NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:357k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Pagi sekali Hafidz sudah tiba di rumah sakit, menenteng rantang berisi makanan, dia ingin sarapan bersama Mamanya kali ini. Menuju kamar sang Mama yang ternyata sudah kosong, lalu dia meninggalkan kamar itu begitu saja menuju tempat favorit Mama. Dan benar saja Mama berada di taman, sedang berjemur bersama seorang suster yang belum dia kenal, karena baru kali ini melihatnya.

"Pagi Sus," dia menyapa suster tersebut.

"Pagi Mas, mau jenguk ibu ya? Silakan, saya cuma bantu beliau berjemur saja," ucap suster tersebut.

"Makasih Sus,"

"Saya tinggal ya Mas, nanti kalau ibu mau bersih-bersih, panggil saya lagi." Suster itu pun beranjak lalu meninggalkan mereka berdua.

"Selamat pagi Ma." Hafidz meraih tangan sang Mama lalu menciumnya.

"Kita sarapan ya Ma, aku bawa makanan kesukaan ku dari kecil, opor ayam kampung." Hafidz membuka rantang tersebut dan bau khas opor ayam menguar menerobos indera penciuman.

"Ini Ibu yang masak Ma, kemarin ada tetangga ke sini dan ibu nitip ini. Semalam aku titip di kulkas Bu kos, dan paginya aku angetin. Mama harus coba, ini enak." Hafidz mulai menyendok opor tersebut dan di pindahkan di piring yang dia bawa.

Mama menerima suapan pertama dari Hafidz, lalu mengunyah makanan tersebut. Oh iya, Mama sudah bisa makan lebih cepat tak seperti pertama kali Hafidz bertemu, dan itu membuat Hafidz makin yakin jika sebentar lagi Mama akan sembuh.

"Aku ceritain sedikit tentang opor ini Ma." Hafidz menatap wajah sang Mama sekilas, Mama terlihat antusias siap mendengarkan Hafidz berkisah.

"Dulu, aku paling suka kalau ibu motong ayam, terus di masak opor seperti ini. Karena di kampung jarang sekali makan ayam, jadi aku menobatkan kalau opor itu makanan kesukaanku. Dan sampai sekarang pun aku masih suka opor ayam, apalagi kalau ibu yang masak," tak ada kesedihan saat bercerita, tapi berbeda dengan wajah Mama yang sendu. Entah apa yang ada dalam pikiran sang Mama.

Hafidz terus menyuapi sang Mama, bergantian dengan dirinya sambil bercerita tentang Ibu yang sangat baik dan tulus mengasuhnya. Hingga makanan itu habis. Setelah itu Hafidz menuntun sang Mama menuju kamarnya, lalu memanggil suster.

"Masnya...." Suster tersebut bingung mau memanggil karena tidak mengenal Hafidz.

"Hafidz Sus," ucap Hafidz yang mengerti maksud suster.

"Oh Mas Hafidz, saya suster Nita, sementara menggantikan suster Nana, beliau kurang sehat," timpal suster Nita.

"Lho, suster Nana sakit apa?" tanya Hafidz terkejut.

"Demam biasa Mas, cuma butuh istirahat,"

Hafidz mengangguk.

"Saya mau memandikan ibu dulu, Mas Hafidz tunggu saja di sini," ucap Suster Nita, lalu menuntun Mama keluar dari kamar.

Selama menunggu sang Mama dimandikan, Hafidz melihat isi kamar Mama, tak ada benda yang menarik memang. Lalu dia membereskan tempat tidur Mama, dahinya mengernyit saat menemukan alat tulis, lagi-lagi tulisan dalam buku tersebut berbahasa Rusia, membuatnya menyimpan kembali buku itu.

"Apa mungkin selama ini Mama sering menulis, tapi siapa yang membelikan alat tulisnya?" tanya Hafidz pada diri sendiri.

"Apa suster Nana? Tapi kalau suster Nana, dia pasti bilang sama aku," gumamnya.

Tak butuh waktu lama untuk Mama mandi dan berganti pakaian. Wanita paruh baya itu, kini sudah rapi dan kembali ke kamar.

"Mama mau aku ajak jalan-jalan? Keliling rumah sakit ini aja Ma, dari pada di kamar," ucap Hafidz dan disetujui oleh sang Mama.

Mereka berjalan menyusuri rumah sakit, melewati beberapa orang, ada yang menggoda Hafidz, ada juga yang tertawa sendiri, bicara sendiri dan masih banyak lagi. Tapi sejauh ini tak ada yang mengganggu mereka berdua.

