NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:43.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makan siang

Suasana kota Batu dingin seperti biasanya, terkadang sejuk, terkadang juga dinginnya menusuk tulang.

Tubuh Hendra yang gagah mendekap tubuh kecil Gilang dalam gendongannya.

Gilang kecil tampak nyaman dan patuh.

Hendra membawa Gilang menuju salah satu meja, dimana sudah ada satu orang laki laki dan satu orang perempuan menunggu disana.

" Selamat siang.." sapa Hendra sembari menyalami dengan tangan kanannya dan tangan kirinya tetap menggendong Gilang.

" selamat siang," kedua orang di hadapan Hendra itu menyalami Hendra.

" Duduk tenang ya?" Hendra menurunkan Gilang di atas kursi, kemudian duduk tepat disamping Gilang.

Terlihat tatapan mata penasaran dari kedua orang yang duduk di hadapan Hendra.

" Dia akan duduk tenang dan tidak menganggu kita.." kata Hendra sembari mengulas senyum.

" Oh, baik pak.." si laki laki mengangguk,

" bisa kita mulai? Karena saya masih ada janji," kata Hendra,

" baik pak Mahendra," laki laki di depan Hendra itu segera mengeluarkan sebuah map.

Tanpa berkata apapun lagi Hendra segera membaca isi dari map itu, beberapa menit kemudian Hendra mengambil penanya dan membubuhkan tanda tangannya di atas kertas bermaterai itu.

" Pembangunannya kita mulai bulan depan pak.. Bapak bisa memeriksanya.."

" tentu akan saya periksa, dan saya pastikan semua berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah tertulis di kontrak," ujar Hendra.

" baik kalau begitu pak, kami mohon diri dulu," map itu di masukkan kembali, dan kedua orang itu berpamitan segera.

Setelah dua orang itu pergi Hendra mengalihkan pandangannya pada makhluk kecil yang sedari tadi duduk tenang di sampingnya.

" Bagus.." ujar Hendra tersenyum,

" mau makan apa? disini ada es krim enak.."

Mendengar es krim, mata Gilang langsung berbinar, anak kecil itu langsung mengangguk.

" Tapi makan nasi dulu ya?" Hendra menyentuh kepala Gilang, terlihat sekali kasih sayang Hendra pada Gilang.

" Mau!" jawab Gilang mengangguk,

Tentu saja Hendra sudah hafal selera Gilang, ia akan memberikan apapun yang Gilang minta, namun kasih sayang Hendra itu sering membuat Ratna marah.

Apapun yang tidak di berikan oleh Ratna, dengan mudah di berikan oleh Hendra, hal itulah yang membuat Gilang lengket sekali pada Hendra.

Tiga puluh menit setelah Hendra dan Gilang selesai makan, terlihat papa dan mama Hendra berjalan mendekat.

" Kakung Woto!" panggil Gilang semangat,

" uti Ina!" panggil Gilang lagi,

Prawoto dan istrinya melempar senyum pada Gilang, sembari berjalan.

Setelah keduanya sampai, dengan gerakan cepat Prawoto mengangkat Gilang dan menggendongnya.

" Wah.. Hari ini tidak sekolah?" tanya Prawoto lalu mencium pipi Gilang,

Gilang menggeleng,

" memangnya mama Ratna tidak marah Gilang tidak sekolah?" tanya Ina mencubit pipi Gilang gemas.

" Mama marah sih.."

" lha terus..?" Prawoto tertawa melihat tingkah Gilang,

" besok sekolah ya? Apa Kakung Woto yang antar?"

Gilang menatap Hendra,

" lha, kok malah lihat papa Hendra.. Mau diantar Kakung Woto tidak?"

Gilang menggeleng,

" lha.. Kenapa cah ganteng?"

" Gilang mau ikut mama kerja saja.." jawab Gilang polos,

" kenapa?"

" kalau Gilang ikut kerja, Gilang akan dapat es krim setiap hari dari papa Hendra.."

" hahahaha!" Prawoto tergelak.

" papa dan mama ada acara disini?" tanya Hendra,

" iya, ada janji dengan teman papa, kau sendiri?"

