau tidak lebih baik mereka berpisah dan Tomy bisa mencari wanita Lain.

Hanya Dandy dan Cynthia yang belum bertemu dengan orang tua nya, karena Dandy yang masih banyak kesibukan di kantor tapi dia berjanji akan memperkenalkan Cynthia dalam waktu dekat dan sekalian melamarnya.

Sementara di kantor Gerald, Jenny sedang menangis mendengar kabar bahwa Gerald akan menikah.

Gerald yang sibuk membujuk jenny dan memberikan pengertian kepada wanita itu.

"Percayalah padaku Jenn?! aku sayang kamu,tapi aku juga tidak mungkin mengecewakan ibu ku, pernikahan ku hanya karena perjodohan, yang aku sayang itu kamu Jenn" Gerald berkata lembut sambil memeluknya.

"Kamu tidak akan tinggal kan aku kan?" Jenny menatapnya sendu.

"Tidak sayang?!, aku tidak akan pernah meninggalkan kan kamu, aku sayang kamu Jenn" Gerald memberikan harapan padanya.

"Ekhemm!"

Dandy yang punya kebiasaan nyolong masuk ke ruang bosnya tanpa menget uk pintu. Pria itu berdehem mengagetkan bosnya yang asyik berciuman.

Kegiatan ciuman panas keduanya terhenti ketika Dandy berdehem.

Gerald Melotot marah padanya yang di balas Dandy dengan melotot pula.

Bagaimana tidak Gerald akan menikah dalam waktu dekat dengan Lea, tapi malah asyik bermain gila dengan Jenny.

Jenny sendiri nampak kesal melihat tingkah Dandy yang suka seenaknya.

"Jenn! kamu pulang dulu, aku ada urusan penting yang harus di selesaikan" kata Gerald lembut masih sempat membelai pipi wanita itu.

"Yang?! dari sini aku ingin belanja" Rengek Jenny yang artinya dia minta uang.

"Oke,baiklah bersenang senanglah" ujar Gerald tanggap.

Sebelum pergi Jenny masih sempat melirik Dandy dengan tatapan penuh kebencian.

"Aku akan menyingkirkan semua yang menjadi penghalang ku". niat Jenny tersenyum jahat.

"Dan?! tidak bisa kah kamu sedikit sopan kalau mau masuk ruangan ku?" kata Gerald dingin.

"Hentikan kegilaan mu itu Rio!" protes Dandy. "Sebentar lagi kamu akan menikah, tapi malah bermain gila dengan wanita itu" tunjuk Dandy ke arah pintu.

"Jangan campuri urusan pribadi ku" ketus Gerald.

"Kamu teman ku, aku hanya akan mengingatkan mu!" tandas Dandy.

"Sekali lagi ku tegas kan!jangan campuri urusan pribadi ku"

"Baiklah, tapi kalau nanti kamu susah jangan katakan pada ku" Dandy pun duduk di sofa sambil geleng-geleng kepala.

Entah setan apa yang merasuki sahabatnya ini sampai sampai mau menikah masih selingkuh.

Mario yang lebih di kenal dengan nama Gerald di dunia bisnis, tidak menggubris kan apa yang di katakan Dandy.

Dandy pun tidak akan diam, karena memang lelaki jenius itu tidak pernah diam. dia akan menyelidiki latar belakang kehidupan Jenny.

Dandy lebih memilih Lea untuk menjadi istri yang sempurna bagi sahabat nya ini. Bukan wanita yang tidak tau siapa dan dari mana asal usul nya.

Selama mengenal Jenny Dandy belum pernah mengenal siapa keluarga nya.

Bahkan wanita itu tinggal nya di apartemen yang di beli Gerald.

"Apa yang akan kamu sampaikan?" tanya Gerald setelah cukup lama berdiam.

"Lihat ponsel mu, sudah ratusan kali Papa menghubungi mu tapi tidak di angkat" Kata Dandy kesal. "Bagaimana mau angkat kalau kamu sedang mengangkat Roknya si Jenny yang sedang menggoda mu"

Gerald pun meraih ponselnya yang memang di silent. Terlihat ada puluhan kali panggilan masuk dari papanya.