Cukup lama berkeliling, akhirnya mereka memilih duduk di depan kamar Mama. Melihat aktifitas dihadapan mereka. Tak sengaja Hafidz melihat seorang gadis yang sedang dibujuk oleh kedua orang tuanya untuk makan, tapi gadis itu menolak bahkan membuang makanan tersebut.

Dia berfikir seorang gadis ABG kenapa bisa masuk rumah sakit ini? Merasa kasihan dan prihatin dengan gadis itu, dia masih butuh belajar dan bimbingan dari orang tuanya, tapi takdir berkata lain. Dan baru kali ini dia melihat gadis tersebut, mungkin dia pasien baru di RS ini.

"Ibunya ya mas?" Hafidz terkejut karena seorang laki-laki yang tadi membantu istrinya menenangkan sang putri kini duduk di sisinya, tanpa dia sadari.

"Oh, iya Pak," jawab Hafidz sambil tersenyum.

"Itu anak saya Mas, anak ke dua kami. Dia baru berumur tujuh belas tahun, kejadian setahun lalu membuatnya jadi seperti ini." Tanpa diminta lelaki paruh baya itu menceritakan putrinya.

Hafidz pun mendengarkan lelaki itu bercerita.

"Gara-garanya karena laki-laki, entah apa yang telah diperbuat oleh laki-laki itu, sampai anak saya seperti ini. Kata teman-temannya mereka pernah menjalin kasih, tapi saya tidak tahu. Memang sebelum dia seperti itu, selama hampir sebulan dia sering menangis, kalau ditanya kenapa, dia jawabnya selalu saja tidak apa-apa. Bodohnya kami selama itu tak curiga sedikitpun, sampai akhirnya dia sering tertawa sendiri, bicara sendiri bahkan kadang marah-marah tanpa sebab. Kami pun sudah membawa dia kemanapun, mengikuti saran tetangga. Tapi hasilnya masih sama tak ada perubahan, akhirnya kami memutuskan untuk membawa ke sini, karena dia sering menghilang di malam hari saat kami tidur," lelaki itu menghembuskan nafas panjang.

"Yang sabar Pak, semoga putrinya lekas sembuh," Hanya itu yang bisa Hafidz katakan, dia tak ingin bertanya lebih, takut menyinggung perasaan lelaki itu.

Bapak itu pun berpamitan saat sang istri memanggil namanya.

"Mama mau istirahat?" tanya Hafidz, tapi Mama menggeleng.

Mama justru berdiri dan berjalan ke arah taman, Hafidz pun mengikuti langkah Mama. Mereka kini duduk di taman tempat favorit Mama.

Hafidz sedang bercerita tentang pertemuannya dengan Gita, ketika terdengar suara seseorang memanggil Mama dengan suara bergetar. Dan betapa terkejutnya Hafidz saat mendapati orang yang berdiri di sisi mereka, berjalan perlahan mendekati Mama dan memeluknya erat sambil menangis.

Hafidz tak kuasa menahan air matanya melihat kejadian dihadapannya ini, apalagi suara gadis itu yang terus memanggil Mama dengan suara bergetar. Tak disangka Mama, menariknya dalam pelukan, akhirnya mereka bertiga berpelukan sambil menumpahkan air mata haru.

"Mama, aku kangen sama Mama. Kenapa Papa tega sekali menyembunyikan Mama dari ku? Papa jahat?" ucap Gita.

Ya, gadis itu adalah Sagita. Entah kenapa dia bisa berada di tempat itu saat ini. Tidak mungkin kan jika itu sebuah kebetulan?

Mama seperti menemukan kekuatan baru, dengan mendekap erat dua anaknya, lalu mencium puncak kepala mereka bergantian.

"Anak-anak Mama," lirihnya.

Hafidz terkejut mendengar ucapan sang Mama yang terasa tulus dari hati. Rasanya Mama seperti orang yang sehat seperti biasanya, jika memang itu benar, maka Hafidz akan sangat bersyukur sekali. Meskipun dia harus berfikir lebih keras untuk membawa Mama keluar dari rumah sakit ini.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
YuWie
yahhh baguss..walo gak puasss krn disini semua perannya jadi protahonis semua. antagonisnya di maafken malah tambah bahagia..begitulah
YuWie
waguuu
YuWie
anehhh..knpa adrian bebas. bukankah dokter ini kerjasama dg sita membohongi pasien.
YuWie
pastiii sukses kamu fidz
Santi Rizal
keren banget ceritanya
Santi Rizal
pengkhianatan membuat banyak orang yang terluka
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!