" saya juga ada urusan pa, sekalian makan siang dengan Gilang.." jawab Hendra,

" bisnis?" tanya mama Hendra, restoran dimana mereka berada sekarang cukup terkenal dengan menu menunya yang cukup memanjakan lidah, dan sering pula di gunakan sebagai tempat makan malam yang nyaman untuk keluarga.

" Bisnis kecil ma.." jawab Hendra, ia sudah cukup matang untuk memulai bisnisnya sendiri, jadi ia merasa tidak perlu papa dan mamanya tau tentang apa yang sedang ia rencanakan dan kerjakan.

" Semoga lancar Hen.. Kau sudah lama tidak makan malam dirumah, nanti malam makanlah dirumah.." kata Ina,

" iya ma," jawab Hendra.

" ya sudah.. Gilang mau ikut Kakung Woto?" tanya Prawoto pada Gilang,

" jangan pa, nanti Ratna mengomel," sahut Hendra.

" ya sudah.. Dengan papa Hendra ya? Kakung dan uti pergi dulu.." Prawoto mendudukkan Gilang lagi di kursinya.

" Jangan lupa makan dirumah nanti malam hen," mamanya mengingatkan,

" iya ma, Hendra akan datang.." jawab Hendra,

Setelah mencium Gilang, kedua orang tua Hendra berjalan pergi.

Melihat kedua orang tuanya berjalan menjauh Hendra menghela nafas dalam,

Ada beban di hatinya, diam diam ia kasihan pada kedua orang tuanya, meski keduanya selalu tersenyum tapi Hendra tau, kedua orang tuanya itu menyimpan kesedihan, atau justru kekecewaan pada Hendra.

Sore itu mendung, Retno berjalan keluar dari kontrakannya.

Sekitar dua ratus meter Retno masuk ke warung bakso,

" Mang, Bakso bungkus satu ya?" Retno memesan satu bungkus bakso, setelah pulang dari sekolah tadi ia tidak sempat memasak, karena itu ia membeli bakso untuk mengganjal perutnya yang lapar.

setelah sepuluh menit menunggu, selesailah pesanan Retno.

" Teh Retno?" sapa seseorang laki laki yang baru saja masuk ke warung,

" iya, mau makan bakso?"

" iya teh, baru pulang ngajar?"

" iya, saya duluan ya?" pamit Retno, ia tidak ingin berlama lama mengobrol, apalagi Retno tau kalau laki laki yang menyapanya tadi ada hari dengannya.

Laki laki itu tinggal tidak jauh dari kontrakan Retno, sering sekali ia menyapa Retno dengan binar di matanya, sehingga itu membuat Retno sedikit risih.

Retno yang sekarang bukanlah Retno yang dulu, sekarang ia cukup peka, ia tau mana saja orang yang berniat baik atau buruk kepadanya.

Retno berjalan kembali menuju kontrakannya, setelah sampai ia segera masuk ke kontrakannya.

Kontrakan Retno tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, sedang sedang saja dengan dua kamar, satu kamar sengaja ia siapkan untuk kedua orang tuanya setiap datang ke Bandung.

Berbeda jauh memang kehidupannya dengan di malang, meski bukan orang kaya, tapi kehidupannya sangat cukup dan lebih lebih di malang.

Rumah nya cukup luas, ia bahkan bisa berlarian kesana kemari, belum lagi ia bisa duduk dan bermain di halaman yang cukup luas, kebun apel di kanan kiri yang memanjakan matanya setiap pagi dan sore.

Sedangkan di bandung, ia terpaksa tinggal di kontrakan yang berjajar dengan rumah rumah lainnya, tidak ada halaman, yang ada hanya garasi kecil yang cukup untuk satu mobil dan satu motor.

Namun Retno sudah terlanjur nyaman, ia tidak mau lagi berpindah pindah, orang orang di lingkungannya juga cukup sopan dan tidak suka ikut campur urusan orang lain.

Hal itu terbukti saat Aryo datang berkunjung, tidak masalah Aryo menginap selama ada ijin dari pak RT.

Yah.. Aryo, Aryo adalah kekasih Retno, tepatnya calon suami Retno, karena keduanya sudah merencanakan untuk menikah tahun depan.