"Apa yang di katakan Papa? mengapa beliau sampai menghubungi ku berulang kali?" tanya Gerald.

"Tanya saja sendiri mana ku tau?!" ketus Dandy tak acuh alias cuek.

Gerald menatap nya tajam, dengan mendongkol Gerald terpaksa menghubungi Papanya.

"Halo pa?" kata Gerald begitu panggilan tersambung.

"Rio?! Mama masuk rumah sakit"

"Apa pa? Mama do rumah sakit, aku akan segera ke sana"

"Dandy kamu urus kantor, aku akan ke rumah sakit ibu ku di rawat di sana" Bergegas Gerald berlari turun.Segera meluncur ke rumah sakit.

Wanita paruh baya itu terbaring pucat, Dokter sudah memberikan peringatan agar jangan terlalu banyak pikiran tapi wanita paruh baya itu tetap saja pikiran.

"Rio!" Wanita itu tersenyum menatap wajah anak nya.

"Maafkan Rio ma! tadi banyak kerjaan hingga tidak sempat mengangkat panggilan dari Papa"

"Mario?! Mama mohon bila nanti mama tiada kamu jaga istri dan kakak mu Lian" ucap mama lembut.

"Ma,,,! mama jangan katakan hal itu, mama harus sembuh dan kuat untuk aku dan kak Lian. Bagaimana aku akan menikah kalau mama sakit seperti ini"

"Rio?! Mama harap pernikahan mu di laksanakan segera sebelum mama benar benar menutup mata"

"Akun aman usahakan agar kamu selalu bahagia

"Baiklah Ma , Rio akan membicarakan hal ini dengan Lea, semoga dia mau mengerti" kata Mario menyenangkan hati mamanya.

"Aku dan Mario akan segera menikah dalam waktu dekat" sebuah Suara mengagetkan mereka. Sontak Mario dan mamanya menoleh ke arah pintu, Lea yang baru masuk bersama Bunda.

gadis itu tersenyum manis untuk Mario dan ibunya, bila tersenyum seperti itulah Lea yang nampak cantik dan imut.

Mario yang sempat tertegun mantapnya, gadis itu memiliki pesonanya tersendiri.

Lea menyalami ibunya Mario, memeluk dan menciumnya dengan penuh kasih dan kelembutan.

Begitu mendapat kabar dari papi Vallen tentang ibu Mario yang masuk rumah sakit. Bunda langsung mengajak Lea untuk pergi ke sana menjenguk Ibu calon mertuanya itu.

Lae dan bunda sempat mendengar apa yang menjadi permintaannya Ibu Mario.

Lea terpaksa harus menyetujuinya untuk menikah secepatnya dengan Mario bukan demi Mario atau siapa siapa tapi demi kesembuhan ibunya Mario.

Entah mengapa belakangan ini ibu nya Mario sering mengalami sakit sakitan,Mario dan Lea terpaksa mempercepat rencana pernikahan mereka.

Lea terpaksa mengabarkan tentang pernikahan nya kepada dua sahabatnya di kosan My LeGgaCy.

"Apakah kamu sudah berpikir masak masak untuk mengambil keputusan ini Cen?" Tanya Gabby.

"Apakah kamu benaran mencintai Badai itu?" Tanya Cynthia serius.

Mendapat serangan pertanyaan dari dua temannya membuat Lea merenung.

Apakah benar dia menyukai bos badai itu, ataukah hanya rasa kasihan kepada ibunya Mario.

Menyukai? sejak awal memang Lea sudah menyukai Badai,Awal pertama magang di kantor nya.

Namun rasa itu seakan pupus terkikis waktu oleh

Kesalahan Gerald yang menghinanya karena kehadiran Jenny yang belakangan Lea tau wanita itu pacarnya Gerald, sejak mereka berada di luar negeri.

Entah karena kegilaannya atau pernikahan itu merupakan tantangan bagi Lea yang suka mencoba satu hal yang membuat dirinya merasa tertantang dan penasaran.

Meskipun Lea juga tau hidup Gerald di kelilingi wanita wanita cantik yang juga ingin memiliki Gerald.