Aryo tinggal dan bekerja di Surabaya, keduanya berkenalan saat Aryo sedang perjalanan dinas di bandung.

Setelah berkenalan keduanya berkomunikasi lewat HP, komunikasi yang awalnya jarang itu berubah menjadi intens seiring waktu.

Aryo yang lembut dan pengertian mampu menggerakkan hati Retno,

Aryo juga tidak banyak menuntut, sehingga membuat Retno merasa nyaman.

Tidak terasa ini sudah tahun ketiga keduanya menjalin hubungan.

Baru saja Retno berjalan ke dapur untuk mengambil mangkok,

HP Retno tiba tiba berdering,

" iya mas, " jawab Retno,

" sedang apa?" terdengar suara Aryo yang kalem,

" baru saja beli bakso di sebelah, mas sudah pulang?"

" sudah baru saja.." jawab Aryo,

" besok dan lusa libur kan?"

" tentu saja, tanggal merah.." ya sudah, kalau begitu nanti malam saja aku berangkat"

" kemana?"

" kemana lagi, ya menemui calon istriku.." jawab Aryo membuat Retno tersipu dengan Hp yang menempel di telinga dan pipinya.

" memang sudah beli tiket bus?"

" sudahlah.. Tadi pagi.." jawab Aryo,

" baguslah.. Kita bisa jalan jalan ke Lembang.." kata Retno bersemangat,

" boleh, jemput aku di luwih panjang ya besok.."

" iya mas.."

Mendengar suara Retno yang lembut, Aryo tersenyum,

" sudah dua bulan aku tidak melihatmu.. Kangen.."

" kangen aku atau kangen Bandung?"

" kangen Retnoku sayang, setelah itu baru kangen Bandung.." jawab Aryo benar benar rindu pada Retno.

1
Lyna Elza
idiihh. ngapain tuh bapakk Retno.... cuman duduk doang ajaaa...inikan Krn ulahmu juga
Pipit Fitriani
iya benar... cari di villa atau balik lg ke bandung
Isda Wardati K
berharap retno justru sembunyi di villa milik keluarga hendra
Mika Saja: iya semoga disna,kan pasti orang gak kepikiran smpai kesna
total 1 replies
Mika Saja
mba ayu Retno diumpetin dimna to,,,,kasihan tuh PD nyari2🤭🤭
evi Lusi
sebenarnya antara sedih dan lega
evi Lusi
astaga. kemana km Retno
tina napitupulu
kabur ke kandang kuda
tina napitupulu: cuma itu yg terlintas kak...🫣🫣
ayuningdianti: 😂😂😂😂 ya ampun kak...
total 2 replies
Abian Arka
next
Isda Wardati K
terima kasih up nya.
sehat selalu mbk Ayu
Isda Wardati K
mbak Ayu pinter banget buat kami bahagia sekaligus sedih dan dag dig dug dg cerita hendra & retno.
Mika Saja
Retno kabur kan LG km Retno,,, hadeh mudah2an kabur kerumah Hendra ya mau ngajak kabur tp blm ketemu orangnya,,,,mba ayu diumpetin kemna retnonya🤭
Lyna Elza
Retno kabur juga karena bapakkkkk.....
Lyna Elza
mantap sekali Hendra ini, laki laki sejati, bertanggung jawab, Gak seperti bapakk nya Retno....gak bertindak
Iyee Kah
up up up
Dewi Lestari
Kamu dimana Retno....jangan pergi jauh2lah Ret....Hendra bawa kabar baik loh.....satukan mereka mb Ayu....lanjut up mb.
tina napitupulu
mau kemana itu bocah...pakek kabur lg...🫣🫣
Iyee Kah
jangan2 dibawa kbur mas hendra
Mika Saja
waduh....Retno nambah masalah baru,,,,,knp msh ngeyel to....mba ayu penasaran nih minggat kemn Retno
Pipit Fitriani
Rindu itu berat ya kan mbak reto,sampai2 ada acara kabur segala 🤣😂 Mbak ayuuuuu ku up lg dooonk
Lyna Elza
kok gak ada solusi sudah sekian lamanya....wes inilah akhirnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!