Mungkin itu juga salah satu faktor bagi Lea untuk bersaing mendapatkan Cinta Gerald.

"Entah kah apa aku menyukai nya atau juga terobsesi dengan pernikahan itu" desah Lea akhirnya.

Ketiga gadis itu asyik membahas perihal pernikahan Lea.

Sampai Kakaknya harsen yang baru pulang dari Amsterdam datang menjemputnya.

Harsen sendiri baru tau kalau adiknya ini akan menikah. Mulanya harsen sempat protes tidak setuju kalau Lea harus menikah di usia nya yang masih belia. Tapi Papinya memberikan pengertian barulah Harsen setuju.

Sementara Gerald sendiri merasa sepi di ruangan nya sejak masa magang Lea selesai.

Gadis centil itu tidak lagi menggoda dan membuat keributan di ruangannya.

Gerald pun tidak menolak untuk di jodohkan dengan Gadis itu.

Bahkan sebelumnya Gerald pernah mengajukan kontrak kerja kepada Lea. namun gadis itu menolak untuk bekerja di perusahaan Gerald.

Lea beralasan akan fokus dengan kuliah nya untuk menolak tawaran kerja dari Gerald.

Tapi menikah dia justru tidak menolak nya, benar' benar gadis aneh.

Setelah Mama Tiara keluar dari rumah sakit dua keluarga itu bertemu untuk membicarakan hari dan tanggal pernikahan Gerald dan Lea.

Pernikahan mereka akan di adakan secara sederhana tidak ada tamu undangan hanya akan di hadiri oleh para kerabat dekat.

Hari ini Gerald dan mama nya menjemput Lea untuk membeli baju pengantin.

Tapi Lea memilih untuk ke butik milik Kakaknya Kiki.

Kiki yang juga sama terkejutnya ketika tau Mario akan menikahi adik nya.

Wanita yang resmi menjadi istri Reno itu hampir tidak percaya adiknya yang masih belia ini akan menikah dengan sahabat nya pula.

"Rio, ku harap kamu bisa menjaga adik ku dengan baik" pesan Kiki. Saat Lea sedang mengukur baju nya di ruang ganti.

Mario hanya tersenyum menanggapi permintaan Kiki.

"Kamu apa kabarnya Kya?" Mario menatapnya ada seberkas sinar kerinduan di tatap matanya pada Kiki. tapi sayang wanita impian nya itu telah menikah dan punya anak.

Mereka tertegun ketika Mama Tiara membawa Lea keluar dari kamar ganti. Lea yang nampak cantik dan anggun memakai baju yang di pilih calon ibu mertuanya itu.

Mario sendiri sempat terpesona dengan penampilan Lea, tubuh rampingnya terlihat indah dengan balutan baju yang di pakainya.

Mario yang masih bercerita dengan Kiki menoleh dan mendekati Lea yang berjalan ke arah nya.

"Bentar Kya! aku sambut calon istri ku dulu"

"Oke silahkan aku ke ruangan ku dulu" Kiki lalu melangkah pergi. Dia sengaja membiarkan Mario bersama Lea.

Kiki tidak mau Lea sampai tau Mario dulu pernah melamar dirinya.

"Kamu nampak cantik mengenakan gaun itu" bisik Mario. Mata nya menatap Lea dari kepala hingga kaki. "Sempurna" desisnya lagi.

Lea yang mendapat pujian merasa tersanjung apa lagi mama nya Mario yang selalu memberikan semangat.

"Cantik kan calon istri mu?" pujinya.

"Siapa dong yang pilih" goda Mario.

"Tentu nya Mama dong?!" Seru mamanya membuat Lea tersipu. wajahnya kini Semerah Tomat.

"Kamu tidak usah Malu karena kenyataannya kamu memang cantik" pujian Mario membuat Lea ingin terbang.

Rasanya ribuan bunga kini tumbuh di hati Lea, pujian Mario membuat dirinya tersanjung.

*

*

*

Love ❤️❤️❤️ di penghujung Ramadhan aku ucapkan "Selamat memasuki hari raya Idul Fitri...

Minal Aidin walfaidzin Love you ❤️❤️❤️